Kejadian di Kamar 303

Pagi itu di sebuah perusahaan, Pak Indra mengadakan meeting dengan beberapa pegawai penting di perusahaan nya.

Mereka adalah John, Revon, Gema, Adan, Andre, Ray, Angga, dan Lita.

“Jadi untuk meningkatkan penjualan produk perusahaan kita, kita akan bekerja sama dengan perusahaan dari Australia, dan kita diundang untuk meeting di Bali minggu depan, untuk itu saya mengirimkan kalian ber 7 untuk meeting tersebut. Mohon kerjasama nya” Ucap Pak Indra menutup meeting itu dan meninggalkan ruangan meeting.

“Wuiihh Baliii, asiiikk liburan kita gaes??” Ucap Lita kepada para kolega nya itu

“Ayookk kita sewa villa gaees, asik ga tuh?” Sambut Adan

“Iyaaah Asik, sekalian tuh lo berdua staycation, pepeett terooss” ledek Ray, karena memang Adan dan Lita sedang pacaran.

“Yaahh sirik aja loo Raayy” bales Adan

“Tadi bos sempat bilang ke gue, doi udah booking kamar hotel buat kita, kelas presiden gaes, gedee banget pasti tuh” ucap Andre

“Jiealaah kelas presiden, kenapa ga kamar hotel biasa aja kali yak? Siapa tau kita punya privacy ya ga?” ucap Angga sambil memberi kode pada Gema

“Alaahh privacy, bilang aja lo bedua mau cari bule yg bisa diajaakkk.. yaahh gitu lahh.” Ledek John

“Udah ahh, yang penting kita holidaayyy, yuk beb makan siang yuk aku laper” ucap Lita sambil keluar ruangan meeting bersama Adan

Kemudian beberapa dari mereka juga ikut meninggalkan ruangan meeting itu

 

Keesokan harinya, Angga, Gema, John, Ray, dan Andre lagi makan siang di kantin perusahaan itu

“Wah gawat bro, kemaren gue izin bini gue, dia malah minta ikut bro ke bali.” Ucap Ray

“Laah iyaa, terus bini lu ngajakin bini gue juga buat pergi juga.” Ucap John membalas Ray

“Jiaaahh, ancur dahh rencana, kalian kumpulan suami takut istri aaahh” ucap Angga kecewa

“Iyaa, gimana sih lu bedua, kan kita di Bali mau senang2. Gue, Angga, Andre dan lu bedua kan udah janji ga bakal bawa2 istri” ucap Gema

“Yah mau gimana lagi bro?? Bini gue udh ga percaya lagi ama gue sejak gue kepergok ama Jasmin” ucap Ray

“Gara2 bini lu juga dah Ray, bini gue pakek diajak2 juga” ucap John

“Ya udah kalo gitu, lo bedua misah aja penginapan nya ntar bareng pasangan lu masing2. Nih gue, Andre, Gema, Revon cari kamar berdua2, nah si Lita ama Adan biarin dah mereka staycation bareng, pokoknya acara kita ga boleh gagal.” Ucap Angga

Percakapan itu pun berakhir bersamaan dengan habis nya makanan di meja makan mereka

 

Pagi pagi buta sekali di hari keberangkatan ke Bali John dibangun oleh istrinya Dina. Dina saat ini berumur 33 tahun, seumuran dengan John, Dina bertubuh sangat ideal dengan tinggi nya 167cm dan berat badan 52 kg. Kulit dina putih, dan rambut nya panjang hingga 1 jengkal di bawah bahu. Payudara Dina padet dengan ukuran 34 B, Dina sudah mempunya seorang anak laki2 yang kini berusia 11 tahun bernama Justin, Justin tidak ikut ke Bali dan sudah dititipkan dengan Kakek Nenek nya dari semalem

“Pah, ayok bangun nanti kita ketinggalan pesawat loh!” Ucap Dina yang sudah selesei siap2 lengkap dengan segala koper.

“Ahh iya Mah, Papa mandi dulu yah” ucap John sembari bangkit ke kamar mandi

Mereka harus bangun pagi2 sekali dikarenakan dari Kota mereka harus menempuh perjalanan darat dulu ke bandara yang jaraknya ditempuh dalam 2 jam.

Jam sudah menunjukkan pukul 11 siang. Angga, Lita, Adan, Andre,Rivon, Gema, John, dan Dina sudah berada di lobby bandara, jam keberangkatan mereka masih 2 jam lagi.

Tak lama sebuah mobil berhenti di depan mereka, Ray turun dari mobil itu bersama istrinya Shima, kemudian Randi anak mereka yg berumur 10 tahun juga ikut mereka bawa.

