Memergoki ABG yang Bermesraan Dibawah Pohon
Memergoki ABG yang Bermesraan Di Bawah Pohon – Cerita ini terjadi secara kebetulan dan benar-benar murni sebuah hadiah buatku, saat itu aku sedang melintasi sebuah kawasan hutan antara Rembang dan Blora. Entah karena salah makan atau mungkin masuk angin, tiba-tiba perutku terasa mual dan ingin BAB. Aku harus kemana? Tidak ada SPBU atau toilet umum di jalur ini, tanyaku dalam hati.
Saat melintasi sebuah jembatan kecil, aku langsung menghentikan laju mobilku dan turun menuju tepian sungai yang tidak begitu deras. Entah kenapa, rasa mual dan sakit diperutku tiba-tiba hilang dan sembuh. Sekitar 10 menit aku duduk disebuah batu, menunggu reaksi perut kalau-kalau kambuh lagi tapi ternyata tidak ada tanda-tanda sakit lagi.
Setelah merasa cukup yakin tidak sakit, saya bermaksud untuk kembali menuju mobil dan kembali melanjutkan perjalanan pulang. Tapi, tiba-tiba aku mendengar suara percakapan orang seperti seorang pria dan wanita. Siang-siang di tempat seperti ini, pasti orang pacaran! Kataku dalam hati. Mendadak timbul rasa ingin tahu dalam hatiku, siapa dan sedang apa orang itu di tempat ini.
Cerita Sex Memergoki ABG yang Bermesraan Dibawah Pohon
Bersambung Pelan-pelan sambil setengah mendaki, aku mendekati sumber suara tersebut dan samar-samar terlihat sepasang ABG sedang bermesraan di bawah sebatang pohon.Yah, tepatnya seorang cowok yang sedang memangku cewek di sebuah akar pohon Mahoni.
Sepertinya mereka sepasang kekasih yang sedang berasyik masyuk melepas kemesraan, tampak kedua tangan cowok itu sedang meremas kedua toket ceweknya dari dalam kaos. Wajahnya sangat manis, berjilbab pink dan bawahan rok putih panjang seumuran anak SMA. Entah kenapa aku betah melihatnya, bahkan kont*lku ntegang dibuatnya teringat masa-masa SMA dulu. 10 menit telah berlalu, si cowok memaksa cewek untuk melepaskan kaosnya dan anehnya si cewek menurut saja. Sebuah BH putih membungkus 2 toket ranum yang kenyal dan putih muluusssssssss….. aku bilang WOW deh!! Disaat mereka mulai meningkatkan cumbuan, timbul niat isengku untuk menangkap basah mereka.
“Hei…kalian jangan mesum disitu! Teriakku sambil berjalan mendekati mereka
Spontan si cowok mendorong dan menjatuhkan cewek dari pangkuanya serta berlari menuju sepeda motor Ninja 150 RR warna hijau yang terparkir tidak jauh dari tempat mereka duduk. Entah karena panik atau takut si cowok tancap gas dan kabur meninggalkan ceweknya yang tercebur ke sungai dalam keadaan setengah bugil.
“namamu siapa dan rumahmu mana?? Bentakku
‘Aaaa….Anis Pak….rumahku Semarang! Jawabnya menunduk malu
“emang aku bapakmu? Semarang kok sampai sini, aku gak percaya! Tanyaku tegas
‘ampun Pak….benar kok! Jawabnya sambil sesenggukan
“cepat pakai bajumu dan ikut aku! Cepaaaaaaaaaaaaaatttt!!! Bentakku
Dengan wajah menunduk Anis mengenakan baju basahnya dan kemudian berjalan mengikutiku karena aku meminta dompetnya. Dari dalam dompet, aku melihat sebuah kartu pelajar atas nama Anis Trisnawati, kelas 2 di sebuah Madrasah Aliyah di kota Blora. Setelah di dalam mobil, Anis tampak semakin ketakutan melihat stiker dan beberapa pin yang memuat keluarga besar Polri karena ini memang mobil temanku yang tukeran denganku.
