Petualangan Nakal Mama Risa
(Episode 1 Awal Mula)
Perkenalan suhu semua gw Rui sekilas nama ane mirip nama jepang tapi gw asli indo bukan blasteran jepang, gw tinggal tepatnya di kota (S) salah satu kota metropolitan terpadat di jawa, umur gw 18 th tenang bukan underage, btw gw enggak bakal menjadi tokoh utama dalam cerita ini melainkan mama gw yang bernama Risa Maharani (46 th) seorang pegawai negeri di salah satu kantor setempat di kota gw tingginya 160cm dengan berat badan sekitar 60kg, namun pasti yang menjadi obyek ketertarikan para lelaki adalah payudara mama gw yang berukuran 38B! Apalagi kalau mama lagi menggunakan pakaian dinasnya yang membuat seluruh lekukan bagian badanya menjadi nyeplak apalagi bagian dadanya sampai terlihat garis bra miliknya membuat siapapun akan menelan ludah.
Gw merupakan anak tunggal dan papa gw bekerja sebagai salah satu manajer di perusahaan tambang di timur indonesia yang membuat dia jarang sekali pulang paling cuma sebulan sekali, “Rui mama mau berangkat kerja dulu yahhh… jangan kebanyakan ngegame” kata mama pagi ini mama gw sedang menjadi relawan untuk mengikuti kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan oleh kantor mama dan hal ini menjadi rutin untuk melakukan penyuluhan dan kali ini pada kawasan kumuh di daerah pinggiran, karena gw juga gabut akibat lose streak akibat main game dakjal akhirnya berniat pergi ke warkop langganan gw (btw lagi libur semester), sesampainya disana gw berniat membeli kopi namun gw melihat mobil dinas mama masuk ke dalam gang yang berjarak tidak jauh dari tempat warkop mungkin saja mama akan melakukan penyuluhan, gw lihat mama tidak sendiri bersama 2 orang pria dan satu wanita lagi, karena gw ga mau tau juga gw memilih masuk kedalam warung kopi dan menyeruput kenikmatan kopi sachetan milik gw.
Setelah perut gw kembung akibat habis 2 gelas kopi hehehe…. maklum kopi holic, gw berniat pulang karena hari yang mulai terik namun entah kenapa gw penasaran dengan arah mobil mama tadi dan akhirnya gw memilih menuju gang tempat mobil mama tadi masuk, ditengah perjalanan dengan motor gw melihat kondisi perkampungan yang kumuh banyak sekali lansia yang tinggal disini karena gang ini kebanyakan yang tinggal adalah lansia, pada disaat tengah menyelusuri jalan motor gw berhenti ketika melihat mobil dinas milik kantor mama terparkir di sebuah rumah lumayan besar seperti rumah kuno dan terdapat plang nama merupakan rumah milik RT setempat dan kulihat suara tertawa dari dalam rumah tersebut, kemudian gw memarkirkan motor gw lumayan jauh dari area tersebut dan menuju rumah si RT, ketika sedang mengintip dari jendela rupanya hanya mama seorang yang berada di dalam rumah tersebut tidak kutemukan rekan mama tadi, terlihat mama bersama seorang laki-laki yang sudah tua berkisar 60 tahun bercengkerama dengan mama.
(obrolan setelahnya….)
Pak RT: Kalau disini memang kebanyakan lansia bu…. karena kampung kami memang dari dulu penghuninya lansia…. Uhukkkk…
Mama: Ohhh begitu pak…. Apakah sebelumnya sudah mendapat program penyuluhan?
Pak RT: Hmmm…. Terakhir sembilan bulan yang lalu bu….
Mama: Wahhh…. Lumayan lama juga pak…. Kasian yah…. hihihi…
Pak RT: Mungkin karena kami kebanyakan lansia maka kurang diperhatikan bu…. Uhukkk…
Mama: Hushhh…. enggak boleh ngomong gitu pak…. Buktinya kami kemari sekarang kan?
Pak RT: Mmmaaf buuu saya lancang….
