Bed-ahh Rum-ahhh

ADE HERLINA FRISKA HARUN Keberuntungan memang selalu tak terduga. Ia datang darimana saja mengenai siapapun yang dikehendakinya. Entah tua maupun muda. Semua akan beruntung pada waktunya. Di sebuah desa di pinggiran sungai hiduplah seorang kakek tua yang disebut sa’ad. Atau warga kampung dukuh disebut pak sa’ad atau mbah sa’ad. Pagi itu saat dia sedang mengangkut batu, ada orang yang lari tergopoh- gopoh menuju ke arahnya. Sambil menggeleng geleng dengan matanya yang juling, ia memandang orang di depannya tersebut. “Pak sa’ad punten, ” kata orang tersebut ” onok opo to den raden ” balas pak sa’ad Ya orang yang berlari tersebut adalah pak raden seorang kades pada kampung tersebut. Bertumbuh pendek, berkumis dan bertampang seperti tokoh pak raden “Anu mbah ada orang dari stasiun Tv mau ketemu mbah” “Weleh weleh koyok aku artis saja mau ketemu sama orang tv, ojok guyon(bercanda) kamu” “Beneran mbah, jadi gini ” kata pak raden sambil membisiki pelan ke telinga pak saad “Ah yang benar kamu den” kata mbah sa’ad setengah berteriak “Nggeh pak, ayoo ditunggu sama orangnya disana” ” yowes aku pakai baju agak bagus dulu” Setelah berpakaian batik dan sarung yang agak bagus. Pak raden dan mbah saad pergi ke balai desa. Tempat yang dimaksud pak raden memang agak jauh dari rumah mbah saad. Mereka harus melalui setidaknya dua tanjakan dan dua turunan yang merupakan peta geografis dari desa tersebut. Namun meskipun capek akan terasa segar karena di setiap perjalanan banyak pohon kapuk randu yang tinggi yang mengahalangi cahaya matahari. Sesampainya disana orang orang desa sudah pada berkumpul. Heboh memang, karena mereka jarang dapat hiburan. Apalagi yang datang adalah kru kru tv swasta nasional yang sinetronnya menjadi konsumsi sehari hari mereka di kala maghrib. Warga desa memang sangat senang dengan kedatangan kru tv tersebut. Bagai pahlawan, orang orang melihat mbah sa’ad yang datang dengan penuh rasa gembira dan decak kagum. Pasalnya di usianya yang menginjak 60 tahun dan sendirian, ia masih dapat keberuntungan yaitu diundang oleh kru televisi Pak raden mempersilahkan mbah sa’ad dan beberapa kru televisi untuk duduk. Setelah memberi sambutan dan salam kepada warga kampung, pak raden memberi kesempatan kepada kru tv untuk menyampaikan maksud kedatanganya Kru tv yang berbicara terdiri dari satu pria dan dua wanita. Sang pria pun lantas berdiri dan mulai berbicara “Jadi kami dari glob^l TV, ingin meminta kesediaan warga kampung sini untuk tugas dokumenter kami pak” ” kalau boleh tahu acara apa ya le namanya” “Namanya bedah rumah pak dan selamat pak saad akan kami bedah rumahnya dan akan kami perbagus pak” FRISKA OFF STAGE Entah kepada siapa mas mas itu menjelaskan namun nampaknya fokus mbah sa’ad bukan kesana. Jiwa raganya bagai lepas dari tubuhnya dan terbang terbang bersama imajinasi. Mbah sa’ad tertegun dengan dua wanita wanita cantik yang jauh jauh lebih cantik dari mendiang istrinya. “Bla..bla.. bla.. gimana setuju pak” kata pria tersebut “Setubuhhh eh setujuu” kata mbah saad yang sudah ngaceng berat Briefing sore hari itu berakhir ketika adzan maghrib berkumandang. Dengan langkah senang pak sa’ad menerima semua ucapan selamat dari warga sekampung karena rumahnya yang reot bisa diperbaiki dengan layak tidak hanya itu masuk Tv pula. Memang yang merekomendasikan orang yang pantas untuk rumah dibedah adalah pak raden karena begitu tawadlunya ia kepada orang yang disegani di kampung tersebut. Dengan langkah penuh wibawa