Kesempatan Saat Intan Sedang Amesia

Cerita Sex – Kesempatan Saat Intan Sedang Amesia- Intan mengerang sadarkan diri. Kepalanya seakan-akan ingin pecah. Ia berusaha mengingat apa yang telah terjadi tapi tidak berhasil. Ia ingat pergi ke sebuah pesta dan bertemu dengan laki-laki kurus dan berusaha mendekatinya.

 

Akhirnya ketika Intan bosan ia pergi meninggalkan pesta tadi. Ia sedang berjalan menuju mobilnya ketika segalam tiba-tiba menjadi gelap. Intan bangun dan duduk, sadar dirinya ada di sebuah bale-bale di sebuah rumah sederhana.

Tidak ada lampu satupun tapi ia bisa melihat cahaya datang dari ruangan sebelah dan mendengar suara-suara. Seseorang masuk ke dalam ruangan itu dan berkata,

“Sudah waktunya lo bangun cewek manis! Kita udah lama nunggu nggak sabar bersenang-senang sama lo!”

Kemudian laki-laki itu berkata bahwa Intan telah disergap dari belakang dan kepalanya dipukul hingga pingsan dan dibawa ke sebuah rumah kecil di dekat Pelabuhan Ratu, di sebuah desa kecil jauh dari manapun.

Laki-laki itu mendekati Intan dan berkata bahwa ia dan teman-temannya tidak segan-segan membunuhnya jika ia tidak menuruti semua perintah mereka. Mereka akan menyiksa Intan dulu dan akan butuh waktu lama dan menyakitkan sebelum ia bisa mati. Ketakutan, Intan berkata ia akan menuruti semua perintah mereka, dan laki-laki itu tersenyum.

“Oke, masuk ke ruangan itu dan buka pakaian lo, semuanya!”

Intan berjalan perlahan masuk ke ruangan sebelah, masih pusing akibat pukulan di kepalanya. Nafas Intan tersentak ke ia masuk ke ruangan itu. Ada 12 laki-laki di dalam ruangan itu. Semuanya berbadan besar dan kekar, melihat penampilannya mereka adalah buruh pelabuhan atau pabrik yang kasar.

Mereka semuanya adalah laki-laki paling besar yang pernah dilihat oleh Intan! Mereka mulai bersiul dan berkomentar sambil berseru kagum dan memanggil Intan dengan julukan jorok ketika Intan mulai melepaskan pakaiannya.

Ketika buah dada Intan yang kecil tapi padat dan bulat terlihat, ia bisa melihat seluruh penis laki-laki itu langsung menegang. Dan ketika vagina Intan terlihat jelas, Intan merasa dirinya akan mati ketakutan ketika melihat tatapan penuh nafsu dari wajah-wajah beringas di hadapannya. Ia sangat ketakutan membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya.

Laki-laki pertama maju mendekatinya. Ia bertubuh hitam. Ia meremas buah dada Intan dan menyuruhnya untuk berkeliling dan mengulum penis setiap orang di ruangan itu. Wajah Intan memerah ketika ia mendekati laki-laki yang pertama. Laki-laki itu langsung memasukan penisnya ke dalam mulut Intan dan langsung memompa keluar masuk di mulut Intan.

Intan sendiri mulai tersedak dan batuk, tapi laki-laki itu tanpa peduli mendorong penisnya masuk hingga tenggorokan. Ia mengerang dan berejakulasi. Intan merasakan mulutnya terisi oleh semburan sperma yang hangat dan lengket, dan ia berusaha untuk menelan semuanya, tapi sperma itu tetap mengalir keluar dari sudut mulutnya, mengalir ke dagunya.

Semua laki-laki itu tertawa ketika Intan merangkak mendekati laki-laki berikutnya. Semua sudah begitu terangsang membayangkan mulut Intan di penis mereka, sehingga tidak ada yang bisa bertahan lama. Satu persatu dari mereka bergantian mengusapkan penis mereka pada wajah, hidung serta bibir Intan. Mereka bergantian memaksa Intan mengulum dan menjilati penis mereka.

Sekitar 40 menit kemudian, Intan telah menelan 12 semburan sperma dan di wajahnya menempel sisa-sisa sperma yang tidak berhasil ia telan. Lalu seorang dari mereka mendekat dan menyuruhnya bertumpu pada lutut dan tangannya.

Intan berpikir dengan posisi merangkak seperti itulah dirinya akan mulai diperkosa dari belakang, tapi jantungnya seperti berhenti berdenyut ketika mendengar laki-laki itu berkata, “Siapa yang mau pertama kali ngerasain pantat bintang film kita ini?”.

