Keluarga Maemunah

Keluarga Maemunah

Wajah Maemunah serasa merah terbakar oleh nafsu saat dia duduk di depan monitor di kamar anaknya yang masih sekolah. Awalnya Munah menemukan apa yang ia harap temukan di komputer anak remaja. Yaitu pelbagai file porno. Namun saat Munah melihat sebuah folder dengan label “mama,” Munah tak bisa menahan rasa penasarannya.

Setelah di buka, ternyata di dalamnya berisi file video, yang saat diputar, menampilkan adegan dimana dirinya sedang menarik celana dalamnya ke bawah lantas berlutut di atas karpet di kamar tidurnya. Oni, anjingnya, sedang menjilati pantatnya. Puas menjilati, lantas Oni langsung ngentot Munah sambil diiringi kata – kata kasar Munah.

Munah sadar anaknya pasti telah menaruh kamera tersembunyi di kamarnya. Tentu Munah tak terima. Namun, yang lebih parah lagi adalah kenyataan kalau rahasia Munah ternyata sudah ada yang tahu.

Sejak Oni telah siap kawin, Munah telah menjalani hubungannya kira – kira lima tahun lalu. Saat itu anaknya, Beni, masih sebelas tahun. Memang Munah memiliki keinginan yang lebih liar kalau menyangkut hubungan seksual. Namun sayangnya saat awal pernikahannya, suaminya tak menyetujui ide – ide liar Munah. Dengan kata lain, suaminya termasuk pria kuna.

Munah tahu suaminya bakal langsung menceraikannya andai ia tahu yang sebenarnya. Maka dari itu Munah merahasiakan ini. Munah berpikir, biarlah suaminya tak tahu, toh ketidak tahuan ini takkan menyakiti suaminya.

Tapi kini Munah tak tahu apa yang harus dilakukan. Nalurinya ingin langsung memarahi anaknya, namun di sisi lain anaknya telah tahu rahasianya selama ini. Dapat Munah bayangkan dirinya berteriak memarahi anaknya, “berani benar kamu taruh kamera di kamar mama!”

Akhir – akhir ini Munah menyadari tatapan anaknya. Terkadang anaknya menatap susu dan atau pantatnya, namun Munah diamkan saja. Apalagi bisa dibilang anaknya baru memasuki masa puber. Dan lagi Munah melihatnya dengan sudut pandang yang berbeda, ternyata tubuhnya masih sangat menarik, setidaknya bagi anak muda, meski anak muda itu darah dagingnya sendiri.

Munah terus melihat – lihat isi foldernya. Ada beberapa film saat dia sedang dikawini anjingnya. Saat dia masturbasi. Juga saat dia dan suaminya sedang bersetubuh. Munah berkesimpulan kira – kira enam bulan yang lalu anaknya mulai memasang kamera tersembunyi.

Munah tersipu malu saat mengetahui dirinya terangsang melihat dirinya di video serta menyadari kalau seseorang telah mengetahui rahasianya. Meski Munah sesali kenapa orang yang mengetahui rahasianya malah anaknhya. Namun, apa yang terjadi terjadilah.

‘Seseorang tahu.’ Munah terus berpikir. Sebenarnya Munah tak ingin menggenggam rahasia ini sendiri. Andai suaminya orang yang sangat terbuka, sudah Munah bagikan rahasianya pada suaminya. Tak bisa berbagi rahasia membuat Munah sedikit depresi. Dan kini anaknya tahu. Telah berbulan – bulan anaknya tahu, tapi ternyata rahasianya tak membuat anaknya berubah kepadanya. Anaknya tak pernah melihat dengan jijik kepadanya. Anaknya tak berubah sedikit pun. Bahkan anaknya tak melaporkan bukti ini ke suaminya dan membuatnya malu. Anaknya ternyata mampu menyimpan rahasianya. Bahkan, menilai dari kumpulan videonya, sepertinya anaknya pun menyukainya.

Amarah Maemunah memudar. Sebuah pikiran mendadak terlintas di benaknya. Keadaannya dan keluarganya kini telah berubah. Cinta kasih kepada anaknya telah berubah, tak lagi sama seperti saat pagi hari anaknya pamit berangkat sekolah. Munah kini menghormati anaknya lebih dari dia menghormati orang lain. Munah selalu ingin memiliki perasaan ini terhadap suaminya, namun takdir berkata lain. Ia selalu impikan bisa berbagi rahasia terdalam dengan suaminya. Namun kini ia malah bisa berbagi rahasia terdalam dengan anaknya.

Perutnya seperti diaduk. Dia melihat ikon aneh dekat jam di kanan bawah monitor. Munah klik ikon itu lantas muncul sebuah layar. Di layar itu terdapat panorama kamarnya. Awalnya Munah kira hanya gambar. Namun kemudian di layar muncul Oni berjalan. Munah lantas menyadari kalau kameranya di set untuk merekam sehari penuh lalu diedit hingga hanya adegan tertentu yang anaknya simpan.

Munah menggigit bibir bawahnya sambil melihat rekaman itu. Lantas terdengar pintu depan terbuka. Rupanya anaknya pulang sekolah. Lantas dia hilangkan layar kamera dan menutup folder ‘mama.’ Munah matikan monitor lantas keluar dari kamar anaknya. Dengan panik Munah ke dapur dan berpura – pura di sana sedari tadi.

Saat sampai di dapur, Munah lantas menyadari apa yang sedang terjadi. Munah sedang mencuci saat mendadak ke kamar anaknya. Munah hanya berpakaian tanktop dan cd saja. Seharusnya ia lari ke kamar, bukan ke dapur. Namun semua sudah telat.

Jantung Munah berdetak lebih kencang, seperti genderang mau perang saat menyadari selangkangannya basah.

“Hai mah!”

“Baru pulang nak?” kata Munah membelakangi anaknya serasa tetap menatap lemari. Berusaha agar tak bertatap muka dengan anaknya. “Mama lagi nyuci nih.”

Beni tiada berkata namun Munah bisa merasakan tatapannya. Tangan Munah berusaha meraih kotak kue, namun ternyata malah jatuh akibat kegugupannya. Tiba – tiba sebuah ide tercetus di benak Munah. Munah berpura – pura kalau anaknya telah melangkah pergi, lantas membungkuk untuk mengambil kotak kue. Saat berdiri, Munah mendengar gemerisik pakaian, lantas suara anaknya melangkah menjauh. Memek Munah berkedut – kedut saat bertanya – tanya apakah anaknya langsung melihat rekaman hari ini. Munah tahu tak seharusnya dia terangsang, tapi Munah tak bisa tidak terangsang.

