BIMA SANG MENANTU

PERHATIAN : CERITA INI FIKSI YANG TERINSPIRASI DARI KISAH NYATA . JIKA ADA KEMIRIPAN NAMA TOKOH ATAU TEMPAT ITU HANYA KEBETULAN SEMATA . DAN CERITA INI HANYA PANTAS DI BACA OLEH YANG SUDAH MERASA DEWASA SECARA USIA JUGA PEMIKIRAN . BANYAK KATA KATA TAK PANTAS DAN VULGAR . SALAM CROOOT *** Bima Perkasa itulah nama yang di sematkan oleh kedua orang tua ku saat aku lahir tiga puluh empat tahun lalu . Nama yang terinspirasi dari anak kedua diantara Pandawa lima , dan berharap aku kelak menjadi anak lelaki yang gagah , pemberani dan juga perkasa seperti nama yang ku sandang , itulah alasan Bapak ku saat ku tanya kenapa menamai ku Bima Perkasa . Hidup di pedesaan yang Asri , dengan mayoritas penduduk sebagai petani dan alam yang hijau dengan udara yang masih sejuk tak begitu banyak polusi , tak menjadikan ku anak yang ketinggalan zaman . Apalagi di zaman yang sudah serba modern seperti ini semua nya serba mudah tak seperti saat aku masih kecil . Tak sia sia kedua orang tua ku khusus nya Bapak ku memberi nama Bima Perkasa karena aku tumbuh menjadi lelaki yang perkasa , meski tubuh ku tak sekekar sosok bima yang di gambarkan dalam serial mahabharata yang tayang di salah satu stasiun tv sewasta beberapa tahun lalu . Bagiku perkasa tak hanya sekedar memiliki tubuh kekar penuh otot seperti ade rai , tapi yang jauh lebih penting perkasa itu adalah kemampuan saat olahraga ranjang , itu jauh lebih penting ketimbang hanya otot saja yang gede tapi kontol tak seimbang dengan otot . Tubuh ku tak begitu tinggi memang di bawah 170 sentimeter dengan kulit sawo matang cenderung coklat kehitaman karena sejak kecil sudah bersahabat dengan terik nya matahari yang membakar kulit tubuh . Berat badan ku juga tak bisa di bilang gemuk dan kurus pun tidak . Cukup seimbang dengan tinggi badan ku dengan bahu yang lebar , dada yang cukup menonjol bidang serta perut yang sedikit maju namun keras karena sering di timpa pekerjaan yang berat dan mengandalkan otot . Wajah ku tak jelek dan bukan juga tergolong tampan karena rasa nya masih banyak yang tampan di banding diri ku . Namun aku cukup manis kata nya dengan kumis dan brewok yang sengaja aku biarkan tumbuh di area wajah dan dagu ku namun rajin aku rapihkan sehingga tak seperti brewok dan kumis nya preman kalau di sinetron yang sering di tonton mertua ku . Aku juga tergolong lelaki yang subur . Selain sekarang anak ku sudah dua , juga bulu bulu yang tumbuh di badan ku juga cukup rimbun terutama di ketiak , di bawah pusar yang memanjang membuat garis yang menyambung ke rimbun nya bulu kontol ku . Bulu bulu tipis juga tumbuh di area dada ku yang cukup bidang ini . Semalam saat aku tengah ronda bersama bapak bapak yang lain ada obrolan seru yang membuat ku merenung dan juga membuat dada ku seketika berdegup lebih kencang saat berita yang tengah viral itu ternyata adalah seorang menantu yang di grebek warga tengah ngewe bersama ibu mertua nya sendiri . ” Zaman memang sudah edan ya ,,, mertua sendiri di entot ,,, “. Ujar mang kosim sering geleng geleng kepala dan menghisap rokok nya untuk mengusir hawa dingin yang kian merasuk ke tulang . ” Leuwih nyedot mereun mang ,,, apan ceunah mah nu kolot mah leuwih nyedot ,,, hahaha ,,, ( Lebih nyedot kali mang ,,, katanya makin tua makin nyedot ,,, hahaha ) ,,, “. Celetuk Oom sambil tertawa . ” Nu mana sih jalma na ,,, ( Yang mana sih orang nya ) ,,, “. Tanya ku pada oom dengan jantung yang berdetak tak seperti biasa nya . ” Taah ieu bim budak na ,,, karek oge dua puluhan tahun siga na ,,, nu ieu mitoha awewe na ,,, nu di ewean tea ,,, ( Nah