Maafkan aku, suami ku
maklum nubie
Nama ku yuni, umur ku 30 tahun, aku bekerja sebagai pengajar di salah satu TK Islam.
aku mengajar hanya di pagi hari sedangkan siang hari sibuk dengan kegiatan rumah tangga.
di keeharian aku mengenakan jilbab, aku termasuk wanita yang lumayan gendut tapi masih proposional, karena memang tinggi badanku sekitar 168, jadi tidak terlalu kelihatan gemuk hehhe.
aku memiliki 1 orang anak, berumur 4 tahun, saat mengajar aku titipkan anak ku pada ibu mertua ku.
kejadian ini terjadi sekitar 2 tahun yang lalu, pagi itu saat aku sedang mengajar, tiba2 HP ku berbunyi,
saat aku cek ternyata telpon dari suami ku, tetapi beberapa kali berdering HP ku, tidak aku angkat, karena
memang saat itu aku sedang mengajar.
setelah aku izin keluar, aku telpon balik suami ku.
ternyata suami ku meminta ku untuk mengirimkan Hardisk nya yang tertinggal melalui jasa ojek online.
sebab hardisk tersebut akan digunakan untuk meeting.
karena aku takut hardisknya hilang, maka aku putuskan untuk mengantarkan langsung hardisknya, ke kantor suami ku,
kebetulan waktu mengajarku pun sudah selesai.
suami ku bekerja disalah satu perusahaan perkreditan, kami menikah tanpa berpacaran, saat itu aku dikenalkan oleh sahabatku,
dan kemudian sebulan setelah itu suami ku mengajak aku menikah dan pernikahan itu pun berjalan hingga saat ini.
aku sampai di kantor suami ku, aku pun menunggu suami ku di dekat pos satpam, yang kebetulan ada bangku2 untuk menunggu.
aku telpon suami ku, tetapi tidak diangkat, mungkin sudah meeting, akhirnya aku sms suamiku, memberitahukan kalau aku sudah sampai di kantor.
saat menunggu aku di sapa oleh seorang satpam.
sedang menunggu siapa bu? tanya satpam.
owh ini mau mengantarkan Hardisk suami ku, jawab aku,
namanya Pak Siapa? tanya satpam lagi
pak haryo pak, jawabku singkat.
Ow sebentar bu saya coba telpon, satpam tersebut terlihat menelpon, tetapi entah telpon siapa, mencoba membantu ku.
Setelah menutup telpon, dia memberi tahu aku, jika nanti suami ku akan ke tempat ku berada.
sambil menunggu, aku memainkan game yang ada di HP, sesekali pak satpam mengjakku ngobrol,
walaupun sebenernya aku agak risih juga.
karena aku memang agak risih jika ngobrol dengan lawan jenis, apalagi pak satpam tersebut yang aku baca di nametag nya bernama iwan, mempunyai tato di lengannya,
walaupun tidak terlalu banyak, namun berkat pak iwan terebut suasana menjadi cair, ternyata pak iwan suka bercanda-bercanda, yang membuatku sedikit tertawa2.
Akhirnya suami ku datang, aku pun diajaknya ke dalam kantor, dan menuju kantin. aku disuruh menunggu dikantin, karena kata suami ku, dia akan segera pulang setelah rapat selesai,
dan rapatnya hampir selesai, jadi aku disuruhnya menunggu.
ya sudah akhirnya aku tetap menunggu dengan memakan makanan kantin.
sudah hampir 1 jam aku menunggu, tiba-tiba saya lihat pak iwan satpam tadi, sedang membeli sesuatu, ternyata dia membeli makanan. dan sialnya pak iwan melihat aku.
tak disangka pak iwan menghampiri aku dan makan di tempat meja ku. aku sedikit risih, tapi tidak enak juga jika aku mengusirnya, akhirnya aku biarkan saja.
pak iwan mengajaku ngobrol, aku hanya menanggapinya sesekali, entah mengapa pak iwan sok akrab denganku, candaan yang membuatku tertawa pun membuatku merasa tidak risih.
