Rembulan Bersinar
BAB 01
MATA INDAH NAN TEDUH
“Seumpama saja bulan itu lampu templok, mungkin minyaknya sebanyak lautan kali ya….” Plakkkk….
“Aduh…..hh, apa2an sih Yu…. Ini kepala bukan kendang yg bisa di tabok seenaknya….”
“Ya Yu Ya Yu….. Kamu manggil orang kayak manggil mbok jamu saja, hihihi…. Tapi bener lho, tadi tuh berasa nabuh kendang aku ha ha ha ha….”
“Lha ya jelas kamu ini yu jamu (mbak jamu) obat kuat, kepalaku ini sudah kaya kepala pendeta shaolin tahu…. Tiap hari kamu tabokin terus soalnya…”
“Ha ha ha ha…… Itu kan bukti sayangku biar si mas nya kuat….kuat malu…ha ha ha ….”
“Asem kamu yu…… ”
Dan, terpaksa tidak tidurlah kawan2 di tenda2 yang mengelilingi api unggun itu, bagaimana bisa tidur.
Si Ayu Sasi Wahyuningtyas dan Bagas Gunawan Sakti kalau lagi ngobrol asli selalu ga jelas kesana kesini, mana suaranya kaga direm sama sekali….
Satu cempreng satu bariton, satu centil sok sayang tapi menyiksa….
Satu sok kuat tapi melow….
Ha ha ha…..
Indahnya kemah akhir tahun ini….
Sebenarnya kami bertiga, sedang duduk dekat api unggun, aku dan dua sahabatku Ayu dan Bagas….
Dua orang yang seperti kucing dengan anjing, kalau bicara ga ada yang mau mengalah.
Aku sendiri suka heran kok dengan mereka, bisa2nya adu mulut kaga ada capeknya…
4 hari yang lalu kami tiba di bumi perkemahan ini. Kami ? Ya kami, si gerombolan anak2 teknik, salah satu divisi di perusahaan kami yang bergerak di bidang manufakturing…
Mmm…..
Tak terasa sudah 2 tahun aku bekerja disini, suasana kekeluargaan sungguh sangat akrab. Tiap akhir tahun kami mengadakan acara outing rame2. Tahun ini acara diadakan dengan bekerjasama dengan pihak angkatan darat…
Hampir seminggu kami digembleng tapi fun dan menyegarkan kepala oleh instruktur dari angkatan darat….
Pagi2 kami bangun dan setelah sholat subuh kami mulai jalan serta olah raga, siang digembleng di ksatrian….
Pokoknya semi militerlah….
Tapi asyik punya…
Badan sehat, pikiran segar dan jiwa kenegaraan kami meningkat pasat…
Tentunya dengan porsi karyawan lah…
Kalau tidak, gemporlah badan ini…
Instrukturnya benar2 lucu, santai dan bisa mengetahui batas tubuh kami, sehingga kami serasa tak ada bosannya mengikuti acara outing kali ini…
Suasana pegunungan di utara bandung memang joss punya buat acara ini, alamnya yg sejuk dan pemandangannya yg sangat indah luarbiasa, bisa membuat betah kami…
Seolah liburan tapi sangat berfaedah…
Adalah Mbak Tiara, manajer kami yang mempunyai ide ini, tentunya setelah melakukan diskusi dengan pihak instruktur yg ditunjuk kesatuannya…
Mbak Tiara, lengkapnya Tiara Ratu Anggrahini, adalah manajer kebanggaan divisi kami, divisi yg membidangi urusan teknik perusahaan, inovasi dan kreasi….
Cantik, Cerdas dan Sexyyyyy…..
Satu lagi, masih single…..
Bahan colian anak2 teknik pokoknya…
Mbak Tiara dalam bekerja dibantu 3 orang asisten manajer, aku salah satunya….
Ha ha ha …
Lumayan lah kerja jadi semangat, pokoknya joss….
Eh jangan tanya napa aku jadi asisten manajer ya….
Soalnya aku sendiri kaga tahu, beneran….
Baru saja kerja 1 tahun, belum juga jadi pegawai tetap, tiba2 ada pergantian manajer….