yang ini orang nya bim ,,, baru juga usia dua puluhan kayak nya ,,, mertua yang di entotin nya yang ini ) ,,, “. Seloroh Oom lagi sembari menunjukan photo sepasang pengantin lengkap di apit oleh kedua orang tua dan rombongan pengantar di belakang nya . Dengan bersemangat oom terus menunjukan photo demi photo yang di unggah dari media sosial facebook dan menunjuk si menantu dan si mertua dengan jari tangan nya yang berbuku . ” Geloo nya ,,, minantu sorangan di hakan keneh wae ,,, siga nu eweuh lalaki sejen deui wae ,,, ( Gilaaa yaa ,,, menantu sendiri masih di embat ,,, kayak tak ada lelaki lain saja ) ,,, “. Celoteh Oom menghakimi . ” Geus peluh kitu salaki na ,,, ( Sudah impoten gitu suami nya ) ,,, “. Tanya Mang Kosim mematikan rokok kemudian meneguk kopi hitam nya yang tak lagi panas . ” Teuing mang ,,, maca dina komenan mah cenah salaki na gering ,,, pantes wae mun ateul mah ,,, tapi nya teu pantes oge sih make kanjut minantu mah ,,, ( Gak tahu mang ,,, baca dari komentan sih iya kata nya suami nya sakit ,,, pantas saja sih kalau memek mertua nya gatal ,,, tapi ya gak harus kontol menantu juga sih ya ) ,,, “. Gemas Oom membuat dada ku tertohok dengan kata katanya . ” Malah mah cenah ,,, ewean na memeh si budak na kawinan ,,, geloo pisan nya ,,, boa boa ngawin budak na beh bebas ngewean indung na ,,, ( Katanya lagi ,,,, mereka sudah ngewe sebelum si lelaki ini nikah sama cewek nya ,,,.gilaa banget ya ,,, jangan jangan nikahin anak nya biar bebas ngentotin ibu nya ) ,,, ” . Tambah Oom yang macam pembawa acara ini membuat ku kian merasa tertohok sampai nafas ku sesak karena kisah nya mirip sekali dengan yang terjadi dengan ku . ” Maneh kunaha bim ,,, atuh siga nu angin duduk kitu ,,, ( Kamu kenapa bim ,,, kok kayak orang kena angin duduk gitu ) ,,, “. Seloroh mang kosim melirik ke arah ku yang sedari tadi hanya diam tak berkomentar apapun . ” Mulees mang ,,, “. Jawab ku spontan seraya mengelus perut ku yang entah kenapa mendadak mules mendengar cerita yang viral itu . ” Buru ka cai atuh mules mah ,,, ke kababayan di calana deui ,,, hahaha ,,, ( Buruan ke air atuh tar cepirit di celana lagi ,,,, hahaha ) ,,, “. Ledek Oom yang masih asik menggulir photo photo viral itu di HP nya . ” Sekalian saya mah izin pulang duluan ya ,,, sudah mau jam tiga juga nih ,,, “. Ujar ku melirik jam tangan yang ku pakai . ” Nya sok ,,, urang oge kedeung deui balik ,,, kapalang ngerepkeun rokok ,,, ( Iyaa sok ,,, kita juga sebentar lagi pulang ,,, nanggung habisin rokok ) ,,, “. Balas mang kosim yang rupa nya kembali menyalakan sebatang rokok kretek nya . ” Bim ,,, “. Seru Oom saat aku memakai sendal dan membetulkan jaket ku . ” Iyaa om ,,,, “. ” Kahadelah maneh mah ulah ,,, pedah pamajikan eweuh ,,, indung na di tumpakan ,,, ( Awas Bim kamu mah jangan ,,,, meski istri mu tidak ada jangan sampe mertua mu yang di entotin nya ) ,,,”. Celetuk Oom membuat wajah ku mendadak terasa panas dan mata terbeliak . ” Hanteu lah ,,, gelo sugan aing kudu ngawajangan mitoha mah ,,, ( Tidak lah ,,, saya belum gila harus ngentotin mertua sendiri mah ) ,,, “. Balas ku dengan suara sedikit bergetar . ” Nyaa bisik wae ya mang ,,, kan ceuk istilah oge tak ada rotan akar pun jadi ,,, tak ada memek istri memek mertua pun di entotin ,,,, hahaha “. Gurau nya sambil terkekeh . ” Eta mah maneh mereun oom ,,, ( Itu mah kamu kali oom ) ,,,, “. Seloroh ku pada oom yang usia nya sebaya dengan ku . Aku meninggalkan pos ronda dengan tergesa dimana masih terdengar sayup tertawa oom dan mang kosim . Aku buru buru pergi bukan karena ingin segera membuang hajat besar ku , tapi aku mendadak gelisah dan merasa tak enak hati mendengar cerita viral itu karena apa yang oom ceritakan tadi hampir semua nya persis yang aku alami dan aku tutup tutupi selama belasan tahun ini . *** Ku buka pintu rumah yang baru selesai di renovasi ini tanpa harus membangunkan orang rumah karena aku menbawa kunci sendiri . Di lantai yang kini sudah di keramik tergelar kasur lantai yang biasa di pakai mertua lelaki ku tidur setiap malam nya . Ku buka kamar yang menyatu dengan ruang tamu , dimana kamar ini ku buat untuk kamar tidur kedua anak ku yang semua nya lelaki . Si sulung yang baru saja masuk sekolah SMP dan si bungsu yang masih sekolah SD nampak tertidur lelap meski mereka selama ini selalu berjauhan dengan ibu nya di negeri jiran sana . Cuaca dingin membuat kantung kemih ku terasa penuh , ku beranjak ke kamar mandi untuk membuang nya sebelum aku tidur beberapa jam karena pagi nya aku harus ke sawah . Selesai dari kamar mandi aku pasti melewati kamar belakang yang di pakai kamar tidur oleh mertua perempuan ku . Kamar itu tak pernah ia kunci sehingga di dorong pelan pun pintu kamar nya akan terbuka dengan mudah dan ku lihat ibu mertua ku juga tengah tidur lelap dengan daster bunga bunga kesukaan nya yang nampak tersingkap bagian paha nya . Meski usia nya sudah setengah abad lebih dan terpaut dua puluh tahun dengan ku namun ibu mertua ku masih terlihat bugar dengan kulit yang masih kencang karena kebiasaan wanita di sini selalu konsumsi jamu setiap hari nya . Daster yang tersingkap membuat paha mulus nya nampak , di tambah lagi dengan bongkahan pantat semok nya yang demplon menonjol karena posisi nya memunggungi ku , membuat kontol ku yang kedinginan menggeliat bangun dengan suguhan pemandangan yang ibu mertua ku sajikan sekarang ini . Aku buru buru menutup pintu kamar ibu mertua ku dan bergegas masuk ke dalam kamar setelah aku pastikan pintu depan sudah terkunci . Saat melewati bapak mertua ku yang tidur di kasur lantai terbersit rasa bersalah dan berdosa di hatiku kepada nya namun aku sendiri tak bisa lepas dari jerat yang tengah membelenggu diri ku sampai detik ini . Sejak aku menikah sampai hari ini bapak mertua ku dan istri nya jarang sekali tidur sekamar , sering nya bapak mertua ku tidur di ruang tamu seperti sekarang ini . Mungkin pikir nya untuk apa juga tidur sekamar toh mereka hanya sebatas tidur saja tak lagi melakukan hubungan suami istrti . Karena sejak mengidap penyakit gula mertua lelaki ku menjadi impoten . Meski sudah banyak melalukan pengobatan namun impoten nya tak jua sembuh . Satu sisi aku menjadi kasihan dengannya namun di sisi lain aku juga merasa beruntung dengan penyakit gula yang di idap nya . Ku tutup pintu kamar dan ku buka jaket yang ku pakai lantas aku gantung di balik pintu kamar , celana training dan sempak yang ku pakai juga ku lepaskan dan gantungkan juga di paku yang menempel di balik pintu . Kontol ku yang setengah tegang menjuntai panjang dengan diameter yang lebih dari cukup untuk membuat memek wanita mana pun akan terasa sesak dan penuh jika kontol ku masuk ke dalam nya . Inilah barang kebanggaan ku yang membuat ku layak menyandang nama Bima Perkasa . Meski berwarna hitam namun kontol ku memiliki ukuran di atas rata rata lelaki di kampung ku . Pernah dulu iseng aku ukur panjang nya mencapai 19 cm dan diameter nya 6 cm dengan dua telor yang besar dan selalu penuh isi nya serta berhiaskan jembut yang lebat dan rimbun karena jarang sekali aku cukur . Bukan hanya dari segi ukuran saja yang membuat ku perkasa tapi dari durasi permainan pun aku cukup tangguh dan tak