[spin off] CAMI S2: “Keluarga”

[THE TWINS: PART 1]

Suatu hari hiduplah seorang perempuan kembar bernama Lela dan Leli, meski kembar dan selalu diperlakukan adil oleh keluarganya namun Lela dan Leli tidak bernasib sama, sepanjang mereka sekolah, Lela dan Leli tidak pernah berada di kelas yang sama, bukan karena guru memisahkan mereka namun Lela tidak pernah naik kelas.

Bukan karena bodoh, namun karena Lela selalu menjadi bahan bully-an orang orang di sekolahnya, bukan hanya dikerjai dan disuruh suruh oleh teman temannya, Lela pun kerap melakukan hal tidak senonoh dan kelewatan di sekolahnya, salah satunya Lela dilarang untuk naik kelas dan setiap ujian kenaikan kelas Lela selalu diikat di tiang bendera dengan mata tertutup dan telanjang bulat, bukan 1 atau 2 hari, namun selama masa ujian yaitu 7 hari penuh tanpa dilepaskan sama sekali, dan hanya diberi makan roti tawar dan air mineral setiap 2 jam sekali. jangan tanyakan perihal buang air, karena sangat memalukan.

Belajar dengan kondisi telanjang sudah jadi keseharian Lela, wajar saja karena pembully nya adalah anak pemilik yayasan dan anak pejabat sehingga tidak ada yang berani melawan, dan yang lebih parah Leli malah senang melihat kembarannya menjadi bahan bully-an dan tentu para siswa dan guru lelaki malah senang melihat tubuh telanjang Lela yang montok dan tobrut. Konon katanya Lela susah sering sekali digangbang atau diperkosa namun selalu Lela pendam sendiri dan tidak pernah dia bahas, selalu melupakan kejadian tersebut ketika bertemu kembali dengan para pemerkosanya.

Sampai akhirnya masa sekolah pun selesai, Leli sudah masuk kuliah semester 2 sedangkan Lela masih kelas 2 SMP, tentu saja Lela tidak melanjutkan pendidikan karena terlalu malu dan akhirnya memutuskan untuk menjadi buruh pabrik, beruntungnya mereka mau menerima lulusan SD. Lela sebenarnya adalah anak yang pintar, mau belajar, dan cepat memahami, sehingga dia dipercaya untuk menjadi buruh tetap.

Hingga akhirnya Lela bertemu dengan seorang lelaki yang mau menerimanya apa adanya, yaitu supervisornya sendiri, meski Lela tidak pintar dandan namun tentu saja dada tobrutnya menjadi incaran semua orang. Jika seandainya para buruh pabrik tahu kalau Lela sering ditelanjangi dan diperkosa di sekolahnya pasti saat ini mereka akan ramai ramai mengerjai dan memperkosa Lela.

Singkat cerita Lela pun akhirnya menikah dengan supervisor tersebut, sebut saja dia ilham, selama pernikahannya mereka menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan, sampai akhirnya Lela hamil dan semenjak itulah pernikahannya berubah drastis, suaminya jarang pulang ke rumah yang dibelikan suaminya untuknya namun selalu pergi ke rumah orang tua Lela, karena merasa curiga akhirnya di kandungan yang 8 bulan Lela pun memaksakan dirì untuk diam diam pergi ke rumah orang tuanya.

Lela terkejut melihat suaminya sedang mesra mesraan dengan kembarannya sendiri di ruang tamu, bahkan dengan pintu terbuka lebar, “Mas, kamu apa apaan!! Aku yang istrimu! Bukan kembaranku!!”

“Halah berisik kamu, kalau aku tau kamu punya kembaran yang lebih cantik dan pintar pasti aku nikahin kembaranmu dari pada kamu yang ga pinter dandan, pakaian aja sederhana banget ga ada bagus bagusnya!!”

Lela pun syok mendengarkannya, kemudian terjadi pertengkaran dan ribut ribut yang membuat semua orang di rumahnya keluar menghampirinya, tidak Lela menyangka ternyata seluruh keluarga lengkapnya masih berada di rumahnya dan membiarkan perselingkuhan ini terjadi.

