sex ochi ex jkt48 dengan gavin mj
“Kebebasan kan jadi kekuatan” yap ini potongan lirik dari satu lagu yang dibawakan oleh JKT48, dan potongan lirik itu pun aku yg menyanyikannya. Ya, potongan lirik tersebut pun telah memberikan efek tersendiri bagi kehidupanku. Yap aku resign dari JKT48 karena beberapa hal. Sehingga aku terbebas dari semua “beban” yang harus ditumpu oleh semua member JKT48. Oh iya, perkenalkan, namaku Neneng Rosdiana, biasa dipanggil Ochi. Sudah 2 bulan semenjak aku resign dari Idol Grup tersebut. Karirku justru melonjak naik, dikarenakan begitu aku resign, aku diajak untuk berduet dengan Gavin, salah satu kerabat lama-ku. Gavin dan aku hingga saat ini berduet, single kami yang berjudul “Suka Kamu” pun mendapat sambutan hangat dari penikmat musik di Indonesia. Yaa special thanks juga buat para ochilovers yang tetap mendukungku walaupun aku sudah bukan bagian dari JKT48 lagi. Terharu :’) jujur saja, memang saat ini banyak fansku yang menganggap bahwa aku berpacaran dengan Gavin, hmm kami hanya teman karir kok. Yaa walau emg kadang kami memang saling mendekatkan diri, aduh gimana jelasinnya ya? Bisa dikatakan kami berpacaran tapi diluar sepengetahuan publik. It’s just a little dirty secret about me and him. Pada awal berkarir dengannya, aku pun sempat kewalahan juga dalam latihannya. Karena , tipikal dance kali ini sama sekali berbeda dari yang biasa kupelajari di JKT48 . jadi bisa dikatakan, aku memulai karirku dari 0 lagi. Setiap hari aku latihan demi mendapatkan performa yang baik di awal karirku ini. Tidak jarang aku terjatuh saat latihan, tapi partnerku selalu membantuku untuk berdiri lagi. Thanks to him, berkat bantuan dan support darinya, debut duet kami sukses besar. Memang “usaha keras itu tak akan mengkhianati” Selesai perform, kami pulang ke rumah gavin, eits jangan salah sangka dulu. Rumah gavin memiliki 1 kamar kosong, yang tadinya itu ditempati oleh kakaknya. Tapi kakaknya sekarang kuliah di kota seberang. Dan kamar itupun dipinjamkan kepadaku untuk semalam. Sesampainya di rumah gavin, kami langsung menyambar laptop, untuk download video perform kami tadi. Karena jujur kami penasaran gimana performa kami tadi siang. Sembari download, aku mandi terlebih dahulu. Lalu mengenakan pakaian tidurku tanpa bra, karena jujur aku sudah mengantuk saat ini dan aku terbiasa tidur tanpa bra. Tak lama setelah aku selesai mandi, gavin memanggilku. ” chiii,, video tadi siang udah selesai downloadnya nih, mau nonton bareng ngga?”. “okee viin, jangan play dulu videonya” jawabku. Kami duduk bersebelahan di depan laptopnya, dan mulai menikmati video perform kami tadi siang. “hmm overall sih bagus, kamu juga terlihat cantik banget” dia memuji ku. Aku pun tersipu malu mendengar pujiannya. “aku mau kasih hadiah deh atas kesuksesan kita tadi siang.” Tiba-tiba dia berkata seperti itu. “hadiah? Ngga ngerepotin nih? Kan ini kesuksesan kita berdua, bukan kesuksesan aku aja.” Jawabku. “iya hadiah, mau ngga? Kalau kamu mau, tutup mata kamu sekarang, karena hadiahnya udah ada nih, kamu blm liat aja daritadi” dia pun berkata demikian. Akupun langsung menutup mata, dan mencoba untuk menebak kira-kira apa wujud hadiah darinya. Setelah beberapa detik mataku tertutup, ada sentuhan lembut di bibirku, aku kaget tapi seperti tidak bisa memberi respon apa-apa. Terdengar deritan bunyi kursinya yang digeser mendekati kursiku, dan dia mulai memelukku sambil tetap mencium bibirku. Ngga munafik, aku merespon positif terhadap bibirnya. Ku mulai mengikuti irama cumbuan bibirnya. Karena hal ini menurutku wajar bagi orang yang sedang jatuh cinta. Dia mulai menyelipkan lidahnya ke selipan bibirku, menjilat-jilat lidahku, dan aku pun membalasnya. Sehingga lidah kami saling beradu , kadang di dalam mulutku, kadang di dalam mulutnya. Kini tangannya sudah mulai meraba-raba payudaraku, meremas-remasnya. Aku hanya bisa terengah-engah keenakan saat ini. Kini ia melepas pagutannya pada bibirku, tapi pagutannya mulai turun melalui leherku, beberapa detik kemudian, ia sudah memagut kedua payudaraku secara bergantian.. kedua tangannya mulai membuka piyamaku dari bawah ke atas. Sedikit kaget saat diperlakukan seperti itu, akupun berkomentar, “vin jangan di sini.. ini kan ruang keluarga.” Ia tidak merespon dengan kata-kata, dia berdiri, dan menggendongku menuju kamarnya. Sedikit kaget, dengan postur badannya yg tidak besar, dia bisa menggendongku hingga kamarnya yg kira-kira berjarak 15 meter dari ruang keluarga.
