Nyesek! Pulang ke Apartemen Hanya Untuk Menyaksikan Kekasih Digarap oleh Pemain Bola Blasteran

Tahun 2026 adalah tahun yang spesial bagi seluruh warga Indonesia. Meruntuhkan segala keraguan, Timnas sepakbola tercinta yang sama sekali tidak diharapkan untuk sekedar mendapat poin di turnamen paling bergengsi tersebut, tanpa ada yang duga atau bayang, berhasil memenangkan segalanya. Pertandingan, trofi, dan dukungan khalayak. Semua berhasil didapat.

Para prajurit Garuda berhasil mengungguli para prajurit Elang Aztec (yang juga hanya diprediksi jadi kuda hitam atau malah badut di awal turnamen sebagaimana lazimnya mereka di turnamen pildun terdahulu) pada tos tosan penalti di malam terang di New Jersey.

Selain kepada para pemain yang spekatkuler dan mengeluarkan segala raga serta jiwanya di tiap detik pertandingan, penghormatan patut pula diberikan pada manajer timnas. Tak lain tak bukan adalah Sutan Hafiz.

Dinamai dengan nama belakang berasal dari nama mantan presiden legendaris Syria, Sutan adalah penyihir di antara semua penyihir. Semua yang dilakukannya adalah mukjizat. Dari membawa tim tingkat daerah, tim kota kelahirannya sendiri, menjuarai Liga 1 (dan kemudian tim tersebut menjuarai Piala Champions Asia di bawah bekas asisten Sutan, Hendri), menyudahi kutukan runner up di Piala AFF, sampai membawa Indonesia ke tahta tertinggi dalam sepakbola internasional.

Setahun sesudahnya, Sutan tidak sedikitpun puas, dan Piala Asia pun ia taklukan. Aku datang, aku lihat, aku taklukan. Sutan bagaikan seorang Alexander Agung, Julius Caesar, Genghis Khan, atau Napoleon (yang merupakan salah satu figur sejarah yang Sutan idolakan). Sutan dan punggawanya merupakan reinkarnasi para penakluk dalam bentuk timnas sepakbola.

Prestasi dan usaha Sutan meraihnya bukan tanpa hambatan badai kecaman kontroversi. Keputusan Sutan untuk tidak memanggil pemain blasteran, naturalisasi, dan yang lahir di luar negeri menimbulkan kritik. Mereka bilang Sutan tidak realistis dalam mengukur kapasistas fisik yang dimiliki timnas. Tapi dia tak peduli

Semua pemainnya harus mereka yang asli orang Indonesia dan besar di Indonesia. Karena dengan itulah dia bisa membakar semangat mereka dengan retorika pembuktian diri mengenai harga diri bangsa mereka yang selama ini diremehkan dan dianggap anak bawang

Para pemain blasteran atau naturalisasi tentu tidak bakal bisa dia percayai dalam urusan itu karena baginya mereka cuma tentara bayaran dan orang-orang buangan dari federasi sepakbola lain yang menganggap pemain tersebut tidak cukup bagus untuk timnas mereka

Salah satu pemain blasteran yang sebelumnya dipercaya, sedang naik daun, tapi kemudian terbuang serta tersisihkan dari kesempatan untuk merayakan kejayaan terbesar dalam sejarah sepakbola nasional adalah Elias Hooker

Lahir di negeri tetangga dan dari pasangan ayah Skotlandia dan ibu Tionghoa Indonesia, Elias bukan sosok yang bakal diterima positif oleh kebijakan bumiputra Sutan (Sutan yang rasis terang-terangan pula bahwa dia tidak menyukai orang Tionghoa, meski dia sama sekali tidak punya masalah pada para pemainnya yang berasal dari Papua, sekalipun mereka ada yang ketahuan bersimpati pada gerakan kemerdekaan Papua). Banyak yang menyayangkan ketidakberlanjutan karir Elias di timnas. Pasalnya Elias merupakan aset yang dianggap berharga sebab tinggi badannya dan pengalamannya bermain di liga eropa. Tapi sayang Sutan hampir tidak peduli pada pendapat orang lain dan tidak punya rasa kasihan pada siapapun.

