Pelarian Vina
Balik lagi dengan cerita yg bisa menghibur para agan dan suhu semua. Selamat membaca dan berimajinasi. Nama nya Vina, seorang cewek cantik dari keluarga yg brokenhome. Ia tinggal bersama ibu dan kedua adiknya dan ia ditinggal oleh ayahnya.Umurnya 23 tahun dan ia harus menghidupi keluarganya sendiri. Segala usaha ia lakukan, mulai bekerja sebagai SPG di sebuah departemen store. Dan harus menyambi kuliah, penghasilannya pas2an. Ia mempunyai pacar, kadang ia dibantu oleh pacarnya, Ia masih beruntung karena berteman dengan bella, seorang teman yg berasal dari keluarga kaya, gak sedikit ia dibantunya. Mereka adalah sahabat dekat. Namun Vina dikenal oleh teman2 nya sebagai anak yg baik. Tak ada yg tau bagaimana Vina dalam mencari uang sampai kerja disebuah bar sebagai penari. Penampilan kesehariannya berjilbab. Sekedar menutupi dari kawan2 lainnya. Hanya bella yg tau bagaimana Vina. Vina pun kadang menjalani sebagai model, suatu pekerjaan yg ditawarkan oleh bella sebagai tambahan. Sebagai model pun ia rela melakukan pose2 apapun demi bayaran. Dan bella mengajarinya. Suatu hari Vina merasa jenuh, ia berniat tinggal di rumah bella di lahir pekan. Sebagai informasi bella pun tinggal dirumah tantenya di sebuah rumah mewah. Tantenya pun jarang di rumah. Di akhir pekan Vina pun menginap dirumah Bella untuk menenangkan dirinya dari rutinitas. Pagi di hari Sabtu Vina tampak masih tertidur di kamar bella, namun bella sudah terlihat rapih. Bella berencana pergi bersama tantenya untuk acara keluarga. “Vin, vin…” bella mencoba membangunkan Vina yang masih berselimut Vina pun perlahan membuka matanya, “lu mo kemana bel?” “Gue ada acara keluarga mo pergi sama tante, lu ikut gak?!” “Ahhh, mager bel, gW drmh aja ya” ucap Vina sambil meregangkan tubuh nya di atas kasur “Y udah, lu mo titip apa?” “Bawain makanan yak. Hehehehe” “Oke deh” Vina kemudian bangun dari tempat tidur, dg hanya menggunakan daster dari bahan satin pendek berlengan u can see tampak Vina cantik. Berbeda dengan kesehariannya yg menggunakan hijab lebar. Rambutnya yg di cat pirang kulitnya yg putih bersih membuat aura cantiknya begitu menawan. Vina kemudian mengantar bella ke bawah, dan bertemu dg tantenya. “Hai tante,” “Hai Vina, kamu mau ikut gak?!”tanya tante “Vina dirumah aja ya tante, macet niiih hehehe” “Ya udah,tolong jaga rumah ya” “Oke tante” “Di meja makan ada sarapan kalo kamu mau sarapan. Oh iya, nanti katanya rencana om pulang. Tapi gak tau mau mampir kerumah dulu atau langsung” jelas tante “Iya tante,” Suami tante om Dodi seorang kontraktor yg serin bekerja ke luar kota. Om menelepon tante rencana pulang hari itu. Yak lama kemudian tante dan bella pergi dengan mobil sedan nya. Vina membantu menutup pagar rumahnya. Vina merasa tinggal di rumah yg menjadi mimpinya selama ini. Vina kemudian sarapan roti dengan susu. Merasa dirumah sendirian Vina bebas melakukan apapun. Ia menuju kolam renang. Ia kemudian melepas dasternya dan nampak ia tak memakai bh dan hanya menggunakan celana dalam. Asik Vina berenang pagi itu dirumah bella. Terdengar sayup2 suara dering telepon. Vina kemudian menghampiri telepon yg berada di dapur dekat pinggir kolam dan mengangkatnya. “Halo” “Halo, ini dengan siapa?!” Ucap suara ditelepon “Ini Vina” “Vina siapa ya?! Irene atau bella ada?” Ucapnya dg suara berat lirih di telp Vina menduga itu adalah suara om Dodi yg menelepon “Ini om Dodi ya, aku Vina teman bella om” “Ohh hai vin, tante Irene ada?” “Tante n bella dah jalan om” “Oh oke, kalo bgtu om langsung aja deh gak pulang” ucap om Dodi “Ok om…” Vina kemudian menutup teleponnya dan melanjutkan renang di kolam. Setengah jam akhirnya Vina menyudahi kegiatannya. Ia lanjut ke kamar mandi yg ada dikamar bella, di bawah shower Vina nikmati guyuran air. Ia meraba tubuhnya dan memanjakannya. Tak sadar bina dalam kondisi bugil di bawah guyuran air ia lupa tak menutup pintu kamar mandi, di balik kaca transparan ia masih asik mandi. Ternyata om Dodi pulang kerumah lebih dulu. Ketika om Dodi memeriksaseluruh ruangan tak menjumpai Vina, hingga ia masuk ke kamar bella yg terbuka sedikit om Dodi kemudian masuk dan menjumpai Vina Yang sedang mandi. Cukup lama om Dodi mengintip Vina. Om Dodi kemudian kembali ke kamarnya untuk mengambil sesuatu. Vina pun tak lama menyudahi ritual mandinya. Vina kemudian mengeringkan tubuhnya dan mengenakan daster pendek yg baru berwarna putih. Tanpa menggunakan dalaman. Vina turun kebawah, sambil menyalakan