Pertaruhan
baru kepikiran tadi siang, langsung ketik, langsung post kesini
karena ceritanya sederhana makanya masuk free edition
kali ini ceritanya tentang sekelompok pertemanan yang bertaruh video tersembuyi, tidak disangka, ketika Ihsan kalah dan harus merekam ibunya, sesuatu kenyataan dalam hidupnya pun terkuak.
Nama Pemeran kali ini:
- Ihsan (anak), Nina (Ibu), Indah (adik), Asyafa (Pacar)
- Mikail (Ketua), Indira (Pacar)
- Aris
- Mahdi
- Rudi
- Dzul
- Jonathan
Suatu hari saat mereka berkumpul, salah satu teman mereka yang bernama Dzulfikri yang kebetulan bekerja sebagai OB kantor menyerahkan kamera tersembunyi yang dipinjamnya beberapa saat lalu, sambil berkumpul di depan komputer Mikail mereka pun menyaksikan dengan seksama bagaimana video video hasil rekamannya menampilkan beberapa pegawai perempuan sedang kencing karena video itu direkam dalam kamar mandi khusus perempuan saja.
Mereka pikir hanya melihat sebatas kencing saja, namun ternyata ada seorang pegawai perempuan yang sudah berumur masuk ke dalam kamar mandi dengan membawa kantong hitam, tidak disangka kalau ternyata pegawai perempuan itu ikut mandi di kamar mandi kantor, para lelaki pun fokus menonton video itu sampai Aris dengan isengnya berkata, “Wah cakep juga nih body nya ibu ibu, kira kira kalau emak lu mandi kaya gini cakep ga Dzul? Kan dia selalu pake baju serba lebar tuh hahaha.”
“Sembarangan.”
Mereka pun tertawa bersamaan. Puas menonton ibu ibu mandi, video pun berakhir, karena kamera canggih itu hanya merekam jika ada pergerakan saja, maka dari itu mereka kembali ke rutinitas mereka seperti biasa yaitu mabar game. “Tapi kalau jam segini musuhnya serem serem, gimana kalau liga lagi aja?” Kata Ihsan sambil melihat jam yang sudah menunjukan pukul 8 malam.
“Okay.”
Begitu juga dengan teman temannya, mereka setuju untuk liga bola di PS 5 ketimbang harus mabar dan bertemu para penjoki, saat menyalakan PS5 tiba tiba Mikail celetuk, “Sambil taruhan dong sekali kali, masa kita liga cuma main doang, ga seru nih.”
“Setuju, dari pada buang buang waktu doang, mending sekalian ada bahan taruhan juga.” Dzul pun menambahkan.
“Waduh lagi ga ada duit nih.” Namun Aris menolaknya begitu juga dengan Ihsan.
“Ya ga pake duit lah, pake video gimana?”
“Maksudnya?” Tanya mereka menanggapi perkataan Mikail.
“Iya yang kalah serahin video mandi ibunya, kalau pacar kan kita udah sering main bareng jadi udah biasa liat bugilnya, tapi ga boleh ikut nonton loh, cuma yang menang yang boleh nonton, gimana?”
Mereka pun terdiam namun di dalam celana masing masing kontol mereka semua cenat cenut mendengarnya. Membayangkan seandainya ibu mereka jadi bahan bacol teman temannya.
Mikail pun bertanya kembali, “Gimana? Setuju ga nih? Tinggal bikin liganya doang nih.”
“Ya udah, gw ikut deh.” Ihsan pun menjawab kalau dia siap dengan taruhannya, tidak berapa lama yang lain ikut mengiyakan hingga akhirnya mereka setuju, liga pun dibuat dan sebelum bermain tiba tiba Mikail menghentikan dulu permainannya.
“Biar tambah seru, bentar ya.” Dia pun pergi ke suatu tempat. Setelah kembali ternyata dia membawa ipad miliknya, “Kebetulan gw punya banyak koleksi kompilasi JAV MILF, biar kalian semangat aja.” Mikail pun memutarkan folder berisi banyak video MILF dan meletakkannya tepat di samping TV, kemudian kembali duduk dan mengambil stick PS nya karena kebetulan dirinya mendapat giliran pertama, “Nah mulai yuk.”
“Terus itu video buat apaan?” Tanya Ihsan yang kala itu juga mendapatkan giliran pertama.
“Buat penyemangat aja, kali aja ada yang diem diem cuck kan hahaha.”