mbah sa’ad kembali ke rumahnya lalu segera tertidur agar ia bisa bermimpi ditemani bidadari-bidadari yang akan dititipkan kepadanya — Tut Tut Tut Suara whatsapp ditolak Dengan langkah anggun ditambah pantat yang seakan akan bergerak ke kanan dan ke kiri secara indah. Dara tersebut gundah, sambil mengelus elus tangannya yang putih bersih, ia mencoba menepis kekhawatirannya. “Belum diangkat juga fris” kata wanita 1 “Iyaa mbak adee, ardi belum jawab” kata wanita 2 Iya wanita 1 adalah ade herlina seorang host kondang pada acara tersebut. Cantik muda dan berbakat adalah hal yang melekat pada dirinya. Rambut panjang sebahu dan juga ditambah leher jenjang menambah daya tariknya. “Ditunggu aja kali fris, siapa tahu ardi sibuk” kata ade sambil memainkan laptopnya ” haduh dia selalu begini sih mbak” “Udah kangen banget ya hihihi” kata ade sambil menowel hidung wanita 2 “Iya mbak hihihi” Ade tahu bahwa pasangan yang baru menikah gairah seksnya pasti sedang menggebu gebu. Gampang kangen dan gelisah merupakan hal yang wajar di umur 1 dan 2 bulan pernikahan. Tak terkecuali pada sahabatnya ini, ia tahu bahwa sahabatnya ini dan suaminya suka melakukan phone sex agar nafsu dan kangen bisa terobati secara bersamaan. Suatu solusi yang tabu dimana mereka bertempat di negara fanatis agama dan budaya ketimuran yang kuat. Wanita tersebut mendesah menyerah dan sedikit membanting handphonenya dan membuat ade sedikit kaget “Sorri ya mbak ade, aku hari ini lagi stress” “Gapapa lah kamu kan rekan kerja mbak yang paling baik” kata ade sambil menyibak rambut panjang indah sahabatnya tersebut “Aku bener bener stress mbak soal pekerjaan ini udah milih tempatnya mendadak, konsep baru matang kemarin apalagi tuh mbak sebel aku sama aki aki itu” “Maksudmu pak sa’ad” “Bukan mbakk kadesnya namanya siapa itu pak raden ya, masak ya ia suka senyum senyum sendiri mandangin kita atas bawah, udah gitu pakai jilat jilat bibir lagi” ” oh ya masak sih” kata ade heran “Sikapnya tambah kurang ajar deh, saya kan nanya nanya keadaan desanya sama rumah pak sa’ad buat konsep acara kan secara gue emang anak kreatif, eh malah diajak tidur mbak bayangin” kata wanita tersebut sambil menunjukkan isi chatnya “Sama kok dek, mbak kan pj desa kan masak bapaknya suka nggombal nggombal gitu balas ade “Pokoknya kita harus hati hati mbak sama setan bejat itu jangan sampai kena perangkapnya” “Huss ga boleh ngomong gitu” “Yaudah deh mbak aku mau mandi” Ade memang memahami kekesalan sahabatnya tersebut. Maklum hampir semua laki laki ingin meniduri dia dan sahabatnya tersebut karena sama sama muda, cantik dan berisi cuman bedanya ukuran Bh dari sahabatnya tersebut yang jadi unggulan. Godaan bekerja di broadcasting yang harus tampil menarik pastinya harus mereka antisipasi — FRISKA ON STAGE Wanita tersebut mulai membahasi tubuhnya dengan air. Dengan langkah gemulai ia mulai menuangkan sabun cair ke sekujur tubuhnya. Bahan sabun cair membuat tubuh wanita tersebut semakin mengkilat karena cahaya kuning lampu khas pedesaan. Ia mulai menyabuni ketiaknya yang sedikit berambut sambil bersamaan membersihkan pinggang langsingnya. Dinginnya air membuat ia menggiggil sensitif ia terus menyiram nyiram tubuhnya dengan air agar dingin tersebut hilang, saat ia mulai menyabuni payudaranya yang sudah padat menegang ia mendesah lirih ” auhhh ohhh” desahnya “Uhh ohh ” desahnya lagi Ia remas remas pelan payudaranya sendiri agar mendapatkan sensasi luar biasa pereda kangen yang hilang. Yang belum diberi suaminya. Ia