music ia ke dapur membuat minuman. Tiba2 sedang asik membuat orange jus, Vina dikagetkan suara laki2. “Sedang buat apa vin?!” Vina pun terkejut “Eh, om Dodi. Katanya gak pulang om” dg wajah yg terkejut ia menjawab om Dodi Om Dodi yg dengan santai sambil bersandar di bar, dengan senyum manisnya memandang tubuh Vina. Vina yang tak sadar di balik dasternya nampak payudaranya yg besar berukuran 34 B membentuk dan tampak putingnya yg mencuat dari balik dasternya. “Iya vin, td tante wa minta tolong ambilkan dlu pakaian. Tante rencana mau menginap katanya” “Oowhhh, eh om mo minum apa?” “Susu boleh?!” Ucap om Dodi sedikit nakal Vina bukannya risih dan menyadari maksud om Dodi malah bertingkah seolah memberikan harapan, dg ucapan centil nya menawari om Dodi “Susu apa om?” Ucap Vina bernada genit “Susu Vina boleh” “Ehhh, maksudnya susu putih atau coklat?” “Susu putih Vina” “Hehehe om tau aja” Vina sambil menuangkan ke gelas. Sampai situ Vina pun belum sadar kalau dirinya tak memakai dalaman. Sebagai om Dodi, tubuhnya yg tegap besar, atletis dan berwajah maskulin cukup membuat cewek seperti Vina tertarik. Vina pun menyukai laki2 seperti itu. “Di kulkas ada buah gak vin? Boleh om tolong ambilkan anggur di box bawah” ucap om Dodi “Oh boleh om, sebentar” Vina kemudian membuka kulkas yg ada di belakangnya dg posisi menungging Vina mengambil anggur. Vina belum sadar juga ketika posisi tubuhnya menungging, dasternya yg pendek tersikap sehingga belahan pantat dan pangkal pahanya terlihat oleh sepasang mata om Dodi. Om Dodi menarik nafas, merasakan senjatanya mulai mengeras melihat pemandangan itu. Vina kemudian meletakan anggur di meja bar tadi. “Vina nginap dari kapan?” Tanya om Dodi “Baru semalam ini om” “Lagi libur ya?” “Iya om, liburan dlu. Capek nyari duit mulu” “Hahaha, ya bgtu vin nyari duit. Emang ada yg enak nyari duit?” “Hehehe, iya juga y om.” “Vina mau duit gak?” “Mau om, kao om mau kasih Vina gak nolak hahahaha” “Hahahaa, dasar.” Vina tertawa kemudian lanjut ke wastafel untuk mencuci sisa buah2 an yg mo di hidangkan. Sedang asik mencuci, Vina terus diajak ngobrol sama om Dodi namun tak sadar om Dodi sudah tepat berada di belakang Vina. Sambil memegang pundak Vina. “Hidup itu harus bahagia vin, dan di nikmati.” Kedua tangan om Dodi meremas bahu Vina seakan memijat lembut. Vina yg tampak tak curiga bersikap biasa saja. “Iya om, tapi kalo gak punya duit bagaimana menikmatinya om?” “Gampang,” perlahan tangan om Dodi turun ke pinggang Vina. Vina disini mulai sadar akan sikap om Dodi, wajahnya mulai khawatir. “Vina mau duit, om kasih 1jt buat jajan Vina mau?” “Ma..mau c om” ucap Vina agak tergagap karena sentuhan tangan om Dodi yang mulai meraba2 pinggang sampai ke daerah pantat Vina. “Ya udah, nanti om transfer ya” ucap om Dodi yang kemudian menempelkan area pantat Vina hingga bersentuhan dg celana om Dodi. Terasa di belahan pantat Vina ada benda yg menggesek gesek. “Om ngapain, jangan om. Nanti tante tau bisa kena marah” “Kan Tante lagi pergi sama bella, lagi pula pulangnya besok koq” om Dodi berbisik ditelinga Vina. Perlahan tangan om Dodi menarik kain daster Vina sehingga bongkahan pantat Vina yg bulat tersikap. Tangan. Ina pun reflek menahan tangan om Dodi, seketika itu juga Vina sadar bahwa ia tak memakai dalaman. Vina tak bisa berbuat banyak karena tubuhnya nampak kecil dihadapan om Dodi. Leher Vina menjadi sasaran om Dodi di ciuminya. “Geli om, udah om” ucap Vina tanpa melakukan perlawanan “Gak apa vin, kamu sexy banget. Om mo ngerasain Vina” tangan om Dodi terus bergerak dan kini kedua payudara Vina diremasnya dengan lembut dan putingnya di mainkannya.dengan mudah juga bagian atas daster Vina tersikap hingga payudara Vina terbuka bebas. Vina terkejut. “Ah om,” “Udah kita happy2 aja ya sekarang. Nanti Vina om transfer deh” “Bener ya om” ucap Vina sambil menengok melihat wajah om Dodi Om Dodi hanya mengangguk, dan kini bibir tebal Vina yg dihiasi kumis tipis di lumat bibir tebal om Dedi. Keduanya saling melumat dan memainkan lidahnya. Tangan Vina kini meraba2 bagian bawah om Dodi yg dirasa panjang dan keras Om Dodi membalikkan tubuh Vina, seketika itu juga daster yg di kenalan melorot sampai kebawah. Ekspresi Vina melongo ketika tubuh bugilnya di nikmati mata om Dodi. “Ohhh, melorot om” “Cantik Sekali kamu vin” “Emang tante gak cantik?” “Dua2nya cantik, tapi om mo ngerasain kamu” om Dodi kembali menciumi Vina. Semakin lama om Dodi semakin liar, jemarinya memainkan