Mbak Tiara inilah yg jadi manajer baru…
Awalnya semua pada heran, kok muda banget cantik lagi, dan kelihatannya penampilannya lebih banyak cantik dan sexynya daripada kecerdasan pemikirannya…
Mungkin aura kecerdasannya kalah dengan aura kesexy annya, ha ha ha…
Kadang aku suka senyum2 sendiri kalau kawan2 ngerumpiin beliau, gila deh pokoknya rumpiannya…
Sudah kaya pasar krempyeng di desa2 sono, rame banget plus ga jelas arahnya, ha ha ha lha wong rumpian pastilah kaga jelas arahnya, kalau jelas arahnya namanya diskusi…
Aku sendiri mana pernah ikutan nimbrung, paling jadi pendengar yang baik serta sesekali jawab pertanyaan dengan singkat2 saja…
Anggap saja aku nih hantu di kalangan orang2 yg lagi ngerumpi….
Keberadaan ku ibarat menambah pendengar tapi tak menambah pembicara, apalagi pembicaraan…
Aku memang tak biasa bicara banyak, kadang seharian kerja hanya 5 sd 10 kalimat yg keluar dari mulutku…
Bekerja di bidang kreasi, tentunya kreasi yg disukai pembeli atau bahasa kerennya pasar, membutuhkan pendengaran dan perenungan yg dalam sih….
Seringkali dari mendengarkan obrolan sana sini aku jadi paham banyak hal dan lebih mengerti maunya pasar itu bagaimana….
Kemana2 aku bawa buku kecil untuk mencatat semua yg aku dengar, bila…
Bila menarik dan bisa menambah luas pola pikirku, ideku dan daya kreasiku…
Apa saja aku catat dengan rapih dan aku susun menjadi semacam database untuk sesekali aku baca2….
Ide2 konyol pernah aku tulis utk diproduksi (ha ha ha….jangan dianggap ini aku sampaikan di rapat ya…)
Antaranya adalah permen emut macam lolipop yg tekturnya kaya kotol ha ha ha, hair dryer yg juga bisa jadi vibrator buat stimulasi klitoris kalau terpaksa pengen…
Ha ha ha ha…
Ide2 gila gara2 ada temen yg pengen punya vibrator tapi yg terkamuflase dengan bentuk lain….
Semua saya tulis rapih di buku catatan yg jumlahnya banyak sekali, macam perpustakaan saja.
Semuanya ada satu lemari khusus yg aku buat di kamar bacaku…
Tentunya dikunci lah, dan dikamuflase dengan baik, soalnya bahaya kalau ada yg baca hasil mencatat obrolan orang khan…
Pernah khan lihat lemari rahasia dalam lemari ? Kayak di film2 detektif gitulah..
Buku macam inilah yg akhirnya mengantarkan aku dipanggil mbak Tiara…
Tiba2 pula manggilnya…. Tok tok tok….
Permisi bu… Eh mbak….
(Soalnya ada yg dimarahi karena manggil ibu, ketus orangnya…. Memangnya saya kaya ibu2 ? Ha ha ha)
“Eh Gar…. Duduk gih…”
Eh….
Belum juga duduk…
“Gar…. Memangnya pernah merangsang pacarmu pake vibrator…?”
Gubraakkkkk…..
Aku yg tadinya mau duduk, saking kagetnya jatuh terpelanting dan kursinya entah bagaimana ikutan ngguling menjatuhi badan saya….
Alhasil tampillah saya pertama kalinya dalam hidup dalam posisi memalukan di depan cewek cantik dan sexy….
Asseeee.mmmmm
“Ha ha ha….. Duh Garam Asam….
Kenapa kamu nih….?
Ha ha ha….
Ayo bangun …
Kok malah tidur…..”
Ntah bagaimana, seolah dunia ini berhenti, aku masih takjub saja, tiba2 mbak tiara membetulkan kursi pada posisinya….
Rok mininya tersingkap sekilas….
Muluuuussss…. Pahanya.
Pake banget….
Seolah gerakan slowmotion mbak tiara berbalik menghadapku mengulurkan tangannya sambil tersenyum, tepatnya menahan tawa….manis sekali….
Matanya berbinar teduh….
Seolah wajahnya bisa tersenyum juga….
“Heeiii….kok bengong…? Ga pernah melihat cewek cantik lagi senyum ya….?”
Entah bagaimana seolah tersihir aku menyambut tangannya bangun….
Beuuhhh lembut banget….
Tiba2 ….
Gubrak……
Mbak Tiara jatuh tertelungkup diatas badanku….