Elias masih bisa bersyukur ketika pada tahun 2030 dia bisa kembali lagi ke timnas, setelah Sutan pulang kampung untuk memanajeri klub kotanya. Manajer setelah Sutan, Abimanyu, tidak memiliki aturan khusus dalam pemanggilan pemain selama mereka eligible untuk dipanggil. Dia memberi kesempatan kembali kepada Elias. Elias melewatkan Piala Dunia 2030 (di mana Indonesia tersisih di perempat final oleh Brazil yang menjadi, ini turnamen terakhir bagi rezim Sutan), tapi dia berkesempatan bermain pada Piala Asia 2031 (semi final dan peringkat 3, tidak buruk) dan Piala Dunia 2034 (yang sayangnya mereka harus pulang lebih awal di fase 32 besar)

Meski dapat kembali bermain di timnas dan akhirnya merasakan pengalaman piala dunia, tentu Elias saat itu sudah tidak dalam umur emasnya (pada tahun 2034, Elias sudah berumur 32 tahun) dan dia pensiun dari timnas tidak lama setelah itu. Dalam lubuk hati terdalam, Elias masih menyimpan dendam pada Sutan. Bukan hanya pada Sutan, tetapi pada orang-orang yang membantu dan mendukungnya di timnas. Bisa dibilang bagian dari rezim Sutan, di mana orang-orang tersebut banyak yang masih menjadi staf timnas ketika Abimanyu mengambil alih

.

.

.

.

Tahun 2037. Sutan berpulang dengan cepat hanya dalam umur 38 tahun. Sebelas tahun silam, di umur 27 tahun dia sudah meraih hampir segalanya. Bukan sesuatu yang buruk untuk mati di usia yang relatif muda sekarang. Lagipula Sutan selalu ingin mati muda

Sahabat baiknya, Arya, juga berpendapat sama bahwa dia tidak ingin hidup lama-lama. Tetapi keinginan Arya mungkin sedikit terurung karena tidak seperti Sutan yang tidak menikah dan tidak pernah punya pasangan, Arya memiliki pasangan yang sudah bertahun-tahun menjalin hubungan dengannya (sejak 2023), dari mulai mereka lulus kuliah sampai sekarang Arya sudah tidak lagi mengurusi timnas bersama Sutan

Keberadaan Andini/Dini membuat Arya kadang tidak mengindahkan kontemplasinya untuk bunuh diri dan membuatnya selalu menjaga kesehatan serta lebih menghargai hidup. Tidak seperti Sutan yang meskipun seorang manajer tim olahraga tapi tidak pernah berolahraga dan bahkan menolak minum air putih karena menurutnya itu akan mempercepat kematiannya (dan karena sebenarnya dia memang tidak suka air putih saja). Bahkan saat sudah sakit-sakitan, Sutan masih menolak mengonsumsi air putih. Minum obat pun mesti pakai air teh (minuman andalan Sutan). Konon sejak SMP dia sudah tidak pernah minum air putih

Selepas menjadi direktur olahraga timnas (jabatan yang membuatnya menjadi deputi bagi Sutan untuk urusan di luar taktik dan manajemen pemain), Arya mengambil studi S2 dan sembari menyelesaikan pendidikannya, dia bekerja sebagai peneliti pada lembaga penelitian privat yang berfokus pada semua kajian dalam naungan biologi. Hal yang sejalan dengan gelar sarjananya (pekerjaannya di timnas sama sekali tidak). Pekerjaan ini sebenarnya sedikit bersifat sukarela, di mana dia lebih banyak mengeluarkan daripada mendapat, tetapi itu cukup untuk membiayai hidupnya. Selain itu Arya mendapatkan rezeki dari menulis cerita dan royalti hak cipta atas novel magnum opus nya dan andilnya dalam menulis cerita pada suatu game visual novel lokal yang lumayan populer. Ditambah menabung dan menginvestasikan gajinya selama bekerja di timnas cukup membuat dia aman secara finansial sekarang

