Pengantin baru Dijebak tukar pasangan oleh iparnya
“Selamat ya Ardi. Lu hoki banget lho dapet istri kyk si Sherly, cantik, dan seksi lagi. Hehehe.” Ucap salah seorang pria sambil berjabat tangan dengan Ardi (26 tahun) pengantin baru keturunan tionghoa yang baru saja menikahi Sherly pacarnya yang masih berusia 22 tahun.
Ardi sambil tersenyum terpaksa agak terlihat risih dan kemudian berbisik dengan istrinya
A: “siapa sih itu say?”
S: “Kayaknya temennya si papa deh say.”
A: “ooo..”
Ardi agak risih karena perkataan bapak tadi juga arah matanya saat berjabat tangan dengan istrinya yang melirik ke belahan dada istrinya yang mengenakan gaun pengantin dengan belahan dada yang cukup seksi yg hampir memperlihatkan putingnya kalau dia menunduk, juga ukuran payudaranya yang cukup besar dan montok membuat pria manapun akan otomatis melirik dan merasa sayang kalau tidak meliriknya.
Hal ini entah mengapa malah membuat Ardi cukup bangga akan keseksian istrinya disaat yang sama juga dia merasa cemburu bagian aurat istrinya dilihat oleh orang lain sedangkan dia sendiri jarang melihat “barang” bagus dikarnakan pergaulannya yang memang agak kurang membuat dia kurang bergaul dengan banyak wanita apalagi wanita secantik Sherly. Maklum dia adalah seorang introvert yang semasa sekolah dulu kurang bergaul dan suka menyendiri.
Dapat menikahi wanita secantik Sherly adalah anugrah baginya dikarenakan Sherly juga anak baik2 yang kebetulan adalah anak dari teman dekat ayahnya. Beruntung bagi Ardi ketika pertama kali dikenalkan dia dan Sherly sudah saling cocok dan tidak merasa dijodohkan karena mereka juga saling mencintai dan sudah berpacaran hampir 7 tahun lamanya. Apalagi mereka berdua sama2 introvert yang pergaulannya juga sama2 kurang sehingga pertemanan mereka pun tidak banyak.
Hampir bisa dipastikan Sherly saat itu benar2 masih perawan dan memang demikian kenyataannya. Sherly baru sekali berpacaran itu juga tidak lama kemudian putus waktu semasa SMA. Baru setelah kuliah Sherly belajar merawat diri, gym, yoga dan senam sehingga “glow up” menjadi wanita cantik lebih cantik dari semasa dia sekolah karena itulah tidak banyak lelaki yang mendekati dirinya semasa remaja. Malah banyak yang menyamakannya dengan penyanyi idol Mahalini. Bisa dibilang Ardi pria yang cukup beruntung dapat menikahinya.
“Gimana bro cape habis resepsi?” Tina sepupu dekatnya Ardi mendekatinya sambil memijat2 bahunya. “Hehehe…Iya cape banget nih pengen buru2 naek ke hotel langsung tidur.” Ardi menjawab sambil mengangkat bahunya kegelian.
Tina yang sudah menikah lebih dahulu adalah saudara sepupu yang dekat dengan Ardi sedari mereka kecil. Hampir setiap minggu keluarga mereka bepergian bersama.
“Waduh kok langsung tidur bro? Ngga belah duren dulu?” Ucap Tony suami Tina yg berdiri disamping Tina yg kemudian sambil ngengir dan menunjuk ke arah Sherly yang tidak jauh dari sana.
Tony adalah suami dari Tina, dan Ardi yang dahulu pernah menyukai Tina sewaktu kecil kurang menyukai Tony. Meskipun sepupu sebenarnya dari SMP Ardi sudah menyukai Tina tetapi karena sepupu Tina tidak merespon Ardi dan bahkan langsung jadian setelah kurang lebih sebulan mengenal Tony.
Juga waktu pacaran beberapa kali Ardi membaca WA istrinya dan kedapatan Tony sering mengirimkan pesan kepada Sherly ke WA istrinya yang kebanyakan berisi basa basi dan sering menanyakan kabarnya sampai ngobrol ngalur ngidul dengan voice note. Dia curiga sepertinya Tony menaruh hati kepada Sherly. Tapi semua itu hanya dipendam saja olehnya.
