Namaku Marsha (Pacar Yang Perlahan Berubah)

Perkenalkan Namaku Marcha Alona. Aku asli bandung. Usiaku baru menginjak 20 tahun dan menjadi mahasiswi semester 2 akhir di sebuah PTS di bandung. Aku termasuk cewek yang cukup terkenal di kampus (bukannya GR). Aku bersyukur memiliki wajah yang cantik dengan wajah yang putih mulus. Badanku cukup tinggi 165 cm dan berat 49 kg. Tapi aku memiliki tubuh yang sexy, setidaknya demikianlah pengakuan teman-teman cowoku. Banyak yang mengagumi keindahan dadaku yang berukuran 34 B, apalagi kalo aku pake baju yang kekecilan, pasti mengundang orang untuk melihatnya. Selain itu aku punya pantat yang sekal, ditambah lagi dengan kulitku yang putih halus, rambut panjang terurai dan senyum yang manis membuat banyak cowo-cowo ingin memacari aku. Bukannya narsis, tapi demikianlah testimoni dari cowo-cowo yang pernah PDKT.

Aku sudah 3x pacaran. Pertama kali sejak kelas 3 SMP, pacar kedua saat kelas 2 SMA tapi ga bertahan lama, sampai terakhir yang ketiga saat kelas 3 SMA dan putus karena mantanku kuliah ke singapore. Dari mantan-mantanku ini aku dapat pengalaman sex pemula. Apalagi pacarku yang terakhir, dengannya aku merasakan nikmatnya petting, walau tidak sampai ML karena aku sangat takut melepas keperawanku saat itu.

Banyak yang coba menaklukan hatiku saat pertama kali duduk dibangku kuliah, tapi hatiku akhirnya berlabuh ke pacarku sekarang, Billy. Aku tertarik padanya karena dia sangat pintar. Dia asisten dosen mata kuliah kalkulus dimana aku bego urusan hitung-hitungan. Jadi aku sering belajar dengannya, apalagi kalkulus 4 SKS, kalau bisa A sangat lumayan mendongkrak IPK. Awalnya hanya asistensi kuliah, kemudian belajar berdua diperpus, lalu sesekali jalan berdua (nonton, makan, ke mall), akhirnya dia menembakku disaat yang tepat tanpa bisa aku tolak. Kami akhirnya pacaran. Pacaran layaknya anak muda jaman sekarang pacaran.

Aku yang sudah lama tidak dapat sentuhan lelaki setelah putus saat SMA, akhirnya menemukan kenikmatan sex lagi. Baru sebulan pacaran dia sudah berhasil menelanjangiku di kostnya, kami petting dengan sangat liar, dia sangat berpengalaman meng-explore titik-tik sensitifku. Aku bahkan sudah merasakan batangnya dibibirku, saat kali ketiga pacaran dikostnya. Dia sunguh pintar sekali merayu, padahal aku biasanya sangat jijik untuk oralsex.

Yang aku senangi dari pacarku ini adalah dia sangat tahu bagaimana memanjakan dadaku yang sensitif ini. Bisa dipastikan saat mampir dikostnya dia pasti nyusu. Karena rutin petting dikostnya yang sepi dan bebas, tak menunggu lama sekitar 3 bulan saat kami resmi pecaran, akhirnya dia berhasil mengambil keperawanku. Aku tidak menyesal karena sayang sekali dengan pacarku, apalagi momennya saat itu sangat romantis, sehingga aku rela memersembahkan mahkotaku ke pacaraku.

Sejak itu, kami sering melakukan hubungan sex, terutama di kostnya. Bisa dibilang nafsu sexku sangat tinggi. Baru ciuman saja, aku sudah bisa horny. Makanya aku tidak malu-malu minta ML ke pacarku ini.

Pengalaman ML ku yang pertama aku ceritakan ke sahabatku Sherry. Sherry orangnya sangat baik, tidak pelit dan perhatian sama teman. Kami sangat dekat sekali dan sudah bersahabat sejak awal masuk kuliah, sudah seperti sister, makanya terbuka urusan sex.

“Kemana saja lu baru ngesex umur segini?” Itu tanggapannya, kemudian kami ketawa kencang.

Sahabatku Sherry ini memang sangat bitchy. Sudah sering gonta-ganti pacar, dan bisa dipastikan semua pacarnya sudah merasakan tubuhnya. Dia selalu cerita pengalaman sexnya denganku, dan hal itu yang awalnya membuatku penasaran rasanya ML. Sherry sudah kenal sex sejak SMA, dan sex jadi kebutuhannya dan pelariannya sekarang. Wajahnya yang cantik memudahkanya untuk mencari cowo menyalurkan nikmat duniawi. Bahkan aku dengar dia suka menggoda dosen untuk dapat nilai bagus.