“Maksudnya?”
“Ya singkatnya, lu bayangin aja ibu lu jadi bahan temen temen lu disini haha dah ah ga usah banyak omong, langsung main kita.” Ucap Mikail sambil memulai liga.
Kontan saja yang lain kaget dan selama pertandingan liga, mereka sering sekali kebobolan, bukan karena Mikail terlalu jago, namun karena fokus mereka terbagi dengan video MILF di depan mereka ditambah membayangkan kalau itu adalah ibu kandung mereka yang dilecehkan.
Sewajarnya orang akan kesal jika ibu mereka dilecehkan dan direndahkan seperti itu, namun nyatanya justru mereka malah penasaran dan ingin merasakannya. Akhirnya setelah beberapa jam, liga pun diakhiri dengan kemenangan mutlak Mikail yang fokus bermain dan sangat yakin kalau dirinya akan menang mutlak, karena tidak enak jika harus meminta semua menyerahkan videonya maka dari itu dia memilih salah seorang untuk memberikan video mandi ibunya, “Sebenarnya gw pengen sih liat ibu kalian masing masing tapi ga enak juga, makanya gw pilih seorang aja.”
Mereka pun berpikir akan melihat ibunya Dzul yang selalu memakai pakaian syar’i, namun ternyata, “Ihsan, gimana kalau lu aja, ibu lu kan guru, gw jadi penasaran kalau guru mandi kaya gimana?”
Ihsan tentu menolaknya, “Ah seriusan lu? Ganti cewe gw aja gimana? Dia kan cantik dan pakaiannya selalu lebar dan tertutup tuh.”
“Lah kan kita udah sering ml bareng, bosen kalau sama pacar.”
“Yoi, udah ga apa apa gw juga penasaran sih, tapi kalau ga mau ya ga apa apa tinggal pilih ibu yang lain..”
“..Eh jangan” Ihsan tiba tiba memotong perkataannya, karena di dalam hatinya dia pun ingin melihat ibunya menjadi bahan coli orang orang.
Akhirnya Mikail pun mengambilkan 3 kamera canggihnya lagi dan memberikan pada ihsan, “Malam ini lu charge, nanti subuh langsung simpan di kamar mandi, supaya bisa kuat sampe malem.”
“Besok ibu gw libur sih ga ngajar, ya udah kalau gitu.” Ihsan pun pura pura sedih dan mengambil kameranya, padahal dia antusias dan penasaran ibunya menjadi bahan orang orang.
Singkat cerita mereka pun bubar dan Ihsan langsung charge kamera tersebut lalu mengatur kamera agar bisa bangun dini hari sebelum ibunya sempat bangun. Dan hari itu, tepat pukul 4 dini hari, Ihsan pun terbangun dengan suara alarm di ponselnya, dengan segera dia ambil kamera yang dia charge semalaman dan meletakan di kamar mandi mereka yang hanya 1 dirumahnya. Namun sebelum mengaktifkan kamera, dia putuskan untuk mandi duluan karena tidak ingin dirinya ikut masuk dalam rekaman.
Selesai mandi dan mengatur ketiga kamera itu dengan aman, Ihsan pun kembali ke kamarnya dan tinggal menunggu malam hari saat mengambil hasilnya dan memberikan pada Mikail untuk dinikmati teman temannya. Namun dia baru ingat, “Lah gimana kalau adik gw mandi ya, gw koq ga inget ya waktu kemarin..” Tapi saat akan mengambil kembali langkahnya tiba tiba terhenti, “Hmm tapi gw penasaran sih, biarlah, bonus heheh.”
Dan akhirnya malam hari pun tiba, setelah aktivitas kesehariannya dia pun pergi untuk mengambil ketiga kamera itu, dengan gemetaran dia membayangkan apa yang terekam di dalamnya. Kemudian sama seperti malam biasanya mereka pun berkumpul di rumah Mikail.
Setelah teman temannya datang mereka pun menagih video pada Ihsan, “Mana kameranya udah siap belum?”
“Udah nih.” Ihsan pun mengeluarkan 3 kamera yang dipinjamkannya, mereka pun dengan antusias bersorak kegirangan.
“Ya udah kita tonton sekarang, lu diem disini ya, udah gw siapin soalnya.”