Tony adalah pria keturunan tionghoa yang memiliki paras lumayan tampan seperti aktor korea dan tubuhnya yg atletis karena sering ngegym juga kondisi keuangan yang lumayan membuat Tony mudah mendapatkan wanita yang dia mau.
Tony walaupun dekat dengan Ardi dan keluarganya sering meledek Ardi sejak pacaran dengan Tina karena memang tubuh Ardi yang pendek dan kurus menjadi sasaran empuk ledekan dan bullyan Tony meskipun dengan nada bercanda. Itu yang membuat Ardi seringkali merasa jengkel kepada Tony. Seringkali semasa pacaran mereka juga sering bepergian ber 4 karena Tina yang dekat dengan Sherly dan merupakan sahabat baik karena mereka 1 kampus dan 1 jurusan. Malah terkadang Tina dan Sherly sering pergi bertiga dengan Tony ketika Ardi sibuk kuliah dan keluar kota mengurus bisnis ayahnya.
Kadang-kadang Ardi menyuruh Sherly untuk jangan dekat2 dengan Tony dan tidak usah membalas WAnya karena Ardi tahu dulunya Tony adalah seorang playboy dan berkali2 menyelingkuhi Tina. Mungkin sampai sekarang masih sama kelakuannya. Tetapi Sherly yg tidak enakan merasa sungkan karena keluarga Tina dan juga Tony saling dekat dan banyak membantu mereka, dan Tina meskipun sepupu dari Ardi sudah sangat dekat bahkan Tina dan Tony sudah dianggap kakak sendiri oleh Sherly sejak mereka pacaran.
“halah bisa diatur itu mah yang penting guenya dulu istirahat.” Ucap Ardi kemudian.
“Masa elu bisa istirahat malam pertama berdua sama cewe secakep Sherly bro. Kalo gue mah udah ngga gw kasi ampun sampe pagi bro. Kalo lu ga mau bisa gue gantiin bro. Hahaha. Cowo mana yg tahan bro liat body sama toketnya.” Tony yg ceplas ceplos meledek Ardi dan menyikut lengannya.
“Geblek lo Ton gw blgin Tina loe.” Ardi yang sedikit kesal berjalan ke arah Tina dan orang tuanya yang tiba-tiba memanggilnya untuk membahas soal amplop dan buku tamu dengan WO.
“Wah geblek aja lu di malah mikirin istirahat. Kalo gue jadi elu mah udah buru2 gue unboxing tuh gw ewe abis2an dah, mana putih, montok, pantatnya sama toketnya duhh…mana tahan. Gw deketin ah. ” Pikir Tony dalam hatinya
Tony mengambil air mineral 2 buah dan kemudian beranjak Ardi mendekat ke arah Sherly yang baru turun dan sedang duduk hendak membuka sepatunya. Meninggalkan Tina yang masih foto2 dengan saudara2nya.
“Halo Sher….” Tony menyapa Sherly yang masih kelihatan cantik dengan gaun pengantinnya walaupun agak kelelahan.
“Eh halo Ton…Belum pulang?” Sherly membalas sapaan Tony.
“Belum nih mau nunggu sampe pada selesai foto dulu. Btw selamat yaa cantik akhirnya sama Ardi resmi dan ngga tidur sendirian lagi. Hehehe” Tony mengajak Sherly bercanda sambil melirik ke belahan dadanya yg rendah.
“Hahaha. Bisa aja lu Ton.”
“Nih air satu buat elu.” Ujar Tony memberikan satu air mineral untuk Sherly.
“Wah makasih ya Ton. Tau aja lu gue haus. Gue baru aja mau ambil minum.” Sherly mengambil air tersebut dan meminumnya sampai habis dengan segera.
T: “Haus neng? Hahaha”
S: “Iya Ton. Makasih ya. Duh cape banget Ton gila tamu banyak banget.”
T: “Cape2 juga tetep kelihatan cantik aja elu Sher.”
S: “Cantik darimananya udah kusam begini Ton.”
T: “Kusam aja cantik. Hehe. Btw gimana mau istirahat atau mau langsung tempur nih?”
S: “Tempur apa mksdnya Ton?”
