JKT48 Series : Frieska Laksani, B.I.N.G.O
Hey, namaku Radit, 20 tahun aku sekarang sedang menempuh perkuliahan di salah satu universitas terkemuka di Bandung. Sejak nonton JKT48 pertamakali di kampus, aku sudah terpincut dengan penampilan mereka yang menarik. Sejak saat itu aku mulai searching mengenai masing-masing profil member satu per satu, namun ada satu member yang sangat menarik perhatianku, sosoknya sungguh memesona namun mempunyai kepribadian yang sangat tenang, member ini bernama FRIESKA ANASTASIA LAKSANI
“Kebetulan itu sebenarnya skenario yang telah disiapkan”
Lagu B.I.N.G.O mengiringi kedatanganku di venue JKT48 Handshake Festival. Event Ini adalah salah satu event yang paling ditunggu oleh fans JKT48, tak terkecuali aku. Di event ini kita bisa lebih dekat dengan oshi kita dengan cara handshake dan mengungkapkan sepatah dua patah kata terhadap idola kita. Ini adalah pertamakalinya aku mengikuti event ini, rasa senang bercampur gugup pun menghampiri, padahal ruangan disini cukup dingin namun tak ayal keringat tetap bercucuran. Aku mempunyai 5 buah tiket handshake atas nama FRIESKA , karena tidak ingin antre lagi, aku langsung menukarkan semua tiketku. 1 tiket = 10 detik, berarti aku memiliki waktu sebanyak 50 detik untuk mengobrol dengan oshi. Akhirnya waktu yang kutunggu pun tiba, saat itu FRIESKA menggunakan rompi hitam, kaos putih, dan bertopi hitam yang sangat enak untuk dipandang. Frieksa : “Hallo, selamat datang” (sambil menjulurkan tangan & tersenyum manis) Aku : “Hey Frieska” (menjabat tangan sambil gemetaran) Frieska : ” Eh kamu kok gugup gini sih, santai aja kali” Aku : “Hehe iya fries, soalnya ini pertama kali aku handshake sama kamu, aku dateng jauh jauh dari Bandung cuma buat ketemu kamu loh” Frieska : “Oh kamu dari Bandung ya, sama dong kayak aku, masa sih kamu kesini cuma ketemu sama aku ?” (dengan nada manja) Aku : “Haha, aku becanda, masa iya aku kesini cuma buat kamu, kan orang di Jakarta bukan cuma kamu doang” Frieska : “Ih kamu maaah” (dengan muka cemberut) Aku : “Pengen banget emangnya ? haha, eh kamu makin gemes deh kalo cemberut gitu hehe, oh iya fries, doain aku ya besok aku udah mulai kuliah lagi niih” Frieska : “dih geer banget masnya, oh iya ? aku juga besok udah mulai kuliah lagi lho, jangan jangan kampus kita sama lagi ?” (sambil tertawa) Aku : “Hmm semoga bener ya fries haha, oh iya, kamu yakin ngga kita bakal ketemu lagi dalam waktu dekat” ? Frieska : “Ya mungkinlah, kan takdir ngga ada yang tahu mas nya hehe” Security : “Yak waktu sudah habis” Aku : “Wah udah abis nih, fries, sampai jumpa lagi ya” Frieska : Iya, dadah mas nya” (melambaikan tangan dan tersenyum manis lagi) Tadi mungkin 50 detik terlama dalam hidupku, saat bertatapan dengannya dunia serasa berputar lebih lama. Entah mengapa, aku mempunyai firasat akan sering bertemu dengannya bahkan meskipun itu hanya dalam mimpi sekalipun. Dan ternyata firasatku kali ini tidak meleset.