gampang bucat . Aku sanggup membuat lawan ku muncrat berkali kali sampai mereka lemas dan memohon ampun . Bahkan istri ku dulu saat aku perawani di malam pertama ia hampir pingsan dengan gempuran ku itu juga kontol ku hanya masuk setengah nya . Kontol ku bisa masuk sepenuh nya ke dalam memek istri ku di malam ke empat sampai dia menjerit dan menangis . Ku pakai sarung untuk menghalau rasa dinginku karena bagian atas hanya mengenakan kaos oblong . Ku rebahkan diri ku ke kasur seraya kedua tangan ku jadikan bantalan kepala ku membuat bulu nya yang menyemak rimbun nampak mekar . Meski ketiak ku penuh dengan bulu namun tak bau ketek meski aku tak pernah memakai deodorant , cukup aku bersihkan dengan sabun saja ketika mandi . Ku pejamkan mata ku namun rasa nya sulit sekali untuk terlelap kerena pikiran ku terus teringat dengan apa yang tengah viral itu . Menantu di grebek warga saat ngentot dengan mertua nya . Kata kata itu terus berseliweran di dalam benak ku membuat mata ku kian sulit ku pejamkan dan pikiran ku menerawang jauh membawa ku kembali ke masa lalu saat aku remaja dulu . *** Lahir dari orang tua yang berprofesi sebagai petani membuat diri ku mengikuti jejak kedua orang tua ku dan di ajari bertani sejak aku kecil . Pendidikan ku tak tinggi hanya lulus dari sekolah SMP . Tak ada yang aneh dengan masa remaja ku semua aku lalui dengan normal dan wajar seperti anak sebaya ku yang lain nya . Sekolah , bermain , mengaji , kadang berbuat nakal dan iseng serta jatuh cinta . Pertama kali aku jatuh cinta pada saat usia puber dan orang menyebut nya cinta monyet . Gadis yang membuat hati ku berdebar setiap kali bertemu di sekolah adalah adik kelas ku sendiri . Gadis yang lugu , polos dan santun memiliki paras yang manis dengan lesung pipi di pipi kanan nya membuat hati ku selalu merasa berbunga bunga setiap kali berjumpa . ” Neneng ,,,, “. Ucap nya malu malu sambil menjabat tangan ku saat pertama kali aku berkenalan dengan nya . Sejak berkenalan itu nama dan wajah nya selalu menghiasi angan dan khayal ku bahkan hadir dalam mimpi basah ku untuk pertama kali nya . Hubungan ku dengan neneng semakin dekat berkat bantuan dari kawan ku juga sahabat dekat nya neneng hingga akhir nya jadilah kami menjadi pasangan kekasih yang kerap kali menjadi bahan guyonan di sekolah . Cinta monyet sekaligus cinta pertama ini ternyata langgeng sampai kami lulus sekolah SMP dan terus semakin kuat saat kedua orang tua kami saling mengetahui kisah kasih asmara kami dan mendapatka restu dari kedua belah pihak . Meski saat itu aku yakin neneng adalah jodoh ku bukan berarti aku tak pernah iseng menggoda perempuan lain nya . Beberapa kali aku menggoda wanita lain sampai ke tahap jadian dan sempat pula ketahuan neneng membuat kami berantem hebat dan mengalami siklus putus nyambung . Aku pikir mungkin karena pengaruh jiwa muda dimana usia belasan tahun adalah masa masa pencairan jati diri . Dan jujur saja selama berpacaran dengan neneng aku tak pernah melakukan hal yang aneh aneh hanya sebatas pegangan tangan dan cium pipi saja . Justru dengan wanita lainlah aku mendapatkan pengalaman yang luar biasa seperti ciuman bibir , meremas payudara sampai merasakan nikmat nya di kocokin sampai bucat . Rasa nya aah benar benar surga dunia . Mungkin benar kata orang kalau jodoh itu tidak akan kemana . Meski beberapa kali mengalami putus nyambung dan pasang surut dengan neneng akhir nya kami kembali bersatu dan sama sama memutuskan untuk masuk ke jenjang yang serius karena saat itu usia ku sudah memasuki umur sembilan belas tahun dan secara ekonomi pun aku sudah