T: “Yee.. pura2 aja. kuda2an lah. Bercocok tanam. Bikin anak. Kan baru aja resmi nih ceritanya. Haha”
S: “Oooo hahaha. Iya kalo Ardi ngga cape ya bisa aja sih langsung. Kudanya sih tergantung jokinya aja.”
T: “Waduh hot donk nanti yakin masih kuat? Uda cape bgitu kelihatannya dia. Kalo jokinya cape hubungin gue aja ngejokiin. Pengalaman nih. Hahaha.” Tony berusaha menggiring percakapan ke arah yg lebih erotis.
S: “Hahaha apaan sih Ton ga jelas.
Tony yg agak kecewa tidak ada respon dari Sherly masih berusaha menggiring percakapan ke arah yg lebih porno efek dr melihat belahan dada wanita cantik di depannya.
S: “hahaha. Pokoknya sjap2 dpt ponakan aja deh.” Sherly sedikit menepuk lengan Tony.
T: “Wow. Pasti hot banget nih tar malem. Nanti elu juga ngerasain kok enaknya. Hahaha. Jangan lupa saran dari gue.”
S: “Iya oke oke. kata siapa ngga enak. Hehehe”
T: “Nah. Kalo ud nyoba bakal ketagihan bakalan minta terus2an tiap malem. Biasa pengantin baru lagi hot2nya. Hehehe. Kudu sering2 kalo mau cepet punya anak, kalo bisa sehari 2x sesudah makan.”
S: “hahaha kyk minum obat.”
Sebenarnya Tony hanya modus saja mendekati Sherly. Ia sebenarnya hanya ingin melihat belahan payudaranya dari dekat karena sehabis salaman tadi ia mencuri pandang ke arahan belahan Sherly yg tampak menggoda dengan baju pengantin tersebut yang bagian depannya kaku.
Beruntung bagi Tony ketika Sherly membungkuk melepas sepatunya dan menggantinya dengan sandal payudaranya yang memang montok terlihat menggantung dan mengairahkan dan agak sedikit terlihat puting payudaranya yang berwarna pink kemerahan.
Sherly yang memang pintar merawat tubuh sering mengkonsumsi vitamin pembesar payudara dan juga belajar meremasnya sehingga payudaranya kencang dan terawat.
Tony yang duduk di kursi depannya tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan menikmati pemandangan indah yang tersaji di depannya tersebut. Apalagi belahan gaunnya yang memang tinggi memperlihatkan pahanya yang putih mulus ketika disilangkan.
Sherly yang memang sangat lelah terlihat lupa bahwa ada Tony di depannya sedang menikmati pemandangan paha dan payudaranya.
Ardi yang dari kejauhan melihat Tony terlihat mengobrol dengan istrinya. Beberapa kali Ardi melihat istrinya tertawa2 menepuk tangan Tony.
Tiba2 Ardi agak melotot ketika istrinya membungkuk melepas sepatu dan mengenakan sandalnya dia melihat mata Tony mengintip ke arah payudara istrinya yang terlihat menggantung dengan indahnya. Ardi berpikir pasti Tony dapat melihat dengan jelas payudara Sherly bahkan putingnya walaupun Tony berpura2 main hp tapi lirikan matanya tetap ke arah kedua bongkahan payudara indah istrinya.
“Yee sial tuh si Tony kykny curi2 kesempatan ngintip toket bini gue. Aduh malah tuh gaun belahannya tinggi bener. Gila tuh paha bini gue keliatan hampir semuanya sama si Tony.” Ardi menggerutu apalagi ketika dia melihat Tony pura2 melihat ke hpnya tapi melirik ke payudara dan paha Sherly dan sambil sesekali Tony membenarkan selangkangan celananya yang pasti sudah sempit karena ereksi.
A: “Lama banget sih lepasin sepatunya aja. Tony keenakan tuh ngintipin toket bini gue.”
Dari kejauhan Ardi terlihat kesal melihat Tony menikmati keindahan payudaranya. Tetapi entah mengapa ia ingin membiarkan Tony mengintip lebih lama lagi.
Tony sedikit menelan ludah melihat indahnya payudara Sherly.
“Anjir Sherly. Seksi bener tuh toket. Ga salah dari dulu gw jadiin bacol gue kalo Tina lagi PMS. Kalo cuma berdua pasti udah hilaf gue pengen langsung gw remes aja tuh toket. Njir. Tadi kykny keliatan dikit pentilnya deh. Agak pink dikit kykny pentilnya.”