Bingo,Bingo akhirnya kita berjumpa lagi
Waktu menunjukkan pukul 8.15 Malam, harusnya mobil travel dengan tujuan Bandung yang aku tumpangi ini sudah berangkat 15 menit yang lalu, namun karena sepi penumpang agen travel memutuskan untuk menunda keberangkatan. Awalnya aku merasa kesal dengan keputusan ini namun kekesalan itu segera memudar setelah melihat sosok wanita yang tidak asing bagiku. Aku cukup lama menerka siapakah wanita itu sampai aku mendengar suara lembut yang aku kenal “Mas, masih ada yang kosong untuk keberangkatan ke Bandung, untuk jam sekarang ?” ujar wanita itu. “Oh, banyak mba, masih kosong banget mba, baru ada dua orang” sahut petugas travel. ” Boleh deh mas, pesen satu kursi ya, di bagian belakang” kata wanita itu. “Oke mba, atas nama siapa tiketnya?” ujar petugas. “Atas nama FRIESKA ANASTASIA LAKSANI mas” ujar wanita itu. “Oke, mba, ini tiketnya, silakan langsung masuk aja mba, sebentar lagi langsung berangkat” kata petugas travel. FRIESKA ANASTASIA LAKSANI, mendengar nama wanita itu tenggorokanku langsung tercekat,”bagaimana mungkin dia bisa seorang diri pulang ke rumahnya, padahal kan dia bisa bareng Melody, kakaknya” batinku. Frieska langsung mengambil tempat duduk di sebelahku dan langsung melepaskan rompi yang ia pakai saat event tadi dan hanya membiarkan kaos putih bertuliskan JKT48 yang membungkus badannya . Ia terlihat sangat letih namun tidak mengurangi kecantikannya. Frieska sepertinya tidak menyadari kehadiranku, wajar saja aku baru pertamakali bertemu dengannya secara langsung dan sulit baginya untuk mengingat fans nya satu per satu. Aku yang masih kaget, mencoba untuk memulai obrolan dengannya.
“Hey frieska, kamu masih inget ngga sama aku” ? “kataku “Hmm, sebentar deeh, aku inget dulu ya, hmm kamu tadi handshake sama aku ya ? eh kamu tadi belum nyebutin namamu loh, mas nya, jadi namamu siapa ?” ujar frieska sambil tersenyum dan menjulurkan tangannya “Oh iya, aku tadi lupa hehe, namaku Radit, akhirnya kita bisa jumpa lagi kan ?, kok kamu pulang sendirian sih, ngga bareng Melody atau member dari Bandung lainnya ?” ujarku ” Oh hey Radit, salam kenal ya, aku seneng kita bisa ketemu lagi hehe. Iya nih Melody lagi nginep di rumahnya Haruka bareng member lain. Tadinya aku mau ikut, tapi aku besok harus udah masuk kuliah lagi, jadi ngga bisa deh” kata Frieska. “Ya sayang banget ya, tapi kamu berani banget deh pulang sendiri, ngga takut apa ? ujarku ” Ya ngga dong, kan ntar ada kamu yang ngelidungin aku kalo aku kenapa-napa” kata Frieska sambil menatapku. “Haha kamu bisa aja, iya dong aku pasti jagain kamu kok” kataku. “Asyik, ya udah deh, aku tidur dulu ya, cape banget abis event tadi” tatap Frieska ” Oke deh, Oyasumi my oshi” ujarku. Perjalanan ke Bandung harusnya hanya sekitar 30 menit lagi, namun terasa berjalan lama karena macet yang luar biasa di Tol Cipularang. Frieska sudah tertidur pulas sambil memangku tas nya yang berwarna jingga. Semakin lama kepalanya bersender di pundakku. Aku kurang enak jika membangunkannya. Melihat pemandangan ini, nafsuku mulai tumbuh, perlahan aku mulai melingkarkan lenganku lalu membelai rambutnya yang lembut nan harum lalu mencium rambutnya. Lalu, aku mulai menyentuh wajahnya yang halus dan sedikit mencubit pipinya yang menggemaskan. Frieska tetap tidur tak bergerak. Seperti mendapatkan lampu hijau, aku semakin berani. Aku menatap bibirnya yang ranum dan sedikit terbuka, aku tersenyum geli, aku pun mulai mengusap bibirnya lalu seketika mengecup bibirnya yang manis. Nafas Frieska perlahan mulai memburu. Akhirnya, Frieska mulai membuka matanya, namun tetap membalas ciumanku bahkan sambil memainkan lidahku. Bak mendapatkan durian