Apakah Ada Kelainan Pada Diriku

Malam sobat , kali ini mimin kasih kisah perjalanan seks anak gadis berusia 14 tahun yang mempunyai kelainan sex, yuk simak ceritanya. Aku baru saja naik ke-kelas 2 SMP saat aku mulai merasa ada yg salah dlm diriku (saat menceritakan ini usiaku sudah 16 tahun). Sebagai sisiwi SMP aku termasuk anak yg pintar. Namaku Arini, panggilan sehari-hariku Rini. Aku lebih suka bergaul dengan teman yg diatas usiaku, dan aku punya teman akrab yg masih tetanggaku, mereka adalah mbak Inun (18)tahun dan mbak Riska(18)tahun. Mereka berdua saat itu masih duduk dibangku SMA kls 3. Walaupun aku masih kls 2 SMP tapi mereka menganggapku sebagai teman baik, dan aku juga merasa beruntung karena banyak hal berupa wawasan yg bisa aku dapatkan dari mereka berdua.

Suatu hari kami pernah ngumpul saling ngegosip dirumah mbak Riska, karena kebetulan orang tuany dan adiknya lagi bepergian kerumah pamannya. Kami bertiga banyak bercerita dan saling curhat sambil menikmati rujak yg kami buat sendiri. Ntah darimana awalnya mbak Riska bisa cerita tentang dia dan pacarnya, begitu juga mbak Inun, gak mau kalah menceritakan perjalanan cintanya dengan pacarnya.

Aku tidak tau sama sekali kalau waktu itu pergaulan mereka berdua sudah melewati batas wajar, dan aku menyadarinya setelah aku terjerumus akibat pengaruh pergaulan dan cerita mereka. Aku ingat waktu itu mbak Riska bercerita kalau pacarnya sangat menyayginya dan sangat bangga punya pacar, begitu juga mbak Inun, yg mengatakan sungguh nikmat berpacaran. Waktu itu aku tidak tau sama sekali tentang arti pacaran yg sesungguhnya, karena usiaku masih hampir 14 tahun.

Kalaulah saat itu aku menyadari bahwa mereka bukanlah teman yg baik, mugkin aku tidak menjadi seperti sekarang ini. Aku merasa seperti menyesal dan seperti merasa ada yg lain pada diriku. Berkali-kali aku curhat menceritakan pada orang yg sudah dewasa tentang semua yg kualami, tapi tetap saja beranggapan bahwa aku yg salah.

Disaat acara ngumpul dirumah mbak Riska itu, ada hal yg membuatku selalu tanda tanya, ada hal yg membuat pikirannku selalu membaygkannya, dan aku semakin penasaran aja. Menurut mereka berdua (yg saat itu aku tidak tahu sama sekali kalo mereka punya niat buruk padaku), cewek remaja itu dijaman sekarang gak jamannya lagi kalo belum kenal cinta, gak jamannya lagi kalo belum punya pacar. Dan mereka berdua juga sangat terbuka padaku, bahkan mereka cerita kalau mereka sudah tidak perawan lagi. Menurut mereka juga, sex itu indah…sex itu segalanya apalagi bila dilakukan dengan pacar. Semua cerita mereka saat itu seolah membuat agar aku malu belum punya pacar.

Aku bahkan saat itu diejek, dikatai kalo aku itu kurang pergaulan, walau aku sudah bilang umurku baru hampir 14 tahun, tapi malah dibilang kalo aku itu anak mami, anak pingitan dan tidak kenal dunia luar. Sebagai gadis remaja yg sudah SMP aku marasa malu dikatain begitu, aku merasa gak senang kalo dibilang kurang pergaulan. Dan masih kuingat kalau ada kata-kata mereka yg katakan, bahwa aku tidak pernah punya cerita gaul tentang pacaran dan nikmat pacaran. Dan aku lebih merasa terhina lagi saat mbak Ani bilang, wanita itu belum dikatakan wanita kalo belum rasakan sex…wanita itu masih belum bisa dibilang wanita sesungguhnya, kalo belum menikmati sex. Perkataan itulah yg buat diriku yg akhirnya menjadi pukulan berat bagiku.