“Wah keluarga komplit ini.” Ucap Angga meledek

Shima berumur 29 tahun, sama dengan Ray. Shima bertubuh agak bongsor, dan juga berkulit putih seperti Dina, sangat kontras dengan Ray yang berkulit gelap.

“Hayy sis, mana Justin ga ikut toh?” Tanya Shima pada Dina

“Enggak sis, takut nanti repot, lagian cuma 3 hari kan.” Ucap Dina

Tak terasa tibalah saat nya boarding, mereka pun masuk ke dalam pesawat yang menuju ke Bali

 

Pukul 4 sore akhirnya mereka mendarat di Bali, sebenarnya jadwal meeting nya 2 hari lagi, namun bos mereka memberikan mereka waktu 3 hari untuk berada di Bali, hari pertama saat mereka mendarat, 1 hari meeting, dan 1 hari bebas.

Mereka pun menuju ke hotel dengan sebuah minibus. Ternyata hotel John dan Dina berbeda dengan hotel yang lain.

“Lah Ray, kok hotel kita beda ya? Bukan nya yang bawa keluarga ditempatkan di satu hotel?” Ucap John kepada Ray

“Wah gue juga ga tau nih yang booking kan Angga, gimana nih ga?” Tanya Ray

“Yaah sorry broo, tapi gapapa lah deket pun cuma jarak 1 km kok” jawab Angga

Sebenernya hal ini sudah di setting oleh Angga. Angga, Ray dan yang lain sebenarnya sudah berencana untuk mengadakan party untuk minum2 dan bakal ngadain night party di kelab malam, apalagi Bali.

Sementara John adalah bagian dari strategi, karena John pribadi nya terlalu serius dan idealis, John dan Dina dimanfaatkan untuk alibi Ray kepada Shima.

Sesampainya di hotel dan kamar masing2. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 Tiba2 John ditelfon oleh Andre.

“Bro, kita mau keluar nih, lo mau ikut ga?”

Karena John berasa sakit kepala dan capek karena perjalanan, John pun menolak tawaran itu dan memilih untuk istirahat

“Waduh, sorry deh bro, gue capek banget nih, sakit kepala gue.”

“Yaahh, Bali nih broo, lo ga rugi nih jauh2 kesini main di kamar mulu? Dina mau ikut ga?” Tanya Andre

“Mah, kamu mau ikut ga sama anak2 yang laen pada mau jalan2 katanya, aku mau istirahat dulu gimana?” Tanya John ke Dina

“Wahh, boleh Pah, lagian aku belum pernah juga ke Bali, Shima ikut ga pah?” Tanya Dina

“Wah ga tau juga mah, mamah tanya aja!, broo Dina ikut katanya.” Lanjut John menjawab Andre

“Okee kita jemput Dina ya 10 menit lagi nih udah jalan” ucap Andre

Dina kemudian segera bersiap2. Setelah mandi, Dina berpakaian baju kemeja putih dengan jaket berwarna pink, dan juga rok hitam 2 hari di atas lutut.

Dan tak lama, John kembali ditelfon Andre untuk mengabarkan bahwa mereka sudah diparkiran hotel John dan Dina. Dina pun segera turun

 

Namun, saat Dina menaiki mobil, semua nya tak terjadi seperti seharusnya, Shima dan anaknya tidak ikut, di Dalam mobil hanya ada Andre, Ray, Angga,Revon, Gema dan Pak Dudung supir kendaraan yang mereka sewa itu. Sementara Lita dan Adan juga tidak ada di dalam mobil itu, karena mereka memang sudah janjian untuk pergi berdua saja dan tidak ikut ke dalam rombongan.

Dan inilah yang terjadi di kamar 303. Sebuah kamar di lantai 3 hotel berbintang 5 itu, kamar yang cukup besar. Di balik pintu kayu tebal dan mahal bertuliskan 303 itu, tidak ada yang tau.

Di atas meja makan kecil dari kayu setinggi lutut (untuk makan lesehan) terbaring seorang wanita yang matanya ditutup sebuah kain merah, kemudian kedua tangan nya berada di kedua sisi tubuhnya, kedua kakinya terlipat mengangkang, dengan betis dan paha nya menempel karena dililit oleh semacam selotip hitam. Rok nya yang sudah terangkat, dan celana dalam putih dari satin nya terekpos. Wanita itu adalah Dina. Dina dikelilingi oleh 5 orang pria . Revon di bagian atas kepala nya Gema dan Angga disisi kiri nya, andre di bagian kanan dan Ray yang berada di dekat selangkangan Dina sedang mendokumentasikan video di bagian selangkangan Dina yang masih tertutup CD itu.