Ia merebahkanku di single bed yang ada di kamarnya. Lalu bergegas menutup pintu, tak lupa menguncinya. Lalu ia bergegas menimpaku dan kembali menciumi bibirku. Kali ini permainan lidahnya sangat liar. Kedua tangannya sudah mulai menelusuri tubuhku dibalik piyamaku secara perlahan. Mulai menggerayangi pusarku, dan lalu ia pun sukses menyentuh payudaraku lagi, tapi tanpa penghalang apapun. Ia mulai memainkan kedua payudaraku,meremas-remas, tak lewat juga untuk memilin putingku. Aku hanya bisa menikmati permainannya saja. Jujur sensasi seperti ini baru pertama kali kurasakan, akupun tak bisa membendung kenikmatan tersebut sehingga desahan-desahan nikmat mulai merocos keluar dari mulutku. “engh enggh aaah” seperti itulah kira-kira desahanku saat dilanda kenikmatan ini. Gavin mulai bosan dalam posisi tersebut, ia membalikkan posisi kami, sehingga saat ini aku yang berada di atasnya. Dan ia pun melepaskan piyamaku, sehingga saat ini aku benar-benar topless. “bidadariku ini sungguh sempurna” hanya itu yang terucap dari mulutnya, dan ia mendekap tubuhku, ia langsung melumat puting susuku yang kanan, seperti seorang bayi yang sedang menyusu pada ibunya. kadang ia mainkan lidahnya pada putingku, kadang ia menggigit putingku. Jujur saja, aku sangat menikmati alur permainannya. Dan saat ini celana dalamku pun sudah sangat becek. Liang kewanitaanku seakan meminta jatah untuk dimanjakan. “gavin sayang, sebentar ya” tiba-tiba aku berkata seperti itu. Dia pun terdiam, kupikir dia kecewa atas permintaanku yg mendadak ini. Setelah itu aku turun dari ranjang, melepas celanaku serta celana dalamku. “nah, malam ini aku milikmu” aku pun kembali berbicara. Terlihat dari wajahnya, ia sangat senang, dan ia pun ikut berdiri, melepas segala yang melekat di tubuhnya. Sehingga kami berdua benar-benar telanjang bulat di kamarnya itu. Kaget bukan kepalang, saat lihat penisnya yang kira-kira belasan senti sudah mengacung tegak. Seakan minta disantap oleh kedua bibirku, baik bibir mulut ataupun bibir vagina ku. Ku coba untuk memegangnya, mengurutnya dan mengocoknya. “enggh, terus chi kocok terus kontolku” ucapnya. Tak lama, aku berjongkok. Sehingga penisnya benar-benar di hadapan wajahku saat ini. Awalnya kujilati biji zakarnya, lalu menuju ke batang penisnya. Dan sampai ke kepala penisnya. Lalu “sleppp” ku mulai mengulumnya. Dengan penuh nafsu kulakukan itu. Rasa dari penis tidak bisa kugambarkan. Sekitar 5 menit kukulum penisnya, kulihat wajahnya, astaga saat ini ia sedang menjilat-jilat celana dalamku yang tadi sudah basah oleh cairan vaginaku. “jorok ih dari celana dalam. Kenapa ngga langsung dari sumbernya aja?” tanyaku dengan manja. “habis kamu kyknya asik banget sama kontolku, ngga enak kalau diganggu” jawabnya. “yeeh kan aku udah bilang, aku milikmu sekarang” jawabku lagi. Lagi-lagi dia ngga bisa berkata-kata, hanya saja dia langsung membaringkanku di kasurnya lagi. Dan dia langsung menanamkan penisnya ke mulutku, sedangkan mulutnya langsung mengorek-ngorek vaginaku. Aku tak bisa tahan akan kenikmatannya tersebut. Setelah 5 menitan orgasmeku pun tiba, ingin melenguh sekencang-kencangnya tapi mulutku tersumbat oleh penisnya yang benar-benar menancap di mulutku. “Emmmmph” akupun mengalami orgasme hebat, Gavin pun sepertinya gelagapan dan kaget karena tiba-tiba aku orgasme, ia mencoba untuk menikmati semua cairan vaginaku. Ia mencabut penisnya dari mulutku, kali ini ia benar-benar dalam posisi siap tempur. Siap memasukkan penisnya ke dalam vaginanya.