“Siapin gimana?” Karena penasaran Ihsan pun putuskan untuk ikut sebentar dengan teman temannya, betapa kagetnya Ihsan ternyata Mikail sudah menyediakan layar proyektor di ruang tengahnya, lengkap dengan sound system sehingga benar benar seperti home theater.
“Nah dah liat kan, sekarang biar lu ga ngintip lu tunggu disini.” Mikail pun membawa Ihsan ke kamar yang berada tepat di samping ruang tengahnya.
Setelah aman Mikail pun mulai memasangkan ketiga kameranya ke laptop yang sudah terhubung ke mesin proyektor, setelah mengatur dan menggabungkan ketiga videonya, akhirnya mereka pun mulai memutarkannya bersamaan dengan sistem kolase.
Tentu saja video pertama diawali dengan Nina sebagai ibu rumah tangga, dengan daster miliknya dan handuk yang berada di bahunya, beliau pun meletakan handuknya di belakang pintu, dan untuk memanaskan Ihsan yang berada di kamar tamu, mereka pun komentar mengenai apa yang dilihatnya.
“Wah gila si Nina yang masuk duluan, manteb juga ternyata body ibu lu.” Komentar Aris ketika Nina mulai membuka dasternya.
Saat melepaskan BH nya, Mikail yang berada di belakang laptop pun memilih video paling jelas lalu zoom sampai sangat dekat, Dzul pun komentar, “Wah anjir toket ibu lu gede banget, udah turun sih tapi mantap banget ukurannya, enak pasti kalau diremes remes.”
Akhirnya Nina pun menurunkan 1 kain terakhirnya, sama seperti sebelumnya, Mikail pun mendekatkan ke bagian itu, Dzul pun komentar sebelum menurunkan celana dalamnya, “Pasti ni si nina jembutnya banyak banget hahaha.”
“Yoi, udah pasti nih, keliatan banget dari celana dalemnya yang temben.” Ujar Mahdi menambahkan.
Namun kenyataannya, saat celana dalamnya diturunkan, mereka semua melotot melihat kemaluan yang mulus dan tidak ada bulu satupun, hanya memek tembem yang merekah dan kemerahan, “Wah anjing ternyata manteb memek ibu lu, mulus dan tembem, pantesan bapak lu betah banget hahaha.”
“Hahaha yoi, gw bayangin kalau ngentot sama si nina nina ini, pasti enak banget rasanya.”
Ihsan yang berada di kamar tamu pun mulai coli sambil membayangkan tubuh telanjang ibunya, sampai terdengarlah suara air yang berarti Nina sudah mulai mandi.
Tidak ada komentar aneh aneh lain kecuali memuji tubuh indahnya saja, sampai akhirnya Rudi berkata dengan kerasnya, “wuih colmek.”
“Anjir ga nyangka ga ada apa apa tiba tiba colmek.”
“Keliatan banget menikmati colmeknya, ibu lu ternyata sering colmek San haha.”
Mereka pun bergiliran mengomentari saat Nina colmek, Ihsan berpikir kalau mereka bohong dan hanya memanasi dirinya saja, namun ternyata, tidak lama terdengar erangan keenakan dari suara yang sangat dia kenal, “Wah anjir beneran.” Ihsan pun langsung mencoba membuka pintu namun ternyata dikunci dari luar, mencari cara untuk mengintip pun tidak bisa karena tidak ada celah sehingga dia hanya bisa pasrah sambil mendengarkan suara kocokan dan desahan yang dikeraskan oleh Mikail, tidak lama dari itu suara guyuran air pun terdengar dan setelah itu mereka berkata kalau Nina sudah selesai mandi dan keluar dengan handuk dililit di tubuhnya.
Video kedua pun diputar yang dimana memperlihatkan Indah yang baru saja bangun tidur, “Wah gila, tadi ibunya sekarang adiknya.”
“Akhirnya gw bisa liat body nya Indah.”
“Yoi selama ini kan selalu tertutup, penasaran gw.”
Lalu adiknya Ihsan itu yang selalu memakai pakaian syar’i dan tertutup itu memasuki kamar mandi hanya dengan daster saja, sama seperti ibunya, setelah meletakan handuknya di balik pintu dia tidak langsung melepaskan pakaiannya namun sibuk dulu dengan ponselnya kemudian letakan di tempat alat mandi yang ditempelkan di dinding kamar mandi, kebetulan ada 1 kamera yang terpasang disana sehingga Indah terlihat sangat jelas di kamera.
