HATI KECIL

ini hanya untuk menyalurkan hobbi saya dalam menulis cerita yg mungkin tidak bagus bahkan masih berada jauh dibawah kata baik,,namun saya memiliki uneg” yg mengganjal saat banyak tread yg saya baca hasil karya para suhu di forum ini. Untuk itu saya mencoba menuangkan uneg” saya selama jadi silent reader,,semoga sepenggal cerita ini bisa sedikit menghibur para suhu semua,,sembari menunggu update karya sang maestro disini​

Cerita ini murni hanya fiksi dan imajinasi nubi semata dan gagg ada maksud sara ataupun menghasut,,,

To the point ajj deh

HATI KECIL​

Aaaaaaaccchhhh,,,,uuuccchhhh,,,
“teruuuss freeedd,,,,sodok yg dalammmm” desahan serta racauan wanita cantik dan bertubuh molek ditengah persetubuhannya dengan seorang pria yg selama ini jadi rekan kerjanya di sebuah perusahaan yg bergerak dalam bidang asuransi ketenagakerjaan

Oouuuuucchhhh
“enak bgt memek lhu Yas,,,ngejepit bgt terasa dikontol gue” balas Fredy yg merasakan kenikmatan yg luar biasa akibat batang penisnya yg seperti di urut oleh dinding vagina lawan mainnya

30menit yg sangat menggairahkan bagi kedua insan itu sampai waktu makan siangpun mereka habiskan dengan merengkuh kenikmatan dunia.

Setelah mereka mencapai kepuasan bersama akhirnya mereka kembali merapikan pakaiannya masing”

“gila kamu Yas memek km bener-bener sempit bgt ampe gue gak nahan lama kalau ngewe sama km” ucap Fredy sembari merapikan pakaiannya

“ahh km Fred kayak baru pertama kali aja ngentot ma gue” balas Tias yg sedang merapikan meja kerjanya yg tadi mereka jadikan arena pertempuran birahinya

Memang Fredy dan Tyas ini teman satu fakultas juga sekarang jadi rekan kerja di perusahaan yg sama. Sebenarnya mereka berdua masing-masing sudah miliki pasangan bahkan Tyas sudah memiliki 2 orang anak hasil pernikahannya dengan Budi yg tak lain sahabat mereka satu fakultas semasa kuliah,sedangkan Fredy hanya memiliki seorang putri yg sekarang duduk di bangku sekolah menengah pertama.
Memang dulu Tyas lebih memilih Budi karena kecerdasan Budi juga kebaikannya mampu meluluhkan hati seorang primadona kampus pada saat itu, walaupun Tyas tau kalau Fredy sangat tergila-gila padanya

Entah bagaimana awalnya sekarang Tyas malah memilih selingkuh dengan Fredy di belakang suami serta kedua anaknya.

Disuatu tempat diwaktu yg sama terlihat seorang remaja sedang meringis kesakitan akibat tangannya yg sedang di sabet rotan oleh seorang kakek tua yg tak lain kakek dari sang ibu

PREEEEETT,,,,PREEEETTT
“huuuuppptt” sabetan rotan yg sangat kencang di arahkan pada kedua tangan sang remaja
Anak itu hanya bisa menahan napas agar sakit yg dirasakan Pada kedua tangannya bisa sedikit berkurang

Hal itu memang bukan hukuman buat si anak melainkan itu semua memang latihan fisik yg sejak usia 6thn lalu ia mulai. Sang kakek hanya tersenyum melihat wajah sang cucu saat menerima sabetan rotan

Tiba-tiba sang kakek menghentikan aksinya dan beranjak meninggalkan si cucu yg masih mengadahkan kedua tangannya kedepan dan kedua matanya masih terpejam,,sang kakek rupanya kembali mendekati cucunya namun ada yg berbeda kali ini di rasakan si cucu karena walau dengan mata tertutup dia bisa tau kalau sang kakek kini membawa sebilah benda yg lebih padat juga keras dari rotan yg tadi menjamah tangan serta badannya

PRAAAAKKK

Tanpa aba-aba sebilah kayu terasa keras menyentuk tengkuk keppala belakang Si cucu hingga hancur kayu tersebut namun si anak tetap tak bergerak sedikitpun akibat kayu tersebut dan tanpa meninggalkan bekas sedikitpun pada kulit tengkuknya.