biji kacang Vina, membuat tubuh Vina menggelinjang. “Ahhh, om tapi bener ya transfer in Vina” “Pasti” om Dodi terus menciumi Vina sampai turun ke leher dan dadanya Putingnya di hisap2 nya bergantian. Membuat Vina merem melek keenakan “Aahhhhh om nakal” Vina sambil menahan tubuh om Dodi kemudian jongkok dihadapan om Dodi sambil membuka resleting celananya. Ditariknya keluar batang keras kontol om Dodi. Vina pun terkejut, “Ya mapuuun, om Gede banget. Panjang lagi” ucap Vina sambil terus mengocok dengan kedua tangannya. “Kamu suka?” “Suka om, pacar Vina gak segede ini” “Emut dunk vin” ucap om Dodi Vina tanpa rasa jijik, mulai menjilati kepala kontol om Dodi yg besar. Perlahan di masukan kemulutnya tak sampai setengah batang mulut Vina nampak penuh. Kepalanya bergerak maju mundur dan menjilati batang kontol om Dodi, buah kemaluannya tak ketinggalan menjadi sasaran lidah Vina. Vina begitu lihai. “Ahhh, enak vin. Kamu jago juga ya” Om Dodi kemudian mengarahkan kembali batang kontolnya ke mulut Vina dan kali ini ditekannya sampai setengah batang masuk dalam mulut Vina. Rasanya sampai ketenggorokan, hingga membuat Vina sesekali tersedak. Air liurnya menetes keluar dari bibirnya. “Gleek Gleek…mmhhhaaahhh. Gede banget om” Vina kemudian terus mengulumnya dengan cepat. Om Dodi yg sedang dikulum Vina kemudian menanggalkan bajunya, dan melepaskan celana seluruhnya. Dan kini mereka berdua nampak bugil. Om Dodi kemudian menarik tubuh Vina dan menggendongnya dan mendudukkannya di meja bar yg lebih rendah. Posisinya kini sama tinggi, kedua pahanya di buka lebar2. Rambut halus hitam menyelimuti bagian vagina Vina. “Waaaw, om suka ini” “Hehehe, ayo om gantian. Sekarang jilatin Vina” ucap nakal Vina kepada km Dodi Om Dodi tak menunggu lama, biji kacang Vina pun di hisap dan di jilatinya dg lihai. Sehingga Vina menggelinjang hebat. “Aawww ahhhhh, enak om terus om….” Vina terus meracau matanya terpejam Bibir memek Vina mulai basah dg cairannya. Sesekali jemari om Dodi mengaduk memek Vina. “Mmmmm…masih sempit vin.” Om Dodi yang tak jijik an pula menyapu memeknya dg lidah tebalnya sampai ke lubang anusnya. Vina semakin tak karuan, kegelian namun nikmat. “Ahhhhh sshhh om.. itu pantat Vina om” “Hahahaha, enak kan?” “Enaaaak” ucap Vina Semakin basah kedua lubang itu di buatnya, jari om Dodi pun terus mengeksplorasi kedua lubang itu. Jarinya tak terasa sudah memasuki lubang anus Vina, sejalan dengan itu lidah om Dodi terus menjilati memek vina. Beberapa menit bina diperlakukan seperti itu, tubuhnya kemudian menggelinjang dan mengejang. Tanda Vina orgasme, “Errfgghhhhh, aaahhhhh….” Vina mengerang hebat Sejenak om Dodi membiarkan Vina mengambil nafas “Ahhh, om enak banget. Vina sayang om” Vina mulai meracau nafasnya terengah2. Om Dodi melanjutkan mengocok memek Vina dengan jarinya yg besar. Payudaranya jadi sasaran mulut om Dodi, selama beberapa menit sampai Vina orgasme keduanya. Kali ini Vina mengalami squirt. “Ahhh ahhh om udah, Vina mau pipis” Vina merasakan dorongan seperti mau kencing. Vina belum pernah mengalami itu. Namun om Dodi tau, ia terus memainkan klitoris dan memek Vina. Hingga tubuh Vina mengejang kembali dan Vina seperti kencing, cairannya menyembur deras hingga membasahi tubuh om Dodi. “Ahhhh ahhhh Vina pipis om aahhhh” desah Vina dg tubuh mengejang “Hehehe enak kan?” “Ahhhhhhhh, Vina baru kali ini om. Enaaak” ucap Vina sambil termegah2. Om Dodi kemudian mengajaknya ke arah ruang santai yang masih dekat kolam. Om Dodi duduk bersandar di sofa. Vina kemudian menjilati batang kontol om Dodi. Selama beberapa menit. Vina nampak sudah tidak tahan, kemudian ia merangkak naik dg posisi dipangku om Dodi, tangan Vina mengarahkan Batang kontol om Dodi yg panjang ke lubang nikmatnya. Sampai tepat kepala kontol om Dodi di bibir memek Vina, Vina menekan perlahan kedua pantatnya sehingga kontol om Dodi merangsek masuk. Terasa sulit awalnya. “Ahhhhhh,,, Gede banget om” “Argggh sempit sayang memek kamu.” Sampai setengah batang masuk dalam rahim Vina. Sejenak Vina berdiam. Hanya menciumi om Dodi. Setelah Vina merasa memeknya beradaptasi. Ia mulai menggerakkan pantatnya naik turun. “Ahhhh, vin kamu jago banget c” Vina hanya tersenyum, dan terus menggoyang panggulnya. Dengan posisi ini Vina benar2 memanjakan dirinya. Dengan Tempo sedang Vina mengocok batang kontol om Dodi. Nampak batang om Dodi basah cairan Vina. “Ahhh ahhhhh ssshhhhhh ohhhhh” desah Vina Tak lama selang beberapa menit