Derita Sang Pengadu Domba
Hai, perkenalkan namaku Elsa. Aku adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Orang tuaku memiliki 3 orang anak, 2 anak laki-laki yaitu Abang dan adikku lalu 1 anak perempuan yaitu aku. Saat ini aku sedang melakukan studi di tingkat SMA sementara adikku di SMP dan Abangku sudah bekerja. Kami bisa dibilang adalah keluarga harmonis nan berkecukupan. Kedua orang tua kami yang bekerja sebagai pengusaha ekspor impor, sering kali membuat mereka tidak berada di rumah bahkan ketika di hari libur. Hal ini membuat abangku yang bernama Ferrel sering kali berbuat ‘mesum’ dengan pacar-pacarnya di rumah, kenapa pacar-pacarnya, ya karena pacar bang Ferrel yang sangat banyak. Bisa misal sabtu ini dengan si A, minggu depan si B. Pernah pada suatu waktu aku gak sengaja memergoki bang Ferrel sedang berciuman dengan pacarnya yang terakhir kuketahui bernama Rena. “Ups” ucapku kaget “Astaga! Kamu ngapain?!” ucap Bang Ferrel kaget “Lah abang yang ngapain?!” ucapku kembali “Ah diam ae kamu anak kecil!” bentak Bang Ferrel “Kubilangin Papa Mama ya!” ucapku lantang “Heh! Jangan tolol! Awas kamu ya?!” bentak Bang Ferrel Aku yang ketakutan dengan amukan bang Ferrel langsung kabur ke kamarku. Ferrel Aku sejak kecil selalu disayang dan dimanja oleh kedua orang tua hingga akhirnya orang tuaku memutuskan untuk memiliki anak kedua pada saat usiaku berumur 6 tahun. Seluruh kasih sayangku berpindah ke sang anak kedua yang diberinama Elsa. Mulai beranjak dewasa, karena aku dianggap sebagai Kakak sulung maka aku tak pantas untuk mendapat perhatian lebih, itulah yang membuat pribadiku menjadi pribadi yang pembangkang. Disaat aku mulai bekerja dan menghasilkan uang sendiri, aku mulai berfoya-foya menggunakan semua uangku untuk bergonta-ganti pacar, mulai dari yang perawan hingga yang janda anak 1. Hampir mereka semua pernah aku tiduri di rumahku ketika adik-adikku dan kedua orang tuaku tak berada di rumah. Namun suatu hari ketika aku sedang bercumbu dengan kekasihku yang bernama Rena. Adik perempuanku si Elsa memergoki kami yang tengah berciuman. Aku sempat memarahinya namun sepertinya ia bukannya takut tapi malah melaporkan perbuatanku ke kedua orang tua kami yang membuat kedua orang tua kami mengamuk besar kepadaku bahkan hendak mengusirku jika aku tak menuruti apa mau mereka. Akhirnya aku merencanakan pembalasan ke Elsa yang sok cantik dan cepu itu dengan memberikannya pelajaran yang berarti. Aku mengajak rekan-rekan kerjaku yang total berjumlah 5 orang yang terdiri dari 4 pria dan 1 wanit yaitu si Rena untuk memberi ‘Pelajaran’ kepada Elsa. Kami merencanakan sex party di rumah yang nantinya akan melibatkan Elsa sebagai pemain utama. Dua minggu menjelang eksekusi, Aku menyuruh rena untuk mendekati Elsa, walaupun Elsa terkesan menolak pendekatan Rena, namun Rena gigih yang akhirnya perlahan Elsa mau berbaur dan berteman dengan Rena. Rena menceritakan padaku bahwa Elsa memiliki potensi untuk liar namun ia menahan diri dari perbuatan tak senonoh menurutnya itu, Elsa mengaku pada Rena bahwa ia pernah colmek dirinya sendiri ketika membayangkanku, dan hal itu membuatku tertawa geli, “Dasar calon lonte!” pikirku. Disisi lain, aku mengumpulkan 4 teman laki-lakiku yaitu Doni yang berperawakan