“kenapa takut?? Mana pacarmu tadi? Bentakku
‘anu….Pak….ampun, tolong jangan bawa saya ke kantor polisi! Pintanya sambil menangis
“trus aku mesti bawa kamu kemana? Kamu ngaku salah gak? Tanyaku
‘iya…saya salah Pak…tapi jangan bawa ke kantor polisi….aku mohon, aku pasti diusir kakakku kalau ketahuan! Rengkeknya
Di depan sebuah pos Polisi aku menghentikan mobilku dan itu membuatnya semakin ketakutan dan terus memohon akan melakukan apa saja asal tidak dibawa ke kantor polisi dan diketahui kakaknya (Riana) yang menyekolahkan dan tempat tinggalnya. Lagian siapa yang akan ke kantor polisi, saya juga bukan polisi! Gumamku dalam hati.
“apa kamu masih perawan? Tanyaku, Anis hanya mengkonfirmasi sinyal kepala tidak.
“sudah berapa kali ML, sering ya? Tanyaku, dia tetap menggeleng membuatku bingung!
“gak perawan kok belum ML?? Kamu bohong ya!! Aku membentaknya keras.
Dengan cucuran air mata Anis bercerita, keperawananya hilang oleh ujung jarinya (masturbasi) dan dengan cowok (pacarnya) dia sama sekali tidak berani ML. Di Blora di tinggal bersama kakaknya Riana yang bekerja sebagai SPG di sebuah dealer motor. Bahkan saking jujurnya, dia menceritakan kakaknya seorang bispak karena gajinya tidak cukup untuk hidup dan membiayai sekolahnya. Riana akan melakukan apapun untuk memberikan yang terbaik untuk Anis agar kelak tidak seperti dirinya.
“kamu sudah mengecewakan kakakmu, bagaimana kalau dia tahu? Tanyaku lembut
‘jangan beritahu ya, aku mohon! Jawabnya
“aku tidak akan memberitahu kakakmu, asal kamu mau menjadi pacar sehariku! Tawarku
‘tapi….maksudnya? tanya Anis bingung
“aku ingin menggantikan posisiku yang lari meninggalkan kamu! Sampai nanti jam 5 saja kok! Kataku menjelaskan
‘tapi….jangan ML ya?? Pintanya
“iya…iyaaaaa…. jawabku.
Jam dikirimkan sudah menunjukkan angka 14:30 dan dengan sigap aku menuju sebuah hotel yang cukup terkenal di Blora. Setelah membereskan semua urusan, aku langsung mengajak Anis masuk ke kamar nomor 22 dengan alasan di hotel lebih aman dan bisa berteriak minta tolong kalau-kalau aku berbuat jahat. Anis merasa lebih tenang dengan penjelasanku dan sesaat setelah masuk, aku langsung mendekap tubuhnya serta menciumi bibir dan mengingat yang masih terbungkus jilbab. Dengan sedikit rayuan dan jaminan kakaknya tidak akan tahu, Anis menurut dan merespons secara aktif setiap mencium dan cumbuanku.
Emuah…emuah….emuah…emuah…..emuah…. ciuman basah bertubi-tubi mendarat di bibirku
“Lepaskan bajumu ya? Bisikku sambil melumat telinga
‘jangan lagi ya? Jawabnya berbisik
Kedua, menyusup ke dalam punggungnya, melepas pengait BHnya dan membuang bajunya. Toket kenyalnya terlihat jelas membulat seperti bakpao dan putingnya masih memerah ranum, dengan gemes aku mulai meremas, mengelus, mencium dan memilin ujung putinganya searah jarum jam.
……….ssssssssssshhhhhhhhh….eeehhhhhhhhh….ooooouuuuhhhhhhhhh….. desahnya!
Tanpa membuang waktu akupun melepaskan baju dan memeluknya erat-erat, dadaku dan dada menempel erat tanpa celah membuat Anis terengah-engah dan semakin bergairah. Terasa ganjalan di dadaku semakin lama semakin kenyal, sementara diterima terus meraba dan mengelus punggung hingga ke pinggang. Terus dan terus, sambil pelan-pelan membuka resleting di belakangnya…. aku lolos CDnya dan membuka kancing roknya. Aku rebahkan tubuhnya sambil mencium ciumanku, dari leher ke toket kiri dan kananya kemudian ke bawah mencium dan menjilat perut putihnya, hingga akhirnya aku cium CDnya dan menggigitnya dengan bibir
Aaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh…..emmmmmmmmmm…..aaaaaaaaaaahhhhh…. desahan Anis semakin menjadi saat lidahku menjilat pangkal pahanya dan melingkari sekitar memeknya. jari-jariku aktif memijit dan menggelitik memeknya yang masih terbungkus rapi. Oooooooooouuuuuhhhh, Anis melenguh panjang bersamaan dengan rembesan lendir yang membasahi CDnya.