Nampak sang kakek tersenyum puas atas tindakannya, betapa nahagianya sang kakek melihat sang cucu kesayangannya telah mampu mencapai tingkatan ini.

“kemarilah cucuku” ucap sang kakek seraya menepuk pundak sanag cucu

Sang cucupun bangkit dari duduknya dan menghadap sang kakek

“kenapa kek”tanya sang cucu

“selesai sudah tahap demi tahan latihan yg kakek berikan padamu, sekarang kamu sudah sampai pada tingkat yg sangat sulit dan hanya kamu yg bisa melakukannya sendiri” ucap sang kakek

“benarkah kek, sekarang apa yg harus Adi lakukan” tanya sang cucu

“tingkat akhir dan paling sulit itu ialah menahan hawa nafsu” jawab sang kakek

Sang cucu mampak berpikir mendengar perkataan sang kakek, walau diusia yg masih belia namun sang cucu sudah sangat mengerti arti perkataan sang kakek, memang sangat sulit kalau harus bisa menahan nafsu yg kakek maksud.

“kamu sudah mengerti kan apa yg kakek maksud”

“iya kek,, Adi mengerti,,,tapi apakah Adi bisa melakukannya”

“kakek percaya padamu cucuku”

Akhirnya Adi kini berada di rumahnya yg selama dia lahir hingga saat ini ia tempati bersama kedua orang tuanya serta kakak perempuannya, terasa sepi memang rumah ini walau yg ngisi 4orang + 1orang asisten rumah tangga namun tetap saja sepi.
Seperti biasa Adi sepulang sekolah pasti menyempatkan diri mampir ke rumah kakeknya guna latihan fisik semacam silat, selesai latihan barulah ia pulang kerumah menjelang sore. Adi ini seorang remaja yg sangat pemalu serta pendiam, baik disekolah ataupun di rumah, padahal dari fisik Adi lumayan bongsor karna seringnya berolahraga bareng kakeknya semenjak 6thn silam.
Berbeda dengan sang kakak yg aktif juga terkesan tomboy walau rambutnya panjang tergerai, kulit putih serta tinggi sekuping dari Adi.

Viny anggraeni memang kakak yg sangat cuek dimata Adi namun jauh dari lubuk hatinya itu Viny sangat sayang pada Adi karena Viny tau akan kesepiannya Adi.
Semenjak kelahiran Adi keluarga yg dulunya sangat harmonis kini sangat hambar, bahkan untuk makan bareng aja sudah lama tidak terjadi, semua sibuk dengan urusan masing-masing.

PoV Adi

Sedih rasanya hidup seperti saat ini, tak ada tempat untuk berkeluh kesah, tak ada juga orang di rumah ini yg peduli akan keluarga, apa ini yg disebut keluarga bahagia, aku rasa ini bagai rumah kosan di luar kota, semua penghuninya sibuk sama urusan masing-masing, hanya kak Viny yg masih suka iseng gangguin aku dirumah,,walau bikin kesel namun aku senang masih dianggap ada dirumah ini…..

Selesai mandi sore aku beranjak kedapur tempat aku biasa melaksanakan kewajibanku setiap hari. Sesampainya di meja makan aku segera laksanakan kewajibanku.
Memang beginilah keseharian keluargaku, jam 4sore aku makan nanti jam 5 kakaku yg makan, jam 6 ibuku makan dan terakhir ayahku di jam 7 sore jelang malam.
Tak ada acara serapan pagi bersama juga tak ada makan malam bersama, semuanya bagai saling tak mengenal saja. Itu terjadi dari dulu menjak aku kecil hingga sekarang.

Pendahuluan yg terkesan membosankan yah.
Segini dulu cerita membosankannya suhu, esok dilanjut lg
Silahkan saran kritiknya suhu semua