besar dan tinggi ia adalah rekan kerjaku yang memiliki hobi sama denganku yaitu bergonta-ganti pacar, lalu Roni berperawakan Kurus pendek, lalu Riko berperawakan six pack berisi dan terakhir senior perlendiranku yaitu Pak Joni yang menjadi suhuku dalam menjajaki wanita-wanita penghibur. “Jadi kita akan liburan kemana nih rel?” tanya Roni “Gak kemana-mana, kita di rumahku aja” ucapku “Lah kata lu mau party, party kok di rumah?” tanya Doni “Sex party gaes, kalian pasti suka” ucapku yang diikuti senyum sumringah mereka berempat “Gimana? Gimana? Siapa ceweknya?” ucap Riko antusias “Nanti ada 2 wanita yang akan memuaskan kita, salah satunya Rena, bu Manager muda kita” paparku “Wah seriusan lu rel? Ikhlas lu si bu Rena kami gilir?” tanya Doni bersemangat “Ikhlas gua, tau kok gua lu pada pengen cobain ibu itu, nikmat banget bro, sayang kalau gak dicobain” ucapku menggoda mereka “Wah elu emang temen terbaik kami lah rel, pak joni tuh yang sering coli bayangin bu Rena haha” ucap Roni “Menarik menarik, hmm yang satunya lagi siapa rel?” pak Joni mulai berkomentar “Rahasia, nanti kalian juga akan tau” ucapku. 2 minggu berlalu, Hari dimana kami akan melakukan penjebakan terhadap Elsa akan dilakukan. Hari ini kedua orang tuaku sedang berada di negara tetangga untuk melakukan studi bisnis mereka, ini memberikanku kesempatan untuk menguasai rumah sepenuhnya. Adik terakhirku si Dodi menginap di rumah temennya. Dan si Elsa baru akan pulang dari sekolahnya nanti sore. Diawali doni yang tiba, rena, riko, roni dan terakhir pak joni. Aku mempersilahkan mereka semua untuk duduk di ruang tamuku terlebih dahulu sebelum nanti kami akan melakukan sex party di ruang tengah. “Gila! Besar banget rumah mu ya rel!” ucap Roni “Iya kan ron, bu Rena tuh yang udah biasa kesini” timpal Doni “Bu bu… panggil aku mba atau kak aja deh, berasa tua banget, padahal masih tuaan pak joni hehe” ucap rena “Tua-tua tapi perkasa kalau saya mah ren” ucap pak joni diikuti tawa kami semua “Jadi biasa lu ngentot sama kak rena dimana rel?” tanya Riko “Kadang disini, kadang di dapur, kadang di ruang tengah” paparku “Widih exhib ya, patut deh ketauan lu sama adek lu itu haha” timpal Doni Aku lalu mengarahkan mereka untuk berpindah ke ruang tengah yang lebih luas, tanpa babibu kulihat Doni, Roni, Riko dan Pak Joni mulai melepas pakaian mereka dan menyisakan celana dalam saja. “Buseeeet… udah mau mulai aja? Pemanasan dulu kali wahai pak bapak” ucap rena yang terkejut dengan kelakuan rekan-rekanku
Aku mulai mendekati rena membuka kemeja ketat kotak-kota milik rena sehingga kini toket berukuran 36B miliknya terpampang jelas dihadapan para pria kehausan syahwat ini. “Gede bener mba, tak kirain body kecil, toketnya cumil-cumil” ucap Pak Joni kagum “Wih sepele bapak, ini semua akibat perbuatan Ferrel haha” ucap Rena yang seketika membuatku tersipu malu Aku lalu membuka kemeja rena berikut bra hitam miliknya sehingga kini toket dengan puting kecoklatan miliknya sudah menggantung bebas, kulihat doni dan roni menelan ludah. Aku kemudian mulai menciumi bibir rena yang disambut dengan ciuman liar yang menjadi keahliannya, ditengah-tengah ciuman, rena berusaha membuka celana trainingku untuk mengeluarkan kontol 17cm milikku, begitu juga aku yang berusaha