Bahan para Wibu

Namaku Restia, umur ku sekarang sudah termasuk tua, 38 tahun.

Sampai saat ini aku belum menikah, karena selama ini aku fokus mementingkan karir, sehari2 aku bekerja sebagai seorang dokter spesialis. Ya, karena ini lah alasan ku belum menikah sampai sekarang. Karena pendidikan spesialis ku yang cukup panjang, sehingga umur makin bertambah, dan semangatku untuk mencari pendamping pun sudah pudar. Padahal adik2 ku semua sudah menikah. Tinggal lah aku sebagai anak paling tua yang belum menikah dan belum pernah merasakan apa itu sex.

Banyak pria yang takut mendekatiku, karena merasa rendah diri. Takut aku mendominasi karena pendidikan ku yang cukup tinggi ini. Selain itu mungkin karena wajahku tidak cantik, maksudku secantik artis artis. Tapi menurutku wajah ku lumayan lah, minimal menurut ku sendiri, hehehe

Iya, aku sih memang ga cantik cantik amat, biasa aja sih, dengan tinggi badan ku 165 cm, BB 60 kg, yah sedikit berisi. Namun soal kulit, aku bisa menjagokan kulit ku yang putih ini. Sejauh ini yang aku tau memang tak banyak pria2 yg menggoda aku karena cantik, tapi kebanyakan menggodaku dengan sedikit nakal yang rada menjurus ke pelecehan verbal sih. Namun aku ga terlalu tersinggung dan justru ada sedikit perasaan bangga.

Kalo aku boleh narsis sih, aku memang punya sepasang buah dada yang besar, namun padet, bukan nya sombong sih, tapi aku memang dikaruniai 2 puting yang berwarna pink. Dimana kata orang-orang sih, wanita indonesia sangat jarang yang puting nya berwarna pink.

Ngomong2 bagian bawah, pinggul ku cukup layak juga untuk aku banggakan, karena aku memang banyak mendapatkan kata2 cat calling berupa pantat semok dan lain2.

Kehidupan ku saat ini semakin layak, aku sudah bisa membeli rumah yang bisa dibilang mewah, kemudian mobil mini cooper yang terbaru. Ya wajar, karena aku memang hidup sendiri tanpa suami dan anak, sementara gaji ku cukup untuk aku nikmati sendiri.

Tentu saja aku sebagai manusia, wanita normal juga tertarik dengan hal berbau seksual. Hari hariku sering terpapar dengan bokep. Semua genre aku tonton. Hingga kadang2 aku ingin diperlakukan seperti wanita yang ada dalam video bokep tersebut.

Menjalani hidup monoton ini, dimana teman2 ku semua yang seumuran dengan ku, sudah mulai jarang untuk kumpul konkow konkow, ya wajar sih, mereka semua punya keluarga yang bisa mereka urus. Tak sama seperti diriku yang memang belum menikah. Baru baru ini adik sepupu ku Ilham dikirim oleh orang tua nya untuk bersekolah di kota ku. Berhubung aku yang kesepian ini, aku menawarkan Ilham untuk tinggal bersama ku saja, lumayan untuk mengusir rasa kesepian ku.

Ilham kini sudah bersekolah di salah satu SMA yang ada di kota ku, menurut ku Ilham termasuk anak yang baik, tidak merokok, dan cendrung berprestasi. Ilham pun beberapa kali sering mengajak teman2 nya ke rumah untuk bermain. Dan dari teman2 nya itu, semua aku simpulkan dari golongan anak2 baik. Sesekali aku buat kan mereka kue, dan juga teh ke kamar Ilham saat mereka datang ke rumah ku.

Dari pemantauan ku, sepertinya mereka sekumpulan anak2 yang menyukai film2 kartun jepang yang mereka sebut dengan anime, dan juga hobi bertukar komik2. Dalam hatiku kadang berpikir wah usia mereka ini masih aja suka sama barang begituan, yang aku pikir khusus untuk anak anak saja.

 

Suatu hari aku sedang membuatkan ilham mie rebus, dan ingin mengantarkan ke kamar nya. Karena bagaimanapun aku menganggap Ilham seperti adik kandung ku sendiri.

“Ilham, ini kakak bikin kan mie……..” Belum selesei aku menuntaskan ucapanku, aku dibuat kaget saat membuka pintu kamar ilham. Aku melihat ilham duduk di lantai tanpa mengenakan celana, ngangkang, mengocok2 penis nya sambil menonton sebuah video dari laptop yang ia letakkan persis di dpan nya. Sudah barang tentu yang ilham tonton adalah film bokep, karena aku pun biasanya juga terbawa suasana saat nonton film itu, dan tak jarang aku menggesek2kan jariku ke arah klitoris dan meki ku.

“Aah ehh ada, ka… Kak, yah..anu” ucap Ilham saat aku pergoki lagi coli sambil memakai celana nya dan menunduk wajahnya. Dari ekspresi wajahnya aku bisa membaca kalau dirinya sangat2 malu pastinya

“Ooo.. ilham adek kakak udah bisa coli ya?” Ucap ku kepada Ilham yang membuat Ilham semakin menunduk malu. Ntah kenapa, dalam hatiku ada rasa terpanggil untuk menggapai penis Ilham, kemudian aku kocok2an, dan aku kulum penis nya, aku yang selama ini hanya menonton film porno, tiba2 punya pikiran, untuk mencoba melakukan nya kepada Ilham. Pelan2 tanpa kusadari aku mendekati tubuh Ilham.

“Dek.. kakak tau kamu udah dewasa, wajar aja kok anak cowo seusia kamu melakukan hal kaya gini, tanda nya kamu sudah dewasa. Kamu jangan malu gitu.”

“I.. iya kak, ma.. maaf kak” ucap Ilham yang masih gugup

“Kamu udh sering ya masturbasi kaya gini Ilham?” Tanya ku pada ilham

“Ma.. maaf Kak, Ilham malu Kak, ilham cuma coba2 aja Kak, maaf Kak, kata teman2 Ilham, coli itu enak Kak, ilham ga ulangi lagi kak” jawab Ilham sambil meneteskan air mata nya.

“Aduh Ilham jangan nangis dek, kan kakak udah bilang ini wajar kok, tanda nya kamu udah dewasa.”

“I.. iya Kak”

“Hhmm, Ilham mau kakak bantu coli nya ga? Mmm.. anu Ilham, kakak juga sebenarnya penasaran dari dulu, pengen kocokin penis, terus kakak juga penasaran ngisep2 penis itu gimana.” Aahh entah setan mana yang sedang merasuki ku, tiba2 aku bisa berkata hal yang menjijikan begitu terhadap adik ku.

“Hhmm.. boleh ga Ilham? Ilham coli nya biar kakak aja yang coliin, Kakak janji akan jaga rahasia ini. Kita berdua aja yang tau, boleh kah ham?” Ucapku sedikit berharap

Dalam hatiku sbernya deg degan. Aku memang penasaran sebenarnya dapat melayani dan menservice seorang laki2. Tapi seperti yang aku bilang sebelumnya karena aku memang belum menikah sehingga aku tidak punya objek yang dapat memenuhi rasa penasaran ku, sementara saat ini Ilham hadir di depanku dengan kondisi sperti ini, yang merupakan kesempatan besar buat ku untuk menuntaskan rasa penasaran ku.

Gallery for Bahan para Wibu