“aku buka (CDnya) yaahhh…. pintaku
‘jangan….jangan lebih dari…. jawabnya
Tak mau kehilangan momentum, tanpa persetujuanya aku selipkan jariku dari sela CDnya dan mengelus memek basahnya. Aku gelitik dan pijit dengan lembut, sambil berbisik “anggap aja sedang bermasturbasi” Anis hanya diam dan memejamkan mata tanda setuju. Kemudian kusibakkan CDnya ke sebelah kiri dan memasukkan lidahku ke bibir memeknya sambil terus menggelitik dengan jariku. Anis tiba-tiba bergerak tak terkendali, pahanya menjepit wajahku dengan kuat dan tanganya menjambak rambutku dengan gerakan pantat ke kiri dan kanan.
AAAAAAAHHHH…..HHHEEEEEEEMMMMMM….. gumamnya!
Aku terus merangsangnya tanpa menghiraukan jambakan dan jepitan pahanya, terus dan terus hingga akhirnya mengerang panjang sebagai pertanda Anis telah mencapai puncak orgasme. Entah kenapa, tiba-tiba keringat dingin memenuhi tubuhnya, wajahnya menjadi pucat dan ujung kaki serta tanganya menjadi kaku. Nafasnya terengah-engah dengan melemahnya tubuh dan pasrah.
“kamu kenapa? Sakit ya? Tanyaku, tapi Anis hanya menggeleng
‘aku belum pernah seperti ini, aku keluar banyak banget ya? Dia balik bertanya
“iya…nikmat kan? Angga aja, aku senang bermasturbasi…. kataku sambil memelorotkan celana dan CD hitamku.
‘kamu mau apa, iiihhhh….jangan lagi ya? Katanya terkejut melihat kont*lku yang big size
“enggak, tolong gantian bantu aku bermasturbasi ya? Bujukku
Aku langsung rebahan di dekatnya dan bertanya berposisi 69. Anis percaya saja dengan bujuk rayuku dan mulai mengelus dan mengocok kont*lku yang hanya berjarak 1 inci dari wajahnya.
Awalnya dengantegas Anis menolak dicium dan mengulum kont*lku, tapi aku takkehilangan akal. Aku langsung melumat bibir memeknya, meraba anusnya dan memasukkan lidahku ke dalam memeknya sambil meremas toketnya dengan tangan kiriku. Rangsangan yang datang bersamaan membuatnya hilang kendali dan tanpa sadar ingin membalas perlakuanku dengan mencium dan menghisap palkonku dengan lahapnya. Ooooouuuuhhhh…..bibir mungilnya terasa begitu sempit untuk ukuran kont*lku, nampaknya sangat dipaksakan untuk dimasukkan ke dalam mulut.
OOOOOOOOOOOHHHHHHH….MMMMMMMMMMMM….. Anis bersepeda tanpa henti sambil mempercepat kocokan tangan dan hisapanya. Aaaaaduuuuuhhhh….terasa palkonku kemacetannya secara tidak sengaja saat Anis tak mampu menahan ledakan orgasme yang ada.
Kami diam sejenak, Anis kembali berada disisihku, mata kami saling memandang seakan berbincang, berkata sayang dan ingin mengulang. Mendadak HP Anis berbunyi dan itu adalah telepon dari kakaknya. Ini adalah kesempatanku! Teriakku dalam hati. Aku tak menghiraukan percakapan mereka, dan memanfaatkan ketakutan Anis terhadap kakaknya dengan menggesek-gesekkan kont*lku di selangkanganya. Anis tidak menguasai agama, karena takut terdengar kakaknya…. aku gesek maju mundur, semakin cepat dan terus. Dan saat Anis akan menutup telepon, aku menghentakkan kont*lku ke dalam memeknya.