menarik turun celana dalam rena dan menyingkapkan rok span miliknya. “Sluuurrrp” Doni menyedot bibirnya “Pink, sexy banget memekmu kak rena” ucap doni Mereka berempat mulai mendekati kami yang sudah hanyut dalam permainan lidah dan kocokan tangan. Doni membuka celana dalamnya dan seketika kontol berukuran 15cm nan gemuknya mencuat, diikuti roni dengan kontol 16cm nya, lalu riko dengan kontol 18cm berurat dan terakhir pak joni dengan kontol yang sama dengan milikku hanya memiliki palkon yang sangat besar. Saat rena mulai sange, rena melepaskan ciumanku, lalu mulai memegang dan mengocok kontol doni dan roni sambil menyepong kontol riko yang besar sampai sesekali membuat rena tersedak, sementara pak joni turun menuju selangkangan rena dan mulai menjilati bibir memek rena sembari menyolokkan jari tengah besar dan kasar miliknya ke lubang memek rena. Beberapa menit aktifitas foreplay nan panas ini berlangsung, kami dikejutkan dengan suara motor Elsa yang terparkir di garasi, aku lalu mengarahkan mereka semua untuk mengambil posisi, keempat rekan pria mengambil posisi di balik daun pintu bukaan 2 pintu utama sementara aku dan rena berdiri tepat di depan pintu, posisi kami yanh sudah terlanjang, rena mengocok kontolku, dan kami berciuman. Sementara doni, roni, riko dan pak joni penasaran dengan siapa yang akan mereka ringkus. Ketika pintu dibuka lebar oleh elsa, ia tampak terkejut melihat aku dan rena yang bertelanjang tanpa sehelai benang pun berpelukan dan berciuman. “Astaga abang! Kak rena!!!” pekik Elsa Dan dengan sekali pukulan ditengkuknya oleh riko, elsa tersungkur lemas tak sadarkan diri di lantai Dengan tergopoh-gopoh mereka bertiga mengangkat tubuh Elsa untuk didudukkan di kursi kayu “Hmmm anak SMA rupanya aktor utama di sex party kita kali ini ya rel?” tanya Doni yang sangat tertarik Sementara ketiga temannya sibuk mendudukkan tubuh elsa, pak joni mengikat kedua tangan elsa ke belakang, lalu roni mengambil air untuk dipercik-percik ke wajah elsa agar bangun. Ketika elsa mulai menggerakkan kepalanya lalu membuka kedua matanya, ia seketika terbelalak melihat ada 5 orang pria termasuk aku, abangnya dia sudah tak berbusana dengan kontol yang sudah sangat mengeras dan juga Kak rena nya yang juga sudah tak berbusana. “Ah! Apa-apaan ini abang?! Kakak?! Lepasin aku!!” pekik Elsa Aku lalu berjalan mendekat ke arah Elsa, “Kami akan mengajarkanmu sopan santun, asal kamu tau aja ya, karena sifat cepumu ke bokap nyokap, gua hampir diusir!!” bentakku “Ya terus kenapa?! Emang abang dan kak rena berbuar mesum kan?! Ngapain sih abang main sama lonte kayak kak rena?!” pekik Elsa yang membuatku panas sehingga dengan spontan aku menamparnya “Aduh sakit bang! Lepasin aku bang, ini kalian mau apain aku sebenarnya?!!” ucap Elsa dengan nada tinggi “Ron, riko, doni dan pak joni, tolong bawa adik tak tau diri ini ke kamarku, ikat disana, nanti aku nyusul” ucapku karena ingin meredakan emosiku Aku kembali bercumbu dengan rena yang sudah sange di ubun-ubun Kudengar elsa teriak-teriak ketika digendong oleh Roni dan Doni, aku tak memperdulikannya Sekitar 5 menit, “Rel! Mau diapain ni cewek?!” pekik Roni dari dalam kamar “Bentar bentar, gua otw” ucapku sembari menarik rena ke kamar Kulihat Elsa sudah terbaring