cersex sedarah nenej tiri dan ibu tiri
Namaku Rusman Wijaya umurku sekarang 20th, sedang berkuliah di salah satu universitas ternama di negeri ini. Aku terlahir dari keluarga kaya, orang tuaku memiliki sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang kontraktor. Ibu kandung ku sudah meninggal sejak aku masih kecil, ibu kandung ku meninggal saat aku baru berusia 3 tahun. Ibuku meninggal di karenakan penyakit yang sudah parah, sudah merusak organ-organ dalam ibuku. Sejak saat itulah aku di besarkan oleh Ayahku seorang. Ayahku benama Wijaya sekarang berusia 39 tahun Walaupun aku terlahir dari keluarga kaya, ayahku selalu mengajarkan kepadaku agar tetap rendah hati dan tidak berprilaku sombong dan memandang rendah orang lain. Karena ayahku selalu bilang harta itu bisa hilang kapanpun saja, sehingga ayahku selalu menasehati ku agar selalu sopan kepada orang yang lebih tua. Dan tidak mengejek atau menjauhi teman yang orang tuanya tidak punya. Sejak ditinggal ibu kandung ku , Aku hidup berdua dengan ayah ku sampai aku lulus SMP. Baru setelah aku lulus SMP ayah menikah lagi, Ayah ku bilang alasan kenapa ayah baru menikah saat aku sudah lulus SMP. Karena Dulu di terakhir hayatnya ibu kandung ku ayahku berjanji kepada almarhum ibu akan fokus mengasuh dan membesarkan aku samapi dewasa. Dan tidak akan menikah lagi sebelum aku menginjak dewasa. Setelah menduda kurang lebih 12 tahun. Ayah menikahi seorang perempuan cantik bernama kartika sari,yang sekarang berusia 28 tahun. Wanita yang seharusnya cocok menjadi kakak ku dari pada ibuku karena usia kita yang cuma beda 8 tahun. Aku memangil ibu tiriku dengan sebutan mami. Saat mami menikah dengan ayah, umur mami 23 tahun. Dan Ayah berumur 34 tahun dan aku berumur 15 tahun. Mami adalah salah satu karyawan di perusahaan ayahku. Bukan karyawan dengan jabatan tinggi tapi cuma karyawan biasa. Dari cerita ayah, pertama kali ayah berjumpa dengan mami saat jam istirahat kantor. Saat itu ayah mau beribadah sholat di mushola, ayah melihat mami sedang sholat dan setelah sholat mami membaca Alquran. Ayah sangat terkesan dengan lafal bacan mami. Setelah pertemuan pertama yang membuat kesan yang baik di hati ayah. Ayah menyelidiki identitas mami dan ternyata mami adalah karyawan baru di perusahaan ayah dan hari itu hari pertamanya mulai bekerja. Dan kejadian itu terus dilakukan mami setiap hari diwaktu jam istirahat. Disitulah ayahku mulai jatuh hati terhadap mami karena kata ayah sangat jarang untuk saat ini menemukan wanita yang begitu rajin membaca kitab suci. Dari pernikahan ayah dan mami, ayah di karuniai buah hati yang sekarang berusia 4 tahun yang diberi nama Putri Wijaya. Saat pesta pernikahan ayah dan mami yang diadakan di kampung halaman mami. Aku sangat takjub dengan keindahan alam dan suasana perkampungan yang masih sangat asri beserta udara yang masih segar, Berbeda jauh dengan udara di kota ku. Sehingga setiap liburan sekolah aku selalu meminta untuk liburan di kampung halaman mami. Karena aku merasa lebih fresh dan bersemangat setelah berlibur di kampung mami. Saat berlibur aku kadang liburan sendiri ataupun liburan sekeluarga kalau ayah tidak banyak kerjaan. Saat mami menikah dengan ayah, kakek berusia 46 tahun dan nenek berusia 38 tahun. Kakek bernama Sugiyanto dan nenek bernama Ida Fauziah Selama aku liburan di kampung halaman mami. Kakek dan nenek dari mami sangat menyayangi dan memanjakan ku, nenek dan kakek sudah menganggap aku sebagai cucu kandungnya. Setiap aku berlibur dirumah kakek dan nenek. Aku sangat di manja oleh nenek, sampai-samapi aku di ajak tidur berdua dengan nenek di kamar nenek. Nenek bilang nenek sangat menginginkan cucu laki-laki. Karena anak nenek cuma mami saja Sehingga saat aku berlibur di kampung halaman mami nenek sangat senang. Saat aku tidur dengan Nenek di kamarnya, kakek tidak marah atau menolak karena kakek juga tau betapa senangnya nenek saat aku mau berlibur di rumahnya, kakek akan mengalah dan akan tidur di kamar depan, kamar yang sejati di buat untuk aku ketika Berlibur di rumah nenek atau kadang-kadang depan tv. Saat aku tidur dengan nenek. Aku akan selalu di kelonin oleh nenek, aku bisa merasakan payudara nenek menekan punggung atau lenganku tergantung posisi aku tidur. Saat itu aku tidak memiliki pikiran yang aneh-aneh terhadap nenek karena aku sangat menghormati nenekku. Kasih sayang kakek kepada ku tidak kalah dengan nenek. Kakek juga sangat memanjakan ku, kakek akan memberikan apapun