Bercinta Threesome Dengan Teman Kantor Sangat Menantang
Memang enak, selalu kubayangkan gimana rasanya menyetubuhi Evita teman kantorku. Tapi sayang dia sudah punya pacar. Satu kesempatan, kami ketemu di kondangan, dia menyapa dan kita bersalaman. Evita datang bersama pacarnya, sebal juga melihatnya. Kulihat pacarnya berlagak berjoget di depan Evita saat lagu keroncong terdengar. Cuihh.. aku meludah saking sebalnya. Berusaha melucu cowok itu. Lihat saja nanti, saat aku bisa niduri Evita. Pacar Evita sepertinya lebih muda dari diriku. Saat di kondangan ada Dian juga, teman sekantor. Dia juga datang bersama pacar culunnya. Rambut pacar Dian dibelah pinggir. Culun brengsek batinku. Dian dan Evita berjilbab, tapi mereka sama sama cantik. Karena aku dekat dengan Dian, maka otomatis Evita juga dekat denganku karena mereka bersahabat, dan aku rasa Dian rada naksir aku, maka iseng aku sms mereka pada malam minggu, tak diduga mereka berdua mau diajak jalan jalan. Rupanya bisa pas, Dian dan Evita lagi berantem dengan cowoknya, sehingga mereka bisa jalan sama aku. Kesempatan batinku. Saat makan di kafe iseng aku pegang tangan Evita, dia diam saja, bahkan tadi Dian sempat aku gandeng juga. Kuberusaha hibur mereka berdua, sampai akhirnya aku bilang kita nginap di Kaliurang saja yuk, kita sewa vila, setelah mereka berdua menelepon rumah kita meluncur ke gunung, dan kita dapat vila yang sepi dan tenang dengan udara dingin pegunungan. Kita jalan jalan di dinginnya daerah gunung, makan jagung bakar, lalu balik ke vila jam 22,00. Di vila kami nonton tv, lalu aku berbuat nakal, aku pelul Evita, Dian langsung sewot, dia kupeluk juga, bahkan aku kecup, tak diduga dia balas ngecup, kami pun berciuman bibir, Evita tertawa. Kalian gila katanya, tak mau rugi, aku kemudian rangkul Evita dan berciuman, Dian nampak kaget, Evita juga melumat bibirku, Sejurus kemudian kita bertiga masuk kamar, deg degan juga, mereka berdua lepas jilbab, sangat cantik. Lalu kaos dan celana mereka lepas, dan bh dan celdam mereka, aku berdesir melihat memek Dian dan Evita. Memek Evita bersih tak berbulu, memek Dian ada bulu sedikit. Bergantian mereka berdua mengulum kontolku. Enak banget, aku juga menciumi memek Dian, lalu mengulum payudara Evita, Dian lalu aku pangku, kontolku kumasukkan memek Dian , dia memelukku sementara aku menggenjot memeknya, Dian nampak merintih rintih. Evita menciumi punggungku. Kucabut kontol dari memek Dian, aku minta Evita nungging, kuciumi lubang pantatnya, nikmat aromanya, dia menggeliat saat jariku kumasukkan pantat dan lidahku menjilati memeknya, Aku kocok lubang pantat Evita dengan jariku, Evita kesakitan sampe menangis, sementara Dian mengemut kontolku. Aku mulai ngentot memek Evita, dengan gaya doggy, jleb..Enak banget, sambil ngentot Evita, jariku masuk di memek Dian, aku kocok memek Dian dengan cepat, Dian sampai menangis, mereka berdua kesakitan. Aku berhenti, kemudian aku kangkangkan kaki nya Dian, aku hisap memeknya, sruuups,, Dian nangis keenakan. Aku suruh mereka berdua mengocok kontolku, enak banget aku pun nyemprot, aku ambil tisu aku lap jg memek Dian dan Evita yg basah, lalu aku cium cium memek mereka berdua. Kami tidur bertiga malam itu, biarlah ini jadi rahasia kita bertiga. Aku terbangun jam 6 pagi, di pelukanku Dian masih tidur, kuciumi aroma ketiaknya, harum juga. Loh Evita mana, ternyata dia di kamar mandi. Kubuka pintu kamar mandi, Evita sedang jongkok di kloset, lagi pipis, iiihhh jangan diliatin, maluuu teriak dia. Aku senang sekali bisa melihat Evita pipis. Seru juga saat melihat memek mulusnya keluar pipis. Saat mau cebok, aku beranikan untuk menceboki memeknya, dia mau. Aku guyur memeknya dengan air, dia masih jongkok. Kusurh berdiri, lalu kujilatin memek dan selangkangannya, gilaa harum juga, aroma keseksian Evita, kuhisap dan kulum klitorisnya, dia mendesah desah, sambil menjabaki rambutku. Eh, kalian asik asikan ga ajak ajak, kata Dian yang masuk juga ke kamar mandi, dia masih bugil, sini memek kamu,kataku.. Dian menyodorkan memeknya juga, bergantian aku menjilati dua memek indah ini, sedap rasanya, bahkan sampai aku hisap. Tak berapa lama Evita keluar cairan bening, lalu