“Silahkan menikmati Indah ya sayang.” Kemudian dirinya pun menekan sesuatu di ponselnya dan musik pun berputar dengan pelan, tidak disangka tiba tiba Indah yang terlihat sangat alim dan sering p3ng4j14n ini menggoyangkan tubuhnya mengikuti irama musik dan melepaskan daster yang dikenakannya.
Berhubung ponselnya sangat dekat dengan kamera tersembunyi, mereka pun seolah seperti melihat Indah sedang melayani mereka, goyangan Indah pun semakin erotis, saat melepaskan BH nya, dia remas dan memutar mutar puting dengan jari jarinya.
Saat itu tidak ada yang komentar karena fokus melihat adegan vulgar di hadapannya, Ihsan yang berada di kamar tamu pun bertanya, “Koq ada suara musik? Ini ada apaan sih koq pada diem?”
“Berisik San, kita lagi liat adik lu striptease, kayanya dia mau kasih buat pacarnya.”
“Hah? Serius lu? Ga mungkin ah!!” Ihsan pun mengetuk pintu dan meminta Mikail untuk membuka kuncinya, namun tentu Mikail menolaknya dan teman temannya berkata supaya Ihsan jangan berisik.
Tidak begitu lama terdengar suara orang orang memasuki ruangan sambil berkata, “Wuih udah mulai nih, wah itu kan adiknya si Ihsan, buset koq bisa stiptease gitu?”
“Anjir ga nyangka, alim diluar ternyata mesum di dalem.”
“Kalau dari gerakannya sih gw yakin ini udah biasa.”
Mikail lalu berkata, “Nih kalian, kalau mau liat ibunya gw puterin disini, mumpung lagi fokus ke kamera 1.”
“Wah anjir manteb juga body ibunya.”
“Anjing colmek juga dong.”
Ihsan pun kaget dan tidak menyangka seluruh teman geng nya hadir, padahal biasanya hanya sebagian saja yang datang selain di hari libur. Namun bukannya marah, Ihsan malah semakin sange mendengar teman temannya menikmati tubuh ibu dan adiknya, tidak begitu lama terdengar suara orang yang sedang coli, Ihsan pun duduk di karpet (Karena tidak ingin mengotori kasurnya) dan mulai coli sambil membayangkan tubuh telanjang ibu dan adiknya dan menjadi bulan bulanan semua teman 1 gengnya.
Video Indah pun berlanjut, kini tubuh perempuan muda itu sudah telanjang sepenuhnya dan masih menggoyangkan tubuhnya, “Anjing mulus banget body adik lu San.”
“Yoi, ini sih kalau gw jadi cowonya pasti bakalan tiap hari gw entotin hahaha.”
“Emang pernah ngentot?”
“Pasti lah, liat tuh udah mulai colmek, kalau perawan ga mungkin berani colmek sampe cepet kaya gitu.”
“Wah anjing hoki banget kita malem ini bisa liat ibu sama anak colmek.”
Ihsan pun semakin terkejut mendengar komentar teman temannya, dia pun semakin semangat untuk coli.
Mikail lalu iseng mengatur videonya, dia putarkan video Nina dan Indah yang sedang colmek saling berdampingan, Jo pun komentar, “Wuih anjir manteb gini, ibu sama anak colmek barengan hahaha.” Dan teman temannya pun tertawa bersamaan. Ketika mereka bisa menikmati ibu dan anak ini colmek bersamaan, Ihsan dari dalam kamar hanya sanggup membayangkan saja, apalagi Mikail dengan sengaja menaikan volume suaranya sehingga suara kocokan dan desahan pun terdengar sangat jelas bersahut sahutan.
Dan video pun berakhir 2 menit kemudian ketika ibu dan anak itu orgasme bersamaan, “Hahaha bisa barengan gitu ya padahal videonya berbeda.” Dzul pun komentar sambil tertawa.
“Pohon tidak jauh dari buahnya jatuh makanya sama aja ibu dan anak hahaha.”
Video pun kembali fokus pada Indah yang sudah selesai colmek, mereka pikir akan berakhir sampai disitu, sampai akhirnya Indah berkata pelan kembali pada ponselnya, “Sekarang giliran kesukaan kamu ya sayangku Asyafa..”
Mereka yang menonton pun kebingungan, “Asyafa?? Koq nama pacarnya Ihsan?”