Tony yang sambil berpura2 memainkan hpnya sebenarnya matanya tidak lepas dari kedua bongkahan payudara sherly apalagi keringatnya tampak menetes ke belahan payudaranya. Membuat dia ingat bahwa dulu dia sering menjadikan Sherly objek seksualnya bahkan ketika berhubungan dengan Tina, Sherly lah yang sering ia bayangkan.
Setelah para tamu pulang mereka semua pun bergegas pulang. Tina yang adalah bridesmaid Sherly dengan dibantu Tony membawakan baju2 koper mereka ke kamar hotel yang berada satu gedung dengan tempat pesta.
Kamar yang dipilih mereka adalah kamar yg paling mewah di hotel tersebut. Kamar itu memiliki ruang tamu yang besar dengan sofa untuk duduk duduk.
Sesampainya di kamar mereka Sherly duduk dan tiduran di ranjang hotel yg besar dan empuk.
“Aduh ga tahan banget nih pengen mandi.” Ujar Sherly yang tiduran di ranjang hotel dibantu oleh Tina merapikan barang2 bawaan mereka.
Tony: “ini kopernya gue taro di sini aja ya.”
Sherly: “Siip makasih ya Ton.”
“Kalian besok mau cekout jam berapa? Gue mau booking pesawat nih untuk ke Bali. Kalian mo ikut ngga?” Tina mengajak Ardi dan Sherly untuk pergi bersama mereka.
“Wow boleh tuh. Sekalian honeymoon kita say. Haha…” Sherly merasa senang akan berjalan2 dengan status melepas lajang.
“Ya gue sih mau2 aja kalo Sherly mau.”
Ujar Ardi sambil berjalan ke arah WC hotel.
“Ini WCnya transparan begini kacanya?”
Sahut Ardi yg tiba2 kebingungan melihat kamar mandi hotel yang kacanya tembus pandang dari luar dan tidak ada horden untuk menutupi kamar mandi sehingga siapa pun yg mandi bisa terlihat dari kamar hotel. Bahkan dari ruang tamu bisa kelihatan sedikit karena letaknya.
Tony lalu kemudian menyusul Ardi melihat kamar mandinya. “Ya memang kamar mandi hotel mewah kebanyakan begini, karena yg nginep biasanya pasangan. Biar lebih romantis mungkin. Jadi nanti Sherly mandi lo bisa ngeliatin prosesnya sampe selesai. Drpd nonton TV mulu. Hahaha”
Ujar Tony sambil tertawa mesum.
“Hahaha yang udah pengalaman paham aja ya.” Sherly menimpali ucapan mereka.
“Iya makanya laki lu masih butuh bimbingan gue nih Sher. Ya ga di?” Ujar Tony menyikut lengan Ardi.
“Ya udah kita balik dulu ya. Ayo Tin, biarin si Ardi sama Sherly mau wik wik dulu. Ahahaha.. Good Luck kalian..” Tony pun beranjak berdiri dan berjalan ke arah ruang tamu meninggalkan mereka.
“Apaan lagi. Gue juga mau ke resepsionis bentar.” Ujar Ardi.
Kemudian mereka pun sama2 keluar dr kamar bertiga meninggalkan Sherly sendirian yg hendak mandi di kamar.
Mereka berpisah di depan pintu lift ketika Tony dan Tina naik ke lantai atas ke parkiran mobil dan Ardi masih menunggu lift yg satunya lagi hendak turun ke resepsionis di bawah hendak meminta kunci cadangan untuk kamar.
Sesampainya Tony dan Tina di lantai gedung parkir ketika hendak menuju ke arah mobil Tony merasakan sesuatu yang mengganjal di saku celananya.
“Aduh say…gue lupa balikin kunci mobil Ardi. Sama kunci cadangan kamar hotel mereka juga masih di gue.” Ujar Tony tiba2.
“Yaa gimana sih. Y udah kamu balik ke kamar mereka aja Ton deh aku tunggu di mobil aja.” Ujar Tina sambil berjalan ke arah mobilnya.