Sebelum Intan sadar apa yang akan terjadi, Intan merasakan sebuah kepala penis besar menempel di liang anusnya yang sempit dan kecil. Laki-laki dibelakangnya mendorong keras dan Intan langsung menjerit kesakitan. Laki-laki yang lain tertawa senang melihat liang anus Intan membuka dipaksa dimasuki oleh penis yang besar itu. Laki-laki itu bergerak cepat dan brutal, ber-ejakulasi di dalam anus Intan memberika pelumas untuk laki-laki selanjutnya.

Ketika laki-laki selanjutnya sedang memperkosa anus Intan, laki-laki yang lain memegang salah satu dari kaki Intan dan menariknya. Kemudian ia menggosokan penisnya ke telapak kaki Intan yang berkerut dan mengejang menahan sakit.

Laki-laki itu terus menggosokan penisnya ke telapak kaki hingga jari-jari kaki Intan yang kukunya dicat merah menyala, sementara semua laki-laki di ruangan itu bergantian mencoba anusnya. Beberapa laki-laki yang lain berlutut di depan Intan dan mengocok senjata mereka di muka Intan.

Dan ketika laki-laki di hadapannya mulai menyemburkan sperma mereka ke wajah Intan, laki-laki yang ada di pantatnya menarik penisnya dan sedetik sebelum ia ejakulasi, ia mendorong penisnya masuk ke dalam vagina Intan yang perawan. Semburan demi semburan mengisi lubang kewanitaan Intan dengan sperma. Intan mulai menangis menyadari dirinya bisa hamil oleh mereka.

Sementara itu laki-laki yang menggunakan kakinya menggosok-gosok makin cepat dan keras. Ia berteriak, “Aahh.., gue kelluarr.., gue kkeluaar..!” Air mani langsung tersembur ke telapak kaki Intan dan mengalir membasahi jari-jari kakinya.

Selanjutnya semua 12 orang itu mendapat giliran menggunakan anus Intan untuk memuaskan nafsu mereka, bergantian mereka menampar dan memukul pantat Intan sambil tertawa senang melihat lubang anus Intan membesar.

Mereka menjulukinya Intan Si Lubang Besar. Laki-laki yang terakhir juga memasukan tangannya hingga pergelangan ke dalam anus Intan. Intan menjerit dan menjerit ketika tangan laki-laki itu masuk ke dalam anusnya.

Kemudian mereka semua memerintahkan agar Intan menjilati penis mereka hingga bersih. Perut Intan terasa mual tapi ia tetap menurut perintah mereka dengan harapan mereka akan puas dan meninggalkan dirinya.

Yang selanjutnya terjadi adalah, mereka menarik tubuh Intan dan diseret keluar, untuk pertama kalinya Intan sadar dirinya berada di tempat terpencil dari keramaian. Laki-laki itu mendorong tubuhnya menuju ke sebuah kandang. Intan jatuh tersungkur kelelahan dan kesakitan. Tubuhnya gemetar ketika ia mendengar ringkikan kuda di dalam kandang itu.

Intan mulai menangis dan meronta-ronta ketika dirinya diseret mendekati kuda yang ada di dalam kandang. Seseorang berkata, “Lo bakalan ngerasain bagaimana rasanya kuda sayang!” Perlahan tangan Intan meraih penis kuda tersebut dan mulai menggosoknya, dan tersentak melihat ukuran penisnya.

Panjangnya dua kali dari panjang penis laki-laki yang pernah dilihatnya, dan tangannya sama sekali tidak bisa menggenggam diameter penis kuda itu. Intan berharap ia hanya disuruh mengocok penis tersebut, tapi laki-laki itu berkata agar Intan mengulum penis itu dengan mulutnya.

Dengan air mata mengalir di pipinya, Intan mulai menjilati penis kuda tersebut, hampir saja ia muntah karena bau yang tercium olehnya. Intan hanya mampu memasukan kepala penis kedua itu saja ke dalam mulutnya, sedangkan tangannya digunakan untuk mengocok batang penis kuda itu.

Semburan sperma yang pertama membuat kepala Intan terdorong menjauh dari penis itu. Semburan yang kedua menyembur ke wajah dan buah dadanya. Ia membuka mulutnya dan berusaha menelah sperma yang disemprotkan oleh kuda itu. Wajah Intan tertutup seluruhnya oleh sperma kuda dan rambutnya lengket karena sperma tersebut. Sebagian besar sperma itu mengalir turun dan menetes ke budah dada Intan.

Intan langsung jatuh tersungkur lemas berpikir semua itu telah selesai. Satu dari laki-laki itu berlutut di depan wajahnya dan menyeringai ketika berkata ini adalah permulaan bagi diri Intan. Ia berkata agar Intan bersiap-siap menunggu sampai sisa kelompok mereka sampai ke pondok tersebut.