tubuhnya mengejang kembali dan memeluk erat tubu om Dodi, om Dodi tak membiarkannya, om Dodi dengan posisi itu, mengocok dengan cepat membuat tubuh Vina berguncang2 seiring mengejangnya tubuhnya dalam orgasme nya. “Ampun om ahhhhhh,,, sshhhhh yeeeeeaaahhhh” keringat mulai membasahi tubuh keduanya, membuat mereka semakin panas. Om Dodi meminta berganti posisi, Vina yang masih posisi menungging di sofa, om Dodi yg berdiri dibelakangnya, mulai menusukan kontolnya ke memek bina yg sempit dari belakang. Posisi ini membuat Vina lebih merasakan batang kontol om Dodi. “Ohhhhhh,, shhhh ahhhhh” desah Vina sesekali tubuhnya tersentak ketika batang kontol om Dodi menyentuh dinding rahim Vina. Terasa hangat liang vagina Vina pada batang om Dodi. “Ohhhhh, viiiin. Enak banget” “Terus om, teruuus, lebih keras” ucap Vina yang meminta om Dodi mengocoknya lebih keras. Lagi2 Vina mengalami squirt, cairan seperti pipis menyembur deras. Rambut pirang nya di Jambak om Dodi sampai tubuh Vina melengkung ke atas, payudaranya pun di remas om Dodi menambah gairah Vina. Vina mulai nampak kelelahan. “Ampun om, om kuat banget” sejenak Vina mengambil nafas dan om Dodi mencabut kontolnya. Di ludahinya lubang anus Vina. Sampai benar2 basah. Vina masih dalam posisi itu, kepalanya tersandar di sandaran sofa, nafasnya masih ternegah2. Perlahan om Dodi menekan kepada kontolnya dan diarahkan ke anus Vina. “Tarik nafas y vin, om mau rasa in ini” “Hah, jangan disitu om. Punya om Gede” ucap Vina menolak namun tubuhnya masih terkulai lemas dan akhirnya pasrah ketika kepala kontol om Dodi mulai merasuk ke anus. “Tenang aja, om pelan2 koq” “Aaahhhhhhhhhh, sshhhh ahhhhhh” Vina merasakan sedikit sakit namun hasrat dan nafsunya membiaskan rasa sakit itu berganti dengan kenikmatan,jemari Vina mengocok klotorisnya mengimbangi rasa. Tak terasa sudah setengah batang kontol terbenam dalam anus nya. Vina di anal om Dodi. Didiamkan sejenak supaya lubang Vina terbiasa. Mulai perlahan om Dodi mengocoknya. “Owhhhh, sempit banget vin” “Ahhhh ssshhh ampuuuun om” desah Vina menikmatinya Selama beberapa menit Vina di kocok anusnya dalam posisi ini, keringat mereka semakin banjiri tubuh. Hingga akhirnya om Dodi merasakan dorongan sperma dalam batangnya. “Ahhhh om mau keluar vin” “Di mulut Vina aja om” Om Dodi mencabutnya dan Vina dengan cekatan berjongkok di hadapan om Dodi dan mengocok kontolnya. Dan tanpa jijik kontol om Dodi yang sehabis mengocok lubang abus Vina di emutnya seperti anak kecil memakan eskrim. Sampai akhirnya, “Om mau keluar vin” Mulut Vina dibukanya lebar2, menadah peju om Dodi yang akan keluar. Vina pun terkejut ketika peju om Dodi yg hangat pertama kali keluar menyembur di mulut Vina. Tak habis disitu om Dodi menyemburkan pejunya seperti kencing, banyak sekali. Sehingga mulut Vina begitu penuh, sebagian lagi membasahi wajahnya sampai menetes di dadanya. “Waaaw, om uhhh.. banyak banget pejunya” suara Vina seperti gelagapan orang tenggelam “Argghhh argghhh viiiin.” Crooooot croooot…, wajah dan tubuh Vina penuh dengan peju om Dodi. Vina menelan peju yang di mulutnya. Dan menyapu sebagian yg menutupi matanya. Om Dodi terkulai terduduk di sofa sedang Vina masih sibuk membersihkan sisa peju di batang dan kepala kontol om Dodi. “Ahhh Vina, kamu nakal banget” “Mmmm, enak om. Om hebat. Jangan lupa Transfer Vina ya.” “Oke baiklah, tolong ambilkan hp om” Vina kemudian bangkit dg tubuh basah dg peju mengambil hp om Dodi. Tak lama senilai uang sudah ter transfer ke rekening Vina dg jumlah yg luar biasa. “Makasih om, Vina mandi dlu ya” Vina kemudian kembali kekamarnya dg keadaan bugil dan tubuh berlumuran peju dan kemudian mandi. Om Dodi kemudian, juga membersihkan diri di kamarnya. Selama beberapa jam Vina sudah bersih dan mengenakan kaos panjang se paha tanpa bh hanya mengenakan celan dalam. Vina kemudian kembali kebawah dan mengambil air minum. Tak lama om Dodi sudah rapih dan melanjutkan pergi. “Mm, om mau kemana?” “Om mau pergi dulu ada janji dengan teman. Nanti malam om balik lagi koq” “Bukannya om mo nyusul tante?” “Nanti aja agak malam, om mau temani Vina dlu” sambil mencium bibir Vina “Ih si om, ya udah hati2 ya” ucap Vina manja Om Dodi memberikan beberapa lembar uang seratusan untuk Vina. “Ini untuk jajan Vina ya” “Wah makasih om ganteng, eh tapi nanti Vina main dlu ya sama teman2” ucap Vina “Oke, kabari om ya” Akhirnya om Dodi pergi dan Vina menunggu waktu sampai sore untuk pergi nongkrong bersama teman2nya.