Arya sendiri tidak perlu terlalu khawatir terhadap finansial Dini karena Dini merupakan salah satu wanita karir yanh sukses. Dia merupakan jurnalis ternama yang punya kolom sendiri pada salah satu redaksi media massa dan punya reputasi dalam mewawancara tokoh-tokoh mentereng secara eksklusif. Bahkan bisa dibilang Dini lebih ‘mapan’ dibanding Arya sejak Arya tidak lagi bekerja di timnas. Hal itu bukan masalah, sebab Arya tidak mempunyai kewajiban membiayai Dini ataupun sebaliknya lantaran mereka bukan pasangan suami istri

Meski sudah cukup lama berpasangan, hubungan Arya dan Dini tidak pernah naik ke jenjang legal, di mana mereka selama ini bisa dibilang hanya pasangan yang “kumpul kebo” dalam satu atap bersama. Lebih spesifik lagi sekarang mereka tinggal di suatu apartemen di kawasan pusat usaha kota kembang

Dini, serta keluarganya dan keluarga Arya, berusaha meyakinkan Arya untuk segera menikah dan berumah tangga secara resmi, tetapi Arya terus terusan mengelak dengan alasan dia lebih nyaman dengan hubungan partner tanpa status pasutri seperti ini. Alasan lain adalah Arya sama sekali tidak ingin memiliki anak. Bukan karena dia tidak menyukai anak-anak atau tidak ingin pusing dengan urusan membesarkan anak, tetapi lebih karena dia tidak ingin membawa ‘kehidupan’ ke dunia ini. Dia tidak ingin ada lagi yang harus merasakan derita dunia

Di lain hal, Arya tidak menutup pintu pada peluang dia dan Dini menikah kemudian mengadopsi anak, meski sekarang hal tersebut masih belum terwujudkan. Serta semisal Dini kemudian tidak sengaja hamil, Arya siap untuk kemudian menikah. Dini sendiri selama ini tidak terlalu keberatan dengan status hubungan mereka yang belum sah di mata hukum negara atau agama. Tidak ada masalah kok, selama mereka saling mencintai. Ataukah memang demikian?

.

.

.

.

Tahun 2038. Sore itu adalah sore sebagaimana sore lainnya bagi Arya. Dia pulang sehabis menyelesaikan urusannya dan setelah melewati segala macam kemacetan lalu lintas. Tidak ada yang terasa janggal. Di kamar apartmentnya, dia sudah bisa menduga kalau Dini belum pulang lantaran Dini memang biasa pulang lebih larut. Bila Dini sudah duluan ada di apartment, berarti dia sedang tidak sesibuk biasanya. Normalnya begitu.

Oh, betapa semua firasat buruk kemudian muncul dalam sekejap taktala dia sudah bersiap membuka pintu kamar. Sekelebat terdengar hiruk suara gaduh dari dalam. Ada apa gerangan?

Adrenalin Arya mengalir bersamaan ketika dia menurunkan gagang pintu dan bergerak masuk. Dari sekelebat suara tadi, Arya bisa mengenali ada suara Dini. Tetapi terdengar pula suara orang lain. Ada apa ini?

Di sana lah petaka sudah menanti Arya. Saat dia masuk ke ruang tengah, tersaksikan olehnya Dini yang sudah bugil sedang menungging sambil disodok kemaluannya oleh seorang pria yang tak asing lagi bagi Arya

Seorang Elias Hooker sedang menggerayangi wanita kesayangannya. Tepat di hadapannya. Dini hanya merintih meronta-rinta binal tidak karuan, tidak peduli cowonya baru saja menyaksikan kebejatan ini. Meski kemudian ekspresinya berubah sedikit meringis karena sadar Arya sudah berada di sini. Hanya saja nafsu Dini tidak tertahankan dan dia tidak bisa menyembunyikan ekspresi ekstasi yang didapat dari servis Elias