Munah akan kembali ke kamarnya saat tiba – tiba berpikir sesuatu. Tak seharusnya anaknya melihat dia dengan pakaian seminim ini. Tapi, bukankah anaknya telah melihat segalanya. Munah melanjutkan mencuci. Setelah selesai, dia kembali ke kamarnya dengan membawa hasil cucian. Oni mengikutinya. Munah langsung tahu di mana kamera terpasang. Di jam di atas almari di depan ranjangnya. Munah mencoba melawan keinginan untuk melihat kamera. Munah penasaran apakah kini anaknya sedang melihatnya langsung. Menyadari hal ini membuat memeknya makin berkedut – kedut. Akhrinya Munah membulatkan tekad untuk memberi pertunjukan spesial untuk anaknya.

Munah tak pernah membiarkan Oni mengawininya saat ada orang di rumah. Kini Munah memutuskan untuk merubahnya. Munah juga memutuskan untuk merubah agar aksinya lebih dekat dengan kamera. Kini Munah mulai merubah tata letak pelbagai benda di kamarnya. Lantas Munah mengambil jam dari atas almari dan menaruhnya di meja atas ranjangnya. Munah atur posisi jam agar memberi tampilan yang lebih baik untuk pertunjukannya. Munah juga harap agar suaranya lebih jernih dan terdengar.

Munah melangkah mendekati pintu dengan maksud menguncinya, namun di tengah perjalanan Munah putuskan untuk tak mengunci pintunya. Munah merasakan sensasi lain saat menyadari orang lain; anaknya sendiri, bisa masuk kapan saja saat dia sedang dikawini anjingnya.

Munah mulai berlutut di atas kasur lantas memanggil Oni. Ekornya bergoyang saat melompat ke atas kasur.

Munah mulai memeluk Oni dan membiarkan bibirnya dijilati lidah kasar Oni. Munah membuka mulutnya membuat lidah Oni masuk menjilati rongga mulutnya. Munah selalu menikmati sapuan lidah Oni di mulutnya. Munah memastikan aksinya bisa terlihat lebih jelas oleh kamera. Saat lidah Oni bermain di mulutnya, tangan Munah bermain di kontol Oni.

Munah agak tersedak namun tak menghentikan jilatan anjingnya. Munah terus meremas kontol anjingnya hingga membengkak. Setelah dirasa cukup, kedua tangan Munah mulai mengelus leher Oni, “Siapa pejantan mama?”

Oni mengibaskan ekor sambil tetap menjilati wajah Munah. Oni terlatih mendegar beberapa kata – kata Munah. Munah menatap Oni, “pingin memek ya?” Oni menyalak menanggapi sambil mengibas ekor.

“Ntar – ntar aja ya. Kali ini kamu dapet bool aja.”

Oni tetap mengibas ekor. Kini dia berusaha mencakar Munah.

“Ah ah! Duduk!”

Oni duduk. Munah bangkit mengambil pelumas. Pantatnya diposisikan di depan kamera. Lantas celana dalamnya diturunkan hingga ke lutut. Lantas Munah mulai melumasi pantatnya. Munah kini duduk. Munah pastikan saat dia melepas tanktop, susunya dapat tertangkap kamera dengan jelas. Setelah itu tanktopnya dilempar ke lantai.

Munah kembali berlutut dan menggoyangkan pantatnya, “ayo kawini mama, Oni!”

Oni melesat dan mengawini Munah dari belakang. Tangannya bersandar di pantat Munah. Tangan Munah menutupi memek saat kontol Oni berusaha memasukinya. Dia merasa kontol Oni beberapa kali mengenai tangannya hingga akhirnya kontol Oni bergerak agak ke atas dan mulai berusaha menusuk anusnya.

Saat Munah merasakan ujung kontol Oni memasuki anusnya, pahanya juga serasa mengenai pantatnya. Munah merasa kontol Oni langsung membesar di anusnya saat telah masuk seluruhnya. Buhul atau gundukah di pangkal anjing pun membesar membuat kontol Oni seperti terkunci untuk memastikan agar pejunya tersiram sempurna.

Beberapa genjotan kemudian Munah merasakan semprotan peju panas di anusnya. “Oh, entot pantat Mama!”

Munah terengah – engah dan mengerang sambil mengelus itilnya. Munah merasap pantatnya penuh peju saat Oni terengah – engah di belakangnya. Bahkan sepertinya beberapa tetes peju Oni tumpah keluar hingga bercampur dengan cairan memek Munah.

Munah bertanya – tanya apakah anaknya bisa mendengarnya, tak hanya melalui kamera, namun juga melalui dinding pemisah. Munah tahu dia selalu bersuara keras saat sedang dikawini Oni. Pun kini Munah tak berusaha meredam suaranya.

Tahu kalau anaknya bisa mendengarnya makin membuat Munah bersemangat. Munah penasaran apakah anaknya sedang memegang kontolnya sendiri sambil melihat layar. Mengocok kontolnya sambil mendengar desahannya.

Pikirannya tentang anaknya membuat Munah makin dekat dengan orgasmenya.

“Ayo Ni, isi pantat Mama pake peju!”

Meski pinggangnya masih dipegangi Oni, Munah mencoba berdiri di atas lutut agar goyangan susunya terekam kamera. Munah rasakah dengusan Oni di telinganya dan bahkan tetesan liurnya yang mulai membasahi punggungnya. Anusnya mencengkram kontol Oni agar buluhnya makin mengunci. Munah memalingkan wajah hingga bertatapan dengan Oni. Oni lantas menjilati wajah Munah.

Munah kembali memalingkah wajah lantas berteriak saat orgasme. Tangannya terus menggosok itilnya sambil menggeliat di bawah anjingnya.

Munah kembali memalingkan wajah menatap Oni. Mulutnya kembali dijilati anjingnya. Saat orgasmenya mereda, Munah menggantungkan kepalanya, lemas.

Meski kontolnya masih terkunci di anus Munah, Oni mulai turun dan berbalik. Munah tahu butuh waktu agar kontol anjingnya lepas dari dirinya. Munah merasa puas. Penuh sesak anus ditambah peju anjingnya yang terus mengalir hingga kontolnya benar – benar lepas.

Munah mencoba santai meski gelombang orgasme masih melandanya. Wajahnya terarah ke kamera namun matanya menatap Oni. Munah ingin wajahnya benar – benar terekam.

“Anjing pinter. Kasih mama peju yang banyak!”

Munah terkikik saat Oni mengibaskan ekor membuat pantatnya serasa diaduk. Sepuluh menit kontol Oni menetap. Munah pun beberapa kali orgasme. Hingga akhirnya Oni mulai menarik kontolnya. Munah menyukai saat ini, saat buluh Oni perlahan mengecil dan Munah harap anaknya pun menyukai momen ini. Munah bergeser membuat Oni ikut bergeser hingga mendekati kamera. Akhirnya kontol Oni pun lepas.