Perlahan-lahan ia coba masukkan penisnya.. “enggh” aku hanya bisa mengeluh kecil. Gavin masih terus mencoba memasukkan penisnya lebih dalam, namun penisnya baru masuk sedikit dan sudah menemui selaput keperawananku. “kamu yakin ngga apa-apa?” Tanya dia serius. “iyya, ngga apa-apa buat kamu vin. Aku sudah seutuhnya milikmu” jawabku yang sudah dikendalikan oleh nafsu birahi ini. Dan.. “JLEB” dia langsung menancapkan penisnya begitu saja. “enggggggggggggggggggggggggh” sakit sekali, tapi aku tidak boleh berteriak kesakitan. Bisa membuat seisi rumah terbangun. Aku hanya bisa menggigit bibir sendiri, sambil menangis kesakitan. Ia pun mencabut penisnya dari vaginaku, penisnya kini berwarna merah darah. dan terlihat darah segar mengalir dari vaginaku. “ochi sayang, maaf ya pasti sakit banget. Tapi aku yakin selanjutnya bakalan enak, ngga ada lagi yg namanya sakit” katanya, disertai dengan senyumnya yang selalu buatku tergila-gila padanya. ” he em” hanya itu yang ku katakan sebagai tanda setuju.. lalu ia membersihkan penisnya dan bibir vaginaku dengan tissue . Setelah itu, ia kembali memasukkan penisnya ke vaginaku, kali ini tidak terasa sempit. ia mulai menggenjot vaginaku, awalnya pelan. Tapi semakin lama semakin kencang. Rasa sakit tadi pun semakin lama menghilang, justru berubah menjadi rasa nikmat yang menjadi-jadi. Kembali ia melumat bibir ku, dan lidah kami pun saling berpagutan satu sama lain. Sepuluh menit berlalu, tubuh kami berdua benar-benar sudah dilumuri keringat. Sprei kasur pun sudah sangat basah oleh keringat kami. Posisiku sekarang berada di atasnya, menggenjotnya dengan sisa tenaga milikku. Tak lama, aku merasakan orgasmeku yang kesekian kalinya. aku ambruk ke pelukannya kembali. Tiba-tiba.. “chiii aku mau keluaar, lepasin kontolku dari vaginamu” katanya. Aku pun berinisiatif berganti posisi. Kali ini kembali kuberi blowjob. Tapi kali ini aku melakukannya lebih semangat, kocokannya kupercepat. Dan.. “uurghh,, aahhh” suara gavin pun menggambarkan bahwa iya telah melepaskan orgasmenya. Entah berapa semprotan sperma dari penisnya terhadap mulutku, tidak banyak yang langsung tertelan begitu saja. Aku pun merasa tersedak, tapi aku tidak mau melepaskan mulutku dari penisnya. Sangat disayangkan jika cairan sperma dari lelaki yang kusayang ini terbuang walau hanya setetes. Sehingga aku benar-benar menelan habis semua spermanya. “aku sayang kamu ochi” kata itu yang terucap dari mulutnya. Tidak lama pun ia tertidur. Sepertinya ia sangat kelelahan. Aku pun ikut beranjak dari tempat tidurnya, berjalan tanpa busana ke arah kamarku yang berada di tingkat 2 rumahnya. Dan merebahkan diri di kasur, tak lama pun aku tertidur. Entah itu pintu kamar dalam keadaan terkunci atau tidak, aku tidak peduli. Yang penting aku benar-benar merasakan kenikmatan yang amat luar biasa pada malam ini . I love you gavin. Setelah kejadian malam itu, kami jadi sering memenuhi kebutuhan birahi kami. Misalnya disaat sebelum latihan, kami biasa melakukannya sebagai pemanasan. Atau di mobil saat berangkat ke konser, kami biasa duduk di seat paling belakang. Dan aku memberikan dia blow job. Dengan cara pura-pura tertidur di pangkuannya. Namun, akhir-akhir ini kami jarang bertemu, dikarenakan jadwal syutingku yang sangat padat. Ku harap di hari libur syutingku, kita dapat melakukannya lagi.