MMMMMMMMMMMMMM…..Anis meringis kesakitan dan langsung mematikan Hpnya. Dengan cepat aku membungkam mulutku sambil terus menyodokkan kont*lku lebih dalam karena baru terbawa yang ditelan memeknya. setengah memperkosa aku terus menekan kont*lku lebih dalam, lebih cepat dan menggoyangnya kiri-kanan agar memeknya cepat menyesuaikan ukuran kont*lku.
OOOOOOH,……HEMMMMMMMMMMMM….MMMMMMMMM….AGHHHHHHHHHHHHH…. Anis menggelinjang dan meronta dengan kuat tapi sia-sia tenaga karenanya sudah terkuras habis. Sedikit demi sedikit lendir dari dalam memeknya melicinkan laju kont*lku.
BERKATSSSS…….BLEEEEEEEESSSSSSSSSSSSSSSS…..BERKATSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS
Kini tubuhnya tak lagi meronta, jambakan tanganya berganti belaian di rambutku, pahanya melebar mempersilahkan aku mempercepat goyanganku dan akupun melepaskan melepaskan diri dari mulut.
AAAAAAAAHHHHHHHHHH….AH….AH….AH….AH…AH….GELIIIIII…..AAAAAAAHHHH….
Anis sudah menikmati goyanganku dan perlahan aktif membalas goyanganku dengan goyangan pinggulnya. Tanpa melepaskan kont*l aku mengangkat posisi dan posisi doggy style untuknya.
PLAK….PLAKKKK….PLAAAAAAAAAKKKKKKKKKKK…..PLAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKK…..
Suara pahaku tertahan pantatnya, semakin keras dan cepat terdengar, beriring dengan desahan basah bibir. Aku tersenyum penuh kemenangan, meski Anis sudah tidak perawan (masturbasi) tapi kont*lkulah yang pertama kali masuk di memeknya. 20 menit aku goyang, membuat tumpuan tanganya goyah dan lelah hingga membuatnya tersungkur diatas bantal. Tapi pantatnya kau tahan, jadi posisi doggy style tetap terjaga dengan pantat yang sangat menungging. Dengan posisi setengah berdiri aku benamkan kont*lku sedalam-dalamnya hingga menthok rasanya. Tampak terlihat, bercak darah di bibir memeknya mungkin ada lecet atau apalah.
ZLEBBBBB….ZLEEEEEEEEEEEEBBBBB…PLAKKKK….PLAAAAAAAAAAAKKKKK….PLAKKKKKKKKK…..
AAAAAAAAAAAAAAHHHH……OOOOOOOOOOOOOOOOOHHHHHHHHH…….OOOOOOOO…… .
Erangan panjang kami kebetulan bersamaan, sepersekian detik Anis lebih dulu orgasme dan aku menyusulnya. Tapi dengan sigap aku mengeluarkan kont*lku dari memeknya dan menahan semprotan sperma dengan menekan palu kont*lku dari memeknya. Aku balikkan badanya dan arahkan kont*lku ke mulut yang terengah-engah…..
HLEEEEEEEEBBBBB….CROT….CROT…CROOOOOOOOOOOTTTTTTTTTTT…..
Semua spermaku menyemprot ke dalam memeknya hingga membuatnya tersedak. Uhukkk…uhukkk aku langsung menutup hidungnya agar spermaku tertelan habis olehnya dan benar-benar terasa tenggorokaanya terbuka mengambil nafas dan menelan spermaku. Aku langsung memeluknya dan membungkam mulutnya dengan ciuman. Terasa, masih ada sisa sperma di mulut… asin dan lengket, iiihhhh…aku menjilat spermaku sendiri dan ini adalah yang pertama untuk terakhir kalinya. Kami memerlukan beberapa saat, hingga tenaga dan pernapasan normal kembali.