Tony kemudian dgn cepat berlari kembali ke lift dan menuju kamar hotel Ardi hendak mengembalikan kunci mobil mereka.
Sepanjang jalan menuju lift Tony tersenyum dengan bangga rencananya berhasil. Hotel tempat mereka pesta dan tinggal sekarang tidak lain adalah saran dari Tony karena dia sudah berlangganan dan sering membawa wanita ke sana. Dia sudah hapal dan tau bahwa kamar suite di hotel ini memang memiliki kamar mandi kaca transparan yang tidak dapat ditutup. Juga ia sudah merencanakan untuk menaruh kamera tersembunyi di kamar Ardi dan Sherly mengintip malam pertama mereka.
Sesampainya di pintu kamar Ardi, Tony membuka kunci pintu dgn kunci cadangan yang dibawa oleh Tony.
Tony meletakkan kunci cadangan kamar hotel dan kunci mobil di meja dekat sofa ruang tamu hotel. Lalu dia meletakkan kamera tersembunyi tersebut di vas bunga sudut kamar yang jarang dilalui orang karena hanya ada meja kecil dan vas bunga.
Ketika hendak keluar dari kamar tersebut, tiba2 Tony mendengar suara gemericik air dari kamar Ardi.
Sebuah senyum licik mengembang di wajah Tony.
“Wah jangan2 lg mandi nih dia. Wcnya kan transparan. Ahh gua ngintipin ah..mumpung ada kesempatan si Ardi masih di bawah.”
Ia ingat bahwa Sherly tentu sedang mandi di kamarnya sendirian dan Ardi sedang ke bawah.
Benar saja. Ia melihat gaun pengantin yang tadi dikenakan Sherly diletakkan di atas ranjang. Dengan mengendap2 dari ruang tamu ia berjalan perlahan2 menuju ke dalam kamar Sherly.
Dan benar saja Tony melotot dan jantungnya berdebar2 melihat Sherly yang sedang mandi membelakangi Tony dan Tony dengan jelas dapat melihat tubuh telanjang Sherly yang sedang mandi lewat kaca transparan di kamar itu. Pantat, punggung dan paha mulus sherly yang menggairahkan dapat dilihat keseluruhannya oleh Tony karena kaca transparan tersebut. Rambutnya yang panjang dibiarkannya digerai semakin menambah sensualitas wanita cantik ini.
“Wow hoki banget gue gila bisa ngeliat body si Sherly gak salah gue selama ini, seksi abis ni cewe pantatnya montok kenceng banget.” Tony berhenti sejenak mengintip ke arah kamar mandi lewat ruang tamu. Dia terpesona melihat tubuh telanjang Sherly terutama pantat Sherly dengan jelas bergoyang2 ketika dia keramas.
“Harus gue rekam nih. Mayan buat bacol gue. Anjing seksi bener dia.” Tony mengambil HPnya dan merekam Sherly yang sedang mandi dan sedikit menzoom ke arah tubuh Sherly dr ruang tamu.
Beruntung bagi Tony tidak lama kemudian Sherly pun balik badan dan membilas rambutnya bagian belakang sambil memejamkan mata dan Tony dapat melihat tubuh telanjang bulat Sherly dengan jelas dan bagian depan yang basah menambah sensualitas tubuhnya.
Tony bisa merasakan celananya menyempit karena kontolnya tegang melihat pemandangan indah ini. Payudara yang tadi hanya bisa diintipnya lewat belahan dada Sherly ketika mengenakan gaun, sekarang terekspose seluruhnya bahkan selangkangan Sherly dan vaginanya yg indah tercukur terlihat oleh Tony dengan Jelas.
Payudara Sherly yg kira2 berukuran 32C dengan putingnya yang berwarna pink terpampang dan terlihat jelas oleh Tony. Apalagi dengan keadaan basah mengkilap dengan busa shampoo dengan posisi membusungkan dadanya dan menengadah ke atas. Membuat dada Sherly dan payudaranya yg kencang semakin mencuat ke atas, pemandangan yang mengairahkan ini membuat kontol Tony semakin mengeras.
Apalagi ketika Sherly menyabuni tubuhnya dan terutama ketika Sherly menyabuni dadanya dan payudaranya dengan sabun Sherly terlihat seperti sedikit meremas payudaranya. Beda dengan payudara2 wanita yang selama ini dilihat Tony payudara Sherly kencang dan tidak nampak turun dan kendor tapi padat dan tampak pas di genggaman.