Arya hanya dapat membeku. Tentu dia akan sulit memproses kejadian yang mengejutkan seperti ini tiba-tiba datang begitu saja. Ekspresinya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Ada pikiran untuk segera pergi dari sana dan melapor polisi, mungkin. Atau pergi saja, lupakan semuanya. Ada pikiran untuk mengambil apapun benda yang bisa melukai seseorang dan bergegas menyerang keparat itu. Ada pikiran dia harus bicara dulu dengan mereka, meski dia tidak tahu harus berkata apa. Dan ada pikiran yang berusaha dia tolak….dia terangsang melihat Dini disetubuhi oleh Elias

Bayangkan saja, tubuh Dini yang mungil ramping langsing berwarna sawo kekuningan mulus bersandingan dengan badan kekar putih berhias rambut punya Elias yang berpostur tinggi besar (192 cm). Dini sendiri cukup tinggi untuk ukuran wanita Indonesia (168 cm), tetapi tetap saja ukuran dan tinggi badannya kontras dengan Elias. Toket kecil Dini yang sedikit ngondoy berayun-ayun akibat genjotan penuh tenaga Elias, sementara rambut ponytail khasnya digenggam ditarik-tarik oleh lengan berotot besar hingga rintihan merdu kegirangannya berpadu dengan rintihan nyeri kesakitan. Arya tidak bisa membohongi dirinya bahwa pemandangan ini sangat indah

Dalam segi fisik, Arya kalah segalanya dengan Elias. Tinggi badan? Lebih dekat tinggi badan dia (172 cm) ke Dini dibandingkan tinggi badan dirinya ke Elias. Meski Arya telaten melakukan workout, badannya tetap tidak sebagus badan Elias yang memang atlit dan jelas merawat diri lebih baik dari Arya. Arya sadar jika dia memilih untuk menyerang Elias, pria tersebut akan membuatnya babak belur dengan mudah. Dan ketika Elias sedikit mengeluarkan kontolnya, Arya tahu bahwa dia kalah telak dalam adu ukuran alat kejantanan dengan Elias. Bisakah Arya menyalahkan Dini bila dia lebih memilih bersetubuh dengan Elias jika diberi kesempatan?

Elias akhirnya mencabut keseluruhan kontolnya dari memek yang sedang dia garap. Panjang dan tegang, benda itu coba dipamerkan pada sang tuan rumah yang dalam hati perasaannya bercampur aduk antara amarah, cemburu, kecewa, iri, dongkol, stres, dan juga…sange. Sementara sang nyonya rumah membalik badannya menjadi menghadap kemaluan sang tamu, kemudian melanjutkan ritual seks dalam bentuk oral

Tidak! Disepong oleh Dini merupakan salah satu hal favorit Arya. Suatu hal yang dia anggap istimewa dan hanya dia yang beruntung bisa merasakannya. Tapi kali ini cinta tersayangnya itu memberikan perlakuan istimewa tadi secara cuma-cuma? Kepada pemain bola pecundang yang tidak cukup bagus untuk timnas petani eropa seperti Skotlandia sehingga dia harus numpang ke Indonesia? Arya bisa merasakan darah di kepalanya sudah mendidih melebihi ambang batas

Dini melahap kontol besar tersebut dengan penuh semangat meski mulutnya tidak muat untuk memasukan seluruhnya. Meskipun begitu, kontol Elias berhasil menerjang ke kerongkongan Dini, sembari bergerak maju mundur berirama dengan gerakan leher Dini. Di bawah badan Dini, Arya sekarang bisa melihat cairan peju yang mengecer keluarvdari lipatan memeknya. Sialan! Bagaimana jika Dini hamil akibat si bejat itu? Bukannya Arya berjanji akan menikahi Dini bila dia hamil? T-tapi bukan karena Dini hamil oleh orang lain kan…

Arya semakin merasa dirinya gagal dan menjadi pecundang bila kemudian Elias bisa menghamili Dini, hal yang selama ini tidak bisa dia lakukan meski memang karena dia berusaha untuk tidak melakukannya (seperti berusaha menghindari mengeluarkan di dalam ketika Dini kemungkinan sedang masa subur)