“maaf ya…. aku melakukan ini agar kamu tidak melupakan aku! Bisikku
“maaf ya…. aku melakukan ini agar kamu tidak melupakan aku! Bisikku
‘tapi itu kan jorok!! Jawabnya manja
“iya maaf!! Rayuku sambil mengelus toketnya
‘bagaiman bisa lupa, kamu yang pertama… tapi terima kasih juga karena tidak mengeluarkan sperma di dalam!! Jawabnya
Seks bisa mengakrabkan diri, itu terbukti dengan kami. Sebelum mengantarnya pulang kami sempat berbincang dan makan bersama. Bahkan rayuan dan gombalanku ditelanya mentah-mentah, dia mau menjadi ATM-ku (Adik Tapi Mesra) dengan harapan menjaga hubungan dan kalau mungkin jodoh akan kawin. Heheheee….padahal aku sudah punya istri. Aku mengambil Hpnya dengan alasan mau menyimpan nopenya tapi niatku adalah menghafal nope kakaknya (Riana).
Aku antar Anis di ujung gang tempat kostnya dan langsung menelpon kakaknya yang kata Anis seorang bispak. Tanpa aku duga, malam ini Riana Free dan mengiyakan ajakanku untuk check-in tapi menunggu adiknya pulang dulu jawabnya. Aku tertawa dalam hati, karena akan mengentot kakak dari ATM-ku yang baru aja aku entot. Sekitar 10 menit aku menunggu di depan gang dan akhirnya dia datang juga. Dari foto wallpaper HP Anis aku mengenali orang yang berjalan di depan mobilku dan untuk meyakinkanya aku menelponya.
Benar, dia adalah Riana dan aku langsung menyuruhnya masuk ke dalam mobil. Riana tampak terkejut, tapi dengan sejuta rayuan gombal aku kembali mendudukinya. Aku bilang sudah sebulan mencarinya, sejak bertemu di sebuah dealer tempatnya bekerja. Dia sangat tersanjung, saat aku bilang jauh-jauh dari Malang hanya untuknya. Ujung-ujungnya aku ganti dibuatnya terkejut saat dia bilang mau berubah dan akan menuruti semua kata-kataku jika aku benar-benar mencintainya apa-adanya. Dengan terpaksa, aku mengiyakan dan tetap mengalir di jalan pikiranya.
Setelah berputar-putar sebentar, kami langsung ke hotel dimana aku dan adiknya menuju tadi berMLria. Sesaat setelah masuk, wajah Riana menjaddi merah dan marah karena kamarnya acak-acakan dan spreinya luluh dan ada lendir dan ceceran sperma. Aku kembali berbohong dengan mengatakan, aku baru check-in dan mungkin kamar ini belum sempat direskan. Kembali aku buktikan, seks mampu mengakrabkan diri dan menurunkan tensi marah. Tanpa ba-bi-bu aku lumat tepinya dan rema-remas toket jumbonya sambil duduk di sofa.
Sangat berbeda dengan adiknya, Riana sangat pandai bercinta ciuman dan cumbuanya benar-benar memanjakan nafsuku. Dengan cekatan aku sudah dibuat bugil dan dengan tanggap dia mengulum dan menghisap kont*lku dengan kenikmatannya. Tanganya aktif mengocok dan lidahnya meliuk menari diatas kont*lku, membuat merem melek tersapu badai kenikmatan.
OOOOOOOHHHH….AAAAAAAAAHHHH….Beib…aku…aku sayang kamu Beib…..
AAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHH….ayo puaskan aku Beib. Kali ini aku yang dibuatnya tenggelam dalam rangsangan. Aku jambak rambutnya dan menekanya kuat-kuat, hingga kurasakan palkonku mentok di tenggorokanya. Sungguh nikmat, lendir dan lembut tenggorokanya mengelus palkonku. Apalagi aliran nafas yang keluar masuk di tenggorokanya, membuat kont*lku semakin panas dan keras. Dengan cepat kepala Riana bergerak naik turun, tingkatkan kenikmatan di kont*lku. Sangat hebat, hanya dalam 15 menit aku dibuatnya menyemprotkan sperma!!! Dan tanpa ampun terus menghisap dan menjilati kont*lku yang penuh lendir hingga bersih. Seperti tak rela kont*lku mengecil, dengan lahapnya Riana terus merangsang dan merangsang. Hingga kont*lku kembali menegangkan dengan sempurna. Benar-benar profesional, lidahnya mengelus celah di pantatku tanpa ragu, hanya untuk membuat kont*lku kembali tegak.