Aku tidak bisa bilang apa-apa saat mereka mengatakan itu setengah mengejek padaku, bahkan kuingat mataku hampir berkaca-kaca saat itu karena malu sekali mendengarnya. Mereka berdua sadarkan aku, kalo aku memang gadis yg tidak gaul alias kuper, gadis pingitan yg belum kenal cinta dan sex. Dan aku juga gadis yg belum bisa dikatakan wanita yg sesungguhnya, karena belum pernah merasakan atau menikmati sex.

Sejak mendengar perkataan teman-temanku itu, setiap hari hanya perkataan itu saja yg ada dlm lamunanku, setiap saat teringat dan itu membuatku sedih. Aku jadi malu pada diriku sendiri (ternyata aku kuper). Dan sejak itu aku sering menghindar dari mereka berdua, karena kusadari diriku kuper. Setiap hari aku melamun dan mengingat-ingat cerita mereka, mengingat cerita mereka tentang ciuman, cerita mereka tentang melakukan sex, cerita mereka cara memuaskan pacar mereka. Apalagi mereka bilang, buat apa punya wajah cantik kalo belum punya pacar dan belum tahu sex, belum rasakan nikmatnya sex. Kata-kata itu bila terngiang ditelingaku menyakitkan sekali. Dan aku gak mau jadi gadis yg kuper seperti yg temanku katakan, aku tidak mau jadi gadis kuper yg belum pernah rasakan sex.

Dlm hatiku, aku harus punya pacar, aku harus bisa jadi wanita yg sesungguhnya, dan aku gak mau jadi penasaran terus menusrus. Maka sejak itu aku mimpi ingin punya cowok yg bisa jadi pacarku, tapi karena aku masih kls 2 SMP, sulit rasanya nemukan cowok yg bisa jadi pacar. Walau kuakui wajahku sangat manis dan imut, tapi bodiku gak begitu tinggi karena umurku 14 tahun kurang 2 bulan saat itu. Hampir selama 2 bulan aku merubah penampilanku, aku sering dandan secantik mungkin (agar ada yg menaruh perhatian padaku). Tapi sampai 2 bulan aku belum juga menemukan pacar yg kuharapkan, bukan karena aku jelek, tapi gak mungkin aku yg agresif deketin cowok. Maka aku sampai putus asah, karena belum ada dapat cowok yg akan jadi pacarku. Dan sungguh ini buatku makin malu pada diri sendiri.

Hingga disuatu hari, siang itu aku sudah pulang dari sekolah, sudah makan siang dan sudah beres-beres dikit pekerjaan rumah, dan tinggal nyantai mempercantik diriku yg memang manis dan imut. Aku kecarian sama yg namanya sisir. Kucari dikamarku gak ada, kucari-cari dimana-mana juga gak nemukan. Akhirnya kucari dikamar mama (mamaku kerja dari pagi sampai malam sebagai bisnis berlian). Disana kutemukan sisir mamaku yg memang punya alat-alat lengkap untuk merias diri. Dan sungguh ada sesuatu dlm kamar mamaku yg membuat aku sama sekali gak bisa mikir jernih, aku seperti terhipnotis, dan jantungku detaknya gak menentu.

Saat itu kulihat papaku sedang tidur diranjangnya (papaku 39 tahun kerjanya gak menentu, tapi punya rumah kontrakan 5 pintu dibelakang rumah kami). Kulihat papa sedang tidur diranjang dengan hanya memakai celana dlmnya saja yg berwarna hitam. Aku langsung keluar kamar karena malu dan takut kalo nanti papa terbangun dan melihatku ada dikamarnya.

Baru saja aku akan sisiran dlm kamarku, tapi baygan papaku yg sedang tidur dlm kamarnya teringat jelas dibenakku, dan sangat mengganggu pikiranku. Aku malah merasa jantungku makin berdetak kuat gak nentu. Dan kuakui pikiranku jadi jorok, jadi teringat cerita temanku tentang sex. Mungkin karena setan telah merasuki pikiranku dan rasa penasaran yg telah lama aku pendam, maka aku beranikan diri untuk masuk lagi kekamar papa.