setelah pak iwan selesai makan, dia pun kembali ke posnya, dan tak lama setelah itu suami ku datang.
aku pun pulang bersama suami ku.
di dalam mobil aku ceritakan tentang pak iwan, kata suami ku, memang pak iwan orangnya humoris dan mudah bergaul.
tetapi yang tidak aku sangka ternyata pak iwan itu merupakan mantan preman. pantes pak iwan memiliki tato.
selain jadi satpam ternyata dia juga bekerja sebagai supir rental mobil.
hari itu tidak aku pikirkan, hingga berlalu begitu saja.
dan sampai pada sebulan setelah itu, di TK tempat ku mengajar, mengadakan kegiatan wisata.
kebetulan aku di tunjuk sebagai ketua panitia. setelah menjalani rapat dengan orang tua murid akhirnya disepakati kami akan wisata religi di daerah bandung.
namun kami mengalami kesulitan untuk mendapatkan kendaraan bus kecil yang murah dan nyaman, karena memang buget keuangan tidak terlalu banyak, setelah tanya sana sini.
tidak juga didapatkan, sebenarnya ada tetapi harganya terlalu mahal, dan sekalinya murah kondisi busnya kurang baik.
akhirnya aku tanya2 ke suami, suami ku bilang nanti akan coba ditanyakan ke teman-temannya.
beberapa hari kemudian, suami ku bilang, kalau pak iwan, memiliki chanel untuk penyewaan bus kecil, kami memang hanya membutuhkan bus kecil, karena sudah cukup, memang tidak terlalu banyak juga.
akhirnya suami ku memberikan nomor HP nya pak iwan.
aku tanya-tanya ke pak iwan, ternyata benar dia mempunyai teman yang memiliki penyewaan bus, aku pun diajak pak iwan untuk melihat bus tersebut.
setelah aku lihat-lihat ternyata lumayan juga kondisi busnya, harganya pun murah, mungkin karena teman dengan pak iwan, namun terdapat kendala bahwa tidak ada sopir yang free untuk mengemudikan bus tersebut pada hari H.
tiba-tiba pak iwan menawarkan untuk menjadi sopir, aku bilang lah memangnya pak iwan bisa? dia bilang bisa.
kebetulan hari wisata nya bertepatan dengan hari libur pak iwan. sebagai satpam pak iwan bekerja 24 jam, kemudian libur 1 hari, begitu seterusnya, karena wisatanya tidak menginap, berangkat subuh dan pulang di sore hari.
akhirnya aku dan pak iwan pun deal dan dia pun rela di bayar seikhlasnya yang penting dapat makan kata dia, hehehe. akhirnya aku pun membayar DP bus tersebut, sisanya akan dibayarkan pada hari H.
sejak itu pak iwan sering menghubungiku, tetapi itu hanya mengenai masalah2 wisata saja, anehnya lagi dia menghubungiku saat suami ku bekerja, sepertinya dia
memperhatikan apakan suami ku sudah pulang atau belum.
tetapi tidak ada yang aku curigai, karena memang yang dibicarakan hanya sekedar mengenai wisata saja.
Hari H pun tiba, dari subuh aku sudah menuju tempat penyewaan bus, dengan di antar oleh suami ku, setelah pembayaran udah selesai, aku dan pak iwan segera menuju ke TK.
sementara suami ku pulang kerumah, karena memang suami ku tidak ikut karena bekerja.
Pak iwan mengajak satu orang temannya yang menjadi kenek bus tersebut.
semua berjalan lancar, hingga sampai dibandung sesuai dengan rencana.
namun pada sore hari saat akan menuju ke arah pulang, terjadi hujan lebat, sehingga harus berjalan perlahan, ditambah dengan macet, menyebabkan perjalannan terhambat, aku pun menghubungi suami ku yang rencananya akan menjemputku di TK,
suamiku tidak masalah, memintaku menghubunginya jika sudah dekat.
perjalanan pulang tidak sesuai dengan apa yang direncanakan, rencana sampai di TK pukul 8 malam, ini baru sampai di TK pukul 10 malam.