“Aahh….gila ini sih seksi abis bodynya si Sherly ga nyangka gue. Rejeki banget ini hari bisa ngeliat dia mandi telanjang begini. Memeknya dicukur abis gila. Udah siap kali mau ngewe sama si Ardi. Kyk gimana rasanya ya jepitan tuh memek.” Tony membayangkan jepitan memek Sherly sambil mengelus dan mengurut kontolnya yang sudah konak maksimal.
Tony kemudian sudah tidak tahan lagi. Menurutnya Sherly adalah wanita tercantik dan terseksi yang pernah dia lihat telanjang bulat. Meskipun dia berpengalaman menaklukkan banyak wanita, tidak ada yg bodynya seseksi Sherly. Dia menghentikan aktifitasnya merekam dengan HP dan memasukkan HPnya ke sakunya. Kemudian ia pun mengurut urut kontolnya dan mengocoknya perlahan tanpa membuka celananya sambil mengintip Sherly yang kini sedang menyabuni tubuhnya bagian depan dengan sabun.
Beruntung bagi Tony Sherly tidak menghadap ke arah ruang tamu melainkan miring menghadap ke arah TV yang sedang menyala di depannya. Karena sambil menonton TV Sherly agak lama menyabuni tubuhnya. Membuat Tony semakin lama menikmati pemandangan ini.
Saat sedang asik tiba2 HPnya bergetar karna telepon dari Tina yg membuat Tony tersadar dan langsung menyudahi aktifitasnya. Tony dengan menahan ereksinya pun keluar dr kamar Sherly dan segera menuju ke lift dengan jantung berdebar2 dan kontolnya yg masih ereksi diarahkan ke atas. Beruntung keadaan koridor hotel saat itu sepi kalau tidak pasti banyak yang melihat kontol Tony yg tegang dengan jelas dari balik celananya.
Sesampainya di depan lift tiba2 pintu lift terbuka dan yang keluar dari lift adalah Ardi suami Sherly yang baru saja kembali dr resepsionis.
“Loh Ton kirain udah balik? Kok masih di sini?” Tanya Ardi.
“Eh Di…ii iya tadi konci mobil elu masih kebawa sama gue lupa gue balikin sama kartu hotel cadangan. Udah gue taro di meja ruang tamu. Dah selamat istirahat ya. Ngantuk banget gue balik dulu Di.” Ujar Tony yang buru2 dan masuk ke lift yang tadi dinaiki Ardi.
“Oooo walah tadi gue minta kunci cadangan lagi ke resepsionis. Ya udah tengkiu ya.” Ardi pun berjalan ke arah kamar. Tetapi sebelum pintu lift tertutup ia dapat melihat selangkangan Tony yg menggembung.
Ia heran kenapa Tony malah berdiri kontolnya saat ini. “Ah mungkin gue salah liat.” Ujar Tony.
Tony kemudian masuk ke dalam kamar dan berjalan masuk. Ia melihat Sherly yang berdiri di depan kamar mandi sudah melilitkan handuk ke tubuhnya dan baru saja selesai mandi.
“Loh tadi kamu mandi say?” Ardi kaget melihat Sherly yang baru selesai mandi dan mengingat tadi baru saja Tony masuk ke kamarnya.
“Loh iya lah. Emang kenapa?” Tanya Sherly yang kebingungan.
“Hehehe cepet amat. Padahal aku bisa ngeliat kamu mandi kan kacanya transparan begini.” Ardi nyengir dan kemudian mengaduh dipukul oleh Sherly.
“Dasar mesum iihh.. aku kan masih malu say.” Sherly dengan manja memukul lengan Ardi.
“Iihh kan udah resmi say kita ga usah malu2 lagi. Hehe.” Ujar Tony.
Tony tiba2 terdiam dan berpikir: “Waah sial. Tadi Tony masuk apa dia ngeliat Sherly lagi mandi ya? Mana kaca kamar mandinya transparan begitu. Pantesan tadi kontolnya kyk ngaceng berdiri begitu. Jangan2 bener dia abis ngeliat Sherly mandi… Sial… sial…”
…..
Bersambung.