di ranjang, dengan kedua tangannya diikat bagian kepala ranjang dan kedua kakinya diikat dengan posisi mengangkang, diikat ke masing-masing ujung ranjang dengan tali tambang yang cukup keras. Dengan tubuh masih berpakaian lengkap SMA. “Jadi gaes, kita mau nikmatin tubuh adik gua” ucapku “Apa?! Abang setega itu padaku?! Bang, pleaseee maafin gua karena udah ngadu ke bokap nyokap, tolong lepasin gua!!” ucap Elsa memohon ampun “Permintaan maaf lu gua tolak Elsa! Sekarang lu sepong kontol gua!” perintahku pada Elsa sembari menyodorkan kontolku ke mulutnya “Cuih! Gak sudi gua isap batang jelek lu ini!” caci Elsa sembari meludahi palkonku “Jangan sok nolak lu!” komen Doni “Kagak nolak dia itu, buktinya kontol si ferrel diludahin, berarti dia udah siap nyepong” sahut Riko diikuti tertawaan kami berlima Akupun menampar pipi kanan dan kiri Elsa hingga kedua pipinya memerah “Ah! Ah! Ah! Sakit bang! Perih!” keluhnya menerima tamparanku Ketika mulutnya menganga selepas tamparanku, segera kupegang kepalanya untuk mendekatkan mulutnya ke kontolku, dengan cukup kasar aku memasukkan kontolku ke mulut elsa, kupegang erat kepalanya dan kumaju mundurkan pinggulku “Hok! Ohok! Ohok!” hanya suara itu saja yang terdengar dari mulutnya Aku perintahkan Pak Joni memegang kepala elsa agar tak berpindah posisi, lalu ku remas-remas kedua toket sekal nan mungil miliknya yang masih tertutup seragam dan bra berwarna putih “Tocil ya rel?” tanya Roni “Hmmn iyaaa ron, tapi masih kencang ini, Akh! Sakit tolol!” ucapku dan pekikku ketika Elsa menggigit kontolku Dua tamparan oleh Pak Joni seketika mendarat di pipinya dan kontolku terlepas dari mulut elsa “Bocah tolol! Sakit anjing!” keluhku dan kulihat kontolku memerah dibagiab leher palkonnya “Mampus lu! Untung gak putus!” bentak Elsa Dan lagi-lagi mendapat tamparan keras dari Pak Joni “Kita entotin langsung aja lah ni bocah, belagu banget!” emosi Doni “Jangan cok! Keperawanan dia itu jatah gua, sssh” ucapku yang masih menahan perih tapi berusaha bangkit dan naik ke ranjang Elsa berusaha menggerak-gerakkan kedua kakinya agar aku menghindar namun sia-sia, karena ikatan yang sangat keras pada kedua kakinya, hanya membuat rok panjang SMA miliknya perlahan tersingkap keatas “Glek! Mulus banget paha adik lu rel” ucap Roni kagum Aku tak mengacuhkan komentar roni, kusingkapkan keseluruhan rok elsa ke perutnya, lalu kutarik celana dalam berwarna jingga miliknya. Elsa merapatkan kedua pahanya sehingga membuatku kesulitan melepas celana dalam miliknya. Doni mendekatiku, ia lalu menggesekkan jari tengahnya kw belahan memek Elsa “Auh! Tangan siapa itu?! Lepasin!! Ssssh” ucap Elsa sembari kegelian Tampak Doni semakin cepat menggesekkan jarinya yang membuat Elsa merenggangkan himpitan pahanya sehingga sekali tarikan, aku dapat meloloskan celana dalam miliknya. “Wow…!” ucap para pria mesum ini bersamaan Aku yang juga ikut takjub melihat memek adikku sendiri yang sangat mulus, dengan bibir memek yang pink dan ditumbuhi bulu-bulu halus, mulai sedikit basah akibat gesekan jari Doni tadi. Aku lalu mengarahkan kepalaku menuju bibir memek Elsa, kuciumi dan tercium sangat harum, ya harum keperawanan. Perlahan dengan lembut kujilat bibir memek Elsa, keatas dan ke bawah, lalu kuberusaha mencari