Mendadak telponku berbunyi dan itu dari Anis, dengan jariku aku memberi isyarat kepada Riana agar tidak bersuara. Dan seperti ingin membalas perlakuanku terhadap adiknya, tiba-tiba Riana duduk di atas pahaku dan menelan kont*lku dengan memeknya.
HHHHEMMMMMM… aku hanya bisa menahan suara, sementara Riana bergoyang-goyang menjalar kasar. Bahkan sengaja mempercepat goyangannya sambil menggigit dan menghisap leherku. Aku kelabakan dibuatnya, dengan alasan ngantuk aku akhiri telponku dan meladeni nafsu pembohong riana.
Dengan jam terbang yang sama-sama tinggi, aku dan Riana mengerahkan tenaga untuk mengekspresikan gaya dan posisi. Bahkan Riana sempat mengandalkan leherku dengan kaki melingkar di pinggangku sambil terus bergoyang. Untung tanpa sepengetahuanya, saya sempat minum obat kuat dengan dosis dobel. Jadi aku kuat meladeninya denabn seimbang. Hingga subuh menjelang kami bermain hingga 4 kali dan kami ketiduran hingga pagi menjelang.
Begitu terbangun Riana tampak kelabakan, karena jarum jam sudah menunjuk angka 07:15 padahal dia harus tiba di dealer tepat jam 8. Riana menggambar mandi dan memakai baju seadanya. Dengan merayu dan merengek, Riana meminta aku mengantarnya. Aku mengiyakan tapi bersyarat dan syaratnya dia harus mau menyepong kont*lku hingga sampai di dealer.
Benar-benar obsesi yang pembohong buatku dan ini yang pertama kali! Begitu masuk mobil, saya langsung membuka resletingku dan mengeluarkan kont*lku. Kali ini aku sengaja tidak memakai CD agar obsesiku berjalan lancar. Dengan sedikit ragu, tangan Riana mulai mengocok kont*lku perlahan lahan penuh penghayatan. Untuk menambah sensasi, aku menjambak rambutnya dan mengarahkan wajahnya ke kont*lku. Jilatan dan hisapanya sangat nikmat dirasakan, ada sensasi dan fantasi yang tinggi di dalamnya. Apalagi saat berhenti di lampu merah, di sekeliling mobilku banyak orang yang berhenti juga. Untung kaca mobilku yang pekat, membuat mereka tidak dapat melihat ke dalam mobil.
Jam telah menunjukkan angka 07:50 dan kami sudah tepat di depan dealernya! Aku melarangnya turun dan memaksanya melanjutkan kocokannya hingga jam 8 tepat. Kali ini, Riana mengocok kont*lku dengan setengah terpaksa karena ancamanku akan membuka kaca mobilnya jika dia tidak mau. Padahal, riana belum berpakaian lengkap…. rok merahnya masih aku genggam erat. 10 menit sisaku telah habis, tapi belum ada tanda-tanda akan muncrat. Dengan terpaksa aku membiarkanya bekerja dan menggantungkan nafsuku.
Mendadak pikiran pembohongku kembali memunculkan ide gila, dengan alasan sangat amat kangen sekali aku sms Anis dan bertanya membolos sekolah serta menemui aku. Hampir setengah jam tidak ada balasan dari Anis, sempat terpikir olehku untuk mencari purel tapi di pagi hari apa ada purel yang stand by?? Tanyaku dalam hati. Tit…tit….tit….tit…..HPku berbunyi dan itu adalah sms dari Anis.
Dengan alasan kurang enak badan Anis meminta izin pulang dan menyuruhku sampai setengah jam kemudian. I LOVE ANIS, KAU TAHU YANG KU MAU…. gumamku dalam hati.
Waktu yang dinantipun tiba, aku menunggu Anis di depan gerbang sekolahnya dan beberapa saat kemudian Anis datang menghampiriku. Hasratku terlanjur memuncak tapi Riana tidak menyelesaikanya maka sepatutnya adiknya yang melanjutkan, pikirku dalam hati. Canda tawa mesra gagal perjalanan kami menuju entah kemana saat itu aku belum tahu.