yang aku minta dan aku akan di ajak jalan-jalan dengan sepeda motornya berkeliling sekitar kampung. Pernah kakek dan nenek meminta kepada ayahku untuk bisa membawa aku tinggal bersama di rumah mereka dan melanjutkan sekolah di sana. Mereka beralasan karena sejak mami bekerja dan menikah dengan ayah rumah kakek dan nenek terasa sepi, karena kakek dan nenek cuma memiliki 1 anak ya itu mami. Sehingga ketika aku berlibur di rumah kakek dan nenek. Rumah mereka terlihat hidup kembali dan kakek dan nenek terlihat sangat bahagia. Oleh sebab itu kakek dan nenek pingin aku tinggal bersama mereka. Tapi saat itu ayahku belum bisa mengijinkan aku untuk tinggal bersama dengan kakek dan nenek. Namun ayahku mengijinkan aku untuk tinggal bersama nenek kalau aku sudah lulus SMA dan mau melanjutkan ke universitas di kota nenek. Dan sekarang ini aku sudah tinggal bersama kakek dan nenek di kampung halaman mami. Dan melanjutkan kuliah di kota nenek, kuliah di salah satu universitas terbaik di negara ini. Nenekku kini berusia 43 tahun dan kakek berusia 51 tahun. Di usianya yang sudah berkepala empat nenekku masih terlihat cantik, dengan warna kulit kuning langsat khas orang pedesaan serta rambut panjang yang tertutup hijap kalau diluar rumah, payudaranya pun masih kelihatan mulus dan terlihat masih kencang Kenapa aku bisa mengatakan kalau payudara nenek masih mulus dan kencang. karena Pernah suatu ketika dipertengahan semester 2 aku yang biasanya pulang kuliah jam 4 sore, aku jam 9 pagi sudah pulang ke rumah di karenakan dosen mata kuliah jam pertama berhalangan hadir. Dan jam kedua ku masih jam 2 siang sehingga aku memutuskan untuk pulang saja. Sampai depan rumah pintu rumah terkunci, aku yang mengira kalau nenek pergi keluar. Aku kemudian mengambil kunci cadangan di dalam tas, kunci yang memang aku melihat khusus untuk aku jikalau sewaktu-waktu aku pulang kuliah kakek dan nenek tidak ada dirumah, aku tidak harus menunggu samapi kakek dan nenek pulang, aku langsung bisa masuk kedalam rumah dengan kunci cadangan ini. Setelah masuk kerumah aku langsung masuk kedalam kamar ku untuk menaruh tas dan laptopku. Posisi kamar ku ini persis di sebelah Pintu masuk, kamar ku ini terpisah bangunan dengan kamar kakek dan nenek di bangun belakang sehingga ketika aku pulang malam-malam aku tidak akan menggangu istirahat kakek dan nenek. Untuk kamar nenek terletak di bangun belakang cukup jauh jarak antara kamar ku dengan kamar nenek, kamar nenek berhadapan langsung dengan ruang makan dan untuk kamar mandi dan dapur terletak paling belakang. Karena pagi harinya aku belum sempat sarapan, aku kemudian menuju ke ruang makan untuk sarapan. Ketika aku sampai di ruang makan aku mendengar suara gemercik air dari kamar mandi, Seperti orang baru mandi. Karena tadi pintu rumah di kunci membuat aku penasaran siapa yang berada di dalam kamar mandi. Akupun menuju kamar mandi, ketika sudah mendekati kamar mandi dan aku mau bertanya siapa yang ada di kamar mandi. Aku dikejutkan dengan pintu kamar mandi yang tidak ditutup sama sekali. Dan aku melihat nenek sedang mandi, posisi nenek saat itu membelakangi ku sehingga nenek tidak menyadari keberadaanku dan saat itu nenek menyabuni kakinya dengan posisi nenek membukuk sehingga aku bisa melihat lipatan memek nenek diantara bokong semoknya. Karena takut kelihatan nenek aku bergeser sedikit sekiranya nenek tidak mengetahui keberadaan ku. Aku terus melihat tubuh telanjang nenek yang sedang mandi di posisi ku ini. Tubuhnya sangat menggoda walaupun sudah terlihat sedikit kendor karena faktor usia, tapi masih membuat aku terangsang, terlebih saat nenek merubah posisinya aku bisa melihat payudaranya yang masih terlihat lumayan kencang dan aku bisa melihat memeknya ditumbuhi bulu jembut yang begitu lebat. Tak terasa kontolku ngaceng melihat tubuh telanjang nenek yang sedang mandi, aku kemudian mengocok kontolku sambil mengintip nenek yang sedang mandi. sampai aku menggeluarkan pejuhku. saat pejuhku keluar aku gunakan bajuku untuk menampung pejuhku agar tidak berceceran kemana-mana. Ketika nenek selesai mandi aku buru-buru kembali ke kamar ku dan tidak jadi buat sarapan. Sejak saat itu aku terobsesi pada tubuh nenek dan menginginkan tubuh nenek untuk bisa aku tiduri. Aku selalu mencuri pandang pada payudara nenek ketika bersama nenek. Aku tidak memperdulikan apakah nenek menyadari perbuatanku terhadapnya. toh selama ini saat aku mencuri pandang terhadap nenek, nenek tidak pernah menegur ku.