Peju anjingnya lantas mengalir keluar melewati memek, itil hingga mendarat di bantalnya. Munah langsung mencengkramkan anusnya agar peju anjingnya tetap tertahan. Munah merangkak ku sudut dan mengambil sumbat anus. Dia pastikan aksinya terekam saat dia mulai menyumbat anusnya membuat pejunya terjaga.

Oni duduk di tepi ranjang sambil menjilati kontolnya hingga bersih. Munah mendekat dan mencium hidungnya. Munah lantas bangkit dan mengambil celana training dari almari. Munah membungkuk lantas memakai celana trainingnya. Setelah itu Munah mengambil bh dan mulai memakainya. Setelah itu Munah kembali memakai tanktop. Ternyata, bh yang dipakai Munah sangatlah tipis hingga membuat tonjolan puting susunya terlihat jelas dari luar tanktopnya.

Sisa sensai orgasme masih terasa oleh Munah. Munah penasaran apakah dia berbagi saat dikawini anjingnya ataukah tidak. Munah keluar dari kamarnya lantas mencoba mendegara sesuatu dari balik pintu kamar anaknya. Namun Munah tak mendengar apa pun. Munah memegang gagang pintu. Dengan gerakan cepat Munah membuka pintu lantas masuk ke kamar anaknya, “Kamu mau makan sama apa nak …”

Munah benar – benar mendapat apa yang dia harapkan. Saat memasuki kamar, anaknya sedang duduk di depan monitor, pakaiannya telah lepas dari tubuhnya. Punggungnya bersandar. Kepalanya lunglai. Di dada dan perutnya dihiasi oleh krim putih. Tangannya memegangi kontolnya yang kini layu.

Tangan Beni langsung mematikan monitor. Namun Munah masih bisa melihat sekilas suasana kamarnya. Jantungnya kembali berpacu lebih cepat menyadari kalau anaknya ikut menyaksikan aksinya barusan.

Beni panik. Setelah monitor mati, Beni berusaha meraih pakaiannya lantas mencoba menutupi tubuhnya sambil berteriak, “Mah!”

Munah berbalik dan melangkah kembali ke luar kamar. Munah tersipu saat mencoba mengingat apa yang ia lihat barusan. Munah memang merasa bersalah. Namun, lain dari itu Munah juga merasa bangga bahkan senang saat menyadari kontol anaknya lebih besar dan panjang dibanding kontol suaminya. Munah agak merasa buruk karena telah membuat anaknya malu, namun rasanya itu pantas karena anaknya telah berani memata – matai kamarnya.

“Maafin mama nak,” teriak Mmunah dari luar kamar anaknya. Munah yakin baru Munah seorang, wanita yang melihat anaknya dalam keadaan seperti itu.

Setelah beberapa saat, Beni keluar dari kamarnya.

“Ya ampun mah!”

Munah lantas berbalik hingga berhadapan dengan anaknya. Munah melihat anaknya menatap pakaiannya dan putingnya yang tercetak jelas. Munah merasa senang diperhatikan seperti ini. Munah berpura – pura tidak menyadari tatapan anaknya.

“Maaf nak. Mestinya mama mengetuk dulu.”

Beni lantas menatap lantai tersipu malu, “iya, lagian Beni juga salah gak ngunci pintu.”

Munah senang anaknya telah melihat aksinya. Bahkan membuat anaknya orgasme. Munah juga tahu anaknya tahu bahwa ia sedang memakai sumbat anus.

“Gak apa – apa nak. Normal anak seusia kamu melakukan itu.”

Beni merasa makin malu mendengarnya.

Munah memutuskan untuk bermain – main sedikit lagi. “Bahkan mama akan lebih khawatir kalau kamu gak melakukan itu.”

“Beni … eh …”
“Perempuan juga melakukannya lho. Kamu tahu gak?”

Tentu Munah tahu kalau wanita juga masturbasi. Bukankah selama ia masturbasi anaknya telah merekamnya.

Beni makin gelisah.

“Jadi, jangan khawatir, oke?”
“Oke mah,” suara Beni pelan.

Dengan masih merasakan nikmatnya sisa – sisa orgasme, ditambah peju anjingnya yang masih tersubat di anus, Munah mengangkat tangan lantas memeluk anaknya. Anaknya kini sudah lebih tinggi dari dirinya. Hingga wajahnya dapat Munah tekankan ke dada anaknya.

Munah makin erat memeluk anaknya saat dia rasakan tangan anaknya mulai memeluk dirinya. Munah selalu ingin dibelai setelah dikawini anjingnya. Dan inilah belaian pertamanya setelah kawin dengan anjingnya selama ini. Matanya sedikit berair saat mulutnya mulai bersuara, “mama sayang kamu nak.”

“Beni juga sayang sama mama.”

Munah melepas pelukannya lantas berbalik melangkah menjauh. Munah merasakan tatapan anaknya tertuju ke pantatnya. Munah tersenyum menyadari itu. Sisa hari itu Munah beraktivitas seperti biasa hingga suaminya pulang.

Begitu suaminya pulang, langsung Munah seret ke kamarnya. Tanpa basa – basi lagi, Munah langsung menyepong kontol suaminya. Munah posisikan sedemikian rupa hingga pantatnya menghadap kamera.

***

Selama beberapa minggu, Munah selalu berpakaian seksi memastikan agar mata anaknya terpuaskan. Lantas kembali berpakaian normal sesaat sebelum suaminya pulang. Munah juga selalu menyentuh dan memeluk anaknya dengan pelbagai alasan. Munah tak lagi membiarkan anjingnya mengawininya saat tiada anaknya di rumah. Munah ingin anaknya mendengarnya. Bahkan beberapa kali Munah biarkan pintu kamarnya terbuka. Beni selalu berpura – pura tak mendengar apa pun. Beni tak ingin rahasianya terbongkar hingga menyebabkan mamanya berubah.

Munah sungguh sangat menyukai keadaan rahasia di balik rahasia ini. Munah senang kehidupan seksualnya diketahui anaknya, yang tak tahu kalau Munah justru tahu tentang kamera kecilnya dan koleksi videonya yang makin banyak. Rahasia anaknya akan Munah jaga sebagai ucapan terima kasih karena anaknya bisa menyimpan rahasianya.

Munah mulai merasakan hasrat terhadap anaknya. Munah bahkan penasaran apakah anaknya memiliki perasaan yang sama. Munah mulai ingin berbagi semuanya dengan anaknya hingga menembus batas. Munah mulai lebih berani terhadap anaknya. Apalagi menyadari kalau anaknya akan berpura – pura tak tahu apa – apa. Munah tahu anaknya akan selalu bermain aman agar rahasianya tetap rahasia.