Balik lagi dengan cerita yg bisa menghibur para agan dan suhu semua. Selamat membaca dan berimajinasi. Nama nya Vina, seorang cewek cantik dari keluarga yg brokenhome. Ia tinggal bersama ibu dan kedua adiknya dan ia ditinggal oleh ayahnya.Umurnya 23 tahun dan ia harus menghidupi keluarganya sendiri. Segala usaha ia lakukan, mulai bekerja sebagai SPG di sebuah departemen store. Dan harus menyambi kuliah, penghasilannya pas2an. Ia mempunyai pacar, kadang ia dibantu oleh pacarnya, Ia masih beruntung karena berteman dengan bella, seorang teman yg berasal dari keluarga kaya, gak sedikit ia dibantunya. Mereka adalah sahabat dekat. Namun Vina dikenal oleh teman2 nya sebagai anak yg baik. Tak ada yg tau bagaimana Vina dalam mencari uang sampai kerja disebuah bar sebagai penari. Penampilan kesehariannya berjilbab. Sekedar menutupi dari kawan2 lainnya. Hanya bella yg tau bagaimana Vina. Vina pun kadang menjalani sebagai model, suatu pekerjaan yg ditawarkan oleh bella sebagai tambahan. Sebagai model pun ia rela melakukan pose2 apapun demi bayaran. Dan bella mengajarinya. Suatu hari Vina merasa jenuh, ia berniat tinggal di rumah bella di lahir pekan. Sebagai informasi bella pun tinggal dirumah tantenya di sebuah rumah mewah. Tantenya pun jarang di rumah. Di akhir pekan Vina pun menginap dirumah Bella untuk menenangkan dirinya dari rutinitas. Pagi di hari Sabtu Vina tampak masih tertidur di kamar bella, namun bella sudah terlihat rapih. Bella berencana pergi bersama tantenya untuk acara keluarga. “Vin, vin…” bella mencoba membangunkan Vina yang masih berselimut Vina pun perlahan membuka matanya, “lu mo kemana bel?” “Gue ada acara keluarga mo pergi sama tante, lu ikut gak?!” “Ahhh, mager bel, gW drmh aja ya” ucap Vina sambil meregangkan tubuh nya di atas kasur “Y udah, lu mo titip apa?” “Bawain makanan yak. Hehehehe” “Oke deh” Vina kemudian bangun dari tempat tidur, dg hanya menggunakan daster dari bahan satin pendek berlengan u can see tampak Vina cantik. Berbeda dengan kesehariannya yg menggunakan hijab lebar. Rambutnya yg di cat pirang kulitnya yg putih bersih membuat aura cantiknya begitu menawan. Vina kemudian mengantar bella ke bawah, dan bertemu dg tantenya. “Hai tante,” “Hai Vina, kamu mau ikut gak?!”tanya tante “Vina dirumah aja ya tante, macet niiih hehehe” “Ya udah,tolong jaga rumah ya” “Oke tante” “Di meja makan ada sarapan kalo kamu mau sarapan. Oh iya, nanti katanya rencana om pulang. Tapi gak tau mau mampir kerumah dulu atau langsung” jelas tante “Iya tante,” Suami tante om Dodi seorang kontraktor yg serin bekerja ke luar kota. Om menelepon tante rencana pulang hari itu. Yak lama kemudian tante dan bella pergi dengan mobil sedan nya. Vina membantu menutup pagar rumahnya. Vina merasa tinggal di rumah yg menjadi mimpinya selama ini. Vina kemudian sarapan roti dengan susu. Merasa dirumah sendirian Vina bebas melakukan apapun. Ia menuju kolam renang. Ia kemudian melepas dasternya dan nampak ia tak memakai bh dan hanya menggunakan celana dalam. Asik Vina berenang pagi itu dirumah bella. Terdengar sayup2 suara dering telepon. Vina kemudian menghampiri telepon yg berada di dapur dekat pinggir kolam dan mengangkatnya. “Halo” “Halo, ini dengan siapa?!” Ucap suara ditelepon “Ini Vina” “Vina siapa ya?! Irene atau bella ada?” Ucapnya dg suara berat lirih di telp Vina menduga itu adalah suara om Dodi yg menelepon “Ini om Dodi ya, aku Vina teman bella om” “Ohh hai vin, tante Irene ada?” “Tante n bella dah jalan om” “Oh oke, kalo bgtu om langsung aja deh gak pulang” ucap om Dodi “Ok om…” Vina kemudian menutup teleponnya dan melanjutkan renang di kolam. Setengah jam akhirnya Vina menyudahi kegiatannya. Ia lanjut ke kamar mandi yg ada dikamar bella, di bawah shower Vina nikmati guyuran air. Ia meraba tubuhnya dan memanjakannya. Tak sadar bina dalam kondisi bugil di bawah guyuran air ia lupa tak menutup pintu kamar mandi, di balik kaca transparan ia masih asik mandi. Ternyata om Dodi pulang kerumah lebih dulu. Ketika om Dodi memeriksaseluruh ruangan tak menjumpai Vina, hingga ia masuk ke kamar bella yg terbuka sedikit om Dodi kemudian masuk dan menjumpai Vina Yang sedang mandi. Cukup lama om Dodi mengintip Vina. Om Dodi kemudian kembali ke kamarnya untuk mengambil sesuatu. Vina pun tak lama menyudahi ritual mandinya. Vina kemudian mengeringkan tubuhnya dan mengenakan daster pendek yg baru berwarna putih. Tanpa menggunakan dalaman. Vina turun kebawah, sambil menyalakan music ia