“Apa sih ribut ribut, ibu lagi istirahat tau ga!” bentak ibunya yang merasa terganggu.

“Ibu?! Ayah?! Kalian masih ada disini? Koq biarin suami aku selingkuh sih bu?” Tanya Lela dengan mata berkaca kaca.

Bukannya mendapat pembelaan, Lela malah dimaki oleh ibunya sendiri tepat di hadapan semua anggota keluarga, “Terus kenapa!! toh kamu juga kan ga berguna!! Lagian laki laki sebaik Ilham tuh layak dapat wanita yang lebih baik, yang lebih cantik, jago masak dan berwawasan tinggi, apalagi penghasilan Leli jauh diatas kamu!! Memang kenapa kalau suamimu mesra mesraan dengan saudari kembar kamu?! Ga Boleh!!?”

Seketika Lela terdiam dengan tubuh gemetaran dan tidak berani berkata apapun.

“Betul tuh kata ibu kamu! Memang apa salahnya kalau suami kamu sampe mesra mesraan dengan kembaran kamu!? Salah!? Terus kamu mau apa!!” Bahkan bapaknya pun ikut menambahkan membuat Lela menunduk gemetaran.

Leli lalu berkata, “udah ah sayang ga usah peduliin, biarin aja dia marah marah sendiri.” Sambil memeluk suami kembarannya sendiri dan mencium pipinya.

Seketika Lela melotot melihat suaminya direbut di hadapannya, “Kak, please! Jangan kaya gitu!! Itu suami aku!! Aku udah mau lahiran kak!!” Ucap Lela sambil memberanikan diri memisahkan mereka berdua, niat Lela hanya menarik lengan Leli supaya menjauh saja, namun siapa sangka kalau Leli sampai tersungkur dan terjatuh ke atas lantai.

“Eh berani ya lu!! Dasar kembaran tolol!! Gw malu tau punya kembaran bodoh dan bahan bulian orang orang kaya lu!!” Jelas saja Leli marah besar bahkan sampai merobek robek gaun yang dikenakan Lela sampai telanjang bulat, bukannya menolong Lela, seluruh lelaki di keluarganya malah membantu menelanjangi Lela dan bahkan ibunya sampai merekam kejadian tersebut sambil tertawa puas, “Sekarang gw hukum lu karena udah berani beraninya sama gw!!” Leli lalu pergi keluar rumah dan memanggil anjing jalanan yang selalu diam di depan rumahnya.

Jelas saja Lela tahu apa yang akan dilakukan kembarannya itu, dia pun memohon sambil berlutut di kaki Leli, “Kak please, aku ga mau kaya gini, ampun tolong lepasin aku.”

“Berisik lu! Tolong pegangin.” Kemudian para lelaki pun memegangi Lela dan dengan mengerti mereka memaksa Lela untuk menungging, “Bruno!! Sekarang entot tuh betina kamu, biar dia tau siapa dirinya yang sebenarnya!!”

“Engga!! Ga mauu!! Kak, ampuun kak!! Aku ada janin, please aku ga mau kaya gini..” Namun seluruh anggota keluar malah menahan tubuh Lela sambil tertawa sampai anjing jalanan itu menaiki tubuh Lela dan menggenjot memeknya dari belakang.

Lela pun hanya bisa pasrah dipermalukan oleh keluarganya sendiri, bahkan sampai direkam dan ditertawai oleh semua orang, tidak cukup sampai disitu, bahkan Leli pun memaksa keluarganya untuk menengadahkan kepala Lela menghadap dirinya yang sudah bugil, “Sekarang sambil dientot sama suami baru lu! Lu harus nonton gw ngentot sama calon ayah dari anak anak gw!!”

Ilham pun tertawa dan mengeluarkan kontolnya, dengan posisi WOT Leli menggenjot suami kembarannya yang sedang duduk di sofa panjang disaksikan dan direkam seluruh keluarganya, tidak ada yang bisa Lela lakukan kecuali menangis melihat dirinya terhina dan dipaksa melihat perselingkuhan suaminya di hadapan matanya.

