Nenek tetangga
Perkenalkan namaku Yanto aku masih kelas 1 sma tapi umurku sudah 17+ karena dulu waktu kecil aku gak mau sekolah jadi ya agak ketuaan sedikit.
Aku tinggal di sebuah desa bersama bapak dan emakku.. aku anak tunggal. lingkungan di desaku orang2 sederhana khas di sebuah desa. hobiku onani. aku mengenal onani sejak kelas 1 smp. aku suka menghayalkan tetangga depan rumahku namanya Mbah siti tubuhnya agak pendek kulit sawo matang yang membuat aku nafsu ke dia adalah toketnya yang besar menggelantung dia biasa bekerja di sawah dan Mbah Siti ini baru saja di tinggal mati oleh suaminya.
Waktu itu pagi sekitar jam 9 aku sendiri libur karena kelas 3 sedang ujian nasional.. bapak dan emakku sudah Kesawah tadi pagi. aku yang baru saja bangun dari tidurku.(biasalah kalo liburan gini malas bangun pagi..) aku keluar rumah pas kebetulan ada Mbah Siti yang baru saja dari sawah kelihatannya.
“Baru pulang dari sawah Mbah,??” tanyaku ke dia
“Iya le.. kamu gak sekolah ke??””
“Gak Mbah.. masih libur buat ujian kelas 3”
“Ohh yasudah Mbah tak kedalam dulu ya le.. mau nyuci pakaian soalnya”
“Iya Mbah”
Kemudian Mbah Siti masuk rumahnya dan aku kemudian duduk di depan rumah sambil ngerokok dan ngopi…
Tak lama kemudian ya sekitar 30 menitan lah Mbah Siti keluar rumah sambil membawa ember yang penuh dengan pakaian yang baru saja di cucinya..
Dia menjemur pakaian nya. awalnya aku tak terlalu memperhatikannya tapi dengan tak sengaja aku melihat tonjolan puting di daster yang iya pakai. dasternya pun agak basah jadi terlihat jelas oleh ku meski jaraknya 10 meter.. aku yang terangsang lalu masuk rumah dan kututup pintunya. sebelah pintu ada jendela juga bisa dibuka..
Kemudian aku mendesis “sshtttt sshaaahhh ahhh ahhhh ssshtttt”
Sambil meracau sendiri “mbaahhhhhh siitiiii susumu besaarrrr bangeetttt ahhhhh ahhh… aku mau ngenyot nya… aahhh ahhhhhh” tak sadar suaraku agak kencang kulihat Mbah Siti mengernyitkan dahinya sambil melihat kearah jendela ku ini… aku masih terus mengocok kontolku malah semakin cepat ketika Mbah siti melihat ke arahku..
Mbah sini kini merunduk agak lama terlihat belahan dadanya sangat besar hingga aku tak tahan dan ccrrootttttttt crrotttttt aku menembakan pejuhku ke lantai tanah rumahku. kemduian Mbah Siti masuk rumah karena sudah selesai menjemurnya.
Ke esokan harinya saat aku sedang sarapan Mbah Siti tiba tiba datang ke rumahku hanya berlilitkan handuk saja.
“Asalamu. alaikum le”
“Wa. alaikum salam Mbah ada apa”
‘ini le Mbah mau minta tolong lampu di kamar mandi Mbah mati tolong di gantiin ya le.”
“Iya Mbah aku nerusin dulu makanya ya”
“Iya ke Mbah tunggu “.
Mataku tak henti hentinya melihat belahan susu Mbah Siti dari balik handuknya. kemudian Mbah Siti pulang dan aku cepat2 menyelesaikan makanku… setelah itu aku kerumah Mbah Siti ku ketuk pintu nya.. tokkk tokkk
Kemudian di buka oleh Mbah Siti… ternyata mbha Siti masih mengenakan handuknya sambil menonton tv.
Kemudian aku di ajak Mbah Siti ke kamar mandinya.. memang agak tinggi sih lampunya kemudian aku mengambil kursi.
“Mana lampu yang baru Mbah ’
“Oh iya Mbah lupa.. ada di kamar sebentar ya Mbah ambilkan dulu ’
Aku baru tersadar kalo aku tak memakai CD hanya langsung celana kolor saja karena kontolku menyembul begitu jelas..
Kemudian Mbah Siti datang kali ini ada yang berbeda handuknya seperti nya mau copot…
Kontolku malah tambah menjadi jadi tegak maksimal.
Saat aku memasang lampu tiba tiba kontolku di pegang mbah Siti.
“Ini mu kenapa le kok tegak begini”
“Anu Mbah anu anu ’
“Anu apa le.. kamu suka ya melihat Mbah pakai handuk gini …”
Kemudian Mbah Siti malah melorotkan celanaku dan tuingg kontolku berdiri tegak dengan bebas…
“Astaga besarnya kontolmu le… kamu sering ngocok ya…“,
Aku hanya diam tak percaya ..
“Mbah bantuin ngocok kamu ya… kamu suka susu Mbah ya le.. sini katanya kemaren mau ngenyot”
“Mbah kemaren lihat aku ya”
“Iya lah le.. wong jelas banget kok.. sudah sini turun minum susu Mbah”
Kemudian aku turun dari kursi langsung ku buka handuknya Mbah Siti.. susunya yang besar menggelantung di depanku tanpa babibu langsung aku remas ada ku kenyot3 pentilnya yang besar..
“Sstttt pelan2 dong le… aattthhhhb aaahshttt”
Tanganku menyolok2 memeknya Mbah Siti yang gundul ternyata. memeknya sangat becek..
“Ke kamar Mbah saja yuk le”
“Ayo Mbah”
Kemudian Mbah Siti langsung tiduran di ranjangnya sambil mengangkang kan kakinya..
“Cepat sini masukan kontolmu ke memek Mbah le… Mbah mau merasakan kontolmu ini”
Aku langsung menusuk memeknya dengan mudah. mungkin karena sudah tua jadi agak longgar..
“Aahhhhh enakkkk banget kontolmu le penuhhhhh ahhhh ahhhhhh”
“Aahhh ahhh ahhhb yang lebih cepat le enakkk abngettttt ahhh ahhh”
Aku mempercepat grnjotanku malah rasanya ku akan keluar ..
.“mbaahhhh akuuu keluaarrrrrr ahhhh” kutekan begitu kuat ..
“Aku juga le… aahhhh”
Setelah itu kami terbaring lemas nafasku ngos ngosan…
“Kamu baru pertama nventot ya le”
“Iya Mbah ..”
“Pantes kok kamu masih gugup gitu… nanti Mbah ajarin biar jago dan Mbah buatin ramuan supaya kamu lebih kuat lagi,”
Dan dari hari ini lah hubungan ku dan mbah Siti makin akrab saja.. tiap hari tiada kata tanpa ngentot…
SEKIAN