 

“naikkan baju nya!!” Teriak Andre kepada Dina.

Dina yang terbaring itu menaikkan baju nya hingga membuat pusar nya kelihatan, Ray pun mengarahkan kamera nya ke bagian perut Dina.

Sementara Revon memegang kepala Dina, Gema mengelus2 pipi Dina, dan Angga mulai meremas2 payudara kiri Dina.

Ray masih sibuk mendokumentasikan tubuh Dina, sementara Andre mengarahkan Ray bak seorang sutradara agar pengambilan gambar nya bagus.

Gema kemudian menarik lagi baju Dina ke bagian atas hingga BH dina terlihat, dan menurunkan sisi kiri BG Dina sehingga payudara kiri nya menyembul, Gema kemudian memutar2kan jari telunjuknya di aerola dan puting kiri Dina, kemudian mulai sesekali menghisap puting kiri Dina, kemudian setelah menghisap nya Gema kemudian menciumi bibir Dina. Gema kemudian memainkan lidahnya sehingga Lidah Dina dan Lidah Gema seperti saling bergulat. Ray yang sedang mendokumentasikan Gema memudian mengarahkan kamera nya ke bagian selangkangan Dina yang ternyata di sana sudah Ada Angga yang berlutut dan mencium2 dan menjilat2 meki Dina yang masih tertutup CD

Gema kemudian berdiri, dan posisi nya digantikan oleh Revon, Revon kemudian juga mencium Dina dan memainkan lidahnya persis seperti yang dilakukan Gema sebelumnya, namun tangan kiri Revon sambil menurunkan sisi kanan BH Dina dan memelintir2 puting kanan Dina. Angga yang tadinya berada di selangkangan Dina, tiba2 sudah berada di kiri Dina dan setelah Revon melepas bibirnya dari bibir Dina, Angga pun melakukan hal yang sama. Angga memegangi kepala Dina dan mencium dan memainkan lidahnya juga dalam bibir Dina, permainan Angga tampak lebih pro dibandingkan Revon dan Gema. Dina tampak sedikit ada penolakan karena bau mulut Angga yang terasa kuat bau alkohol dimana sebelumnya memang Angga minum alkohol.

Kamera Ray kemudian kembali mengarah ke selangkangan Dina, disana ternyata sudah ada Andre yang memainkan tangan kirinya maju mundur mengikuti alur bentuk meki Dina yang masih tertutup CD

 

Disisi kiri Dina ternyata Revon sudah membuka celana nya dan masih memakai CD, kemudian dia memegang tangan Dina dan menuntunya untuk menggesek2 penis nya yang masih tertutup CD itu. Di bagian atas Angga kemudian terekam meremas2 payudara kiri Dina dan tak lama tiba2 Revon sudah mendekatkan kepala nya ke payudara kiri Dina kemudian menghisap2 puting kiri Dina

Ray kemudian menjauhkan posisi nya agar bisa merekam secara keseluruhan, Angga kemudian sudah berpindah di sisi kanan Dina dan menghisap2 payudara kanan Dina, sementara Gema mengelus2 perut Dina di sebelah kiri Dina, Andre masih terfokus memainkan tangan nya di bagian selangkangan Dina.

Dari kamera Ray terekam Dina dikelilingi 4 laki2 seolah2 seperti seekor binatang buruan yang sedang di santap oleh 4 ekor harimau yang sedang lapar.

Kemudian ikatan di kaki Dina dilepas, dan tubuh Dina kemudian digotong ke lantai di sebelah meja itu. Penutup mata Dina pun juga dilepas. Gema dan Angga kemudian datang menghampiri tubuh Dina dengan masing2 membawa 2 hanger baju di kedua tangan mereka, Gema jongkok di atas kepala Dina sambil mengusap2 ujung hanger itu ke kedua puting susu Dina, sementara Angga menggesek gesekkan hanger itu ke bagian perut Dina sehingga membuat Dina geli.

Revon kemudian juga ikut bergabung dengan membawa hanger nya sendiri yang kemudian ujung nya dimasukkan ke dalam mulut Dina, Dina disuruh menjilat2 Hanger tersebut. Gema dan Andre kemudian memainkan hanger mereka di puting kanan Dina, sesekali mereka jepit puting kanan Dina dengan hanger yang mereka mainkan itu. Ray masih fokus untuk mendokumentasikan adegan itu