Puas melihat Lela menangis, seakan tidak cukup, Leli pun berkata padanya, “Kalau lu mau pulang dengan selamat, lu mesti orgasme 7x sebelum anjing itu orgasme duluan, dan asal lu tau aja kalau anjing jalanan itu orgasme hanya 15 menit doang, itu artinya lu mesti orgasme setiap 2 menit sekali hahaha kalau lu gagal, gw paksa lu ****** dan gw paksa kasih janin lu sendiri buat jadi makanan anjing jalanan pake tangan lu sendiri.”

Seketika wajah Lela pun pucat pasi, dia tahu kalau kembarannya itu serius, kemudian dia mengangguk dan keluarganya langsung melepaskan Lela, “Bagus sekarang puas puasin sana ngentot sana sama suami baru lu hahaha!!”

Lela pun mau tidak mau menikmati pemerkosaan oleh anjing liar jelek dan bau itu, dia balikan kepalanya dan ciuman dengan anjing itu sambil menggoyangkan pinggulnya berusaha menikmati genjotan kasar kontol anjing tersebut. Seluruh anggota keluarga pun tertawa terbahak bahak, ada yang merekamnya, live streaming, dan bahkan kedua orang tuanya sampai video call dengan sanak keluarga lain, memperlihatkan Lela yang sedang ngentot dengan anjing jalanan yang kurus, jelek, dan burik.

Dan hebatnya selama 15 menit Lela sanggup orgasme dengan cepat bahkan sampai berkali kali lamanya.

Bertepatan dengan orgasmenya yang ke 15 kali, akhirnya anjing itu pun orgasme dan menyembur ke dalam rahimnya, bergabung dengan janinnya yang sudah hampir dilahirkan, tentu saja Lela tidak bisa langsung menarik kontol anjing itu karena sudah mengikat memeknya selama satu sampai setengah jam ke depan.

“Gw liat lu menikmati ngentot sama bruno, gitu juga dengan anjing itu, lu tau ga kalau anjing jelek itu ga ada yang mau??” Lela tidak meladeni perkataan kembarannya dan malah memilih memalingkan kepalanya, keluarganya pun sudah kembali ke kamar masing masing dan sibuk dengan urusannya masing masing, “Lu tau kan biaya persalinan jaman sekarang mahal, apalagi mesti beli susu, popok, dan lain sebagainya, lu ada duit?”

Lela pun melihat ke arah suaminya namun ilham hanya tertawa saja, “Dih males gw biayain hahaha.”

“Tapi mas, aku dapat uang dari mana buat biaya persalinan? Aku ga ada tabungan mas.”

“Yhahaha ya itu urusan lu, peduli amat.” Kemudian dia tertawa bersamaan dengan Leli, kontolnya masih berada di memeknya dan Leli masih menggoyangkan pinggulnya.

Lela benar benar merasa sangat sakit hati dan terhina, apalagi masih dengan posisi menungging dan anjing itu masih berdiam diri di atas tubuhnya.

“Lu kan miskin dan ga berguna, gw mau tawarin lu sesuatu, gw bakalan biayain semua biaya persalinan termasuk kebutuhan anak anak lu selama satu tahun penuh, tenang aja, setelah kontrak selesai, lu masih bisa balik kerja jadi buruh, dan syaratnya, lu mesti mau jadi pembantu sekaligus anjing peliharaan di rumah ini, tenang aja lu cuma mesti beres beres kamar gw sama cuciin baju gw dan suami gw doang, gimana??” Leli pun tersenyum menyeringai menghadap Lela.

Dengan terpaksa, karena tidak memiliki tabungan sedikit pun, akhirnya Lela mau menerima tawarannya.

“Tunggu belum cukup sampai disitu, lu juga bakalan telanjang 1×24 jam dan kalau kita ga butuh lu, lu bakalan diikat di depan rumah dengan posisi paling memalukan, dan jadi tontonan warga, terus selama masa kontrak lu ga boleh mandi kecuali dengan air hujan, di depan rumah, tenang lu masih boleh gosok gigi koq, karena gw ga mau lu ngomong dengan bah mulut, oh iya, setiap malam lu juga mesti nonton kita ngentot dan minum perangsang kuat dan sepanjang malam lu mesti berlutut sambil taruh tangan di atas kepala, sampai kita puas, sanggup??”

