Perjaka yang hilang bersama bosku yang anggun
Cerita Hanya Fiksi Belaka Hai perkenalkan namaku tama dan aku memilki perawakan tubuh yang lumayan tinggi ,memilki rambut gondrong yang diikat kebelakang dan berbadan cukup berisi, aku merupakan seorang sarjana yang berkuliah di jurusan multimedia, aku memilki bakat videographer dan editing video, dan bakatku tersebut bisa disebut mumpuni karena saat kuliah aku sering dipanggil untuk menjadi videographer dan mengedit video, karena itulah kuliahku sedikit terlambat lulus dikarenakan aku sibuk bekerja dan mengabaikan kuliahku akan tetapi setelah pandemi ini datang aku sudah tidak pernah lagi dipanggil dan akhirnya aku menjadi sarjana pengangguran, saat itu aku harus segera mencari pekerjaan untuk menghidupi diriku sendiri dan sebenarnya aku berasal dari keluarga yang kecukupan tidak susah dan tak juga mewah, akan tetapi aku bukan tipikal orang yang suka bergantung dengan keluargaku dan aku tidak ingin merepotkan kedua orang tuaku, syukurnya kedua orang tuaku masih bekerja dan sebenarnya mampu untuk menghidupiku dan adikku. Cerita dimulai saat aku sedang mencari pekerjaan di sosial media dan ada satu account seorang content creator bernama Devina, beliau adalah youtuber sekaligus alumni acara kompetisi memasak di televisi, kebetulan aku dan keluargaku sering menonton acara tersebut dan beliau adalah idola dari ibuku karena ibuku sering sekali menonton video Devina di kanal YouTubenya dan tak jarang ibuku juga sering memasak ulang dan mencatat resep yang dibagikan di kanal YouTubenya, singkat cerita aku langsung mengapply pekerjaan ke email yang tertera, tapi aku tidak terlalu banyak berharap, karena mungkin saja ada ratusan orang yang melamar pekerjaan disana, tapi esok hari aku mendapatkan email balasan dari Devina yang berisi panggilan untuk interview dan aku girang bukan main karena akhirnya aku mendapatkan panggilan interview kerja setelah lama menganggur, terlebih ibuku yang juga sangat senang karena anaknya akan bekerja bersama idolanya, aku mengatakan kepada ibuku untuk tidak banyak berharap karena pasti aku bukan satu satunya kandidat yang akan bekerja padanya, lalu esoknya aku berpakaian rapi dan bersiap siap untuk interview, setelah aku mengendarai mobilku ke mall yang ditentukan oleh Devina sebagai tempat interview, setelah aku mencari tempat yang dijanjikan aku merasa sangat tegang karena menurutku ini adalah interview tersantai yang pernah kuikuti karena baru kali ini aku interview di mall bukan dikantor, lalu akhirnya aku menemukan Devina dan suaminya di salah satu kafe ternyata Devina kalau dilihat dibelakang kamera ia sangat anggun dan cantik, bahkan aku sempat beberapa detik terpana melihat kenggunannya, kemudian aku memperkenalkan kalau aku adalah salah satu kandidat yang akan menjadi videographernya, dan ternyata aku kandidat pertama yang datang, lalu aku mendapatkan pujian kalau aku orang yang tepat waktu bahkan sebelum waktunya aku sudah datang, dan akhirnya mereka berdua mempersilahkan aku duduk dan memesankan minuman untukku D: Siapa nama kamu ? T: oh iya bu perkenalkan nama saya Aryasena Pratama, Bu Devina bisa panggil saya Tama D: eeh kok pake ibu, santai aja kali haha kaku amat, panggil cici atau pangil nama aja ya, emang umur kamu berapa tama ? T: hehe maaf ci kebiasaan saya kalau interview panggil ibu, umur saya 27 ci D: loh cuma beda setahun dong sama saya, memangnya saya keliatan