Lamunan Arya tidak pernah khusyu karena suara berisik Dini menyepong dan ceplak ceplok kontol yang dia hisap bergesekan dengan mulutnya. Arya semakin sange mendengarnya. Uhh, Kenapa, Din? Kenapa lu jadi lonte begini untuk orang lain? Lu harusnya lonte buat gua aja

Sekarang Dini lebih beringas dan dia coba juga menelan peler cowo itu. Sulit memang, jadi Elias berbaik hati mengeluarkan kontolnya supaya Dini bisa merasakan pelernya sekarang. Dini mengemut biji Elias dengan posisi kontol Elias sekarang menempel menghadap secara vertikal di muka cantik tersebut. Mata Dini menengok sejenak ke arah Arya. Arya bisa melihat betapa senangnya Dini melakukan semua ini. Rasanya Arya ingin mati saja sekarang juga. Sekarang dadanya semakin sesak. Dia merasa dirinya mulai hilang kesadaran

Dini kembali mengemut kontol Elias, kemudian pelernya lagi, dan aksi tersebut berlangsung sekitar 15 menit lebih sampai Elias menyemburkan air mani kentalnya ke sebagian muka dan sebagian mulut Dini. Arya juga rasanya ingin crot ketika itu terjadi

Habis itu Elias mengangkat badan Dini, menempatkannya di sofa, kemudian membuka kakinya dan lanjut memainkan memek Dini dengan jari-jari tebalnya. Dini kali ini bukan cuma merintih, malah berteriak-teriak seperti kesurupan. Badan-badannya bergemetar seperti sedang berada di kursi pijat dengan kecepatan tinggi. Di seberang mereka yang sedang bercinta, terlihat Arya kelihatannya ingin menangis. Tetapi sebenarnya dia ingin coli juga. Terkutuk lah kalian semua!

Badan Dini meregang kemudian tegang ketika Elias sudah membuatnya klimaks. Dikeluarkan olehnya lenguhan paling penuh birahi yang pernah terdengar oleh Arya. Elias benar-benar membuat Arya mati kutu. Dini tidak akan pernah lagi mau dipuaskan oleh Arya, apalagi memuaskan dirinya. Usai sudah kelihatannya kisah cinta mereka

Sekarang Elias kembali menyetubuhi Dini. Saat ini dengan posisi misionaris. Sembari mengewe cewe orang itu, Elias mengata-ngatai wanita yang sedang digagahinya itu sebagai lonte. Lonte. Lonte. Begitu kekasih yang dianggap Arya sebagai pasangan sehidup sematinya diperlakukan oleh pria yang mungkin besok bisa melakukan seks dengan cewe lain yang dia mau dan melupakan cewe ini. Sesekali Elias melirik kepada Arya dengan senyuman mengejek. Arya hanya bisa menahan kesal, sambil menahan pula sange yang semakin lama semakin tidak bisa dibendung. Dini cuma bisa merancau tak jelas, tetapi sepertinya dia senang dan setuju dengan ejekan Elias bahwa dirinya adalah lonte. Arya juga setuju. Semua yang di ruangan ini setuju kalau dia adalah segala dari lonte, lacur, perek, pecun, sundal, dan bispak

Orgasme kembali dicapai oleh pasangan dalam hubungan terlarang ini. Elias kembali mengeluarkan di dalam, tak peduli dengan nasib malang Arya. Dini terkulai lemas dan mabuk kepayang keenakan sampai sampai pupil matanya naik ke atas hingga tak terlihat. Lidahnya menjulur, sepertinya masih meminta Elias mengentotinya atau memasukkan kontol ke mulutnya. Tanpa menyentuh sedikitpun, Arya bisa merasa kalau kontolnya juga sudah crot saking tidak tahan menonton pertunjukan bokep tadi