ke dapur membuat minuman. Tiba2 sedang asik membuat orange jus, Vina dikagetkan suara laki2. “Sedang buat apa vin?!” Vina pun terkejut “Eh, om Dodi. Katanya gak pulang om” dg wajah yg terkejut ia menjawab om Dodi Om Dodi yg dengan santai sambil bersandar di bar, dengan senyum manisnya memandang tubuh Vina. Vina yang tak sadar di balik dasternya nampak payudaranya yg besar berukuran 34 B membentuk dan tampak putingnya yg mencuat dari balik dasternya. “Iya vin, td tante wa minta tolong ambilkan dlu pakaian. Tante rencana mau menginap katanya” “Oowhhh, eh om mo minum apa?” “Susu boleh?!” Ucap om Dodi sedikit nakal Vina bukannya risih dan menyadari maksud om Dodi malah bertingkah seolah memberikan harapan, dg ucapan centil nya menawari om Dodi “Susu apa om?” Ucap Vina bernada genit “Susu Vina boleh” “Ehhh, maksudnya susu putih atau coklat?” “Susu putih Vina” “Hehehe om tau aja” Vina sambil menuangkan ke gelas. Sampai situ Vina pun belum sadar kalau dirinya tak memakai dalaman. Sebagai om Dodi, tubuhnya yg tegap besar, atletis dan berwajah maskulin cukup membuat cewek seperti Vina tertarik. Vina pun menyukai laki2 seperti itu. “Di kulkas ada buah gak vin? Boleh om tolong ambilkan anggur di box bawah” ucap om Dodi “Oh boleh om, sebentar” Vina kemudian membuka kulkas yg ada di belakangnya dg posisi menungging Vina mengambil anggur. Vina belum sadar juga ketika posisi tubuhnya menungging, dasternya yg pendek tersikap sehingga belahan pantat dan pangkal pahanya terlihat oleh sepasang mata om Dodi. Om Dodi menarik nafas, merasakan senjatanya mulai mengeras melihat pemandangan itu. Vina kemudian meletakan anggur di meja bar tadi. “Vina nginap dari kapan?” Tanya om Dodi “Baru semalam ini om” “Lagi libur ya?” “Iya om, liburan dlu. Capek nyari duit mulu” “Hahaha, ya bgtu vin nyari duit. Emang ada yg enak nyari duit?” “Hehehe, iya juga y om.” “Vina mau duit gak?” “Mau om, kao om mau kasih Vina gak nolak hahahaha” “Hahahaa, dasar.” Vina tertawa kemudian lanjut ke wastafel untuk mencuci sisa buah2 an yg mo di hidangkan. Sedang asik mencuci, Vina terus diajak ngobrol sama om Dodi namun tak sadar om Dodi sudah tepat berada di belakang Vina. Sambil memegang pundak Vina. “Hidup itu harus bahagia vin, dan di nikmati.” Kedua tangan om Dodi meremas bahu Vina seakan memijat lembut. Vina yg tampak tak curiga bersikap biasa saja. “Iya om, tapi kalo gak punya duit bagaimana menikmatinya om?” “Gampang,” perlahan tangan om Dodi turun ke pinggang Vina. Vina disini mulai sadar akan sikap om Dodi, wajahnya mulai khawatir. “Vina mau duit, om kasih 1jt buat jajan Vina mau?” “Ma..mau c om” ucap Vina agak tergagap karena sentuhan tangan om Dodi yang mulai meraba2 pinggang sampai ke daerah pantat Vina. “Ya udah, nanti om transfer ya” ucap om Dodi yang kemudian menempelkan area pantat Vina hingga bersentuhan dg celana om Dodi. Terasa di belahan pantat Vina ada benda yg menggesek gesek. “Om ngapain, jangan om. Nanti tante tau bisa kena marah” “Kan Tante lagi pergi sama bella, lagi pula pulangnya besok koq” om Dodi berbisik ditelinga Vina. Perlahan tangan om Dodi menarik kain daster Vina sehingga bongkahan pantat Vina yg bulat tersikap. Tangan. Ina pun reflek menahan tangan om Dodi, seketika itu juga Vina sadar bahwa ia tak memakai dalaman. Vina tak bisa berbuat banyak karena tubuhnya nampak kecil dihadapan om Dodi. Leher Vina menjadi sasaran om Dodi di ciuminya. “Geli om, udah om” ucap Vina tanpa melakukan perlawanan “Gak apa vin, kamu sexy banget. Om mo ngerasain Vina” tangan om Dodi terus bergerak dan kini kedua payudara Vina diremasnya dengan lembut dan putingnya di mainkannya.dengan mudah juga bagian atas daster Vina tersikap hingga payudara Vina terbuka bebas. Vina terkejut. “Ah om,” “Udah kita happy2 aja ya sekarang. Nanti Vina om transfer deh” “Bener ya om” ucap Vina sambil menengok melihat wajah om Dodi Om Dodi hanya mengangguk, dan kini bibir tebal Vina yg dihiasi kumis tipis di lumat bibir tebal om Dedi. Keduanya saling melumat dan memainkan lidahnya. Tangan Vina kini meraba2 bagian bawah om Dodi yg dirasa panjang dan keras Om Dodi membalikkan tubuh Vina, seketika itu juga daster yg di kenalan melorot sampai kebawah. Ekspresi Vina melongo ketika tubuh bugilnya di nikmati mata om Dodi. “Ohhh, melorot om” “Cantik Sekali kamu vin” “Emang tante gak cantik?” “Dua2nya cantik, tapi om mo ngerasain kamu” om Dodi kembali menciumi Vina. Semakin lama om Dodi semakin liar, jemarinya memainkan biji kacang