Dari Sherry aku banyak terinspirasi, terutama dari gaya berpakain yang sexy namun tak terkesan murahan, cara merawat tubuh, terutama payudara dan miss-V, termasuk cara menyenangkan cowo. Sherry seperti guru sex bagiku, walau banyak ide-ide gilanya yang ga masuk akal menurutku seperti ML bertiga (threesome), ML ditempat terbuka, termasuk menggoda orang-orang dari kelas rendah seperti penjaga kostnya, satpam kampus, tukang antar makan, dll. Dia bilang rasakan sensasinya. Aku hanya jawab : “GILA LU!” Tapi kepikiran juga. Hehe.

Dengan Sherry aku jadi sering nonton video bokep karena koleksinya banyak. Aku sering main kekostnya bahkan menginap, dan aktifitas nonton bokep jadi salahsatu agenda. Genre film bokep favorit Sherry adalah interasial, dimana gadis muda kulit putih di gangbang cowo-cowo jelek kulit hitam. Lama-lama aku jadi suka genre bokep begitu. Makanya kadang kala saat ML dengan pacarku aku sering membayangkan kalau aku digenjot orang kulit hitam, penis besar mengobrak-abrik vaginaku yang sempit. Bahkan akhir-akhir ini Sherry sering share via WA bokep cuckold. Dimana cewe ML dengan cowo lain, tapi pacarnya melihat adegan itu.

Jiwa mudaku yang haus akan explorasi lama-lama terasuki dengan pengaruh Sherry. Apalagi pacarku kalau ML sering monoton (walau aku menikmati karena durasinya lama). Memang aku selalu mendapatkan orgasme saat ML dengan pacarku, tapi ada perasaan penasaran ingin push the limit. Tapi keinginan ini hanya aku pendam. Dan diam-diam aku bayangkan saat ML dengan pacarku. Bisa dibilang Sherrylah yang merubahku. Walau Sherry sering menggodaku untuk selingkuh dan mencoba batang lain yang bervariasi, tapi aku ga mau. Takut pacarku tahu dan aku diputuskan. Satu-satunya batang lain yang masuk ke vaginaku selain batang pacarku adalah dildo. Ya dildo, alat bantu sex dari sahabatku.

Dengan Sherry aku akhirnya pertama kali bisa lihat dan pegang dildo. Dikamarnya Sherry punya setidaknya 3 dildo, ada yang getar ada yang biasa. 1 dildo ukurannya sangat kecil dan bisa getar. Bisa dimasukkan ke dalam vagina dan ditutup dengan CD. Saat nonton bokep berdua, tak jarang tanpa malu-malu Sherry memainkan dildo divaginanya. Aku bisa melihat bagaimana dia tereggah-engah mengejar kenikmatan dunia. Aku yang masih malu tidak seberani dia masturbasi didepan orang lain. Akhirnya order gojek dengan cepat kekost pacarku dan ML dengan liar.

Pernah suatu hari aku sendiri dikost Sherry, menunggunya dia yang lagi jalan sama selingkuhanya (iya selingkuhan, karena pacarnya Sherry kerja diluar kota). Karena bosan aku iseng-iseng buka komputernya dan akhirnya nonton video bokep. Bokep cuckold yang kebetulan memang ada di laptop Sherry.

Saat itulah pertama kali aku pakai dildo Sherry. Aku ambil dildo itu dari box dari tempat persembunyiannya. Sebagai pemula aku pilih dildo yang ukuran kecil. Aku telanjangi tubuhku dan duduk dikursi didepan meja laptop. Benar-benar nikmat sekali saat dildo itu menerobos vaginaku, apalagi karena aku yang mengatur tempo, jadi bisa susukanya memamasukkan dan mengeluarkan. “Maafkan aku, billy. Aku selingkuh dengan dildo”.

Sambil menghayati film cukclod, aku bayangkan kalau sekarang vaginaku digenjot oleh Pak Abdul, penjaga kost Sherry, sambil dilihat oleh pacarku. Benar-benar gila fantasiku. Terpengaruh rasukan sahabatku. Tapi itu sukses membuku orgasme sangat hebat. Aku bayangkan Pak Abdul masuk kekamar Sherry dengan kunci cadangan yang dia punya untuk membereskan kamar Sherry tapi malah melihatku telajang bulat dikamar. Pak Abdul lalu mendekatiku yang diam, mencium bibirku, meraba dada dan vaginaku, lalu menarikku keatas tempat tidur, membuka celananya sehingga memamerkan batangnya yang besar, kemudian aku dibuat posisi seperti anjing kawin, dia dengan brutal men-doggy ku dari belakang. Nikmat sekali membayangkannya.

Setelah orgasme pertama kali dengan dildo, aku cerita dengan Sherry. Dia dengan senang hati menghadiahkan dildo baru dengan caption: welcome to the club, bitch. Sejak itu aku akrab dengan dildo, tanpa sepengtahuan pacarku. Dildo jadi sahabat keduaku setelah Sherry, saat pacarku sibuk dengan aktivitasnya.

BERSAMBUNG?