karena suasana tidak kondusif aku jadi lupa menghubungi suami ku, karena aku sibuk mengurus para peserta wisata yang sudah merasa tidak nyaman karena terlalu malam.
akhirnya satu persatu sudah meninggalkan TK, aku pun menghubungi suami ku, namun saat aku telpon suami ku tidak mengangkat telpon ku, mungkin dia tertidur.
saat sedang mencoba menghubungi suami ku, tiba2 pak iwan menghampiri aku, dan berkata bahwa dia akan mengembalikan busnya.
aku bilang, iya pak silahkan.
dia pun bilang ke aku, suaminya belum jemput bu?
belum nih sepertinya suami ku tertidur. nanti aku coba telpon lagi.
Pak iwan pun menawarkan untuk mengantarkan aku, wwah kebetulan kata ku, akhirnya aku pun meng iyakan saja. tapi mengantarkan bus nya dahulu. aku pun ikut pak iwan mengantarkan busnya,
karena takut juga kena denda karena busnya telat sampai.
aku di bus berdua dengan pak iwan, karena kenek nya pak iwan sudah turun di pertengahan jalan karena memang melewati rumahnya.
di dalam bus kami hanya ngobrol biasa saja, walaupun sudah mengenal pak iwan aku masih agak sedikit risih juga, aku duduk di bangku kenek yang berda dekat pintu keluar dibagian depan bus.
pak iwan masih suka bercanda saja padahal hari sudah larut malam.
saat sedang berjalan tanpa aku sadari aku tertidur, entah berapa lama aku tertidur, tiba-tiba aku terbangun ketika tiba2 bus berhenti dengan mendadak. aku sedikit kaget.
aku terbangun, dan menanyakan kepada pak iwan apa yang terjadi, pak iwan pun tidak tahu, pak iwan turun dari bus, dan mengecek mesin yang ada di dbelakang bus.
kata pak iwan bus nya mogok, kami berdua pun bingung, akhirnya kami minta bantuan sopir angkutan yang lewat untuk dorong bus kami ke pinggir jalan.
setelah bis sampai di pinggir jalan kami pun bingung, akhirnya pak iwan menyuruhku tenang dan menunggu di dalam bus, dari dalam bus aku lihat pak iwan sedang telpon di luar bus. sepertinya pak iwan mencari bantuan.
pak iwan pun masuk kedalam bus, dan bilang nanti orang rental busnya akan datang kesini, hal tersebut membuatku tenang, aku ambil tas ku untuk ambil HP untuk mencoba menghubungi suami ku, tetapi ternyata HP ku sudah mati.
ya sudah akhirnya aku tunggu saja bantuan dari rental bus.
aku duduk di bangku penumpang agar bisa selonjoran karena cukup lelah, aku perhatikan pak iwan sedang merokok di bangku supir, sambil beberapa kali ngobrol.
tiba2 pak iwan pun menghampiriku di kursi penumpang, aku kaget tau2 dia duduk di sampingku.
sambil duduk disampingku pak iwan bilang, cape ya bu,
iya Pak,
tidur saja bu jika ngantuk,
iya pak, mana bisa tidur jika kondisinya seperti ini.
iya ya bu tidak kepikiran pakai mogok segala busnya.
kami pun ngobrol, dengan duduk bersebelahan.
saat sudah mulai habis bahan obrolan, tiba2 pak iwan menyentuh tangan ku, aku kaget, tetapi aku berpikir positif mungkin pak iwan tidak sengaja.
aku coba menyingkirkan tangan pak iwan, tapi lagi-lagi pak iwan menyentuh tangan ku. aku mencoba menolaknya tetapi pak iwan malah memegang tangan ku.
aku makin takut, tetapi aku tidak berteriak, aku coba melepaskan tangan ku dari tangan pak iwan, tetapi tidak bisa. tiba-tiba pak iwan menatap mata ku, aku agak takut mata nya tajam menatap ku.
tiba-tipa wajah pak iwan mendekati wajah ku, aku ketakutan, tapi entah mengapa aku tidak berteriak.