Kursi yg tadi jatuh tertendang bergulingan…..
Alah maakkkkk….
Empukkk banget….
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ….
10 detik semuanya diam seolah dunia berhenti….
Bibir mbak Tiara tepat diatas bibirku…
Pucuk hidungnya tepat menempel hidungku…
Matanya….
Duh matanya, tepat menghunjam ke dalam lubuk hatiku…..
“Garam Asem….kamu mau bangun atau adik kamu saja yang mau bangun…?”
Mbak tiara seolah berbisik merdu di telingaku…..
Sekilas aku sadar dan bangun….
Tapi….
Bingung juga, soalnya berat….
“Duh….bu, berat….”
“Yang berat badanku apa kamu merasa berat bangun….?
Kayaknya ada yg bangun deh di bawah
Hi hi hi….”
Seolah gerakan slow motion mbak Tiara bangun dan berdiri, rok spannya tersingkap habis….
Celana dalamnya ….
Beuuuhh….
Bening menerawang….. Merah menyala….
Aduh Makkkk….
Budi Garam Asem lagi kasmaran maaakkkk…..
Hanya sekejap…..
Seolah semua tiada pernah kejadian yg memalukan dan memilukan si adek junior…
Mbak Tiara kembali berkata…..
“Garam Asem…kamu belum jawab pertanyaanku tadi lho….”
Sambil matanya berbinar dan senyumnya dikulum..
“Mmm…anu bu, pertanyaannya boleh diulang?”
“Kamu pernah merangsang pacarmu pake vibrator?”
“Waduh bu…. Saya belum pernah pacaran dan gak pernah begituan deh bu, kenapa ?”
“Ha ha ha, habisnya lucu2 ide2 kreatifmu di buku ini, maaf saya sempat baca2 sekilas dan kaget …
Mmmm mungkin kagum dengan pengamatanmu”
“Soal pertanyaan saya, mmmm ga usah dijawab saya juga tahu kamu ga kaya Penjahat Kelamin kok….
Apan sudah saya test tadi…
Hi hi hi”
Aku hanya bisa senyum2 saja…
“Terima kasih bukunya bu, ga papa kok dibaca2 wong ga ada yg rahasia selain aneh2 saja isinya”
“Noted….
Aneh2 isinya, itu yg perlu saya kasih apresiasi….
Kamu punya banyak tulisan macam begini?”
“Satu bu….”
“Cuma satu…?”
Mata mbak Tiara menyiratkan kekecewaan…
” ya bu….satu lemari”
” ha ha ha, bisa saja kamu nih…”
Mata itu berbinar lagi….
“Boleh saya baca2 buku2 mu?, dimana kamu simpan ?”
“Di kamar baca saya mbak, di rumah, boleh kok mbak…eh bu”
“Ok noted, boleh saya minta alamatnya? Hari Minggu besok saya ke rumahmu ya ?”
“Mmm…boleh bu..eh mbak..boleh, apa ga sebaiknya saya bawakan saja kesini ?”
“Aku minta alamatnya…..
Dah ya….
Saya mau rapat nih Gar…”
“Baik mbak, nanti saya kirim via WA saja”….
“Ok… Malam minggu besok kita pacaran di rumahmu ya….
Hi hi hi
Kamu kalau bingung lucu ya Gar….”
Aduh maaakkk….
Anakmu mau diapelin menajer cantik dan sexy nya……
BAB 02
BAGAIMANA CARANYA
Budi Garam Asem Coba tho dipikir, ini nama aneh sekali, duh…. Alhasil dari SD sampai kuliah urusan nama ini menjadi urusan paling memusingkan kepala. Bullyan dan cemooh sering dialamatkan kepada namaku. Tapi aku ga akan marah kepada bapak ibuku, cuma merasa aneh saja. Dulu aku sempet minder punya nama begitu, namun lambat laun sudah menjadi biasa dengan segala cemooh dan bully an kawan2. Alhasil aku jadi pribadi yg sangat takut menonjol dan tampil ke depan.
Tampil dan berkarya seperti kawan2 yg juara kelas menjadikan nama sering disebut-sebut. Inilah masalah besarnya. Aku takmau namaku disebut-sebut di depan umum, karena kapanpun dimanapun dalam acara apapun selalu bully an yg ku terima….
Sedih bukan ?
Ha ha ha….