Elias bergerak menuju kamar mandi. Dia berjalan melewati Arya. Murka Arya kembali naik dan nyalinya muncul untuk menghardik Elias. Elias mendorong Arya hingga jatuh, kemudian menendang mukanya. Sang tuan rumah berusaha bangkit, tetapi si tamu yang lebih kuat memukulinya bertubi-tubi ketika dia ma bangun. Kemudian digiringlah pria malang tersebut ke arah pasangannya dan Arya dipaksa, dengan dipegang dan disodorkan kepala dia, oleh Elias untuk menjilat memek Dini yang masih kotor dengan peju. Arya tidak bisa melawan. Hancur sudah harga dirinya. Tak cukup melihat pasangannya dientot cowo lain, dia juga harus membersihkan dan memakan peju cowo yang menggauli cewenya itu. Elias tertawa melihat ketidakberdayaan Arya. Dini yang sadar kalau Arya sedang menjilat memeknya ikut tertawa. Sementara Arya tidak bisa menahan lagi air matanya

Elias akhirnya pergi ke kamar mandi, meninggalkan sejoli ini untuk akhirnya berdua. Arya sudah lemas tidak tahu harus berbuat apa lagi. Rasanya dia ingin mati saja detik ini juga. Tapi kemudian pikirannya sedikit jernih dan dia mulai menginterograsi Dini. Dini awalnya masih setengah tak sadarkan diri, tetapi dia lalu seakan seperti baru bangun dari hipnotis dan seperti baru menyadari kebodohan yang telah dia perbuat
“Napa, Din? Napa lu tega begini?”
“Sorry, Arya, I couldn’t help it..”

Dini kemudian menceritakan bahwa dia dan Elias sudah menjalin hubungan dan mulai melakukan seks sejak 2032, di akhir-akhir Arya masih memegang posisi direktur timnas. Arya sendiri tahu kalau Dini dan Elias saling mengenal karena mereka pernah bertemu (bersama Arya) pada suatu acara dan Arya serta Dini pernah berbincang hanya bertiga dengan pemain tersebut di tempat latihan timnas. Arya juga tahu kalau Dini dan Elias saling mengikuti di Instagram, di mana dalam hal ini Arya sempat berprangsaka buruk, meski kemudian Arya merasa karena orang itu kebanyakan di luar negeri maka tak mungkin lah dia bakal main belakang dengan pasangannya. Yang Arya baru tahu adalah interaksi Dini dan Elias berlanjut setelah itu dan mereka kemudian curi-curi kesempatan untuk berhubungan badan setiap Elias ada di Indonesia

Tak cukup sampai itu, bahkan Dini sering mengirimi foto dan video dirinya dengan pose binal dan menggoda, atau yang Arya awalnya kira hanya Dini kirim untuk atau yang bahkan dia tak kirim untuk Arya (TIDAK!), kepada Elias. Dini bahkan bercerita, saat mereka sedang merayakan lebaran di rumah orang tua Dini pada tahun 2035, dirinya sempat ke kamar mandi hanya untuk video call dengan Elias, sementara Arya sibuk dengan keluarga Dini

Selain berhubungan seks, Dini juga mengatakan kalau dia sering curhat kepada Elias mengenai hubungan mereka. Seperti curhat mengenai keluhan pribadi tentang hubungan dia dan Arya yang sampai sekarang belum naik ke jenjang pernikahan sebab Arya terus menunda-nunda. Elias kadang menggoda bahwa lebih Dini putus saja dengan Arya dan dia yang akan menikahi Dini. Mendengar itu, Arya semakin merasa terpojok dalam keadaan ini. Rasanya Dini berhak menghukumnya karena dia tidak mau menseriuskan hubungan mereka

Dini menambahkan bahwa Elias sangat membenci dirinya karena Arya, yang merupakan sahabat dan bahkan hampir seperti saudara bagi Sutan, mengingatkan Elias pada Sutan yang dibencinya. Memang sih beberapa orang bahkan sempat mengira Arya adalah Sutan dan sebaliknya karena muka mereka hampir sama dan ada yang bercanda bahwa Sutan dan dirinya adalah saudara beda orang tua

Oleh karena itu, Dini bilang bahwa Elias merencanakan untuk sengaja bersenggama dengan dirinya di apartment mereka dengan tujuan merendahkan dan mempermalukan Arya. Elias yang baru saja gantung sepatu akhirnya menemukan waktu yang paling pas sekarang. Dini awlanya tidak setuju, cuma dia nafsu juga membayangkan Arya melihatnya diewe orang lain jadi dia akhirnya ikut saja dengan rencana jahat tadi. Arya tidak tahu mau marah atau sedih mendengar pengakuan Dini