kuhisap cairan itu, Evita sampe nafasnya tersengal karena keenakan. Dian juga menyusul keluar, srrupppsss… kuhisap. Nikmat. Mereka nampak lemas, kuajak berpindah ke kamar. Di kamar, kusuruh mereka berdua nungging berjejer, dengan nafsu aku jilatin lubang pantat mereka, ganti gantian. Mereka menggelinjang karena geli. Jleb, aku ngentot Evita dengan gaya doggy, Dian berbaring di bawah Evita dengan ngangkang. Gaya yang mantap, aku bisa mencabut kontol dan langsung memasukkan ke memek Dian. Aah..ahhh, sakiit, kata Evita, aku menghajar memeknya dari belakang, dengan cepat aku cabut kontolku, lalu kumasukkan ke memek Dian, jleb… aaahhh… kata Dian, aku genjot maju mundur sebentar, lalu aku cabut kontolku, kupindah masukkan ke memek Evita lagi, jlebb…aah ..ahh kata Evita. Aku mengentot mereka berdua dengan bergantian, saat kurasa mau keluar aku lesakkan kontolku ke anus Evita,aaahh..ahhh sakitt,Evita berteriak, kupaksa sodok masuk dan crrootssss, aku menyemprot spermaku ke Evita di pantatnya, kucabut kontol dan dengan segera kuminta Dian menghisap kontolku. Evita nampak tiduran sambil menangis, pasti sakit pantatnya. Setelah puas dihisap Dian, aku suruh Dian nungging, satu jari kumasukkan memeknya dan lidahku menjilati anusnya, Dian mendesah desah, setelah cukup basah, dengan gaya doggy aku entot Dian, memeknya terasa hangat dan basah, plak ploook, sesekali kutampari bokongnya. Saat sudah mau keluar kucabut kontol dan kulesakkan ke bokongnya, crooot crrroot, menyembur spermaku masuk bokongnya. Dian menangis sesenggukan karena kesakitan. Kuminta Dian rebahan, sambil ambil tisu aku bersihkan pantat mereka berdua, aku minta maaf sudah membuat mereka sakit. Kucium mereka berdua, dan karena lelah kami bertiga terlelap di kasur kembali Jam 10 pagi, Evita membangunkan aku, kulihat Dian sedang berdandan, mereka berdua sudah memakai jilbab. Aku segera bangun, untuk pulang. Sebelum pulang dari vila, aku kecup kedua bibir gadisku ini. Dan aku ciumin perut mereka, bahkan aku jilat pusarnya Dian, auuhhh… dia menjerit. Di mobil kuantar Dian dulu ke rumahnya, kemudian kuantar Evita. Aku jujur jujuran bilang ke Evita, biar aku yang jadi cowok kamu aja, aku sudah lama sayang sama kamu. Di mobil, Evita bimbang, dia diam, akhirnya sampai juga di rumahnya. Aku turun karena dia mengajak duduk dulu di teras. Kagetlah kami, cowok Evita sudah nunggu di teras, Evita jadi pucat karena ketahuan bersamaku. Dengan sante aku duduk saja, si cowok nampak marah dan gusar, Evita cepat cepat masuk ke dalam rumah. Dia berpura pura ngambil minum. Aku coba pancing emosi cowok ini, kubisiki di telinganya, semalem aku ngentotin cewekmu, mantep memeknya broo, bisikku. Tak kuduga cowok ini langsung memukul wajahku, bruuaaak, aku terjatuh dan limbung, tidak sakit ..batinku, memang sengaja kupancing, dan betul Evita melihat adegan ini. Dia menjerit, dan menolongku, si cowok masih melotot, apa apaan kamu..pergiii.. pergiiii teriak Evita ke cowoknya. Si cowok pergi sambil menendang kakiku, aku berusaha bersabar. Yes, batinku, Evita sudah pasti akan milih aku. Aku akan jadi pacarnya segera, tapi tunggu dulu sekarang saatnya balas dendam ke cowok nya Evita. 2 minggu berlalu aku resmi jadian. Sudah 2x aku ngentot dengan Evita lagi, dan minggu depan rencana mau threesome lagi dengan Dian. Asik pasti. Dan sudah 2 minggu juga aku intai mantannya Evita, sore ini dia bakal aku cegat di jalan sepi yang dia sering lewat dan kuhajar. Itu dia, kugenggam tongkat baseballku erat dan braaak.. kuhantamkan ke punggung cowok itu, dia jatuh terguling. Banguuun… teriakku, saat dia bangun segera bogem mentahku menghunjam rusuknya, klaaak.. uhuuuk.. pasti tak bisa brrnafas dia, dan secepat kilat tendangan berputarku menghantam dadanya, bledaaaarrr… si cowok itu terjengkang terlempar ke belakang 1 meter. Dia bangun dan melawan, beberapa pukulannya bisa kuhindari, bahkan tangannya kutangkap, aku putar dan balikkan tangannya, klakkk… disusul jeritannya, kupatahkan tangannya, dan pukulan straight kananku mengakhiri pertarungan ini. Gusraaakk, dia jatuh dengan 2 gigi depan nya rontok, pingsan. Sebelum pergi aku injak2 lagi orang ini dan kuludahi. Misi selesai.