Hanya sekali aku juara kelas, itupun saat masih SD, betapa nama yang ndeso ini menjadi bahan gunjingan riuh rendah saat raport ku diterima ibu….
Sejak saat itu, aku selalu membatasi diri utk tidak ngoyo jadi juara kelas. Saat olah ragapun sama, bidang kesenianpun sama…
Pokoknya segala cara aku lakukan agar bisa menarik diri dan tidak menimbulkan gejolak.
Ha ha ha…
Kok jadi curhat gini ya…. Tetapi semua ada hikmahnya, jadilah aku seorang yg punya pengendalian diri yg hebat, pendengar yang baik serta penulis dan pembuat konsep2 yg luar biasa.
Pembuat analisa yg handal, serta prestasi2 yg bisa diciptakan dalam kesunyian.
Hanya sedikit yg tahu bahwa BUGA adalah diriku, penulis novel yg misterius yang sudah mengarang Best Seller.
Tak banyak yg tahu bahwa BURAS adalah diriku yang menulis banyak puisi, bahkan diantaranya telah kusumbangkan kepada penyanyi TOP negeri ini untuk menjadi single mereka.
Kemisteriusan ini benar2 kujaga sampai saat ini dan lucunya itulah daya tarik semua karya2ku….
Ha ha ha….
Biarlah semua menjadi misteri….
Kata orang, misteri itu harga yg mahal, lumayan bagus buat promosi…
Ya ga…?
Ngomong2 soal panggilan….
Hanya mbak Tiara yg manggil Gara….
Keren khan panggilanku dari mbak Tiara…
Ha ha ha….
Teman2 lain manggil aku dengan macam2 panggilan….
Cuma si Ayu yg rada ga enak manggilnya….Budi Asem…
Asem bener si ayu nih…
Ha ha ha….
Bagaimana aku hidup tanpa banyak bersosialisasi…?
Bersosialisasi lah, cuma ga aktif saja, pasif doang.
Waktu luang jelas bukan untuk ngobrol, kalaupun terpaksa nongkrong ma teman2 ya karena kapaksa sajalah.
Pas belajar kelompok, pas tugas bareng atau pas kegiatan kelas, itu saja.
Lainnya ? Waktu kuhabiskan dengan berjibun bacaan, mulai bacaan anak2 sampaipun bacaan filsafat kelas berat, dari soal teknologi sampaipun buku porno…
Ha ha ha…
Yang aku sebut terakhir punya banyak koleksi lho, mulai nick carter sampaipun stensilan ala anny errow.
Buku agama ?
Semuanya lah termasuk buku agama juga, pokoknya baca baca baca….
Seingatku, pelajaran SMP sudah kelahap habis waktu kelas 5 SD, saking ga ada yg dibaca…
Ha ha ha…
Makanya waktu SD aku juara sesekolahan tanpa ada yg nilainya deket sama aku….
Disitulah aku marah, dan mulai membenci dunia yang serba tampil…
Ibuku tersayang, dipanggil ke depan panggung utk menerima hadiah dan ucapan selamat karena anaknya yg ganteng bin cerdas ini juara kelas…
Saat pak kepala sekolah menyampaikan sepatah kata…
“Selamat ya ibu, atas prestasi putranya Budi Garam….”
Seperti koor…
Semua yang hadir berteriak ramai2…
“Aseeeeeeeemmmmm…… Ha ha ha ha”
Habkan ada yg tertawa terpingkal2 karena lucunya namaku…
Tampak ibu berkaca2 matanya, mungkin bahagia, tetapi aku yakin beliau ikut sedih namaku jadi bahan tertawaan….
Sejak itulah aku tak mau menonjol, cukuplah bahwa orang tahu aku ini mampu dan pintar tapi bukan no.1….
Sejak itulah aku hidup di dua dunia, dunia real yang penuh kepalsuan karena aku mulai menampilkan sosok garam asem yg biasa2 saja….
Pendiam, kuper dan tidak meninjol.
Dunia impianku aku buat diluar itu, segenap kemampuan dan kecerdasan yg aku miliki semuanya tertuang dalam buku2 catatanku.
Aku yakin entah kapan dan entah bagaimana caranya, aku akan bersinar sekalipun dalam bayang2
Bayangkan suatu keadaan yg tidak mungkin tetapi justru terjadi dihadapanmu…..