Pertamakali Munah membiarkan tubuh telanjangnya dikonsumsi langsung mata anaknya adalah saat Munah selesai mandi. Munah membalut tubuhnya dengan handuk, namun pantat dan memeknya bisa terlihat dengan jelas. Munah melangkah ke dapur di mana anaknya sedang duduk. Munah pura – pura tak tahu kalau handuknya terlalu tinggi lantas berlaku seperti biasa.

Munah mendengar anaknya hampir tersedak saaat makan. Munah pun tersenyum sendiri. Lantas Munah mendekati anaknya dan menepuk pundaknya, “makanya kalau makan hati – hati!”

“Iya mah.”

Munah penasaran apakah anaknya bisa melihat memeknya. Munah pun mengelus punggungnya, “kamu gak apa – apa kan?”

“Iya mah.”

“Ya udah,” Munah mengambil apel dari meja. Lantas melangkah pelan, agar pantatnya dapat dilihat anaknya.

Keajaiban tingginya handuk yang dipakai mama menjadi hal biasa di rumah. Beni tak menyadari kalau tragedi handuk hanya terjadi saat ayahnya gak ada di rumah.

Akhirnya Munah mulai membiarkan pintu kamarnya terbuka saat dia masturbasi dan atau dikawini anjingnya. Munah tahu anaknya bakal setia di depan monitor menjadi pemirsa satu – satunya, tanpa menyadari keanehan betapa kamar mamanya terbuka. Munah mulai berharap anaknya berjalan memasuki kamarnya.

Detik – detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti. Hari – hari pun terus berganti, dua bulan pun berlalu. Munah tak tahu mengapa anaknya kuat menahan keinginan memperkosa dirinya, mamanya sendiri. Munah tiap hari menggodanya. Bahkan Munah pura – pura tertarik dengan permainan video gamenya. Munah bilang sekali – kali dia ingin mencoba memainkannya.

Sebelum anaknya bereaksi, Munah lantas duduk dipangkuannya. Saat itu Munah hanya memakai celana piyama tanpa cd, serta tanktop. Sedang anaknya hanya memakai celana basket. Munah mulai bertanya tentang permaiannya saat dia rasakan kontol anaknya mulai bangun di bawah pantatnya. Namun Munah pura – pura tak merasakannya. Munah sedikit menggeliat di pangkuan anaknya dan hampir orgasme saat kontol anaknya tepat di belahan pantatnya. Bahkan helmnya pun menyentuh memeknya. Munah lantas pura – pura ingat masakan di dapur dan melompat dari pangkuan anaknya.

Gudang Uyah Signature

qsanta

Semprot Lover
Daftar:
17 Sep 2014
Post:
269
Like diterima:
960
Suatu saat suaminya mengundang beberapa teman ke rumah. Munah putuskan untuk berpakaian seksi. Munah berpakaian bukan untuk suaminya, namun untuk anaknya. Semua teman suaminya tak luput memandang. Namun tatapan anaknyalah yang membuat perutnya serasa diaduk. Munah senang ditatap anaknya. Munah lantas melihat anaknya disuruh suaminya mengambil sesuatu di garasi. Sebuah ide tiba – tiba muncul.

Munah tahu pencahayaan di garasi sangatlah gelap, lantas Munah menyelinap masuk dan menutup pintu di belakangnya. Munah pura – pura mencari suaminya, “Pah? Ini mama.” kata Munah sambil berjalan dan mengangkat tangannya.

Tangannnya akhirnya menabrak anaknya dan Munah pura – pura ketakutan, “jangan kagetin mama dong pah!” erang Munah mesra sambil memeluk anaknya.

Sebelum anaknya menjawab, Munah tarik pakaiannya hingga merapat dan menempelkan bibir di telinga anaknya.

“Mama haus. Pingin peju papa.”

Munah mendengar anaknya menjatuhkan sesuatu. Munah tersenyum dan mengelus selangkangan anaknya. Kontolnya sudah mulai bangun. “Kayaknya papa udah gak tahan yah?”

Munah lantas menurunkan sleting anaknya. Munah hampir orgasme saat tangannya menyentuh kontol anaknya, untuk kali pertama. Kontolnya benar – benar lebih dari kontol ayahnya. “Oh pah, ini untuk mama pah?”

Munah mengeluarkan kontol dan mulai membelainya. Munah tahu anaknya tak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya. Munah tak ingin anaknya orgasme di tangannya.

“Papa seneng liat mama pake pakaian seksi di depan temen papa gak?”

Munah mengangkat wajahnya agar lebih dekat dengan wajah anaknya. Tangannya meremas kontol anaknya saat giginya menggigit bibir anaknya. Lantas bibir bawah anaknya Munah hisap.

“Mama ingin kontol papa. Boleh yah pah? Mama kan udah jadi anak baik.”

Munah merasakan kepala anaknya mengangguk tanda setuju. Lantas gigitannya berpindah ke daun telinga anaknya, “mama sayang papa.”

Munah lantas berlutut dan tangannya mengelus testis anaknya. Elusan itu jadi remasan saat lidahnya mulai menjilati kontol anaknya. Munah bangga telah membuat kontol anaknya jadi keras begini. Munah tahu anaknya takkan bertahan lama. Munah juga tak ingin ketahuan. Lantas Munah mulai menyepong anaknya.

Munah memainkan lidah di lubah kontol anaknya, lantas mulai memasukan kontol anaknya ke mulutnya. Munah mencoba rileks agar kontol anaknya bisa masuk lebih dalam ke tenggorokannya. Lantas kontolnya dikeluarkan.

Munah mulai mendengar dengusan anaknya. Munah mulai meningkatkan tempo. Suara erotis keluar dari mulut Munah yang dipenuhi kontol, liur dan pelumas. Tangan Munah mulai meremas selangkangannya sendiri.

Munah merasa testisnya mulai berdenyut tanda anaknya akan segera keluar. Munah tahan helm kontol anaknya agar tetap di dalam mulut sementara lidahnya mengelus helmnya.

Semburan peju pertama anaknya terasa banyas. Bibirnya terus dirapatkan saat kontol anaknya terus menyemburkan peju. Tangan Munah tak berhenti mengelus selangkangannya. Munah orgasme bersamaan dengan semburan peju anaknya di mulutnya. Munah langsung menelan peju anaknya. Munah serasa tak percaya betapa banyak peju yang anaknya semprot di mulutnya. Namun Munah tak menelan semuanya, Munah usahakan agar tersisa peju secukupnya di mulutnya. Munah ingin memberikan kejutan.