aku mencoba membuang muka ku, jangan pak, aku sedikit berteriak,
tiba-tiba pak iwan memegang kepala ku dengan kuat, dan langsung mencium bibir ku.
aku berontak sekuat tenaga, tetapi tidak berdaya, tenaganya sangat kuat, aku mau berteriak tetapi tidak bisa karena mulutku di lumat.
aku makin ketakutan, aku merasa malu, aku tetap mencoba berontak tapi tetap tidak bisa, hingga aku lemah,
pak iwan merasa aku tidak berontak, dia mulai mencium bibir ku dengan lembut.
entah mengapa aku merasa terbawa oleh ciuman pak iwan. tetapi aku tidak membalas ciumannya, jelas aku malu.
lelaki yang biasa menciumku hanyalah suami ku. aku merasa berdosa,
tapi entah mengapa, aku terbawa oleh ciuman ciuman pak iwan. aku pejamkan mataku.
merasakan kenikamatn ciuman pak iwan, walaupun dalam hati memberontak.
aku semakin terpejam, sampai akhirnya pak iwan menghentikan ciumannya.
aku merasa hampa, entah apa yang akan dilakukan oleh pak iwan, aku masih memejamkan mata, tetapi tidak ada yang dilakukan pak iwan.
aku buka mataku, kulihat pak iwan tersenyum kepada ku, mungkin karena dia tau aku sudah masuk kedalam permainannya. karena aku tidak teriak.
tiba2 pak iwan membangunkan aku hingga aku berdiri, pak iwan pun memeluk ku, entah mengapa aku hanya menurut saja.
sambil memeluku pak iwan mencium bibir ku lagi, kali ini entah mengapa aku merasa ingin membalas ciumannya.
aku ering berciuman dengan suami ku, tetapi tidak pernah ciuman selama ini, hingga aku sulit bernafas.
tak adarkan diri akhirnya aku membalas ciuman pak iwan.
kami saling berciuman,
ciuman pak iwan makin membuatku terbawa pada arus kenikmatan.
hingga aku rasakan ada cairan mengalir di vagina ku.
aku kaget ketika tiba2 tangan pak iwan meraba payudara ku,
aku tak bisa berontak, aku coba singkirkan tangan pak iwan dari payudara ku, tetapi perlawananku hanya seperti angin berlalu.
aku sungguh menikmati permainan pak iwan,
payudaraku di mainkan oleh pak iwan.
hingga tiba2 pak iwan menurunkan releting dibelakang baju kurung ku dan membuka baju ku.
aku udah tidak mampu melawan karena birahi yang sudah merasuki tubuhku.
kemudian dia membuka tengtop ku dan BH ku.
bagian atas ku sudah tebuka.
tiba-tiba pak iwan menyentuh puting ku, aku tak bisa menahannya, vaginaku semakin basah,
pak iwan memainkan puting ku dengan dipilin pilin, jelas itu adalah kelemahan aku, dan kelemahan semua wanita.
aku pun mulai mendesah, pak iwan makin panas, hingga aku mengelijang ketika lidahnya menyentuh puting ku.
sapuan lidahnya membuat aku tidak karuan.
desahanku makin intens, membuat pak iwan semakin semangat.
aku pun dibaringkan di lantai bus.
aku lihat pak iwan membuka bajunya,
badanya penuh dengan tato dan cukup kekar.
terus terang aku semakin bernafsu melihat badan pak iwan.
pak iwan tiba2 membuka celana panjangku, hingga aku hanya menggunakan CD saja.
kemudian pak iwan menindih tubuhku, dan mencium bibirku lagi.
sambil mencium bibirku, tangan pak iwan meraba vaginaku dari luar cd ku.
sunggu perasaan yang luar biasa, bahkan tidak pernah aku rasakan sensasi seperti ini,
gesekan divaginakan begitu lembut, membuat vaginaku semakin becek.
pak iwan membuka cd ku, kaki kanan dan kiri ku di naikan di bangku2 bus, sehingga aku mengangkang.
aku takut apa yang akan dilakukan pak iwan.