Di kamar mandi, Elias merasa puas bisa melampiaskan dendamnya terhadap Sutan kepada Arya, yang dia anggap dedengkot Sutan dalam merusak kesempatannya bermain di timnas pada masa produktifnya. Selain bisa mendapatkan cewe Arya yang cantik dan menggoda, dia juga senang bisa membuat si bedebah itu menderita. Dia sendiri merasa Arya bersikap sinis terhadap dirinya ketika dia kembali bermain di timnas. Walau sebenarnya tidak sama sekali sih, Arya tidak ada pengaruh apapun dalam keputusan Sutan dan dia sama sekali tidak memiliki pandangan buruk terhadap Elias

Arya setuju saja dengan keputusan Sutan untuk menghargai pemain asli lokal dan mengurangi kebergantungan terhadap pemain naturalis, tapi dia sama sekali tidak membenci atau merendahkan Elias seperti Sutan yang mengejek para pemain blasteran dan naturalis sebagai pemain tidak laku serta tidak pantas membela timnas. Sayang pandangan Elias terhadap Arya sudah buruk karena hubungan sangta dekatnya dengan Sutan

Di lain pihak, meski Elias tidak ada masalah dengan Arya atau Sutan sekalipun, sebenarnya dia bakal tidak bisa menolak dan pasti tergoda bila dihadapkan dengan Dini yang selain cantik dan menggemaskan, juga memikat dalam tutur kata dan aura dirinya

Dini sendiri tidak bisa menolak godaan, melihat Elias yang mukanya sebenarnya sesuai dengan seleranya melebihi Arya (Dini merupakan kpop stan dan Elias punya tampang cukup oriental karena keturunan ibunya), berbadan seksi, tinggi, dan setelah tahu kontol serta kemampuan seksnya, tentu dia tidak bisa lepas. Meski dia akhirnya mengakui bahwa dia masih lebih mencintai Arya, bahkan pada Elias (yang membuat Elias semakin kesal dan dendam terhadap Arya). Dini berharap Arya masih bisa menerima dirinya kembali, karena baginya hubungan dia dengan Elias hanya fase dan tidak akan berlangsung selamanya

Hanya saja, apapun alasan atau pembelaan Dini, Arya tidak bisa menerimanya sekarang. Dalam hati dia mengutuk Sutan kenapa harus meninggalkannya lebih dulu dan kenapa dia harus menyingkirkan Elias dari timnas. Eh, malah benar juga Sutan menyingkirkan Elias jauh-jauh dari awal. Yang sialan itu si Abimanyu. Ah sudahlah, stop menyalahkan orang. Memang dirinya tidak cukup sempurna untuk Dini. Sutan benar, lebih baik dia jadi selibat saja

Dini mengelus-mengelus rambut Arya dan terus memohon maaf kepadanya sambil berkata bahwa dia masih mencintai Arya. Wajah Dini yang pucat dan lesu akibat habis bertempur tadi tersenyum kecil kepada Arya. Aaaaaa, manis sekali. Meski sudah umur tante-tante, muka Dini masih terlihat seperti wanita dewasa muda yang baru masuk kuliah. Lugu dan tanpa dosa. Bagai terhipnotis, peristiwa-peristiwa tadi bagai tak berarti lagi buat Arya. Sejahat apapun perlakuan yang telah Dini lakukan, Arya sulit sekali untuk marah kepada gadis tersayangnya

Aduh, mengapa dia harus jadi budak memek seperti ini

Setidaknya kejadian tadi cukup membekas untuk fantasi dan imajinasi seks Arya….

Ketika Elias kembali ke ruang tengah untuk mengambil pakaiannya yang tergelatak, Arya berkata bahwa kalau ada waktu dia yang ingin gantian dengan Dini untuk menyepong Elias. Mata Elias membelalak tidak percaya

TAMAT