Begitu juga Ihsan yang berada di dalam kamar tamu, bingung kenapa juga adiknya malah menyebutkan nama pacarnya. Memang selama ini Asyafa selalu datang ke rumahnya meski Ihsan tidak ada dirumahnya, namun dia selalu berkata kalau hanya ingin main dan bertemu dengan ibunya saja.
Kemudian suara guyuran air pun terdengar, ternyata Indah sedang menyiram tubuhnya sendiri lalu menyabuninya sambil terus menghadap kamera, tapi tidak hanya sekedar sabunan, Indah pun menggoyangkan tubuhnya dan kembali colmek, kali ini lebih vulgar dan terlihat lebih menantang dari sebelumnya karena kini tubuh indah dipenuhi dengan sabun, bahkan dengan sengaja Indah menumpahkan sabun cair sangat banyak ke tubuhnya sehingga kini tubuh telanjang itu dipenuhi dengan busa sabun.
“Anjing manteb banget adik lu San, ga nyangka dia bisa mesum banget.”
“Bener tuh, ga nyangka gw adik lu bisa colmek buat kedua kalinya.”
“Anjiing paling ga kuat gw liat cewe sabunan sambil colmek.”
Mereka pun kembali mengomentari tubuh Indah, Ihsan yang berada di dalam kamarnya hanya bisa membayangkan sambil coli saja. Untungnya di kamar itu ada tisu dan tempat sampai sehingga Ihsan bisa berkali kali crot dan membuangnya ke tempat sampah.
“Aahh aahh.. Ooohh!!” Indah pun akhirnya orgasme dan langsung tersenyum menghadap kamera, “Udah ya sayang, aku udah 2 kali orgasme buat kamu.” Kemudian melanjutkan kembali mandinya setelah sibuk dengan ponselnya dan video pun berakhir setelah Indah mengeringkan handuknya dan pergi keluar kamar mandi.
Video selanjutnya hanyalah video Nina sedang kencing dan indah juga, beruntungnya saat itu bapaknya Ihsan sedang keluar kota sehingga mereka tidak perlu repot skip videonya. Berpikir kalau videonya sudah selesai sampai disitu, lalu tiba tiba seorang lelaki muda pun masuk ke dalam kamar mandi dan ikut kencing, “wah siapa nih?”
“Pacarnya Indah kali, masih muda soalnya.”
Mereka pun meminta Mikail untuk skip videonya, namun dirinya menolak dan menjawab, “Nanti, gw ada firasat bakalan bagus nih.”
Mereka lalu terpaksa melihat seorang lelaki muda sedang kencing dengan pintu kamar mandi terbuka lebar, tidak begitu lama Nina berada di pintu kamar mandi, berpikir kalau dirinya akan menegur lelaki itu yang sedang kencing tanpa menutup pintu, lalu yang terjadi selanjutnya membuat mereka terkejut, Nina tiba tiba memeluk lelaki muda itu dan mengocok kontolnya dari belakang, “Udah sayang kencingnya? Lama banget sih, emang ga mau kencing enak?”
“Wah gila apa nih?”
“Anjir ternyata ibu lu selingkuh sama daun muda.”
Ihsan terkejut dan menjawab, “Seriusan lu? Bukain coba gw mau liat!!”
Tentu Mikail menolaknya, “Udah lu bayangin aja di kamar, kalau lu mau tau nih si nina lagi nyepong kontol cowo itu.” Mikail pun menaikan lagi volumenya dan suara yang sudah kencang itu pun semakin keras, terdengar suara GLOKK!! GLOKK!! GLOKK!!
Ihsan berpikir kalau lelaki itu sedang menggenjot mulut ibunya dengan sekuat tenaga. Namun Rudi berkata, “Pasti lu pikir ibu lu lagi digenjot kan? Salah loh, ini kepala ibu lu sendiri yang maju mundur genjot kontol gede cowo itu pake mulutnya.” Mendengar itu, Ihsan yang sedang coli langsung crot saking terkejutnya, “Lu pasti ga nyangka kan ibu lu selingkuh, kita juga ga nyangka hahaha.”
Sampai tiba tiba terlihat kembali seorang lelaki berdiri di depan kamar mandi, “Wah wah wah ternyata pada disini, kita dah tungguin di depan ternyata ambil start duluan ya.”
“Eh sorry bukan kaya gitu, ini guru kita yang nyamber duluan.”
Nina pun melepaskan sepongannya dan menjawab, “Apa sih sayang marah marah mulu, sini sayang biar ibu sepongin.”