benar saja, tiba-tiba pak iwan menjilat vaaginaku, aku menggelijang, tak kuat menahan jilatan pak iwan.
aku tidak bisa diam mendesah, tanganku mencengkram kepala pak iwan, jilatan pak iwan membuatku tak berdaya hingga cairan dari vagina terus mengalir.
pak iwan terus menjilati vaginaku dengan sekali2 merapa bulu kemaluanku dengan tangannya.
aku sudah tidak berdaya, hanya pasrah saja dengan apa yang dilakukan oleh pak iwan.
akhirnya dipuncaknya, pak iwan berdiri, kulihat dia membuka celanyanya,
entah apa yang kurasakan saat itu,
apa lagi saat aku lihat penis pak iwan, yang hitam dan besar.
aku tak bisa berfikir lagi.
hingga pak iwan duduk di selangkangan ku.
kurasakan penis pak iwan menggesek2kan penisnya di mulut vaginaku.
tiba tiba dia menghentikan kgiatannya,
lalu menciumku,
dan berkata kepada ku,
bu masukin ya??
aku hanya diam saja,
hati ku ingin menolaknya, tapi di lain sisi nafuku sudah tidak tertahankan.
kurasakan penis itu mulai sedikit demi sedikit masuk ke vaginaku.
rasanya sunggu membuat ku gemetar,
hangatnya penis pak iwan, terasa hingga dinding vaginaku.
hingga penis pak iwan sampai mentok di dalam vagina ku.
pak iwan mulai memompa vaginaku,
aku peluk erat pak iwan,
pinggulku mengikuti irama pompaan pak iwan.
hampir 1 jam pak iwan memompa vaginaku,
entah berapa kali aku klimax
hingga akhirnya pak iwan mendesah, dan memuncratkan spermanya yang deras ke dalam vagina ku.
aku mengerang, begitupun pak iwan.
pelukan pak iwan dengan nafas yang ter engah2 membuatku nyaman,
vaginaku tersa hangat sekali, hingga sekali lagi aku klimax.
aku merasa berdosa dengan suami ku, tetapi kenikmatan yang kurasakan begitu membuatku melayang dan membuatku nyaman.
aku pakai pakaian ku, begitu pun pak iwan, aku diam tak banyak bicara.
skip skip2 sampai di tempat rental bus, aku pun minta pak iwan mengantarkan ku pulang.
dengan motornya akhirnya kami meninggalkan rental bus.
aku tak tau kenapa, ternyata pak iwan membawaku ke sebuah hotel, aku sudah terbayang apa yang akan dia lakukan,
tapi jelas aku memikirkan suami ku, dan apa yang terjadi bila aku tidak pulang.
aku pun minta diantarkan pulang oleh pak iwan.
namun karena pak iwan bilang kepadaku, bahwa karena sudah larut malam aku menginap di rumah salah satu teman pengajar di TK,
akhirnya aku telpn suami ku, dan ternyata suami ku percaya saja.
akhirnya aku dan pak iwan pun masuk ke kamar hotel.
Selesai
part 2
kami pun masuk kamar, aku tak bicara apa2 hanya diam,
tiba2 pak iwan, mempersilahkan aku untuk mandi, dan dia pamit untuk keluar,
aku disuruhnya untuk mengunci pintu dari dalam,
pikiran ku yang saat itu, mungkin pak iwan cek in dikamar yang lainnya,
ada perasaan laga dalam hati ku, karena memang aku masih agak riih juga dengan Pak Iwan, apalagi harus tidur satu kamar dengannya.
jam sudah menunjukan hampir jam 12 malam, setelah pak iwan keluar, aku pun mandi, karena memang wisata seharian badan terasa gerah.
aku pun mandi dibawah guyuran shower, sejenak aku berfikir dengan apa yang telah aku lakukan dengan pak iwan,
perasaan berdosa dengan suami ku terasa semakin besar.