Gw lihat mama begitu akrab dalam berbincang dan suatu ketika mama terlihat menunjukan gestur kepanasan karena dirumah tersebut memang tidak ada pendingin ruangan, terlihat mama mengibas-ibaskan buku yang dia pegang sambil memejamkan mata dan terlihat wajah sayu mama, gw melihat mimik wajah Pak RT mendadak melotot entah sedang membayangkan apa kemudian tidak berhenti disitu, gw melihat tangan mama menuju arah kancing kemeja paling atas miliknya kemudian dengan jemari lentiknya dia membuka kancing kemeja paling atas sehingga terlihat leher putih mulus milik mama yang berlumur keringat, gw melihat Pak RT sedari tadi hanya melongo sambil menelan ludah melihat mama membuka kancing kemeja bagian atas miliknya, kemudian tidak lama kemudian kembali mama membuka kancing baju kedua miliknya dan setelah kancing tersebut terbuka terlihat goncangan payudara miliknya dan terlihat juga bra hitam milik mama mengintip dari celah seragamnya kontras dengan seragamnya yang berwarna cream.
“panas yahh pak” suara mama pelan sambil mendesis, kulihat respon Pak RT yang hanya menangguk sambil menggaruk-garuk rambutnya terlihat antara sungkan atau malu, kemudian setelah itu aku melihat mama membuka tas kecilnya dan mengambil handphone keluaran baru miliknya dan setelah itu mama memberitahu Pak RT untuk mendekat disampingnya karena akan diajak foto untuk kepentingan kantor, namun justru gw melihat setelah Pak RT yang duduk disamping mama, terlihat mama malah mendempetkan badannya ketubuh Pak RT sontak Pak RT kaget karena langsung bersentuhan dengan tubuh mama, kulihat mama mengarahkan kamera handphone dan mengajak Pak RT untuk foto selfie kemudian terlihat beberapa kali mereka saling melakukan sesi foto dan tidak lama setelahnya mama menyudahi kegiatan tersebut.
Mama: Wahhh bagus fotonya pak….
Pak RT: Masa sih bu…. Orang saya udah tua gini dibilang bagus….
Mama: Foto saya maksudnya pak… bukan foto bapak hihihi….
Pak RT: Hehehe… kirain foto saya bu…
Mama: Becanda pak… foto bapak bagus kok
Pak RT: Hehehe… ibu bercanda mulu….
Mama: Pak minta tolong donggg….
(Glekkk….)
Terlihat mama meminta tolong kepada Pak RT untuk memfoto mama namun ketika mama telah memberikan handphone miliknya kepada Pak RT justru hal diluar dugaanku terjadi, kini mama malah kembali membuka kancing kemejanya hingga terlihat dengan jelas bentuk bra hitam milik mama dan terlihat Pak RT melongo melihat pemandangan didepannya, kemudian dengan gemetar Pak RT beberapa kali memfoto mama yang tengah terduduk dikursi yang sudah reyot tersebut hingga akhirnya kini mama justru malah mengangkat kedua kakinya dan otomatis membuat roknya juga terangkat dan terlihatlah celana dalam hitam juga milik mama yang terintip diantara sela kedua kaki jenjang miliknya, melihat hal tersebut Pak RT semaking gemetar dan sepertinya sudah tidak fokus lagi memfoto tubuh mama dan justru menaruh handphone mama di meja dan selanjutnya Pak RT berdiri menghampiri mama dan langsung menerkam tubuh mama pada kursi yang sudah reyot tersebut.
Pak RT: Aku sudah tidak tahan bu…. Dari tadi ibu Risa selalu menggoda saya….
Mama: Hihihi…. Bapak juga dipancing dari tadi sok-sokan ga mau…. huuu…
Pak RT: Ternyata ibu nakal juga yah hehehe….
Mama: Nakal gimana sih…. Orang ini juga termasuk program penyuluhan loh pak…. Tapi khusus dari saya hihihi….
Pak RT: Wahhh beruntung kalau gitu saya yang milih ibu untuk datang kemari tadi….
Pak RT: Kalau semisal ibu tadi yang turun langsung ke warga gimana bu?
Mama: Ya berarti warga yang dapat pelayanan khusus hihihi….