Langkahku pelan agar tidak didengarnya, dan saat aku sudah dipintu kamarnya, aku sempat berhenti, karena perasaan cemas takut kalo dia terbangun dari tidurnya. Hampir kuurungkan niatku waktu itu, tapi karena penasaran yg terpendam selama ini, maka aku melangkah mendekati papa keranjangnya, ruangan kamar papa tidak gelap juga tidak gitu terang kali. Dari jarak 1 meter ketubuh papa, aku berhenti melangkah, aku masih berdiri memandangnya, aku perhatikan matanya benar-benar tidur pulas.

Aku pandangi tubuh papaku, “gagah” batinku. Lalu rasa penasaran semakin, waktu kupandang celana dlmnya, yg membuatku melangkah mendekatinya. Aku duduk pelan disampingnya membelakangi wajahnya, dan mataku selalu memandang arah paha dan celana dlmnya, yg saat itu kulihat agak mengembung. Tapi perasaan takut selalu mengingatkanku saat itu. Gimana kalau ketahuan papa kalo aku ada duduk disampingnya.

Sebelum tanganku memegang celana dlmnya, aku melihat kearah wajahnya untuk mastikan kalau papa gak bangun dari tidurnya. Pelan sekali kesentuh celana dlmnya. Karena rasa ingin tauku yg begitu menggebu, kubuka celana dlm papaku dengan sangat berhati-hati sekali, aku takut sekali kalo sampai ketahuan papa. Dengan jari tangan kananku, aku berhasil turunkan cd papa walaupun cuma sedikit, dan ternyata tidak ada tanda-tanda kalau papa terbangun. Dan kutarik lebih bawah lagi cd nya hingga nampak semua benda terlarang papa, dan aku memang terkejut, rasa ingin tauku terjawab sudah, dan aku bukan gadis kuper lagi (karena sudah melihat sendiri alat sex laki-laki meski punya papaku sendiri).

Karena teringat cerita teman-temanku tentang sex, rasa penasaranku semakin. Aku kalo bisa jujur, saat itu benar-benar sadar akan apa yg aku lihat, aku merasa suka dengan melihat alat kemaluan papaku. Mungkin inilah cara orang terangsang, cara teman-temanku menikmati pacaran dan sex. Dengan rasa takut dan hati-hati, aku pegang seperti menggenggam kemaluan papa yg bagiku pertama kali melihat dan menyentuh kemaluan laki-laki.

Aku tau kalo saat itu kemaluan papa belum menegang, tapi aku juga tau ukurannya sangat gede. Aku suka melihatnya, jujur aku suka. Karena aku sudah merasa nafsu dengan apa yg kupegang, maka aku mencium kemaluan papa yg dinamakan k0ntol itu. Sebagai gadis usia 14 tahun mengakui kalau aku benar-benar suka melihatnya, melihat bentuknya, dan aku terangsang, apalagi aku sudah lama membaygkan seperti ini.

Sambil menggenggam k0ntol papa, kuciumin bagian atas k0ntolnya. Ada perasaan sayg dan suka aku menyentuhnya. Kuperhatikan bentuknya, bulu-bulu lebatnya yg tumbuh disekeliling pangkal k0ntolnya yg ukurannya sangat gede. Walau perasaan takut dan cemas selalu mengawasiku, tapi tidak menghentikan rasa penasaranku untuk terus menyentuhnya. Tidak puas dengan hanya menciuminya…aku malah makin nafsu melihatnya, dan gak tau darimana datang rasa ingin mengemutnya. Aku beranikan diri, aku masukkan kemulutku k0ntol papa, walau hanya bagian kepalanya saja yg bisa aku emut, namun sudah cukup membuatku untuk menikmatinya.