Setelah kontol anaknya berhenti menyembur, Munah pun berdiri. Munah menarik baju anaknya agar dia menunduk. Dan dengan tangan satunya Munah mencari wajah anaknya. Mulut Munah masih penuh peju. Mulut itu pun Munah tekankan ke mulut anaknya. Munah jilat bibir anaknya hingga mulut anaknya terbuka. Munah merasakan anaknya gemetar saat lidahnya menyeruak ke mulut anaknya. Lidah Munah akhirnya menyentuh lidah anaknya membuat pejunya berpindah ke mulut anaknya. Munah menjilati dan menghisap lidah anaknya hingga mereka berbagi peju. Munah tahu mereka tak bisa lama – lama.

Munah menggigit bibir anaknya pelan – pelan saat Munah mulai menarik kepalanya ke belakang. Lantas Munah membelai wajah anaknya.

“Papa gak tahu sih mama udah haus bener. Mama bahkan sampe keluar padahal masih pake celana dalam.”

Tangan Munah bergerilya mencari tangan anaknya. Setelah dapat, dia tempatkan tangan anaknya di selangkangannya. “Nih lihat apa yang udah papa lakuin!”

Munah merasakan sensasi tersendiri saat jemari anaknya bergerak – gerak. Apalagi saat anaknya mulai berani menyelipkan jemari dari samping cdnya. Munah tahu ini pertama kali anaknya menyentuh seorang wanita.

“Oh pah,” erang Munah saat jempol anaknya mulai mengelus itil sementara dua jarinya berjuang memasuki memeknya.

Satu tangan Munah kini meremas lengan anaknya, sementara tangan lainnya mencoba memeluk anaknya agar tak jatuh. Munah serasa tak percaya kini anaknya memasuki tubuhnya, meski hanya jemarinya. Apalagi kini anaknya mulai aktif bertindak dan berinisiatif.

“Oh, mama bisa keluar lagi pah.”

Kalimat Munah rupanya membuat anaknya makin bersemangat. Lantas kedua jemari itu mulai keluar masuk dengan tempo yang dipercepat.

Munah menggigit bibir bawahnya, nyaris teriak saat akhirnya dia orgasme. Munah menarik kepala anaknya lantas menciumnya sementara tubuhnya gemetar menahan nikmat.

“Pah, mmmhhh… kita mesti keluar pah. Biar orang gak curiga, papa dulu keluar. Ntar mama nyusul.”

Tangan Munah mulai lepas dari tubuh anaknya. Munah terkejut saat tangan anaknya meraih cd dan menariknya hingga turun lantas membuat Munah mengangkat kaki hingga cdnya bisa lepas.

“Buat papa seorang yah?” kata Munah sambil kembali membelai dada anaknya. “Papah kok liar bener sih. Tapi mama suka kok.”

Munah merasa tangan anaknya kini meremas susunya. Munah hampir pingsan akibat orgasme yang kembali datang. Munah hanya mampu memeluk anaknya agar tak jatuh, namun perasaan takut ketahuan kembali menyeruak.

“Udah pah. Biar mama keluar duluan deh. Ntar papa.”

Munah berhasil melepas tangan anaknya dari susunya dan berlari ke pintu. Celah pintu itu memancarkan cahaya sedikit membuat arahnya dapat dijangkau. Munah lantas keluar.

Munah bergegas ke kamarnya dan menutup pintu. Munah bersandar ke pintu itu. Hatinya berdebar. Munah tak percaya apa yang telah dilakukannya. Tak hanya menyelingkuhi suaminya, dia juga melakukan hubungan sedarah, yang tentu dilarang oleh undang undang dan bahkan dilarang oleh agama.

Setelah berbulan – bulan membiarkan aksinya terlihat oleh anaknya, akhirnya Munah bisa melakukan kontak fisik dengan anaknya. Penyesalannya memudar seiring makin besarnya rasa cintanya kepada anaknya. Betapa bahagianya Munah setelah akhirnya mengambil langkah yang sangat krusial.

Munah menggigit bibir bawah sambil meremas selangkangannya. Munah bertanya – tanya efek kejadian tadi kepada anaknya. Munah berpikir mungkin anaknya bisa bertingkah normal selama ini karena belum tahu apa yang hilang. Karena belum pernah bersama wanita, apalagi melakukan apa yang barusan dilakukannya. Anaknya mengalami banyak hal baru hari ini. Munah penasaran akan jadi apa anaknya esok hari.

Beberapa hari kemudian Munah mulai melihat nafsu di mata anaknya. Namun bukannya takut, Munah malah menyukainya. Anaknya mulai lebih berani lagi menatap tubuhnya. Munah pun turut membantu anaknya dengan berpura – pura tak menyadarinya. Padahal Munah sangat menyukai setiap momen tatapan anaknya.

Anaknya bahkan tak lagi canggung saat dipeluk, meski Munah tahu anaknya ingin mengelus dan meraba tubuhnya. Munah pura – pura tak sadar saat anaknya meremas dan atau membelai dengan sedikit lama. Hati Munah makin luluh saat mengetahui perbedaan di nada suara anaknya saat dia bilang kalau Beni juga sayang mama.

Munah mulai ingin memberi anaknya pertunjukan langsung, bukan melalui mata kamera. Munah mulai membiarkan anjingnya mengawininya di mana saja di rumah saat anaknya sudah berada di rumah.

Kali pertama, Munah sedang dikawini anjingnya di dapur saat dia dengar pintu depan terbuka lantas menutup. Munah pura – pura tak mendengar suara pintu. Munah terus mengerang dan berkata kasar kepada anjingnya.

Gairah Munah makin meluap menyadari anaknya kini bisa menyaksikannya langsung, tanpa tatatapan kamera. Tangannya memainkan itilnya sementara memeknya disembur peju anjingnya. Munah mendengar suara pergerakan anaknya. Munah tahu anaknya sedang melihat. Membuat Munah orgasme lebih nikmat lagi. Punggung Munah mengejang sambil mengerang nikmat.

Beberapa menit kontol anjingnya terkunci di memeknya. Hingga akhirnya kontol anjing lepas membuat pejunya menetes keluar membasahi lantai. Tangan Munah tak henti mengelus itilnya sambil menikmati sensasi melelehnya peju anjing dari memeknya.

Saat Munah bangkit, dia dengar gemerisik yang Munah yakini adalah pakaian anaknya. Lantas Munah dengar suara anaknya berlari. Munah terkikik menyadarinya.

Munah menyadari betapa banyak akal anaknya saat dia dengar pintu depan dibuka lantas ditutup. Mungkin anaknya keluar lewat pintu belakang dan memutari rumah dan masuk lagi dengan suara pintu yang sengaja dikeraskan. Munah tahu anaknya tak ingin dia tahu kalau anaknya telah menangkap basah dirinya sedang kawin dengan anjingnya.