makin bergerak liar saat air air mandi masuk melalui sela sela vaginanya., dengan mencondongkan jari telunjuk. Ia tusuk tusuk kecil vaginanya yang rapat dan tercukur, gerakan tusukan tersebut membuatnya semakin mendesah desah semakin kangen semakin rindu akan belaian suaminya Ia mengejang ngejang karena tusukan kecilnya makin intens. Tangan kirinya pun juga masih tidak berhenti meremas remas payudara yang semua orang pasti gemas ingin menyentuhnya “Uohhh mas ardi, kangenn” Saat puncak pun tiba dengan sedikit mengejang ke depan, wanita tersebut mengeluarkan cairan cintanya. Selalu ada yang kurang dibalik kepalsuan dan rekayasa. Ia lalu menangis karena masturbasinya tersebut tidak benar benar memuaskannya lalu agar tangisnya tersamarkan ia membasuh dirinya lagi dengan air. Selesai mandi ia pun berhanduk, cicak cicak didalam pasti kagum akan keindahan tubuh yang setengah telanjang tersebut ia memasukkan semua pakaian dalam dan pakaian luarnya. Ketika ia ingin keluar ia lupa name tagnya. Sebuah plat bertuliskan FRISKA HARUN Update kalau sempatt Bersambung…

part2
Update sedikit mumpung semangat Kemiskinan merupakan hal yang tidak menyenangkan. Saat ini kemiskinan bukan merupakan sebuah kata sifat melainkan objek wisata dimana dunia pertelevisian zaman sekarang mengkomodifikasikan rasa kasihan/ belas kasih dari orang orang agar ditukar dengan rating dan masuknya iklan. Rasa kasihan orang adalah objek utama yang dijual. Selaiknya orang berbisnis tentu barang dagangan tanpa bumbu pasti terasa kurang menyenangkan itulah sebabnya kebanyakan presenter dari acara reality show sejenis menggunakan wanita wanita cantik untuk tidak hanya menaikkan rating tetapi agar menggunggah komoditas lain yaitu pertemuan kontras antara si kaya dan si miskin. Sebuah pertemuan yang bisa diimajinasikan beauty and the beast. — POV Ade Desa kapukrandu merupakan desa yang indah. Ditumbuhi oleh berbagai jenis flora berdahan banyak dan tinggi. Kru TV pun harus melewati jalan berkelok kelok untuk bisa mencapai lokasi syuting atau rumah mbah sa’ad Terletak di selatan jawa timur menyuguhkan keindahan eksotis desa yang terbelah oleh sungai tempat dimana batu mandraguno berada. Proses syuting hari pertama pun dimulai. Kru kami dan langsung tancap gas membriefing mbah sa’ad, friska dan elemen pendukung lain seperti lighting dan sound. Karena lokasinya benar benar rindang. Aku benar benar memperingatkan semua agar sempurna tanpa adanya blocking atau hal lain yang mengganggu. And Three Two One Action “Pemirsa saya sedang berada di desa kapukrandu untuk memberikan berkah. Berkah dari tim bedah rumah diberikan kepada orang yang selalu ikhlas dan sabar dalam menjalani kehidupan ini. Saya Ade dan saya tidak sendirian tentu saja, saya ditemani oleh seorang mahasiswi yang bernama friska, halo friska” “Halooo” suara friska indah “Sehari hari selain mahasiswi lagi sibuk apa?” “Aku disc jokey kak” “Oo ke friska tugas kamu hari ini berat, yaitu menemani mbah sa’ad untuk kehidupan sehari harinya” “Siap kak” FRISKA ON STAGE — Third POV FRISKA DAN MBAH SAAD Friska berjalan ke bawah untuk menuju sungai tempat dimana shoot friska dan mbah saad melakukan kegiatan pertama. Jalanan menuju sungai sebetulnya tidaklah berat namun karena banyaknya lumut sehingga harus berhati hati. Karena menjaga keseimbangan sehingga seolah olah badannya membusung dan menampakkan payudara besarnya. Hal itu sontak membuat tidak hanya kru yang kamera yang meneguk ludah namun mbah saad yang dibawah pun juga