seumur hidupku hanya suami laki-laki satu-satunya yang menikmati tubuhku,
karena memang sebelum menikah aku tak banyak bergaul. apa lagi dengan laki2,
pernikahan ku dengan suami ku pun sebenarnya pernikahan yang taaruf,
entah kenapa kejadian di bus itu tidak membuatku untuk lebih kuat menolak pak iwan.
aku sangat menyesalinnya,
Aku teruskan mandi ku, ku berihkan vaginaku yang masih terdapat cairan dari pak iwan.
setelah mandi aku tetap menggunakan pakaian ku yang tadi, karena memang aku tidak membawa pakaian.
aku pun berbaring di tempat tidur, kejadian di malam itu membuatku tidak bisa tidur.
aku hanya melamun, hingga akhirnya aku dikagetkan dengan suara ketukan pintu.
aku pun membuka pintu, ternyata adalah pak iwan,
aku lihat pak iwan sudah berganti pakaian dan sepertinya sudah mandi.
dia membawa beberapa bungkusan plastik,
dan beberapa makanan ringan,
aku diberikan satu bungkusan oleh pak iwan,
dan ternyata isinya pakaian,
pak iwan menyuruhkun untuk mengganti pakaian, karena sudah sejak pagi pakaiannya.
aku pun pergi ke kamar mandi, aku buka pakaiannya,
pakaiannya berupa dress
dan yang aku kaget didalamnya terdapat CD Gstring
aku kaget bukan kepalang,
aku bingung harus aku pakai atau tidak,
tetapi karena CD ku juga sudah tidak bersih akhirnya aku pakai saja.
aku mulai berfikir apa yang akan dilakukan oleh pak iwan.
aku pun keluar dari kamar mandi,
dan kulihat pak iwan ternyata sudah tertidur di sofa,
lagi2 pikiran negatif ku hilang, karena pak iwan tertidur,
aku pun mencoba untuk tidur, dan akhirnya aku pun tertidur.
entah berapa lama aku tertidur, hingga aku merasakan ada yang membangunkan ku,
perlahan aku mulai sadar dari tidur ku,
saat terbangun aku kaget,
pak iwan sedang duduk di selangkanganku,
aku kaget ternyata peni pak iwan sudah ada di dalam vaginaku.
entah sejak kapan dia memasukan penisnya ke vaginaku,
aku tidak terasa sama sekali, mungkin karena aku terlalu lelah, jadi tidur ku pulas.
aku tidak bisa apa2, hanya pasrah vaginaku kembali di masukan peni pak iwan,
pakaian ku sudah terlepas semua,
aku hanya menggunakan gstring yang dibagian vaginaku di pinggirkan, agar penis pak iwan bisa masuk.
aku makin tersadar, dan mulai merasakan birahi divaginaku.
aku mulai mengikuti irama pak iwan,
sambil ngocok vaginaku, pak iwan memainkan putingku, yang membuatku semakin terangsang,
hingga keluar desahan2 dari mulut ku.
aku mulai menikmati,
tiba2 pak iwan mengangkat tubuh ku,
aku di posisikan menungging
entah apa yang akan dilakukannya,
saat aku ningging tiba2 pak iwan berlutut di belakang pantat ku,
dan mencoba memasukan penisnya dengan posisi seperti ini,
aku kaget karena aku belum pernah melakukan posisi seperti ini oleh suami ku,
karena selama ini jika dengan suami aku selalu terlentang dibawah.
penisnya perlahan mulai masuk vaginaku,
dibantu dengan kedua tangan pak iwan yang memegang pinggul ku,
setelah masuk semua ditahannya penisnya divaginaku,
hingga akhirnya dia maju mundurkan penisnya dengan perlahan,
luarbiaa yang aku rasakan, ini benar2 pengalaman pertamaku,
penisnya teraa sangat dalam memauki vaginaku,
aku mendesah perlahan, hingga sampai deahanku tak karuan.
oku orgasme hingga 3 kali dengan posisi ini.sedangkan pak iwan belum mengalami orgasme.
pak iwan menariku untuk berdiri,
kemudian dia memepetkanku ke tembok,
lalu mengangkat kaki kiri ku,
dan penisnya di arahkan ke vaginaku,
kami ml dengan posisi berdiri,
sambil mencium bibir ku aku terus di goyang oleh pak iwan.