Pak RT: Nakal juga ibu risa yah…. Beruntung hari ini saya yang dapat pelayanan plus-plus… Hehehe…
Gw melihat Pak RT yang sudah mulai menindih tubuh mama di kursi tadi sehingga terlihat badan mama yang terhimpit oleh badan kurus Pak RT yang kemudian terlihat Pak RT mulai menggerakan tangannya menuju area dada mama yang sudah terbuka setengah kancingnya, kemudian dengan gemas terlihat tangannya mulai meremasi payudara mama yang masih terbungkus oleh kemeja miliknya, kemudian terlihat bibir Pak RT mulai menciumi wajah mama, ekspresi yang ditunjukan oleh mama terlihat menikmati tanpa menyadari bahwa wajah Pak RT yang menurut gw lumayan ngeri karena selain wajahnya yang mulai berkeriput terlihat giginya yang kebanyakan sudah ompong, kemudian tidak lama gw lihat Pak RT mengarahkan bibirnya menuju bibir mama dan terlihat mereka saling berciuman dengan ganas gw lihat mama dengan lihai meladeni setiap cumbuan yang diberikan oleh Pak RT.
Dengan kondisi tubuhnya yang dihimpit oleh badan pak RT, gw melihat tangan mama menyelinap masuk kedalam celana boxer yang dikenakan oleh Pak RT terlihat ketika tangan mama sepertinya menggengam penis milik Pak RT kemudian perlahan mama mulai mengocoknya dengan lihai, gw melihat ekspresi keenakan Pak RT sambil tetap bercumbu dengan mama, setelah cukup lama saling beradu bibir gw melihat Pak RT mulai melucuti sisa kancing kemeja mama, serta mama juga melepas baju milik Pak RT hingga terlihat badannya yang kurus namun terdapat beberapa tato yang membuat tubuh Pak RT terlihat sangar, setelah selesai melepas kaitan seragam mama terlihat badan putih nan mulus milik mama yang masih terbungkus bra hitam yang seakan tidak mampu menampung payudara milik mama saking besarnya, kemudian mama terlihat memunggungi Pak RT dan melepaskan kaitan bra miliknya dan dengan sekali tarikan lepaslah bra yang sedari tadi menjadi objek penghalang Pak RT untuk melihat keindahan payudara mama.
Setelah bra milik mama terlepas kini terlihatlah barang yang menjadi idaman Pak RT sedari tadi yaitu payudara montok milik mama yang masih terlihat kencang serta dipadukan dengan kedua puting sebesar jempol yang mulai mengeras berwarna coklat kehitaman, terlihatlah tubuh mama bagian atas yang sudah bugil tanpa sehelai benangpun, langsung saja tangan kasar miliki Pak RT mulai meremasi kedua payudara montok milik mama, sambil tangan mama yang masih mengocok penisnya yang kini sudah terlihat penis pak RT tanpa penghalangan apapun juga yang berukuran panjang serta berurat menurut gw untuk seorang yang sudah berumur penis miliknya termasuk golongan yang jumbo, terlihat Pak RT begitu bernafsu pada kedua payudara sekal milik mama terlihat dengan remasan serta cubitan jari nakal Pak RT pada kedua puting milik mama secara bergantian hingga membuat mama mendesah dan menggelinjang, setelah puas meremasi kedua payudara mama kemudian pak RT mulai mendekatkan wajahnya ke area puting mama dan mulai mengenyot dengan mulut ompongnya.
Pak RT: Tetek ibu risa ternyata enak sekali…. Kenyal… hehehe….
Mama: Ahhhhh…. Pelan-pelan pak neteknya Ngilu….
Pak RT: Wajar bu saya hampir 30 tahun sudah tidak merasakan kenikmatan duniawi hehehe….
Mama: Ahhhhh…. Pakhhhh….
Gw yang sedari tadi mematung melihat kenakalan mama selama ini ternyata dibalik wajah alim mama terdapat hal yang tidak gw ketahui selama ini, kemudian terdengar desahan demi desahan dari mulut mama akibat rangsangan yang diberikan Pak RT dengan mulut ompongnya, walaupun sudah tua namun gw melihat Pak RT juga lihai mempermainkan libido mama, kemudian setelah puas hampir setengah jam bermain pada payudara mama hingga meninggalkan bercak berwarna merah pada area payudara mama, kini Pak RT mulai membuka kaitan rok milik mama dan kembali menelanjanginya dan terlihatlah kaki jenjang milik mama mulus serta pantat sekal miliknya seakan minta diremas, kemudian terlihat Pak RT memeluk mama dari belakang dan setelah itu dia meniup tengkuk mama kemudian tubuh mama menjadi lemas, gw melihat Pak RT langsung membopong tubuh mama masuk ke dalam kamarnya, anjing…. Gw kehilangan momen untuk melihat secara langsung apa yang terjadi. Shittt….
(Bersambung)