itil miliknya yang mulai menonjol karena rangsangan lidahku “Ah! Baaaangghhh geli ssssh… ogh ohok ohok” lenguh Elsa menerima serangan lidahku seperti hendak tersedak Kulirik keatas ternyata Kontol doni sudah berada dalam mulut Elsa, pak joni sudah tak lagi memegang kepala Elsa. Kini pak joni berada tepat disamping kanan elsa, tengah sibuk membuka kemeja SMA miliknya, dengan sekali hentakkan terlepas sudah bra berwarna putih milik Elsa Roni naik ke ranjang dan mengambil posisi di samping kiri Elsa. Toket kanan elsa diremas dan dikenyot oleh Pak Joni sementara Toket Kiri Elsa diremas dan dikenyot Roni. “Kemana si riko?” pertanyaan bagi para pembaca. “Auhh sssh kontol besar lebih dalam ayoooo ogh” desah rena Ketika aku menoleh, ternyata Rena tengah dipangku oleh riko di kursi kerja ku, dan mereka sedang berpacu syahwat Serangan birahi olehku dan ketiga rekanku, tak ayal membuat Elsa menggelinjang dan mendesah “Ahhh bang sssh massss paaak, jangan gini pak, tolong lepasin sayaaaaa” desah elsa ketika kontol doni sudah terlepas dari mulutnya Ternyata doni sudah crot di mulut Elsa, dan peju Doni dimuntahkan Elsa semua sehingga membasahi tepian ranjang “Nak, kamu seperti anak saya, baru SMA juga, kadang saya rasanya ingin ngentotin dia, apalagi toket dia besar, lebih besar dari toket kecilmu ini, tapi di kesempatan ini, izinkan saya melampiaskan nafsu terhadap anak saya padamu ya” ucap Pak Joni sembari meremas keras toket kanannya Elsa “Ahh bapak tidak semestinya begini, bapak harus ingat anak bapak, istri bapak dan keluarga bapak, jangan disini sssh” ucap Elsa yang berusaha menasehati Melihat Elsa yang lengah, aku lalu memposisikan tubuhku bersimpuh di depan selangkangan Elsa, kuangkat kedua pahanya yang tertahan tali, lalu kutempelkan palkonku ke bibir memek Elsa “Pak Joni, tolong lepasin ikatan kakinya, susah saya mau masukin kontol saya” perintahku Pak joni lalu melepaskan ikatan kaki Elsa, “Buk!” sekali tendangan keras dari kedua kaki Elsa membuatku terpental jatuh dari Ranjang “Anjing! Keras banget tendangannya!” keluhku “Siksa dia pak! Tapi tetep harus saya yang perawanin!” perintahku Roni yang tadi dengan lembut mengenyot puting Elsa, seketika menggigit dengan sangat keras “Aaaaaaa!!! Sakiiiiit!!!!!” Elsa berteriak ketika Puting kirinya ditarik Roni Doni yang sedari tadi Cuma terduduk karena lemas setelah ejakulasi, akhirnya bangkit dan menampar Elsa, Doni lalu mengangkat dan memutar tubuh Elsa tanpa melepaskan ikatan kedua tangannya, sehingga kini Elsa menungging “Akh! Kepelintir tanganku tolol!” bentak Elsa “Kalau bapak gak diperbolehin perawanin memek anak ini, silahkan bapak perawanin saja bo’ol anak ini sembari kita menunggu Ferrel pulih” perintah Doni pada Pak Joni lalu doni mulai menggesek bibir memek Elsa dengan jemarinya lagi “Heh! Tua bangka! Jangan berani-beraninya kamu menyentuh saya ya!!” bentak Elsa sembari menendang nendang pak Joni yang tengah mengambil posisi Melihat pak joni yang kesusahan, Roni dan riko yang baru saja selesai mengisi memek Rena dengan pejunya, datang menghampiri elsa. Mereka berdua memegang kedua kaki Elsa agar memudahkan pak joni mengambil posisi dan meletakkan palkonnya di anus Elsa. “Ahh sssh apa itu paaak?” tanya elsa sembari mendesah kegelian akibat