pelukan pak iwan enth kenapa membuatku nyaman,
gesekan demi gesekan penisnya di vaginaku mengiringi desahan ku yang semakin kencang.
hingga akhirnya aku merasakan orgasme lagi, tak lama setelah itu pak iwan mengerang keras dan akhirnya orgasme.
baru 5 menit pak iwan orgasme, tiba2 pak iwan menyetubuhi ku lagi.
padahal baru 5 menit yang lalu orgasmenya.
aku yang merasa lelah hanya pasrah saja,
aku semakin terbiasa di setubuhi pak iwan,
hingga permainan itu berakhir sampai jam 4 subuh, aku tertidur
pak iwan pun tertidur,
karena lelah hampir 4 jam kami bersetubuh,
hal yang tak pernah aku lakukan,biasanya dengan uami hanya 1 jam saja,
jelas ini pengalaman yang membuatku seperti perawan lagi.
aku terbagun, ketika pak iwan memeluku,
dia mengatakan terima kasih kepadaku,
kemudian mencium bibir ku,
kulihat sudah jam 6 pagi,
aku teringat suami ku yang akan berangkat kerja,
kulihat HP ku, tidak ada telpon dari suami ku,
aku pun coba untuk menelponnya,
tetapi tidak ada jawaban.
hingga tiba2 pak iwan menarik ku ke kasur,
aku bilang ke pak iwan bahwa aku harus pulang,
karena suami ku beragkat kerja jam 8
pak iwan bilang kepada ku, kalau dia minta 1 kali lagi,
belum ada persetujuan dariku,
pak iwan sudah mencoba memaukan penisnya ke vaginaku,
entah mengapa saat memasukan rasanya berbeda sekali dengan suami ku,
memang bagian kepala penis pak iwan cukup besar, itu sepertinya yg membuatku multi orgasme.
saat aku di genjot pak iwan, tiba2 hp ku berbunyi,
aku udah berfikir jika itu suami ku,
aku pun minta pak iwan untuk menghentikan aktifitasnya.
karena suami ku telpon,
akhirnya aku berjalan ke meja dan melihat HP ku,
dan memang benar suami ku yang telpon,
sedikit memberikan kode ke pak iwan bahwa suami ku yang telpon, dia pun mengangguk,
dan aku pun angkat telpon dari suami ku, sambil ngobrol dengan suami ku,
aku pun duduk dikasur sambil telpon.
suami ku bertanya sedang dimana dan kapan pulangnya, serta pertanyaan2 lainnya,
aku pun berbohong dengan karangan cerita yang kubuat buat,
saat aku ngobrol dengan suami ku,
tiba2 pak iwan membaringkanku,
dia mengangkat kedua kaki ku dipundaknya,
aku berikan kode jangan lakukan, karena sedang telpon.
tetapi dia tidak peduli,
tiba2 dimemasukan penisnya ke vaginaku,
sambil telpon suami ku, aku di setubuhi oleh pak iwan, aku makin merass sangat berdoa dengan suami ku.
aku menahan deahan, dan itu sangat tersiksa sekali,
ingin rasanya menyudahi telpon dari suami ku,
tapi suami ku tetap saja ada yang di obrolin,
aku mintak pak iwan untuk perlahan, agar aku tidak mendesah,
tapi pak iwan tidak perduli,
ini sungguh menyiksaku,
karena aku hampir saja orgasme,
aku terus tahan,
hingga akhirnya suamiku bilang jika dia berangkat dulu ke kantornya,
setelah kiss lewat telpon oleh suami ku,
segera kumatikan HP ku,
dan aku pun mengerang sekuatnya
ku dorong vaginaku ke arah penis pak iwan, dengan desahan2 yang kencang,
aku sungguh tidak tahan dengan permainan pak iwan,
hingga aku akhirnya orgasme.
di ikuti dengan orgasmenya pak iwan.
setelah lelah, kami pun bersiap pulang,
akhirnya kami pulang.
dan selesai