Itulah hari ini…
Sebuah WA masuk
Bisa minta share location? Alamatnya ga paham saya Gara
Baik bu
Ok 15 menit lagi sampai Aku rasanya ga percaya waktu itu, ternyata benar2 terjadi mbak Tiara datang membuka pintu pagar….
“Assalamu’alaikum… Ibu, Gara nya ada”
“Wa’alaikum salaam, eh ada neng ada… Mari silahkan masuk..”
“Terima kasih bu, sudah bolehin masuk..saya Tiara bu, pacarnya mas Gara.”
“Eh….kenapa neng?”
“Soalnya mas Gara nya ga pernah bolehin saya kesini bu….”
Mbak Tiara bicara sambil kelihatan sedih, tak lupa mencium tangan ibu…
“Mana mas Garanya ga pernah mau apel bu, masak ceweknya yang harus apel…”
“Gitu ya nak Tiara… Biar nanti Budi saya jewer ya nak…. Ga usah sedih, ada apa2 bilang saja sama ibu”
Aseem tenan…
Aku hanya bisa cengengesan saja melihat situasi yang akward ini…
Coba ada Si Ayu dan si kunyuk sohibku satu lagi….
Pasti habis deh…
Dan…..
Acara lenongpun berlanjut…
Entah kenapa dua wanita didepanku ini bisa akrab seolah kenal lama….
Obrolan demi obrolan mengalir dengan sangat smooth….
Sampai ketika obrolan menuju titik rawan…
“Eh bu, mas Gara pernah punya pacar ga ya bu… Saya takut di dua in deh bu”
“Lha dalah… Budi mana pernah pacaran nak… Hi hi hi, ini ada tamu cewek ya baru nak Tiara saja, tenang saja soal Budi, biar ibu ikut awasi deh…”
Gubrak…..
Ntah kenapa alam berserikat dengan mbak Tiara, kursiku patah kakinya hingga aku jatuh bergulingan….
Ala buuu….
Anakmu kena serangan jantung…..
Kedua wanitaku (eh wanitaku, ibuku dan mbak Tiara maksudku) tertawa melihat aku jatuh bergulingan….
“Oala Bud…Bud….. Kamu nih kayak maling ketahuan saja, baru digituin dah gedubrakan hi hi hi”
“Anu bu, ini kursinya memang waktunya ganti bu, besok lah ibu beli lagi ya, yang banyak, soalnya kemaren Mas Gara bikin kursi kantor rusak satu gara2 gedubrakan katanya….hi hi hi”
“Iya deh ivu ganti kursi deh, besok khan minggu ya, bud antar ibu beli kursi ya…”
“Oalah bu mas Gara katanya lagi repot, makanya ga bisa apelin saya bu, besok pagi saya yg antar ibu deh…”
“Duh….kamu ini memang calon mantu idaman, yo wes nak besok sama kamu saja perginya, sama Budi mah garing, ga bisa diajak ngobrol”
Alamak…..
Ini kalau dibiarkan, bisa ludes nih semua rahasia terungkap…
Obrolan terus saja berlanjut…
Sampai suatu titik…
“Eh bu, mas Gara dan ibu sudah makan ?”
“Ya belum tho nak, ini masih sore, biasanya nanti ba’da budi pulang dari musholla”
“Asyik… Bu boleh aku masakin makan malam ini buat mas Gara..?”
“Waduh, calon mantu sing apik tenan iki, ya boleh saja tho nak, nanti ibu kasih tahu lah sukaannya mas mu itu kayak apa…”
“Saya ambil dulu ya bu bahan2nya, soalnya masih saya simpan dalam mobil…”
“Eh…bud… Itu mbok ya dibantu angkat2 piye tho kamu itu, ra perhatian sama sekali”
Duh….
Angkat2 mbak Tiara sih asyik2 saja bu…
Ini kuli beneran soalnya… “Wes tho bud, sana cepat bawain belanjaannya mantu ibu, jangan bengong saja…”
“Baik bu, inggih ….siap laksanakan pokoknya bu…”
“Hi hi hi, kalau mas Gara ga ikhlash biar tiara saja yang bawa sendiri, kuat kok…”
“Sudah…sudah…aku saja yg ambilin, mana kuncinya siniin…”
“Bud…bud, kamu itu ga ada mesra2nya sama calon istrimu….”
“Hi hi hi, sukurin…
Iya bu mas Gara ga pernah mesra sama saya bu, beneran…”
Ya iyalah….