merasa mampu karena saat itu aku sudah punya usaha kredit pakaian . Dan di sinilah semua titik balik kehidupan ku berubah menjadi Bima Perkasa yang sesungguh nya sampai dengan saat ini . Setelah memantapkan hati bahwa neneng adalah jodoh untuk ku . Aku mengutarakan keinginan dan niat ku untuk meminang dan menikahi neneng kepada kedua orang tua ku dan di sambut gembira oleh kedua orang tua ku juga kedua kakak perempuan ku . Tak menunggu waktu lama kedua orang tua dan keluarga ku yang lain datang kepada orang tua neneng untuk meminang neneng menjadi istri ku dan sesuai harapan serta keinginan ku lamaran ku di terima oleh neneng juga orang tua nya . Sejak saat itu aku semakin sering bertandang ke rumah neneng dan tak merasa sungkan lagi untuk kapan saja bertamu ke rumah nya karena sudah seperti rumah sendiri dan kedua orang tua neneng pun sangat baik dan perhatian dengan ku apalagi neneng ini anak tunggal . Kedekatan ku dengan orang tua neneng tak hanya dengan bapak nya tapi juga dengan ibu nya . Setiap kali ibu nya butuh bantuan pasti ia akan selalu meminta tolong pada ku jika suami nya sedang tidak ada . Semakin dekat nya aku dengan ibu neneng semakin tak ada jarak apalagi sikap nya begitu baik terhadap ku membuat ku merasa nyaman . Aku masih ingat betul saat itu aku di minta tolong untuk mengantar ibu nya neneng ke sawah untuk mengambil beberapa buah nangka untuk di jadikan gudeg untuk di masak . Saat itu uwa nya neneng tengah merenovasi rumah sehingga bapaknya tak bisa mengantar ke sawah sehingga meminta ku yang mengantar nya . ” Awas bim hati hati ,,,, licin jalan nya ,,, “. Ujar ibu nya neneng yang ku panggil emak mengikuti neneng . ” Iyaa puguh mak ,,, licin pisan ,,, “. Balas ku saat menuruni undakan tanah yang licin sambil berpegangan pada dahan pohon . ” Bim ,,, pegangin emak ,,, “. Ujar nya menarik tangan ku untuk berpegangan tangan . ” Adduuhh ,,,, “. ” Gussraaakk ,,,, “. ” Maaakk ,,,, “. Pekik ku melihat ibu nya neneng terperosok karena terpeleset . Aku bergegas menghampiri nya dan membantu ibu neneng untuk bangun dan ku papah tubuh nya . ” Maak teu nanaon ,,, ( Emak tidak apa apa ) ,,, “. Tanya ku khawatir . ” Dengkul emak sakit bim ,,, kayak nya kekilir ,,, “. Seru nya menunjuk dengkul nya yang kotor oleh tanah . Aku memapah emak dan ku bawa ke saung yang tak jauh dari arah emak jatuh . Lekas ku bersihkan dengkul emak dengan air dari kolam kecil di samping saung dan coba ku pijit pijit dengkul nya yang kini terlihat bared dan merah . ” Bagian mana mak yang sakit ,,, “. Tanya ku sembari terus memijit dengkul nya . ” Adduuh ,,, bagian situ bim ,,, aadduhh ,,,, aaahhh “. Erang nya . Emak menarik kain daster yang di kenakan nya sehingga paha nya nampak jelas di depan ku begitu juga saat ia merunduk dapat ku lihat payudara nya yang menggantung membuat ku menjadi salah fokus . Di tambah lagi dengan suara erangan emak yang mengingatkan ku dengan desahan di film porno yang pernah aku tonton . Aku coba mengalihkan perhatian dan membuang jauh pikiran kotor ku namun jiwa muda ku entah kenapa justru kian memberontak seiring suara ringisan dan erangan emak yang terasa kian candu dan membuat ku terasa birahi hingga tangan ku tak terkontrol lagi semakin merambat mengelus dan memijit paha nya . *** ” Aaaahhh ,,,, ” . Lenguh ku membuka mata saat ku rasakan geli dan hangat di selangkangan ku . ” Emaaak ,,, “. Seru ku saat ku dapati mertua ku tengah menjilati batang kontol ku yang masih setengah ngaceng . ” Sssttt ,,,, “. Seru nya menempelkan jari di bibir menyuruh ku untuk tak bersuara lantas menjilat kepala kontol ku .