demikian. Padahal pakaian friska sebenarnya cukup sopan yaitu baju ketat lengan panjang warna kuning dipadu dengan jeans pensil yang memperlihatkan lekukan tubuhnya yang pada dasarnya sudah seksi. Saat bertemu mbah saad friska langsung melakukan tugasnya yaitu membantu mbah saad mengangkut batu di gerobak. Sesuai briefing tadi pagi. Emang pada dasarnya hiburan dari reality show semacam ini adalah ” ketidak mampuan atau ketidak ahlian” dari bintang tamu yang cantik dalam membantu sang narasumber. Bintang tamu dipilih semenarik mungkin karena ekspresi bintang tamu secantik dan seseksi friska dapat menyihir para pemirsa di TV Gerakan gerakan friska memang bukan gerakan orang yang sering bekerja kuli batu sungai pada umumnya namun karena gerakan tersebut dilakukan oleh bidadari maka daya tarik friska semakin terlihat seperti saat mengambil batu celana jinsnya sedikit mlorot dan memperlihatkan lembah pantatnyaa. Atau ketika air membasahi tubuhnya terlihat jelas cetakan bh hitam yang dipakainya Semua gerakan gerakan tersebut membuat mbah saad onani di tempat onstage,ia sengaja menjauh dari sudut pandang kamera yang shoot friska untuk menuntaskan birahi sementaranya “Aduhh lontee lontee, kok gak selesai selesai acarane” Lamunan jorok mbah saad terhenti karena friska berteriak memanggil bantuan untuk mengambil batu. “Pak sini bantuin friska beratt” “Iyaa ndukk” Dengan nafsu setengah ditahan mbah saad menuju friska namun Byurrrrrr Cut Cut Cut… Teriak seorang manajer — POV Friska Namaku friska harun umur 25 tahun mahasiswi ilmu komunikasi di ibu kota. Selain mahasiswi aku juga sering ikut casting berbagai acara karena memang tuntutan kuliah Banyak yang bilang aku cantik dan seksi. Banyak juga yang bilang aku bacol favorit karena ig ku selalu dichat lelaki yang bilang demikian . Namun tidak kuhiraukan karena memang aku hanya mencintai mas ardi ku seorang. Banyak yang sotoy bahwa pekerjaanku sebagai broadcaster atau disk jockey adalah pekerjaan murahan bagi wanita namun aku tetap bersikeras untuk mempertahankan keperawanku untuk suamiku tercinta. Masih perawan?? Tapi sudah menikah?? Yaa aku tidak peduli pada sekecil apapun kontol suamiku. Aku tahu ia tidak bisa mengimbangi nafsu seksku yang menggebu namun aku tetap mencintainya dan aku tetap setia Travelling adalah hobiku aku mengikuti acara casting semacam ini agar aku bisa jalan jalan juga. Seingatku aku sedang berada di kapuk randu. Dengan orang yang bernama mbah saad, Bagiku bertemu mbah saad seperti mengingatkanku ke kejadian kelamku yaitu saat aku hampir diperkosa oleh bosku tempat aku bekerja butik dulu. Awalnya bosku begitu setelah tahu aku DJ ia awalnya menawariku kencan dengan tarif 50 juta namun aku tolak. Karena mungkin nafsu menggebu maka ia berusaha memperkosaku di butik beruntung ada karyawati yang berteriak dan menolongku. Wajahnya ya seperti mbah saad itu rambut beruban, sedikit tambun, bau tidak sedap dan muka konyol Namun setelah melihat mbah saad ternyata ia adalah orang yang 180 derajat berbeda. Berwibawa, tegap dan murah senyum. Apa aku kena pelet ya? Ah aku tidak boleh prasangka buruk. Mbah saad adalah orang baik –‘ Third POV FRISKA SAAT SIUMAN Friska lalu membuka matanya dengan bantuan minyak kayu putih dari salah satu kru, friska akhirnya bangkit walau kepala terasa pusing. Ia bingung kenapa ia bisa tertidur di pinggiran sungai dengan kondisi bajuh basah menerawang di seluruh bagian tubuh “Apa yang terjadi padaku” “Kamu terpleset fris di tengah sungai, dan nampaknya