Munah kembali memakai celana pendeknya, yang benar – benar pendek, yang telah dipakainya sebelum mulai dikawini anjingnya. Celana itu hanya sepanjang belahan memeknya. Kini Munah mulai sering memakai celana sependek itu.

“Hai sayang,” kata Munah saat melihat anaknya memasuki dapur.

Munah menghampiri lantas memeluknya. Munah benar – benar suka dipeluk setelah dia meraskaan orgasme. Di pahanya mengalir peju anjing yang bercampur dengan cairan memeknya. Munah bisa mendengar detak jantung anaknya serta tekanan jemari anaknya di punggungnya.

Munah kemudian menghentikan pelukannya. Namun tangan Munah digenggam lantas ditarik lagi hingga mereka kembali berpelukan.

“Beni sangat cinta sama mama.”

Munah bisa merasakan kalau kata – kata anaknya melebihi cinta dari anak kepada ibunya.

‘Anakku melihatku dikawini anjingnya hingga memeku penuh peju anjing. Namun itu tak merubah pandangannya, cintanya padaku.’ batin Munah.

Munah menatap mata anaknya yang juga menatapnya. Hati Munah meleleh, “mama juga cinta sama kamu.”

Beni tersipu lantas melepas pelukannya. Munah hanya berdiri dan menggigit bibir bawahnya saat melihat anaknya berbalik dan melangkah pergi ke kamarnya.

Beberapa hari kemudian Munah selalu siap sedia dikawini anjingnya di dapur sesaat sebelum anaknya memasuki rumah. Agar anaknya bisa menontonnya lantas menyelinap keluar lagi.

Hari rabu Munah sedang terlentang, kakinya dilebarkan saat dia dengar pintu depan dibuka dengan perlahan. Anjingnya sedang asik menjilati memeknya sementara tangannya mengelus itilnya. Munah makin terangsang mengetahui anaknya menonton. Orgasmenya pun semakin nikmat.

Suatu hari, Munah menunggu beberapa saat hingga anaknya secara diam – diam memasuki rumah, lantas dia mulai menyepong kontol anjingnya. Munah sedang jongkok di belakang anjingnya, sementara kontol anjingnya ditarik kebelakang diantara kedua kakinya.

Kira – kira lima menit kemudian, Munah merasakan seseorang di belakangnya. Munah melepaskan kontol anjing, “sembur mulut mama Ni.”

Tangan Munah kini meraih celana dan menurunkannya hingga lutut. Mulutnya kembali menyepong kontol anjing. Pantat Munah yang tanpa sehelai benang pun Munah goyangkan.

Munah mendengar erangan pelan di belakangnya. Gila, Munah menyadari anaknya tepat di belakangnya. Munah terus beraksi seolah tak mendengar erangan anaknya. Sepertinya kontol anjing makin sensitif. Oni pun menarik kontolnya hingga lepas dari mulut Munah. Munah diam namun sambil mengelus Oni dengan maksud memberi waktu ke anaknya untuk menyelinap pergi.

Setelah beberapa saat Munah bangkit dan melihat ke belakangnya. Munah tersentak saat cairan putih terbercak di ubin. Memek Munah makin berkedut menyadari anaknya mengelus kontol di belakangnya dan bahkan peju anaknya hampir mengenai pantatnya.

Munah tak ingin peju anaknya terbuang percuma. Ia lantas berlutut dan menjilati peju anaknya langsung dari lantai. Setelah tertelan seluruhnya, Munah bergegas ke kamarnya. Munah berbaring dan mengatur posisi agar kamera tepat menghadap memeknya. Munah pun masturbasi dengan cepat. Kepalanya menekan kasur, punggungnya terangkat saat Munah orgasme.

Setelah tenang, Munah menjadi sadar kalau dia membutuhkan anaknya dan yakin kalau anaknya pun membutuhkannya. Munah merasa mereka hanya saling menyiksa diri dengan kerahasiaan yang terbalut kerahasiaan ini.

Sabtunya Beni pergi ke rumah pamannya dan ingin menginap di sana. Selama tiada anaknya di rumah, Munah berpikir mengenai cara untuk mewujudkan perasaan mereka berdua. Meski telah beraksi di depan mata anaknya, tentu Munah tak bisa hanya langsung saja lompat ke kasur anaknya.

Minggunya, saat suaminya sedang menonton tv, Munah masturbasi di depan kamera. Setelah masturbasi, munah tiba – tiba mendapat ide.

Sedari awal, Munah tak pernah menatap langsung ke kamera. Namun kini, dia duduk dan menatap langsung ke arah kamera. Tentu Munah tak melambai pertanda menyerah dari godaan setan. Munah tersenyum.

“Mama tahu nak. Mama sudah tahu sejak berbulan – bulan lalu.
“Mama tahu setiap kamu menatap tubuh mama.
“Mama menyadari setiap kamu memeluk mama, menyentuh mama, menghirup tubuh mama, membelai mama.
“Mama hanya pura – pura tak mengetahuinya.
“Karena mama sangat menyukai tiap momennya.
“Mama tak ingin membuatmu merasa malu.
“Mama hanya tak tahu caranya… caranya…”

Munah memalingkan kepala sejenak, lantas kembali menatap kamera.

“Sayang. Mama tahu kamulah yang ada di garasi dulu, saat kita kedatangan teman – teman papa.
“Mama mencintai kamu. Tapi mama tak bisa langsung bilang kalau mama membutuhkan kamu.
“Mama tak mau mengambil resiko merusak hubungan kita.
“Nak, mama mencintaimu. Lebih dari cinta seorang ibu kepada anaknya.
“Mama mencintaimu layaknya seorang wanita mencintai pria. Pria yang mempunyai selera.
“Mama tahu rasa cinta mama tidak sepantasnya dan dilarang agama serta undang – undang.
“Tapi mama tak peduli.
“Mama pun tahu kamu juga mencintai mama layaknya mama mencintai kamu.”

Munah menyeka air mata yang mulai mengalir di pipinya.

“Di awal pernikahan mama dan papamu, mama pernah menyinggung soal keinginan mama tentang hal – hal unik soal seks. Namun papamu merespon negatif. Papamu tak menyukai hal itu, apalagi soal seks dengan anjing. Maka dari itu mama tak pernah menyinggung itu lagi dengan papamu.
“Tapi mama tak bisa menahan diri. Tak bisa menipu diri tentang diri mama apa adanya. Mama menyukai apa yang mama lakukan, dan mama ingin berbagi tentang semua hal yang mama suka kepada seseorang.
“Setelah papamu merasa jijik dengan ide mama soal keunikan seksual, mama merasa mama ditakdirkan untuk sendiri. Untuk tak pernah membicarakan dan atau berbagi soal itu lagi.
“Hingga saat…”

Munah menoleh ke pintu kamar takut suaminya datang, namun tiada yang terjadi.