udah tua ya ? T: hehe maaf ci D: oke sekarang jelasin background kamu dan apa aja pekerjaan yang pernah kamu jalanin T: saya kuliah jurusan multimedia ci, saya dulu sering ikut projectan kecil gitu jadi videographer dan editor, kebetulan beberapa hasil karya saya ada di YouTube D: oh iya, saya udah liat kemaren pas kamu kirim email, dan bagus loh saya dan suami suka, btw jangan pake saya dong, kesannya formal banget pakek aku atau lu gw juga gapapa haha, lagipula ini interview santai loh (Ucap Devina ramah sambil tersenyum) T: waduh kalo pake lu gw kesannya gak sopan ci, gapapa ya ci udah jadi kebiasaan saya Lalu suami ci Devina pun mulai bersuara SD: kamu anaknya sopan banget ya tam, ngerti tata krama dan keliatannya kamu juga anak baik-baik rapi pula walaupun gondrong, kamu udah berkeluarga ? T: kebetulan belum koh, belom ada calon juga SD: wah malah curhat lagi, btw saya nanya begini karena kalau kamu mau jadi videographernya istri saya, kamu harus tinggal dirumah kami loh, kamu udah siap belom kalau harus tinggal jauh dari keluarga ? T: mudah mudahan siap koh, toh saya kerja juga buat keluarga D: wah bagus itu, kamu sepertinya salah satu calon kandidat terkuat sejauh ini, liat aja yang lainnya belum ada yang dateng , karena saya gak suka orang yang gak disiplin SD: betul itu, baru interview aja gak disiplin gimana kerja nanti T: saya memang dididik buat disiplin koh ci, di pekerjaan sebelumnya saya selalu megang prinsip kalo disiplin itu harus D: bagus itu, saya suka semangat kamu SD: oke mungkin itu aja ya tama, googluck kalau kamu diterima besok bakal di wa sama istri saya ya, sayang coba kamu kasih no wa kamu ke tama biar besok dihubungi Singkat cerita ci Devina memberikan nomornya padaku dan setelah itu datang lagi 2 kandidat yang nampak kurang percaya diri, dan disitu aku yakin kalau aku yang akan menjadi kandidat yang kuat. Dan malamnya aku mendapatkan telpon dari ci Devina kalau aku diterima sebagai videographernya dan aku serta ibuku sangat senang bukan main T: iya halo ci D: halo tama selamat ya kamu diterima sebagai videographer saya T: wah terima kasih banyak ci, saya kapan bisa mulai kerja ya ci ? dan apa aja yang harus saya siapkan ? D: waduh kayaknya kamu udah gak sabar banget ya, kamu gak sabar ya ketemu saya ya? Aku yang kaget hanya bisa tertawa saja T: haha nggak ci, aku seneng aja dapet kerjaan lagi D: yasudah besok kamu ke bandung ya, ini aku kasih alamatnya dan jangan lupa bawa pakaian secukupnya Keesokan harinya aku sudah sampai di kediaman ci Devina, saat dirumah, ci Devina hanya memakai kaus putih ketat biasa yang menunjukan lekuk kedua payudaranya dan celana yang sangat pendek, baru masuk aku langsung disuguhkan paha mulusnya dan baru kali ini aku melihat idola ibuku ini memakai pakaian yang membuatku bernafsu, tapi aku lansung buang jauh jauh pikiran itu D: hayo ngeliatin apa kamu ? ngeliatin paha saya ya ? T: ah nggak ci hahaha, gak nyangka aja kalau dirumah cici pakaiannya sesederhana ini D: haha bercanda kok, yaiyalah emang mau pakaian kayak gimana? oiya sekarang saya tunjukin kamarmu ya T: oh iya ci makasih, btw kokoh kemana ci? D: iya suami saya lagi kerja kebetulan, nah ini kamar kamu ya tama T: wah bagus banget ci D: ah biasa aja kok Kamar yang aku tempati memang tak besar, akan tetapi didalamnya ada ac, meja dan Kasur yang Nampak nyaman, dan sepertinya diriku akan sangat nyaman disini, singkat cerita malampun tiba