Lela tidak menyangka saudari kandungnya sendiri bisa sekejam ini, namun karena Lela adalah seorang pecundang, penakut, dan miskin, mau tidak mau dia menyanggupinya.

“Bagus, sekarang lu pulang sana, ambil semua barang berharga lu.. Eh tunggu, emang dia punya barang berharga mas??” Tanya Leli pada Ilham.

“Mana ada! hahaha aku juga yakin cincin pernikahan pasti udah dijual iya kan?” Tanya suaminya pada Lela dan dirinya hanya sanggup mengangguk pasrah, “Nah kan hahaha.” Mereka pun kembali tertawa bersamaan.

“Ya sana udah lu pulang, bawa semya dokumen berharga lu.”

Lela pun menatapnya dengan kebingungan dan bertanya, “Terus aku pulangnya gimana? Baju aku kan udah robek semua?”

“Tenang gw panggilin ojol, lu pulang telanjang pake grabcar!”

“Kak, please aku ga mau dipermalukan lagi.”

Leli pun langsung menatapnya dengan pandangan sinis, “Berani?”

“Engga kak.” Balas Lela sambil menundukan kepalanya, pasrah sambil menunggu grabcar datang menjemputnya.

Beruntungnya knot kontol anjing jalanan itu cepat mengecil sehingga kini Lela bisa bebas bergerak kembali, dia pun duduk di lantai, bersimpuh sambil menutup tubuh dengan kedua tangannya, dan menunduk lesu.

Tiba tiba dia mendengar suara bisikan lalu tidak lama terdengar suara Leli, “hihihi iseng juga ya kamu, ya udah abis ini aku ke kamar dulu, kayanya ada.” Leli pun mempercepat genjotannya sampai Ilham mengerang keenakan, setelah diberi kode, Leli pun melepaskan dirinya dan langsung pergi ke kamarnya sementara Ilham mendekati Lela dan memintanya menengadahkan kepalanya menatap ke arahnya.

Ilham pun tertawa sambil coli melihat istrinya yang sedang hamil besar, bersimpuh, gemetaran dengan wajah ketakutan, “Kamu semakin cantik kalau disiksa dan dipermalukan gini, kembaran kamu udah ceritain semuanya tentang kamu, tau kamu kaya gitu aku pasti bakal siksa dan permalukan kamu dari pertama kita kenal, apalagi kerja kamu banyak kesalahan, kalau bukan karena toket brutal ini pasti kamu udah jadi bulan bulanan.” tangan kanan Ilham pun meremas toket brutal Lela kiri dan kanan bergiliran, sementara tangan yang satunya terus mengocok kontolnya sendiri.

Tidak begitu lama Leli pun tiba dan dengan semangatnya mendekati kembarannya sambil menyuruhnya untuk berdiri, dia pun memberikan spidol warna biru pada ilham dan dirinya berwarna merah, “ini spidol mahal loh, permanen dan sulit dibersihkan, ayo sayang kita bikin karya seni”, lalu dengan semangatnya mereka menggambar kontol di wajah dan tubuh Lela dan menuliskan kata kata jorok di seluruh tubuhnya seperti, ENTOT AKU GRATIS, LONTE HAUS KONTOL, PEJUIN AKU DONG, HAMIL ANAK ANJING, ANCURIN MEMEKKU, PEMBUANGAN PEJU SEMUA ORANG, TOILET BERJALAN, SILAHKAN CROT SEPUASNYA, dan berbagai kata memalukan lainnya hingga sekujur tubuh Lela penuh dengan coretan.

Mereka pun tertawa melihat kondisi tubuh Lela yang menyedihkan, bahkan dengan kejamnya Leli memotret Lela dan memaksanya pose nakal dan memalukan kemudian mengunggah foto foto itu di grup besar keluarganya dan sosmed pribadi Lela.

“Nah itu grabcar nya datang, ayang tolong semprotin.”

Ilham pun mengarahkan kontolnya ke wajah istrinya dan setelah beberapa lama, Ilham pub crot di wajah istrinya, sangat banyak, bahkan sampai memenuhi wajah dan dadanya, “hahaha ga nyangka ya, biarpun kita udah sering ngentot tapi spermanya masih banyak aja.”