Hingga aku memasuki sebuah hutan jati yang lumayan lebat, timbul niatku untuk bercinta dialam terbuka dan kebetulan Anis mengiyakan saja ajakanku. Melewati jalan berbatu aku lajukan mobilku, hingga sekitar 4 kilo meter kemudian kami serasa sudah berada ditengah hutan dan jauh dari perkampungan. Aku parkir mobilku di tepi jalan, aku pasang segitiga pengaman agar terlihat tidak mencurigakan kalau-kalau ada yang lewat.
Aku dan Anis berjalan menelusuri semak dan belukar menuju sebuah pohon besar yang tampak dari jarak begitu rindang dan menyejukkan. Begitu tiba-tiba, aku langsung menggelar sleeping bed dan langsung duduk berpangkuan. Dengan manja Anis duduk dipangkuanku dan langsung menciumku bertubi-tubi, seperti sudah lama tidak ketemu dan tenggelam dilautan rindu padahal kami baru bertemu dan baru kemarin sore berMLria. Entahlah, nafsu ABG kadang meledak-ledak. Tidak seperti kemarin, dimana aku yang aktif dan agresif bahkan setengah memaksa kali ini sepertinya Anis ingin membalasku dengan aktif dan lebih agresif.
‘Mas,….aku kangen kamu! Bisiknya
“iya Beib, aku juga kangen banget ama kamu… jawabku mengalir saja
‘tanpa aku duga, resletingku sudah terbuka dan tangan Anis sudah masukmemainkan palkonku dengan jari-jarinya. tak mau kalah, aku langsung melepaskan kancing baju seragamnya satu-persatu dan membuangnya jauh-jauh. Tampak sebuah BH hitam menyangga toket 34B nya, lumayan untuk ukuran ABG seusianya. Taku singsingkan BHnya keatas dan langsung menyalakan bulatan kenyalnya dengan remasan dan pilinan di putingnya secara bergantian.
OOOOOOOOOOOHHHH….AAAAAAAHHHHH…..Mas….geli banget Masss……erangnya sambil menjambak rambutku.
HHEMMMMMMMMMMMMMM…..enak kan hisapanku?? Bisikku
Kami bergulat semakin ketat, belaian, mencium dan cumbuan silih bergantian saling memberi melupakan bahwa kami berada di alam terbuka. Tanpa sadar, kami sudah berposisi 69 dan kepalaku menyusup di sela keduakakinya masuk ke dalam rok seragamnya serta menciumi paha dan CDnya. Sementara Anis terus menyibukkan diri dengan CD dan kont*lku yang sudah menegangkan sepanjang keluarnya CD. Kurasakan hisapanya tak kalah dari kakaknya, benar-benar anak yang pintar dan cepat belajar, pujiku dalam hati. Dikocoknya kont*lku dengan cepat, sambil terus menghisap dan menjilat palkon.
AAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHH….OOOOOOUUUGGHHHHHHHHHHHH…..MAAAAAAAAAAASSSS…. rengeknya memanja membuatku semakin bersemangat untuk cepat-cepat mengentotnya.
HMMMMMMMMMMMMMMMMMMM….kamu sudah basah ya??? Tanyaku, mengelus dan menggelitik memeknya yang masih terbungkus CD. Niatku ingin menarik CDnya kesamping agar jari telunjukku bisa masuk dan menusuk memeknya tapi ternyata CDnya robek. Karena sudah terlanjur, akupun menyobeknya sekalian dan langsung menjulurkan lidahku ke bibir memeknya yang sudah mengkilat basah. Anis mendesah penuh gairah, tubuhnya merebah pasrah dengan tangan terus menjamah. Desahan, erangan dan berkata Anis semakin menggila, bahkan menggema di antara rimbunya hutan. Sempat terpikir di kepalaku, bagaimana kalau ada yang mendengar dan tahu?? Tapi nafsu telah menutup akal dan logika hingga semua terasa sekadar angin lalu.
Anis mendesah penuh gairah, tubuhnya merebah pasrah dengan tangan terus menjamah. Desahan, erangan dan berkata Anis semakin menggila, bahkan menggema di antara rimbunya hutan. Sempat terpikir di kepalaku, bagaimana kalau ada yang mendengar dan tahu?? Tapi nafsu telah menutup akal dan logika hingga semua terasa sekadar angin lalu.