dan aku disuruh untuk makan malam bersama D: Tam ayo kita makan T: waduh saya makan dikamar aja ci, gaenak masa makan bareng keluarga, saya kan bukan siapa-siapa D: udah gausah sungkan, saya tunggu di meja makan ya Akhirnya aku diajak ke meja makan dan sejujurnya aku sangat merasa tidak enak karena harus makan bersama keluarga ini, dan disitu ada anak anak serta suami ci devina yang sedang menungguku, dan singkat cerita aku dihujani pertanyaan saat aku makan malam bersama mereka, mulai dari kompetensiku didunia kerja sampai hal pribadi juga ditanyakan, setelah selesai makan aku memutuskan untuk kembali ke kamar dan bersiap untuk tidur. Lalu Ketika tengah malam aku terbangun karena haus dan ingin buang air kecil, setelah aku buang air kecil aku melewati kamar ci Devina dan suami dan aku mendengar suara-suara desahan dari kamar tersebut dan walaupun aku belum pernah bersetubuh dengan Wanita manapun aku paham betul dengan apa yang sedang terjadi didalam kamar ini, dan aku nekat mendekat karena ingin menguping, dan desahan ci Devina semakin kencang terdengar yang membuat kemaluanku berdiri karena suara desahan dari ci Devina tersebut, dan aku langsung membayangkan bagaimana kalau aku yang menyetubuhi ci Devina pasti tubuh ci Devina sangat mulus dan putih sekali, awalnya aku nekat ingin mengintip, tapi langsung aku urungkan dan sebagai gantinya aku melakukan masturbasi didalam kamarku, aku membayangkan bagaimana kalau kemaluanku dimasukan kedalam memek ci Devina dan aku menggenjot tubuhnya yang dalam bayanganku mulus tersebut, dan mulai malam itu aku timbul perasaan nafsu terhadap boss baruku yang anggun tersebut. Esoknya pekerjaan pertamaku dimulai setelah suami ci Devina berangkat aku disuruh untuk mempersiapkan set kamera untuk kebutuhan syuting dan ci Devina mengurus kedua anaknya dahulu sebelum syuting, setelah set selesai aku izin untuk mandi dahulu agar aku terlihat rapi dan wangi T: Ci saya mandi dulu ya biar rapi D: eh sebentar saya dulu ya yang mandi, supaya keliatan cantik nanti di kamera haha T: oke deh ci, saya abis cici aja mandinya D: apa kamu mau mandi bareng saya haha? T: waduh yakali ci gak mungkin dong D: kenapa kamu salting begitu?, pasti kamu bayangin beneran ya mandi bareng saya T: aah nggak ci nggak kok, saya gak mikir begitu hahaha D: bercanda kali tam, lucu banget sih kamu Aku hanya bisa tersenyum kecil mendengarnya, dan aku berpikir apakah tadi candaan atau memang ci Devina menggodaku, aku langsung berfikir positif akan tetapi karena itu aku jadi semakin bernafsu dengan ci Devina, dan aku masuk kedalam kamarku dan memainkan hpku dan saat aku keluar aku melihat pemandangan yang sangat indah, aku baru saja melihat ci Devina yang baru saja selesai mandi wajahnya sangat cantik dan anggun akan tetapi bukan hal itu yang membuatku terpaku, saat itu ci Devina hanya berbalut handuk putih yang menampakan Sebagian dadanya dan Sebagian pahanya yang mulus tersebut, kalau aku gila mungkin saja saat itu aku akan menanggalkan handuk ci devina dan langsung memperkosanya saat itu juga, lalu akhirnya aku mandi dan siap untuk bekerja, setelah menyelesaikan syuting aku langsung memasukan video tadi kedalam aplikasi editing video, dan ci Devina terus menyuruhku untuk mencicipi makanan yang ia masak tadi dan masakan tersebut sangat enak sekali lalu aku memuji masakan tersebut karena saking enaknya. Pada saat makan malam aku kembali makan malam bersama, suami