Vina, membuat tubuh Vina menggelinjang. “Ahhh, om tapi bener ya transfer in Vina” “Pasti” om Dodi terus menciumi Vina sampai turun ke leher dan dadanya Putingnya di hisap2 nya bergantian. Membuat Vina merem melek keenakan “Aahhhhh om nakal” Vina sambil menahan tubuh om Dodi kemudian jongkok dihadapan om Dodi sambil membuka resleting celananya. Ditariknya keluar batang keras kontol om Dodi. Vina pun terkejut, “Ya mapuuun, om Gede banget. Panjang lagi” ucap Vina sambil terus mengocok dengan kedua tangannya. “Kamu suka?” “Suka om, pacar Vina gak segede ini” “Emut dunk vin” ucap om Dodi Vina tanpa rasa jijik, mulai menjilati kepala kontol om Dodi yg besar. Perlahan di masukan kemulutnya tak sampai setengah batang mulut Vina nampak penuh. Kepalanya bergerak maju mundur dan menjilati batang kontol om Dodi, buah kemaluannya tak ketinggalan menjadi sasaran lidah Vina. Vina begitu lihai. “Ahhh, enak vin. Kamu jago juga ya” Om Dodi kemudian mengarahkan kembali batang kontolnya ke mulut Vina dan kali ini ditekannya sampai setengah batang masuk dalam mulut Vina. Rasanya sampai ketenggorokan, hingga membuat Vina sesekali tersedak. Air liurnya menetes keluar dari bibirnya. “Gleek Gleek…mmhhhaaahhh. Gede banget om” Vina kemudian terus mengulumnya dengan cepat. Om Dodi yg sedang dikulum Vina kemudian menanggalkan bajunya, dan melepaskan celana seluruhnya. Dan kini mereka berdua nampak bugil. Om Dodi kemudian menarik tubuh Vina dan menggendongnya dan mendudukkannya di meja bar yg lebih rendah. Posisinya kini sama tinggi, kedua pahanya di buka lebar2. Rambut halus hitam menyelimuti bagian vagina Vina. “Waaaw, om suka ini” “Hehehe, ayo om gantian. Sekarang jilatin Vina” ucap nakal Vina kepada km Dodi Om Dodi tak menunggu lama, biji kacang Vina pun di hisap dan di jilatinya dg lihai. Sehingga Vina menggelinjang hebat. “Aawww ahhhhh, enak om terus om….” Vina terus meracau matanya terpejam Bibir memek Vina mulai basah dg cairannya. Sesekali jemari om Dodi mengaduk memek Vina. “Mmmmm…masih sempit vin.” Om Dodi yang tak jijik an pula menyapu memeknya dg lidah tebalnya sampai ke lubang anusnya. Vina semakin tak karuan, kegelian namun nikmat. “Ahhhhh sshhh om.. itu pantat Vina om” “Hahahaha, enak kan?” “Enaaaak” ucap Vina Semakin basah kedua lubang itu di buatnya, jari om Dodi pun terus mengeksplorasi kedua lubang itu. Jarinya tak terasa sudah memasuki lubang anus Vina, sejalan dengan itu lidah om Dodi terus menjilati memek vina. Beberapa menit bina diperlakukan seperti itu, tubuhnya kemudian menggelinjang dan mengejang. Tanda Vina orgasme, “Errfgghhhhh, aaahhhhh….” Vina mengerang hebat Sejenak om Dodi membiarkan Vina mengambil nafas “Ahhh, om enak banget. Vina sayang om” Vina mulai meracau nafasnya terengah2. Om Dodi melanjutkan mengocok memek Vina dengan jarinya yg besar. Payudaranya jadi sasaran mulut om Dodi, selama beberapa menit sampai Vina orgasme keduanya. Kali ini Vina mengalami squirt. “Ahhh ahhh om udah, Vina mau pipis” Vina merasakan dorongan seperti mau kencing. Vina belum pernah mengalami itu. Namun om Dodi tau, ia terus memainkan klitoris dan memek Vina. Hingga tubuh Vina mengejang kembali dan Vina seperti kencing, cairannya menyembur deras hingga membasahi tubuh om Dodi. “Ahhhh ahhhh Vina pipis om aahhhh” desah Vina dg tubuh mengejang “Hehehe enak kan?” “Ahhhhhhhh, Vina baru kali ini om. Enaaak” ucap Vina sambil termegah2. Om Dodi kemudian mengajaknya ke arah ruang santai yang masih dekat kolam. Om Dodi duduk bersandar di sofa. Vina kemudian menjilati batang kontol om Dodi. Selama beberapa menit. Vina nampak sudah tidak tahan, kemudian ia merangkak naik dg posisi dipangku om Dodi, tangan Vina mengarahkan Batang kontol om Dodi yg panjang ke lubang nikmatnya. Sampai tepat kepala kontol om Dodi di bibir memek Vina, Vina menekan perlahan kedua pantatnya sehingga kontol om Dodi merangsek masuk. Terasa sulit awalnya. “Ahhhhhh,,, Gede banget om” “Argggh sempit sayang memek kamu.” Sampai setengah batang masuk dalam rahim Vina. Sejenak Vina berdiam. Hanya menciumi om Dodi. Setelah Vina merasa memeknya beradaptasi. Ia mulai menggerakkan pantatnya naik turun. “Ahhhh, vin kamu jago banget c” Vina hanya tersenyum, dan terus menggoyang panggulnya. Dengan posisi ini Vina benar2 memanjakan dirinya. Dengan Tempo sedang Vina mengocok batang kontol om Dodi. Nampak batang om Dodi basah cairan Vina. “Ahhh ahhhhh ssshhhhhh ohhhhh” desah Vina Tak lama selang beberapa menit tubuhnya mengejang