“Hihihi berarti kamu subuh banget sayang, dah sekarang lu pergi ke mobil di depan itu, MERANGKAK!”

Lela pun terkejut, “Sampai kapan?”

“Sampai kita izinkan, kalau kita ga izinin lu jalan selama setahun ya artinya lu merangkak selama setahun, ngerti!”

“Ngerti kak.”

“Oh iya satu lagi, di dalem mobil sana lu mesti angkat kaki ke atas kursi dan lebarin selebar mungkin, terus lu colmek, yang cepet! awas kalau lambat! Ga boleh crot sama sekali dan ga boleh mendesah! Kalau lu ngelanggar lu bakalan dapet hukuman! Nanti gw tanya supirnya, begitu juga waktu lu kembali kesini, Nih kunci rumah lu, masukin ke memek lu dan keluarin pas nanti di depan rumah, sekarang PERGI!” BUKK!! bahkan dengan kerasnya Leli menendang memek Lela sampai meringis kesakitan.

“Siapa suruh meringis, gw hitung sampe 3 lu mesti enyah dari ruangan ini, 1..” Lalu dengan ketakutan Lela masukan kunci ke dalam memeknya yang masih memar dan langsung merangkak menuju mobil yang berada di dalam rumah, dari belakang Leli merekamnya sambil tertawa penuh kepuasan.

Di dalam mobil, supir melotot melihat perempuan tobrut dengan sekujur tubuh dipenuhi tulisan jorok dan gambar kontol yang memenuhi tubuhnya, “I..ini ga salah bu?!” Teriaknya sambil melotot.

“Engga pak, sudah dibayar kan?”

“Ya memang sudah tapi.. ah ya sudah lah rejeki.” mobil pun melaju dengan pelannya.

Sebenarnya bisa saja Lela menceritakan semuanya dan bersekongkol dengan supir, namun karena sifat penakut dan pecundangnya, akhirnya Lela naikan kaki dan melebarkannya selebar mungkin, dengan terpaksa Lela pun mengocok memeknya sendiri sambil memejamkan mata, menahan rasa malu sekaligus nikmat yang dirasakannya.

Jelas sang supir pun melotot melihat Lela tiba tiba colmek, dia pun sampai merekam dengan ponselnya sambil melaju pelan supaya bisa melihat lebih lama.

Akhirnya perjalanan panjang pun berakhir, meski dengan AC dan suhu yang dingin namun sekujur tubuh Lela bermandikan keringat dingin, wajar saja karena sepanjang perjalanan terus menahan malu, birahi, sekaligus rasa ingin orgasme.

Lela pun turun dari mobil setelah mengucapkan terima kasih. Sebenarnya bisa saja Lela jalan normal, lari ke rumahnya, atau bahkan menutup sekujur tubuhnya, namun yang Lela lakukan adalah merangkak menuju rumahnya.

Seketika tetangganya langsung mencibir Lela dan menganggapnya sudah gila, sambil menahan malu, dengan berat hati Lela hanya bisa sabar sambil merangkak ke rumahnya, tepat di depan pintu Lela kembali merogoh memeknya sendiri dan mengeluarkan kuncinya, entah ada yang melihat atau tidak namun Lela langsung masuk ke dalam rumah dan menutup pintu rumahnya dengan cepat.

Lela pun segera mengumpulkan dokumen dan barang berharga yang bisa dibawa, termasuk dengan make up sederhananya, setelah semua terkumpul dalam 1 koper besar, segera Lela video call dengan kembarannya, “Gini kak, anu, dokumen dan baju baju udah aku kumpulin semua, ada 1 koper besar, aku.. boleh jalan ga? Soalnya sulit kalau merangkak.” sambil menunjukkan koper besar yang dimaksud.

“Oh gitu, jadi kesulitan sama koper besar ya, tenang gw ada solusinya koq, sekarang lu keluar, terus bakar semua pakaian berikut dengan dokumen penting lu, jadi kesini tinggal bawa sertifikat tanah dan bangunan sama kartu identitas pabrik, simple kan? Terus kalau ada tetangga yang tanya, bilang aja kalau lu lebih seneng telanjang dan mau syuting film bokep.”