runtuh, aku pun mulai agresif dan mulai meraba dadanya yang sangat kenyal dari luar kaos JKT48 nya. Frieska pun meracau sambil mengeluarkan desahan kecil. Aku mulai mengangkat kaos JKT48 nya, dan mengusap usap perut dan punggunya yang putih. Dan perlahan tampak bra berwarna merah muda yang menyangga kedua payudaranya. Aku yang semakin bernafsu mulai menciumi payudaranya dari luar bra nya. Nafas Frieska semakin berdegup lebih cepat. Ahhhh, Frieksa mendesah lebih keras, aku semakin bernafsu lagi, lalu aku mengangkat bra yang membungkus payudara indahnya. Aku langsung meremas kedua payudaranya dengan gemas. Areolanya yang berwarna coklat muda sungguh menggoda, putingnya sudah mencuat ke atas. Aku mulai mencicipi setiap inci dari payudaranya, aku basahi semuanya dengan air liurku. Nafas Frieska tersengal-sengal sambil mendesah dan menutup matanya. Aku menaruh tangan Frieska di selangkanganku, tanpa dikomando olehku, dia mulai meraba-raba penisku dari luar celanaku. Nafasku semakin bergelora olehnya. “Enak ngga?” Frieska mulai membuka suaranya. “Ah iya enak banget, ahhh” ujarku” Aku menuntun Frieska untuk membuka resleting celanaku dan membuka celanaku. Lalu ia meraih penisku yang sudah tegang, dan mulai menarik ulur penisku . Aku semakin mendesah. Sepertinya penumpang yang duduk di depan dan supir tidak menyadari karena si penumpang tertidur sementara supir terfokus ke jalanan tanpa sedetikpun menoleh ke arah kami. Tangan Frieska terus menari-nari di penisku, sementara tanganku sudah dibimbing Frieska untuk menyentuh organ vitalnya yang ternyata sudah mulai basah, aku pun mulai mengusap-usap vaginanya yang sedikit berbulu lalu mulai memasukkan jariku ke dalam. “Ahhh.. Ohhh. ” Frieska semakin meracau. Aku semakin mempercepat kocokanku dan vaginanya semakin berkeringat dan tak lama kemudian mengeluarkan cairan yang hangat, membuatku semakin bernafsu. Tak tahan lagi, aku mulai membimbing Frieska untuk menjepit penisku dengan pahanya, aku kembali mendaratkan ciuman di bibirnya, frieska kembali membalasnya. Aku mulai memompa penisku di pahanya.. Ahhh enak banget Frieskaaaaa, ouhhh aahhh, ujarku Nikmati aja, kamu fans yang beruntung, ujar Frieska sambil tersenyum Aku semakin mempercepat kocokanku, karena tidak tahan lagi, aku menyemprotkan air maniku berkali-kali di tengah jepitan pahanya. Frieska tersenyum, lalu mengambil tisu untuk mengelap penisku, dan membersihkan badannya Hihi, sementara segitu dulu ya, Radit” Ujar Frieska “Ah iya, makasih banget yaa, my oshi “kataku Mobil travel yang kami tumpangi sudah sampai di pintu Tol Pasteur, kami mulai kembali merapikan baju masing-masing. “Frieska, nanti kamu pulang sama siapa, bareng yuk sama aku” kataku “Maaf Radit, nanti aku dijemput orangtuaku, mungkin lain kali ya, hehe” ujar Frieska Akhirnya kami sudah sampai di pool tempat berhentinya mobil Travel, mobil jemputan Frieska sudah datang. Aku sepertinya kehilangan jejaknya karena aku tadi ke toilet dulu sebentar. Sementara itu, seorang petugas travel mendatangiku, lalu menanyakan sesuatu. Mas, tadi kenal sama cewek yang semobil bareng mas ? ujar petugas “Oh, kenal mas, memang kenapa ?” kataku “Mmm, ini sepertinya tadi ada kartu identitas yang tertinggal saat pembayaran, boleh saya titip mas saja ?” ujar petugas ” Boleh mas” ujarku. Saat melihat kartu identitasnya, yang ternyata merupakan kartu mahaiswa yang sudah tidak asing lagi bagiku. Dan ternyata FRIESKA ANASTASIA LAKSANI satu kampus denganku. Ah, ternyata tadi bukan pertemuan terakhir kita, batinku
Untungnya aku, terus menunggu, takdir pun berpihak padaku, love love me do
Ini karya pertama ane, jika memungkinkan akan diupdate, mohon saran dan kritikannya