ulah jari Doni “Ini kontol bapak nak, nikmatin ya” ucap pak Joni yang lalu menghentakkan pinggulnya dengan keras membuat bibir anus Elsa merekah diisi kontol panjang pak Joni “Aaaaakh!!! Sakit!!! Perih paaaaak!!!!” teriak Elsa ketika merasakan kontol keras Pak Joni memasuki lubang anusnya “Gimana rasanya pak?” tanya doni “Sempit! Ughh rapat banget don” lenguh pak Joni seraya perlahan menggoyangkan pinggulnya sehingga kini kontol besarnya keluar masuk di lubang anus Elsa yang kering tanpa pelumas “Oghh oghhh pak, please keluarin paaak” Elsa hanya bisa memejamkan kedua matanya “Keluarin di dalam atau di luar nak?” tanya pak Joni sembari menarik rambut Elsa supaya menoleh padanya “Apanya pak? Keluarin di dalem?” tanya Elsa bingung “Lah kamu tadi minta keluarin, itu keluarin peju saya kan?” tanya Pak Joni kembali “Uhhh sssh bukaan, itu keluarin penis bapak dari anus sayaaaah” ucap Elsa yang terengah-engah “Ohhh nanti dulu dong, bentar banget. Rena! Sini ludahin kontol saya biar ga seret entotin anus anak saya ini” perintah Pak Joni Rena yang tampak berjalan sempoyongan dengan peju riko masih mengalir di paha dan betisnya menuju ranjang dengan sedikit menungging lalu menyemburkan beberapa ludah nya ke kontol Pak Joni “Ah kelamaan gua nunggu Ferrel perawanin adiknya. Rel! Gua izin entotin pacar lu dulu yak!” ucap Roni yang sudah berdiri di belakang Rena yang tengah menungging “Ohh ron… masih lemes loh aku” lenguh Rena ketika Roni telah berhasil memasukkan kontolnya di memek Rena Aku yang mulai bisa menguasai diriku dari rasa sakit mulai bangkit dan meminta pak Joni menghentikan sodokan kontolnya lalu kuminta Doni membalikkan lagi tubuh Elsa jadi terlentang Ketika kontol pak Joni lepas dari lubang anus Elsa kulihat ada bercak darah yang menetes keluar dari anus Elsa Kini tubuh elsa sudah kembali terletang, “Ahhh bo’ol ku perihhhh, bang bang, mau ngapain?” tanya Elsa panik ketika aku naik keatas tubuhnya Aku tak memperdulikan pertanyaannya dan langsung mrnggesek palkon ku di bibir memek Elsa yang sudah becek akibat permainan jari Doni “Ahhh sssh geli baaang… gakuat… tolong jangan bang, sadar ahhh” racau Elsa yang mulai tak karuan ketika perlahan kumasukkan palkonku ke bibir memek Elsa sembari menggesek-gesekkan itilnya dengan kasar “Nikmatin ya dek… abang sayang kamu” ucapku sembari menghentakkan sekali pinggulku,
namun kontolku masih terhambat sesuatu yang kupikir itu adalah selaput dara Elsa Kuhentakkan beberapa kali pinggulku dengan kasar hinfga akhirnya terasa seperti ada yang koyak di dalam memeknya Elsa “Auh!!! Baaaang sakiiitt!!! Nyeri banget vagina akuuuu!!!” lenguh Elsa sembari berteriak ketika kontolku sudah sepenuhnya masuk ke dalam liang memek Elsa “Oh ohh pak Joni ohhh terus paaak” desah rena yang saat kutoleh tengah digenjot oleh Pak Joni disamping ranjang ini “Gimana rasa memek adik lu rel? Mantap kah?” tanya Roni “Hmmm sempit joss Ron, kita kasih pelajaran kenikmatan dulu calon lonte masa depan ini” ucapku sembari mengeluar masukkan kontolku “Auhh ogggh bang nyeri bang vaginakuuu sssh” desah Elsa sembari meneteskan air mata “Heh calon lonte! Ini namanya memek! Vagina vagina, sok berpendidikan lo!” ucap Doni sembari menampar memek Elsa yang kini tengah kugenjot “Akh! Sakit mas