ci Devina memberitahukan kalau esok hari ia akan keluar kota karena pekerjaannya dan akan pulang minggu depan atau lebih, anak anak ci Devina terlihat sedih karena akan ditinggal sang ayah beberapa hari, tapi ci Devina langsung menghibur kedua anaknya, setelah makan malam suami ci Devina menajakku mengobrol. SD: tam besok saya mau keluar kota, kamu tolong jagain rumah ini ya T: wah ini tugas berat koh, saya gak enak gak ada laki-laki disini SD: dari awal ketemu sama kamu saya tau kamu anak baik-baik dan kamu juga gak mungkin macam-macam, udah tenang aja saya percaya sama kamu tam, walaupun kamu baru beberapa hari disini saya punya feeling yang kuat saya tau mana orang yang curang, licik dan mana orang yang betul-betul tulus seperti kamu ini, kamu keliatannya bisa diandalkan, dan tenang aja saya bakal naikin gaji kamu dua kali lipat T: aduh gausah koh itu berlebihan, saya ikhlas kerja disni kok SD: udah santai aja, rezeki gak boleh ditolak T: makasih banyak koh, maaf saya gak bisa balas apa-apa Setelah itu kami semua memutuskan untuk tidur dan besoknya setelah suami ci Devina berangkat pagi-pagi ci Devina mengajaku untuk sarapan bersama anak-anaknya, setelah itu ci Devina mengantrkan anak pertamanya ke sekolah, dan akupun hanya sendirian dirumah boss baruku ini, aku kemudian memutuskan untuk menyelasaikan editing video yang kemarin, karena siang ini akan diupload, tak lama ci Devina pulang bersama anak keduanya dan anak ci Devina bermain didalam kamar, dan ci Devina menanyakan sudah sejauh mana progress video tersebut dan aku katakan kalau hampir selesai D: udah sampe mana tam ? T: ini tinggal di render doang ci D: Good, kamu kerjanya cepet juga ya T: ini gamau dilihat dulu ci ? D: yaudah nanti aja tam, saya mau mandi dulu T: oke baik ci D: kamu gak mandi tam? T: nanti ci, cici duluan aja haha D: mandi bareng saya aja yuk haha T: yakali ci haha D: yakin gamau? Mumpung suami saya gak ada loh, anak saya juga dikamar T: ja jangan ci, gak mungkin laah D: hahahaha kamu lucu banget deh tam, mukanya sampe merah begitu, saya juga Cuma bercanda kali T: yaampun ci haha, bercandaanya cici bikin saya jadi salah tingkah D: udah ah tam saya mandi dulu ya, kalau mau nyusul gak saya kunci kok T: nggak ci haha D: kamu lucu banget tam, kamu gapunya pacar ya makanya agak kaku begitu ? T: iya ci belum lagi nih Lalu ci Devinapun masuk ke kamar mandi dan ia mulai mandi sedangkan aku hanya bisa membayangkan bagaimana jikalau aku betul betul mandi berdua dengan bossku yang cantik nan anggun ini, aku membayangkan kalau aku menyabuni kedua toket ci Devina yang putih tersebut dan aku membayangkan juga bagaimana kalau ci Devina mengocok kemaluanku dengan sabun dan memasukan kemaluanku kedalam memek ci Devina, pikiranku mulai kacau dan aku memutuskan untuk mengambil air putih guna menenangkan pikiranku, saat aku menuju dapur aku berpaspasan dengan ci Devina yang baru selesai mandi dan aku sekali lagi melihat tubuh ci Devina hanya dibalut handuk dengan rambut yang diikat, aku hanya terbengong saat itu Dan ci Devina hanya tersenyum melihatku yang salah tingkah tersebut lalu ci Devina seperti sengaja membuka kaitan handuknya dan handuk tersebut melorot, dalam sekejap saja akhirnya aku betul betul meliat ci Devina telanjang bulat, otomatis kemaluanku langsung bangun saat itu aku langsung menutup mataku dan hendak pergi, tapi tiba tiba saja ci Devina menarik tanganku dan menyuruhku