kembali dan memeluk erat tubu om Dodi, om Dodi tak membiarkannya, om Dodi dengan posisi itu, mengocok dengan cepat membuat tubuh Vina berguncang2 seiring mengejangnya tubuhnya dalam orgasme nya. “Ampun om ahhhhhh,,, sshhhhh yeeeeeaaahhhh” keringat mulai membasahi tubuh keduanya, membuat mereka semakin panas. Om Dodi meminta berganti posisi, Vina yang masih posisi menungging di sofa, om Dodi yg berdiri dibelakangnya, mulai menusukan kontolnya ke memek bina yg sempit dari belakang. Posisi ini membuat Vina lebih merasakan batang kontol om Dodi. “Ohhhhhh,, shhhh ahhhhh” desah Vina sesekali tubuhnya tersentak ketika batang kontol om Dodi menyentuh dinding rahim Vina. Terasa hangat liang vagina Vina pada batang om Dodi. “Ohhhhh, viiiin. Enak banget” “Terus om, teruuus, lebih keras” ucap Vina yang meminta om Dodi mengocoknya lebih keras. Lagi2 Vina mengalami squirt, cairan seperti pipis menyembur deras. Rambut pirang nya di Jambak om Dodi sampai tubuh Vina melengkung ke atas, payudaranya pun di remas om Dodi menambah gairah Vina. Vina mulai nampak kelelahan. “Ampun om, om kuat banget” sejenak Vina mengambil nafas dan om Dodi mencabut kontolnya. Di ludahinya lubang anus Vina. Sampai benar2 basah. Vina masih dalam posisi itu, kepalanya tersandar di sandaran sofa, nafasnya masih ternegah2. Perlahan om Dodi menekan kepada kontolnya dan diarahkan ke anus Vina. “Tarik nafas y vin, om mau rasa in ini” “Hah, jangan disitu om. Punya om Gede” ucap Vina menolak namun tubuhnya masih terkulai lemas dan akhirnya pasrah ketika kepala kontol om Dodi mulai merasuk ke anus. “Tenang aja, om pelan2 koq” “Aaahhhhhhhhhh, sshhhh ahhhhhh” Vina merasakan sedikit sakit namun hasrat dan nafsunya membiaskan rasa sakit itu berganti dengan kenikmatan,jemari Vina mengocok klotorisnya mengimbangi rasa. Tak terasa sudah setengah batang kontol terbenam dalam anus nya. Vina di anal om Dodi. Didiamkan sejenak supaya lubang Vina terbiasa. Mulai perlahan om Dodi mengocoknya. “Owhhhh, sempit banget vin” “Ahhhh ssshhh ampuuuun om” desah Vina menikmatinya Selama beberapa menit Vina di kocok anusnya dalam posisi ini, keringat mereka semakin banjiri tubuh. Hingga akhirnya om Dodi merasakan dorongan sperma dalam batangnya. “Ahhhh om mau keluar vin” “Di mulut Vina aja om” Om Dodi mencabutnya dan Vina dengan cekatan berjongkok di hadapan om Dodi dan mengocok kontolnya. Dan tanpa jijik kontol om Dodi yang sehabis mengocok lubang abus Vina di emutnya seperti anak kecil memakan eskrim. Sampai akhirnya, “Om mau keluar vin” Mulut Vina dibukanya lebar2, menadah peju om Dodi yang akan keluar. Vina pun terkejut ketika peju om Dodi yg hangat pertama kali keluar menyembur di mulut Vina. Tak habis disitu om Dodi menyemburkan pejunya seperti kencing, banyak sekali. Sehingga mulut Vina begitu penuh, sebagian lagi membasahi wajahnya sampai menetes di dadanya. “Waaaw, om uhhh.. banyak banget pejunya” suara Vina seperti gelagapan orang tenggelam “Argghhh argghhh viiiin.” Crooooot croooot…, wajah dan tubuh Vina penuh dengan peju om Dodi. Vina menelan peju yang di mulutnya. Dan menyapu sebagian yg menutupi matanya. Om Dodi terkulai terduduk di sofa sedang Vina masih sibuk membersihkan sisa peju di batang dan kepala kontol om Dodi. “Ahhh Vina, kamu nakal banget” “Mmmm, enak om. Om hebat. Jangan lupa Transfer Vina ya.” “Oke baiklah, tolong ambilkan hp om” Vina kemudian bangkit dg tubuh basah dg peju mengambil hp om Dodi. Tak lama senilai uang sudah ter transfer ke rekening Vina dg jumlah yg luar biasa. “Makasih om, Vina mandi dlu ya” Vina kemudian kembali kekamarnya dg keadaan bugil dan tubuh berlumuran peju dan kemudian mandi. Om Dodi kemudian, juga membersihkan diri di kamarnya. Selama beberapa jam Vina sudah bersih dan mengenakan kaos panjang se paha tanpa bh hanya mengenakan celan dalam. Vina kemudian kembali kebawah dan mengambil air minum. Tak lama om Dodi sudah rapih dan melanjutkan pergi. “Mm, om mau kemana?” “Om mau pergi dulu ada janji dengan teman. Nanti malam om balik lagi koq” “Bukannya om mo nyusul tante?” “Nanti aja agak malam, om mau temani Vina dlu” sambil mencium bibir Vina “Ih si om, ya udah hati2 ya” ucap Vina manja Om Dodi memberikan beberapa lembar uang seratusan untuk Vina. “Ini untuk jajan Vina ya” “Wah makasih om ganteng, eh tapi nanti Vina main dlu ya sama teman2” ucap Vina “Oke, kabari om ya” Akhirnya om Dodi pergi dan Vina menunggu waktu sampai sore untuk pergi nongkrong bersama teman2nya.
Click to expand…