“Saat pertama mama lihat film yang kamu rekam di komputermu, mama marah. Namun kemudian segala rasa bercampur di hati mama.
“Mama senang saat akhirnya ada yang tahu rahasia kelam mama. Meski tahu rahasia mama, namun tetap menyayangi mama.
“Melihat jumlah video yang ada, mama pun tahu betapa orang itu pun menyukainya.
“Nak, mama tak pernah seterbuka ini kepada orang lain kecuali kepada dirimu.
“Bagaimana bisa kita pecaya seratus persen kepada seseorang, di sisi lain orang itu merasa jijik terhadap kita apa adanya.
“Mama memang mencintai papamu. Tapi kami tak pernah berbagi hal sedalam ini.
“Kamu paham gak. Mama juga telah menyimpan rahasiamu selama ini. Mama tahu kamu suka hal – hal yang tak biasa soal seks.
“Mama tahu kamu suka saat kontol kamu mama sepong dan peju kamu mama telen. Saat kamu cium mama. Saat kamu remas susu mama. Saat kamu masukan jemari ke memek mama.”

Munah meraih kamera dan mengarahkannya ke selangkangan dimana jemari Munah sedang mengorek memeknya.

“Bahkan mama tahu kamu sering berfantasi di sepong mama sementara mama sedang dikawini si Oni.
“Juga kamu ingin mama mengawini kamu di atas sementara susu mama bergerak bebas di atasmu.
“Kamu tahu kenapa mama bisa tahu? Karena mama juga memfantasikan itu.”

Lantas Munah mencium kamera di jam itu.

“Mama mencintaimu Nak.”

Puas mencurahkan isi hati, Munah lantas mandi. Sambil mandi Munah bertanya – tanya reaksi anaknya saat dia melihat rekaman tersebut. Ingin rasanya Munah menghapus videonya, namun tak terlaksana jua.

Munah sedang duduk di sofa, bermesraan dengan suaminya setelah dia menyepong kontolnya. Pintu terbuka dan Beni datang. Munah bangkit dan berlari mendekatinya. Setelah itu anaknya dipeluk munah. Namun suaminya tak beranjak dari sofa.

“Hai nak,” teriak suami Munah dari sofa.

“Mama kangen sama kamu sayang,” kata Munah sambil wajahnya menempel di dada anaknya. Munah merasakan kontol anaknya agak bangun. Lantas tersadar kalau anaknya belum melihat video terbarunya.

“Beni juga kangen sama mama.”

Munah tak ingin melepas pelukannya, tapi Munah juga ingin agar anaknya lekas melihat videonya. Akhirnya Munah lepas pelukan anaknya dan kembali duduk di sofa. Perut Munah serasa diaduk mengetahui anaknya akan segera melihat videonya.

Malamnya Munah tak melihat anaknya. Rupanya Beni sedang mengurung diri di kamarnya menyiapkan untuk esok sekolah. Pun paginya Munah sibuk beraktivitas saat anaknya akan sekolah. Jadi Munah belum memiliki waktu ngobrol lagi dengan anaknya.

Munah merasa gundah, perutnya tak henti seperti teraduk. Sepuluh menit lagi anaknya pulang, namun rasanya lama sekali. Akhirnya Munah memilih untuk melakukan aktivitas sehari – hari. Munah memanggil Oni dan bergegas ke kamarnya.

Munah berbaring dan membiarkan anjingnya menjilati selangkangannya yang masih berbalut cd. Setelah dirasa cukup, Munah lepas celana dalamnya itu. Kini jilatan lidah Oni mencoba masuk lebih dalam. Hidungnya menyentuh itil Munah membuatnya menggeliat dengan mata tetutup. Hingga kemudian Munah merasakan kehadiran seseorang. Saat membuka mata, Munah melihat anaknya sedang berdiri di samping kasur sambil mengamatinya.

Munah tersipu malu. Nalurinya mengatakan untuk mengusir Oni, menyelimuti diri dan lari ke kamar mandi. Namun tak Munah lakukan.

“Mah,” kata Beni sambil tersenyum.

Munah menggigit bibir bawahnya. Gemetar. Cemas. Meski sudah seringkali dia biarkan anaknya melihat, namun baru kali ini anaknya menyapa. Butuh sekedar dari naluri seorang ibu agar Munah tak melepaskan kepala Oni dan merapatkan kakinya.

Beni menunduk dan terlihat gelisah, “maafin Beni soal kameranya mah.”

Munah masih terkejut. Oni tetap menjilati. Munah melihat saat Beni mulai mengangkat kepala dan kini melihat ke tubuhnya. Beni menatap matanya beberapa kali, seolah ingin meyakinkan kalau kehadirannya, tatapannya sungguh tak membuat mamanya marah.

“Kamu suka nonton mama sayang?”

Beni melihat selangkangan mama yang sedang dijilati Oni. Lantas menatap mamanya dan menjawab, “iya mah. Beni suka.”

“Meski saat mama melakukan hal yang terlarang dengan anjing?”

Munah menyadari dengusan nafas anaknya yang mulai tak stabil dan tatapan mata anaknya yang mulai dipengaruhi nafsu.

“Apalagi itu mah.”

Hati Munah berbunga – bunga akibat mendengar jawaban anaknya, “kamu suka liat lidah si Oni jilati memek mama?”
“Ya.”
“Kamu juga suka lihat saat si Oni ngawini mama?”
“Iya mah. Iya.”

Munah hampir orgasme oleh lidah anjing, namun Munah tak mau itu kali ini. Dia singkirkan kepala anjing hingga menjauh. Tangan Munah lantas meraih anaknya dan membuatnya berbaring di kasurnya.

“Mama sangat mencintaimu nak.”
“Beni juga mencintai mama.”

Munah memiringkan kepala hingga bibirnya menyentuh bibir anaknya. Beni diam saja pada awalnya. Namun akhirnya membuak mulut membuat lidah mereka saling berpagutan. Tangan Munah berusaha melepas kemeja anaknya sambil tetap berciuman.

Beni melepas ciumannya, “gimana dengan ayah?”
“Ya dia harus berbagi. Lagian, apa yang tidak dia ketahui tentu takkan menyakitinya.”
“Apa mama gak mencintai papa?”
“Tentu saja mama juga mencintai papamu. Tapi mama juga mencintaimu dengan cara yang lain, yang tak pernah mama berikan kepada orang lain.”