jangan ditampar me..mee…memek akuuu” ucap Elsa terbata-bata Sepuluh menitan kugenjot memek Elsa, kulihat Elsa mulai rileks dan mulai memejamkan matanya “Auuuhh pak Joni, perkasa bangeeet… aku keluar lagi pak sssh Roni pelan pelan sayanggg” desah panjang rena, ketika kulirik, kini posisi Pak Joni berada di bawah, rena diatasnya, dan Roni mengambil posisi di belakang rena tengah menyodomi lubang anus Rena “Nanti kamu gitu ya elsa, biar nikmat juga kamunya ugh ugh” ucapku sembari meremas kedua toket Elsa “Ha?! Ahhh sssh gimana bang?” tanya Elsa yang lalu melirik kearah Rena “Ahhh sss oghhh gamau bang, cukup abang aja bang, jangan mereka semua sssh” desah Elsa “Bang cepetin gelii… ohhh sssh percepat, aku mau pipiiiisss” desah Elsa diikutin semburan cairan cinta dari titik terdalam memeknya “Huuu crot juga kan lu lonte!” ucap Riko Tampak Elsa yang sudah basah seluruh kemeja dan rok SMA nya dengan keringatnya sendiri dan juga keringatku, Riki dan Doni “Ko, Don, lepasin dah tu ikatan tangannya dia, mau gua ajarin WOT nih anak” perintahku pada Riko dan Doni Mereka pun bergegas melepas ikatan tangan Elsa yang sudah lemas lunglai Aku mengangkat tubuh Elsa dan memposisikan dirinya diatas tubuhku, “Woi jangan diam aja ******! Lihat tu kakak rena! Gerak seperti dia!” bentakku pada Elsa yang diam terpaku dan memejamkan matanya “Genjot kontol abangmu kayak gitu tolol!” bentak Riko sembari memegang kepala Elsa dan menolehkannya ke arah Rena Elsa yang ketakutan dengan perbuatan kasar kami mulai menggerakkan pinggulnya keatas dan ke bawah sehingga kini kontolku kembali menyodok-nyodok memeknya Aku memegang kedua bokong sekal Elsa dan menarik kearahku, sehingga kini elsa sedikit menungging “Terserah mau siapa dulu! Cepat puasin kontol kalian!” perintahku pada Doni dan Riko Kulihat doni mulai mengambil posisi di belakang tubuh Elsa yang membungkuk “Ehh ehh ssssh mau ngapain mas doni hmmm” desah Elsa tertahan ketika doni memasukkan kontolnya ke lubang anus Elsa “Oghhh rapet banget anjing! Ferrel, kita genjot seirama yak!” ucap Doni yang mulai menggenjot anus Elsa Kami lalu melakukan genjotan berirama pada memek dan anus Elsa hingga akhirnya aku merasakan akan segera crot “Ssshh enak banget memek kamu sih dek ooohh ohh terus genjot” desahku “Abang sampai deeekkk ssssh” desahku “Crot crot crot” ada sekitar 5 semburan pejuku seketika memenuhi liang memek Elsa “Akhhh bang jangan didalem baangg ohhh angeeet” desah Elsa menerima semburan pejuku “Gua juga keluar yaaa lonteeee!” desah Doni sembari meremas kedua bokong Elsa dengan sangat keras Ketika kami berdua sudah puas mengeluarkan bibit unggul kami, Doni mengeluarkan kontolnya dari Anus Elsa diikuti aliran Peju Doni berikut bercak darah, begitu juga ketika aku menarik keluar kontolku, mengeluarkan kontolku dari memek Elsa, mengalir peju, cairan cinta Elsa dan darah keperawanan Elsa yang seketika membanjiri ranjang birahi ini. Kulihat Rena, pak Joni dan Roni juga sudah terkapar di seberang sana Ketika aku menoleh, ternyata kenapa dipenghujung perkentotan ini Elsa tak banyak mendesah adalah karena mulutnya baru saja habis dipaksa menyepong kontol Riko yang saat ini juga sudah crot di dalam dan di muka Elsa. Kami berenam terkapar dalam kenikmatan tiada tara ini.