Ah…ah…aaaaaaaahhhh….ahhhhhh….Maaaaaasss….akugak kuat lagi, buruan masukin yah?? Pinta Anis
“iya Beib,….buruan naik diatasku!! Jawabku
Aku tiduran terlentang di atas kasur tidur, sementara Anis perlahan-lahan duduk di atas perutku setelah sebelumnya mengarahkan kont*lku ke bibir memeknya.
ZLEEEEEEEEEEBBBBBBB…ZLEB…ZLEEBBB….ZLEEEEEEEEEEEBBBBBB….. memek sempit Anis kembali menelan kont*l jumboku dengan pelan tapi pasti. Ooouuuuhhhh….sambil meringis Anis mendesis dan memaju mundurkan pantatnya pelan-pelan. Terlihat memeknya begitu sesak dan penuh tersumbat kont*lku, tanganya bertumpu di dadaku sambil memegang dan mencakar dadaku.
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOHHHH….nikmaaaaaaaaaattt Beiiiibbbbbb….pujiku
Kont*lku semakin dalam tenggelam di memeknya, goyangan Anis juga semakin cepat, semakin nikmat dan semakin dahsyat membuat aku merem melek menikmati nikmatnya syahwat. Sebagai pelampiasan, aku hanya bisa meremas-remas kedua toketnya, memilin dan memutar-mutar putingnya dan sesekali meremas pantatnya. Aaaaaaaaaaaaahhhhhhhh….kalau di beri kesempatan, Anis pasti lebih mantap servisnya bila dibandingkan dengan Riana yang sudah profesional. Hisapan dan kedutan di memeknya begitu nyata terasa, seolah-olah dinding memeknya bisa berkerut melumat kont*lku.
….Beib….aku sayang kamu, ayoooo puaskan akuuuu….terus…..ayoo….lebih cepaattt…. pintaku sambil terus memuji dan merayu. …………aku…akuuuu…uuuuhhhhh…juga sayang Mas Adith, aku cinta Mas…..aku milikmu Mas….jawabnya dengan suara agak terengah- setengah.
Dalam setengah jam, Anis sudah 4 kali mencapai orgasme namun anehnya goyanganya tidak berkurang malah semakin bersemangat memacu nafsu. Ke kiri-kanan, ke atas-bawah dan maju-mundur Anis terus menggoyang pantatnya denga cepat. Mendadak jantungku berdegub kencang, kedutan di kont*lku semakin cepat dan terasa spermaku sudah berada di ujung palkon.
“Beib….berhenti Beib….aku mau keluaaaaarrr….aaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhh… desahku
Tapi Anis hanya menjawab dengan senyuman dan terus menggoyang bahkan semakin pembohong dan binal. Dalam kondisi seperti ini, aku tidak mungkin mampu menahan semprotan sperma dari kont*lku. Biarlah keluar di dalam memeknya,…. gumamku dalam hati.
CROT….CROT…CROOT…CROOT….CROOOT…CROOOT….. delapan semprotan kuat terasa memenuhi ruang memeknya, begitu hangat dan nikmat. Tapi Anis tetap bergoyang bahkan semakin dalam membenamkan kont*lku ke dalam memeknya membuat melenguh dan mengerang kenikmatan.
AAAAAAAAHHHH…OOOOOOOOOOOOHHHHH….HEMMMMMMMMMMMMMMMMMMM….OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOHHHHHHHHHHHH…..teriakku!
Hingga akhirnya, tubuh Anis terjatuh diatas dadaku dalam keadaan lemas dengan nafas terengah-engah dan penuh keringat. Kami berpelukan mesra, saling memanja dengan kata dan belaian cinta. Sangat romantis sekaligus fantastis, kami berpelukan bugil diruang terbuka, menghirup segarnya udara dan mereguk nikmatnya cinta (nafsu).
Di tempat ini kami berMLria hingga 3 kali, hingga senja mebiaskan kilau emasnya. Sangat indah dan romantis…tapi lagi-lagi tenagaku terkuras habis. Sejak saat itu, aku tidak pernah bertemu dengan Riana atau Anis karena aku tidak mau merusak ikatan persaudaraan diantara mereka, aku juga bingung memilih yang mana hingga akhirnya aku memutuskan untuk tidak memilih keduanya serta mencari yang lain. MAAFkan AKU…