Lalu lelaki itu pun melepaskan celananya, mendekati Nina dan langsung disepong olehnya, sementara lelaki yang tadi disepong olehnya langsung dikocok oleh tangan kirinya.
“Wah anjing ternyata si nina bukan selingkuh, ada apa nih koq ada 2 cowo?”
Ihsan pun semakin penasaran dan menggedor pintunya, “Please Mike bukain, gw penasaran pengen liat.”
“Halah lu diem aja, biar kita aja yang nikmatin, lu pasti mau liat ibu lu nyepong kan? Engga ya, asal lu tau aja sekarang ibu lu udah bugil dan nyepong 2 kontol cowo muda itu bergantian.” Jawab Mikail yang masih berada di balik laptopnya.
Video pun dilanjutkan dengan Indah berdiri di depan kamar mandi sambil merapikan pakaiannya, dia pun protes pada ibunya, “Bu udah dong balik lagi kesana, ga enak Asyafa udah nunggu dari tadi.”
“Sluurpp.. Sluurpp.. Ya udah, yuk sayang sayangku kita balik.” Nina pun melepaskan sepongannya, berdiri dan menarik kedua kontol itu keluar dari kamar mandi, saat melewati Indah, seorang meremas toket Indah dan seorang lagi mengusap memeknya dari luar pakaiannya.
Indah hanya cemberut saja kemudian pergi meninggalkan kamar mandi, dan video pun berakhir, tidak ada lagi ada apapun. “Wah udah beres tuh, keluarin gih.” Perintah Mikail sambil melemparkan kunci kamarnya.
Dzulfikar pun membukakan pintu dan Ihsan langsung keluar dengan kondisi berantakan, “Gw boleh liat ga videonya?”
“Engga lah, kan aturannya lu ga boleh liat sama sekali, tapi seengganya lu udah tau kenyataannya kan kalau ibu lu dah selingkuh dan pacar lu malah lesbian dengan adik lu sendiri.” Jawab Mikail dan membuat Ihsan langsung terdiam, Mikail pun melanjutkan perkataannya, “Gimana kalau kita lanjut lagi? Mumpung kita bersepuluh, kita bikin room ML aja gimana? Yang kalah serahin videonya kaya barusan?”
“Kalau gw sih gas aja.” Jawab Aris yang juga diikuti oleh teman teman yang lain.
Rudi pun berkata sekaligus bertanya, “Ayo, bagi team deh, lu mau lagi ga San?”
Ihsan yang sudah kepalang tanggung pun mengiyakan, dia berpikir jika kalah lagi akan memasangkan CCTV di kamar mandi, kamar ibunya, dan kamar Indah. Akhirnya team pun dibagi dengan merata dengan cara diundi sehingga tim pun seimbang.
“Ok aturannya gini, kita bikin 5 match, sampe dapet 5 orang dengan skor akhir tertinggi, dia yang jadi pemenangnya, jadi bukan dihitung dari team ya, biar adil.” Setelah Mikail menyebutkan aturannya, mereka pun kompakan setuju dan akhirnya match pun dimulai, kali ini tidak ada canda atau tawa seperti biasanya, mereka benar benar serius dan mengeluarkan skill nya 100%, beberapa jam pun berlalu dan akhirnya ihsaan terdapat skor paling kecil sehingga dia harus kembali merekam keluarganya.
Namun tiba tiba Jo berkata, “Ok aturan mainnya gw tambahin ya.”
“Maksudnya?” Tanya mereka bersamaan.
“Hehehe yang udah dapet rekamannya ga usah ngerekam lagi.” Tentu saja Ihsan langsung protes karena ingin menjalankan rencananya, namun Jo menjelaskan, “yang kalah 2 kali orang yang ada di rekaman itu kita SSI, setuju?”
Mereka pun langsung terdiam termasuk ihsan.
Mikail pun menambahkan, “Koq pada diem sih? Kapan lagi coba kalian liat keluarga kalian kita SSI hahaha.” Saat semua mengiyakan Mikail kembali berkata, “Kali aja kita bisa ngentot sama ibu atau adik kalian juga kan hahaha.”
Di dalam celana, kontol Ihsan pun kedutan dan membayangkan keluarganya di SSI sampai ngentot dengan teman temannya, dia pun tersenyum dan pasrah ketika melihat orang orang yang kalah mengambil kamera tersembunyi canggih milik Mikail.