Mesra sama manajer…
Bisa digaplok aku….
Duh ….
Berdua ibu dan mbak Tiara di dapur masak bareng sambil bercengkerama ngobrol ngalor ngidul….
Entah bagaimana bisa mbak Tiara begitu santai dan nyamannya ngaku2in aku pacarnya, nyamar jadi calon menantu ibuku…
Aku pernah baca buku yg paling absurd, nyeleneh, tapi tak ada yang kaya peristiwa yang tak alami…
Pernah mendengarkan macam2 curhatan yg biasa2 sampai yang paling ga masuk akal, cuma yang aku alami, dalam mimpi juga ga pernah terlintas…
So….let it flow lah…
Biarlah mengalir sajalah, yang penting aku ga berharap macam2, cuma pengen tahu sandiwara model yg bagaimana yang akan dimainkan…
Sampaipun adzan maghrib berkumandang….
“Bu… Aku mau ke musholla, sampai isya’ ga papa ? Soalnya ada pengajian rutin nih bu…”
“La dalah….nak, kok cuma pamitan sama ibumu tho, lha calon istrimu apa ga dipamiti ? Duh ngger, mbok ya yang mesra gitu loh….?”
Tobatttt
“Ra sayang, mas ke musholla ya….”
“Hi hi hi, lucu ya mas Gara kalau disuruh mesra…. Ya mas, do’ain ya hubungan kita langgeng ya mas….”
Eh…mbak tiara ambil tanganku sambil dicium ….. Sungkem….
Ala ibuuuuu….. Tanganku keple…..
Sekalipun yakin ini hanya sandiwara yang belum jelas tujuannya, hati ini bener2 deg deg serrrr….
Dan ternyata, saat aku pulang dari mushola, dengan santainya masuk kamar….
Gabrugghhh
Ternyata mbak Tiara ada di kamarku pas mau keluar kamar dan terjadilah de javu…..
Aku terjatuh dengan mbak Tiara lagi2 ada diatasku….
“Duh mas…. Sengaja ya pengen dipeluk…
Nih deh mas… Muaach…. ”
Bibir mbak tiara mengecup pelan bibirku…
Aku mati rasa….
Deg deg deg….
Bumi berhenti berputar…..
Entah seberapa lama aku terdiam…
Tiba2….
“Ealah nak….
Lha kok tidur di pintu kamar tho, itu tiara sudah capek2 masak mbok ya dihargai….
Malah tidur…
Dasar cah gemblung”
Ternyata, saking takjubnya aku dicium sama mbak Tiara hingga tak paham kapan dia bangun dan meninggalkanku
Tobat…
Tapi entah juga ya, aku mimpi atau beneran dicium tadi…
Atau pingsan gara2 jatuh ya….
Geleng2 bener kepalaku menerima input data seabreg yg tak ada dalam buku2 yg pernah aku baca….
Tobat….tobat….
Di ruang makan, tak kulihat mbak Tiara, celingukan sana sini mencari sosoknya yang luar biasa membius…
“Nyari siapa tho Bud…. Tiara dah pulang, kamunya sih ga ada perhatian sama sekali sama dia…
Perempuan itu butuh perhatian, kalau kamu ga sadar2 kapan ibu punya momongan nak…?”
“Lho kok aku ga tahu ya bu ?”
“Kamu itu lho, dipamiti tadi cuma tidur we sambil senyum2 ga jelas”
“Lho iya tho? Masak sih bu…?”
“Iya lah, wong ibu ada disitu, tahulah ibu. Tiara itu gadis yg baik lho nak, mau masakin buat kamu, tuh rasanya enak masakannya… Besok mau ngatar ibu belanja kursi ”
“Besok masih mau kesini ?”
“Lha kamu ini bagaimana sih, pacarmu itu khan tadi dah janjian pergi antar ibu beli kursi didepanmu tho? Tadi sebelum pulang bilang lagi ke ibu, mau jam 7 pagi datangnya biar nyantai katanya”
Oala ibu….
Gimana aku musti bilangnya..
Dia boss ku dikantor….
Duh gusti…
Dunia Realitas ternyata lebih gila daripada dunia impianku….
Lebih edan….
Lebih ga jelas….
Otakku beku….
Ow…ow…
Lanjutannya bagaimana ya…?
Tahu ah….gelap….
Jangan tungguin saja pokoknya…