untuk membuka mata saja D: udah buka aja tam, gapapa kok suami saya juga gak lagi dirumah T: ja jangan cii, saya gak enak sama cici dan kokoh, maaf ci kalo tadi sempet ngeliat badan cici D: udah gak usah munafik kamu tam!!! (ucap ci devina dengan nada tinggi) Akupun membuka kedua mataku dan kembali melihat tubuh ci devina yang tak terbungkus sehelai benangpun itu, sejujurnya baru kali ini aku melihat Wanita yang telanjang didepan mataku langsung D: biasa aja kali tam ngeliatnya, emang badan saya bagus ya ? T: ii iyaa cii, badan cici bagus banget D: sekarang kamu mau ngapain tam ? (ucap ci Devina sambil memelukku dan menempelkan kedua toketnya kebadanku) T: gak ttaauu cii, saya takut kalo anak cici liat nanti D: yaudah berarti terserah saya ya ? Lalu ci Devina berlutut dan memelorotkan celanaku dan mengeluarkan kemaluanku yang sudah berdiri tegap sekali serta menggenggamnya D: waw punya kamu bagus banget tam lebih besar daripada punya suami saya ada uratnya pula, pasti enak nih kalo masuk ke memek saya T: iiya ciii, tttaappi sa sayya belum pernah begituan ci D: serius kamu? berarti saya jadi yang pertama dong, yes dapet perjaka, bisa awet muda nih gw kalo nelen pejumu haha Lalu ci Devina mulai mengcok kemaluanku dan rasanya sangat nikmat sekali, tangan mulus ci Devina terus mengocok kemaluanku dan mulai untuk menghisapnya D: saya hisep ya tam, kalau mau keluar bilang yaa T: iiyaa ciii Lalu ci Devina mulai menghisap kemaluanku, aku terpejam karena merasakan nikmat bukan main, mulut ci Devina terasa sangat nikmat sesekali ci Devina menjilat lubang kencingku hal tersebut membuatku seperti kesetrum namun enak, mulut ci Devina rasanya hangat dan membuatku ingin cepat keluar, karena maklum ini baru pertama kalinya aku merasakan nikmatnya di blowjob, apalagi yang melakukan adalah boss cantik yang baru kukenal beberapa hari ini dan ci Devina memandangku dari bawah dan wajahnya sangat bernafsu melihatku T: oh my god, aaah aampuun ciii, enaakh bangeetth saya gak kuat saya mau keluar ci D: yaampun dasar perjaka, baru diginiin aja udah mau keluar haha T: iii iyaa chiii sayaa belum pernah beginii soalnya Dan ci Devina terus menghisap kemaluanku sampai aku mengeluarkan spermaku banyak sekali didalam mulut ci Devina, lalu ci devina menelan semua spermaku tanpa disisakan sedikitpun, ci devinapun tersenyum sambil berkata D: kamu gamau megang-megang dada saya nih? Atau mau mainin pentil nya ? (ucap ci Devina sambil memainkan kedua payudaranya dan memilin pentilnya) T: iiyaa cii mauu aku langsung mengarahkan tanganku kearah kedua toket ci Devina yang putih dan menggiurkan tersebut D: eitsss gak boleh, nanti malem ajaa yaa, ntar malem kamu bisa nikmatin badan saya sepuasnya T: beneran cii? D: beneran dong Lalu ci Devina kembali memakai handuknya begitupla aku yang kembali memakai celanaku lagi, sambil mencium pipiku ci Devina berlalu dan masuk ke dalam kamar, aku masih tidak percaya kalau aku bisa melepas perjakaku dengan ci Devina yang biasanya hanya aku liat di televisi, dan aku Juga melihat tubuh telanjang ci Devina hari ini, kedua toket ci Devina Nampak putih sekali yang dihiasi puting berwarna coklat, ya walaupun agak sedikit turun karena ci Devina sudah dua kali melahirkan dan memek ci Devina juga ditumbuhi bulu bulu yang Nampak rapi seperti habis dicukur, sejujurnya aku ingin sekali merasakan memek ci Devina dan aku sudah tak sabar menanti malam ini. Bersambung