Beni tampak mulai memikirkan kata – kata mamanya. Munah tak peduli dan tetap menghisap bibir anaknya. Beberapa saat kemudian Munah rasakan pantatnya diremas anaknya. Munah lantas bangkit dan melepas busana yang terpasang di tubuh anaknya hingga telanjang. Setelah itu Munah lepas juga semua pakaiannya hingga keduanya telanjang.

Tangan Beni kini meremas susu mama sedang Munah memainkan jari di perut anaknya. Munah ingin memegang dan menyepong kontol anaknya, tapi Munah tak ingin anaknya cepat keluar.

“Kamu tau betapa indahnya kontolmu nak?”

Tangan Munah mengelus wajah anaknya, sedang pahanya dibuka lebar hingga memeknya ada di perut anaknya. Munah mencium Beni, lantas berbisik di telinganya, “kamu juga liar, seliar mama. Iya kan?”

“Iya mah.”
“Kamu suka melihat mama sendiri mengtot dan nyepong anjing?”
“Iya,” erang Beni.
“Terus, kini kamu ingin kontol kamu di memek mama?”
“Oh.”
“Hmm?” bisik Munah. “Kamu ingin ngentot mamamu sendiri?”
“Iya mah,” kata beni hampir berteriak.

Munah menggigit telinga anaknya. Lantas mencium pipinya. Lantas mencium bibirnya. Puas berciuman, Munah duduk di perut anaknya. Setelah itu lantas Munah berlutut di atas anaknya.

“Arahkan kontolmu ke tempat yang kamu mau!”

Beni memegang kontolnya dan Munah perlahan menurunkan selangkangannya. Helm kontolnya perlahan memasuki memeknya.

Sensasi persetubuhan terlarang, hangat dan kerasnya kontol anaknya, serta perasaan penuh cinta bergemuruh di hati Munah. Tubuhnya mengejang dan kepalanya seperti tertarik ke belakang saat orgasmenya datang. Lantas Munah membungkuk hingga berbaring di dada anaknya. Tangannya memegang dada anaknya, Munah puas akan sensasi orgasme yang ia rasakan. Tangannya mengelus dada anaknya sementara selangkangannya mulai Munah gerakan maju mundur.

Munah menatap anaknya sambil tersenyum. Mata anaknya tertutup, kepalanya seperti ditekan ke bantal. Sepertinya Beni sedang menahan diri agar tak orgasme cepat – cepat. Lantas Munah mendiamkan pinggulnya hingga kontolnya diam terkubur di memeknya. Tangan Munah bergerilya dari dada anaknya hingga ke rambutnya.

Beni membuka mata dan menatap mamanya, Munah merasakan orgasmenya membuat dinding memeknya serasa mencengkram kontol anaknya.

“Terasa gak nak? Ini yang terjadi kalau kamu buat wanita keluar atau orgasme. Mama langsung keluar saat kontolmu masuk memek mama. Kamu bisa rasakan cengkramannya gak nak?”

Beni menggangguk cepat.

“Normal itu. Untuk membuat kontolmu mengeluarkan peju.”

Munah tersenyum, meraih tangan anaknya dan menempatakn di susunya dan meremas tangan anaknya agar tangan anaknya meremas susunya. “Mama ingin kamu semprotkan pejumu di memek mama nak.” Munah menatap mata anaknya saat dia angkat pinggulnya, lantas dibenamkan lagi. Munah mulai memompa memeknya lagi. “Mama ingin pejumu. Boleh mama minta pejumu nak?”

Munah melihat anaknya seperti meringis saat merasakan semburan peju anaknya di memeknya. Beni menghempaskan kepala ke bantal dan berteriak saat orgasme. Semburan peju di memek membuat Munah kembali orgasme. Munah kembali teriak saat pinggulnya bergetar tak karuan.

Keduanya terengah – engah saat mulai tenang kembali. Tubuh Munah berbaring di atas tubuh anaknya. Denyutan kontol anaknya masih dirasakan oleh memek Munah. Telinganya merasakan detak jantung anaknya. Munah bahagia. Munah merasa kepingan dirinya yang selama ini hilang kini telah kembali membuatnya utuh.

Munah mengelus dada anaknya. Munah mengerang saat tubuhnya juga dielus oleh anaknya.

“Beni cinta sama mama.”

Baru kali ini Munah merasakan kedekatan yang sangat amat dalam dengan seseorang. Hubungan terlarang ini bahkan membuat Munah merasa makin dekat lagi dengan anaknya, cintanya. Kerahasiaan ini membuat hubungan keduanya makin erat, yang mungkin takkan dimengerti oleh sebagian besar umat manusia.

Kontol anaknya akhrinya lepas dari memeknya. Digantikan dengan remasan halus tangan anaknya di susunya. Munah bangkit dan mencium bibir anaknya yang langsung dibalas.

Keduanya sedang bermesraan di ranjang saat Munah mendengar suara pintu depan terbuka. Munah hanya bisa tersenyum melihat anaknya panik, mengambil pakaian dan lari dari kamarnya. Sedang pakaian Munah diambil dan ditaruhnya di tempat cucian. Munah berusaha bertingkah senormal mungkin, meski memeknya masih merasakan kenikmatan sisa – sisa orgasme.

Beberapa hari ke depan, Munah dan anaknya mulai memakai istilah ‘happy hour,’ yaitu saat mereka berduaan di rumah sebelum suami Munah pulang. Saat happy hour itu, Munah sibuk kawin, baik dengan anaknya maupun dengan anjingnya.

Ajaibnya, suami Munah tak pernah menyadari apa yang terjadi. Saat dia bersenggama, di memek Munah masih terdapat sisa – sisa peju anaknya.

Namun kemudian, ‘happy hour’ tak lagi mereka rasakan cukup. Munah mulai merasakan keberanian anaknya muncul. Saat suaminya di rumah, terkadang sambil jalan, tangan anaknya meremas tubuh Munah. Terkadang rok Munah disingkap ke atas sementara suaminya sedang duduk minum kopi di sofa. Bahkan saat malam, anaknya menyelinap sementara suaminya tidur di sebelahnya. Terpaksa Munah menyepong anaknya di sebelah suaminya yang sedang asik bermimpi.

Kini, Munah mengganti kasur di kamar anaknya. Dari yang tadinya kasur single menjadi kasur double, atau dua kali ukuran sebelumnya. Untungnya Munah tahu, suaminya kalau sudah tidur susah dibangunkan. Maka dari itu, setiap anaknya datang, Munah langsung beranjak ke kamar anaknya untuk dikawini anaknya.

Munah tahu, kawin sama anaknya di saat suaminya ada di rumah sungguh beresiko. Tapi Munah justru menikmati sensasi penuh resiko itu. Dan juga Munah tak dapat menolak tubuh anaknya yang sangat menarik perhatiannya.

Gallery for Keluarga Maemunah