Lela pun terkejut mendengarnya, “kak? Becanda kan? Ini pakaian hasil keringatku semua loh, apalagi dokumen dokumen ini, aku..”

“..halah ga usah banyak alasan deh lu! Mau gw hukum lebih parah lagi!!? Pakaian lu aja semuanya beli di flash sale kan? Ngaku lu! Apalagi dokumen lu, apaan lulusan SD doang, ga berguna! Udah lu bakar semuanya, termasuk KTP, kartu keluarga, sama buku nikah lu! Inget sekarang lu cuma hewan peliharaan keluarga doang! Bukan lagi manusia, lagian suami lu udah najis pegang pegang lu, iya kan sayang?” Leli pun bertanya pada Ilham yang ternyata dari tadi mendengarkannya.

“Jelas dong, ya kali gw mau pegang perempuan bodoh, kampungan, dan norak kaya gitu, hahahah.” Mereka pun tertawa bersamaan, sedangkan Lela hanya menundukan kepalanya saja sambil cemberut, dia merasa sangat terhina dan sakit hati, namun apa daya, dirinya terlalu pengecut untuk melawan.

“Udah ga usah protes lagi, lu bakar semua dokumen penting lu termasuk baju baju murahan yang lu beli, grabcar nya udah maju dan selesai ga selesai lu mesti langsung naik mobil itu, inget lu mesti ngapain dalam mobil?”

“Inget kak, colmek tapi ga boleh crot dan mendesah.”

“Good dog hahaha gw dan laki gw mau beli collar dan tali kekang dulu buat lu, jangan berani beraninya ketuk pintu atau menginjakkan kaki dirumah ini tanpa diperintah atau lu harus jilatin seluruh lantai di rumah ini sampe bersih, ngerti?”

“Te.. terus saya harus apa ka?”

“Berlutut lah di halaman depan, dasar bego!” bentaknya sambil melotot, “Inget, tangan diatas kepala! Terus kaki lebarin!”

“I.. iya kak.” Lagi lagi Lela hanya bisa pasrah saja.

“Eh iya sayang, istrimu ini kan mau jadi hewan peliharaan nih, cocoknya kita kasih nama siapa?”

Ponsel pun diarahkan pada ilham dan langsung memperhatikan wajah Lela, “kita panggil kontolodon aja gimana?”

“Kontolodon? Hahahaha cocok! Ayo sekarang perkenalan pake nama baru lu, CEPET!”

Sambil menahan rasa malunya Lela pun menjawab, “Hai semuanya, na.. nama saya kontolodon.”

“Dipanggil siapa?”

“Ko.. kontol kak.” Jawab Lela sambil menundukkan kepala dengan wajah merah padam.

“HAHAHAH COCOK!” ujar mereka sambil tertawa bersamaan, “Sekarang lakuin apa yang barusan gw perintah, kalau ga sempet tinggalin aja, mobil jemputan lu 10 menit lagi nyampe.”

“Anu ka.. terus rumah gimana?”

“Nanti ada yang kesana, makanya ga usah dikunci, gantungin aja di belakang pintu, lagian mau apa yang dicuri, tv aja lu ga punya kan?”

Lela pun hanya mengangguk pasrah, akhirnya video call pun berakhir dan Lela langsung pergi keluar rumahnya dan membakar seluruh pakaian dan dokumen pentingnya di dalam tong kosong yang kebetulan ada disana.

Beruntungnya saat itu tidak ada tetangga yang bertanya, namun semuanya berbisik dan mencibir Lela, mereka semua menganggap Lela sudah gila karena terlalu lama ditinggalkan suami.

Akhirnya mobil jemputan pun tiba, Lela segera merangkak sambil menggigit sertifikat tanah dan bangunan beserta kartu identitas pabriknya. Semua dokumen penting termasuk KTP, kartu keluarga, dan buku nikah sudah habis menjadi abu, kini Lela bukan lah siapa siapa kecuali pecundang tolol yang akan menjadi budak sekaligus hewan peliharaan seluruh keluarga kandungnya.​