karena tidak bisa berenang kamu akhirnya pingsan” “Ouhh terus gimana syutingnya?” “Nampaknya syuting ini harus pending dulu fris sampai kamu pulih lagi pula tinggal penyempurnaan saja kok” Friska yang telah bangkit hanya mengangguk lemah sambil minum air hangat yang diberikan salah satu kru “Oya bilang terimakasih juga ke mbah saad fris saat kamu pingsan tadi mbah saad lah yang memberimu nafas buatan dan mengeluarkan air dari tubuhmu” Friska hanya mengangguk Proses syuting pun dihentikan sementara karena hari memang akan gelap. — POV friska Entah kenapa hatiku berdebar debar dan selalu gelisah. Bukan gelisah pada umumnya karena gelisahku memikirkan peristiwa tadi saat aku tenggelam. Bibir bertemu bibir?? Bukannya nafas buatan memang demikian. Tapi kenapa aku merasa seperti mengkhianati cinta ardi. Apa karena tadi setengah sadar aku mendesah karena dicium mbah saad dan disaat yang bersamaan ada yang mendorong dadaku.ah pokoknya aku tetap berterimakasih pada mbah saad. Tapi mengapa aku jadi linglung dan salting bertemu mbah saad. Aku pun memberanikan diri menemuinya yang sedang merokok kretek dan memandangi indahnya desa kapukrandu di malam hari. Aku telah berganti baju dengan rok span abu abu ketat 3/4 dan tshirt lengan pendek berwarna pink. “Mbah saadd” “Iyaa nduk friska” “Saya mau ng-ngomong” jawabku terbata bata “Ngomong aja toh nduk” kata mbah saad cool sambil merokok “Saya mau ucapin terimakasih mbah sudah nyelamatin saya tadi” Dia pun menoleh kepadaku dan tersenyum. Entah kenapa hatiku seperti meleleh saat ia tersenyum. Aku bagaikan anak smp yang sedang jatuh cinta. Mbah saad pun mendekat dengan tangannya yang panjang ia menarikku dan mendekatkan tubuhku agar menempel di tubuhnya. “Gapapa nduk memang sudah tugas bapak,kamu lihat bulan itu nduk?” “Hmmm ihmm hmm iya mbah” jawabku terbata bata karena bingung apa yang sedang terjadi “Bulan itu indah nduk sperti kamu” “Ahh masak mbahh” jawabku dengan sedikit desahan ” ia nduk coba tatap mata mbah” Bagai kerbau dicucuk hidungnya aku mau saja menatap matanya. Tinggi mbah saad memang hampir sama denganku jadi mataku benar benar pas di matanya. Tanpa aba aba langsung dia mencium bibirku. Aku tidak kuasa menolak toh semenjak kemaren aku menginginkannya. Belaian laki laki sungguhan yang bahkan suami impotenku tak mampu memuaskannya tapi malah mbah mbah buruk rupa. Desiran desiran di tubuhku makin meningkat seiring dengan tangan mbah saad yang mulai merangsek ke dalam pakaianku lalu meremas payudaraku tegas namun lembut “Auhhh oghh” desahku tertahan bibir Harga diri,pendidikan,status sosial dan norma hilang sudah saat itu. Entah kenapa aku hanyut pada nafsuku sendiri. Membayangkan bahwa aku adalah gadis molek yang highclass dan akan ditiduri oleh kakek berkeriput dan beruban. “Tidak boleh begini” batinku Sebisa mungkin aku menepis tangan yang sedari tadi meremas dan ingin melucuti pakaianku. Namun apa daya aku sudah dikuasai nafsu birahi akhirnya mbah saad berhasil memelorotkan rok ku ” Ya ampun nduk kamu sudah basah?” “Hmm iya pak” Ia lalu menidurkanku di balkon lalu menahanku sedikit dengan badannya. Ia pun dengan gemas menampar nampar payudaraku yang setengah terlihat. “Auww oww sakit pakk” “Bentar lagi juga enak nduk” Saat akan membuka celdamku,tiba tiba ada yang mengetuk pintu rumah seketika juga aku punya kekuatan dan mendorong mbah saad sampai tersungkur lalu membetulkan bajuku. “Heheheh akan ada saatnya nduk” Aku pun langsung membuka pintu dalan keadaan kecewa. Bersambung..