Aku benar-benar sudah gak kontrol diri, aku juga heran kenapa ada rasa suka…dan kenapa nafsuku timbul sampai aku mau mengemut k0ntol papa yg lagi tertidur nyenyak. Apakah karena badan papaku gagah…apa karena aku sudah lihat k0ntolya…sungguh sampai sekarang aku masih belum bisa nemukan jawabannya. Dan diwaktu aku lagi asik emut-emut k0ntol papa, aku perhatikan dan rasakan…kok kayaknya k0ntolnya makin memanjang, makin membesar ukurannya, juga makin keras menegak. Dan melihat itu aku malah semakin nafsu dan sangat suka. Lalu karena kulihat mata papa masih tetap tertidur, aku lanjautkan emut-emut bagian kepala pensinya, karena hanya bagian kepala k0ntolnya aja yg bisa kuemut, ukurannya sangat gede.

Kira-kira 2 menit disaat k0ntol papa yg sudah menegang sangat besar itu aku emut-umut, aku merasakan seperti ada tangan yg membelai-belai kepalaku dan juga rambutku. Aku tersadar…sangat terkejut, takut dan sangat malu. Aku tau kalo yg belai-belai kepalaku itu adalah tangan kekar papaku sendiri. “gawat…papa sudah bangun…” jerit batinku dlm hati. Langsung aku bergerak cepat, kuhentikan mengemut kontol papa… cd nya aku naikkan lagi menutup k0ntolnya dengan sangat cepat. Dan aku langsung berlari keluar kamar meninggalkan papa diranjangnya, tanpa berani melihat kearah wajah papaku. Karena aku sangat yakin kalo papaku sudah terbangun saat itu (terbukti dia telah belai-belai kepalaku ).

Aku masuk kamarku dan langsung menutup pintu kamarku. Dan duduk ditempat tidurku dengan perasaan cemas dan takut, bercampur dengan rasa malu juga. Aku mengira kalo papaku bakalan datengi aku kekamarku, tapi setelah kutunggu sekitar 5 menit.tidak ada tanda-tanda kalo papa akan datang kekamarku, aku merasa lega dan rasa takutku mulai hilang. Setelah aku merasa semuanya aman, dibenakku masih teringat akan k0ntol papa, masih teringat aku sempat menyentuh dan mengemutnya. Semakin aku membaygkannya, semakin datang pula rasa penasaranku untuk ingin melakukannya lagi. Aku masih merasa terangsang, dan masih saja tidak bisa lupa dengan yg barusan aku lakukan. Setan mungkin telah menguasa pikiranku…mendorong hasratku sebagai gadis belia berusia 14 tahun kurang 2 bulan.

Dan saat itu juga aku beranikan diri untuk mengintip papa dikamarnya, aku berharap sekali papaku kembali tidur pulas, agar bisa kuteruskan rasa penasaranku. Dan sesampai dipintu kamarnya, kubuka dikit pintu dan kuintip papa, ternyata dugaanku benar…papa sudah tidur lagi. Aku masuk mendekati papa dengan langkah sangat pelan dan hati-hati sekali. Belum sampai ditepi ranjang papa, langkahku terhenti dan aku merasa heran, aku merasa ada yg beda. Aku lihat papa sudah bugil tanpa cd’nya yg berwarna hitam yg dipakainya tadi. Dan kulihat kebawah…ternyata cd papa sudah ada diatas lantai.

Dan herannya papaku tidurnya aku lihat pulas, tapi kok, napa k0ntolnya menegang sangat tegak keatas, ukurannya sangat besar dengan warnanya agak mengkilat kehitaman. Nafsu sungguh tak bisa kubendung saat memandang k0ntolnya yg sudah menegang didepanku. Dan karena aku yakin kalo papaku memang benar-benar tidur, maka aku mendekat, dan duduk dipinggir ranjangnya tapi kakiku masih terjuntai kelantai (posisiku membelakangi wajah papa dan menghadap kek0ntolnya).

Lalu kucoba pegang tangan kiri papa yg dekat sekali kepahaku, kugoyg-goyg tanganya…dan kulihat tidak ada tanda-tanda kalo papaku terbangun, “aman” batinku. Langsung kupegang k0ntolnya yg sedang menegak itu, kubelai lalu kubuat gerakan tanganku seperti naik turun saat menggenggam k0ntolnya. Bahkan jari-jari tanganku gak bisa nyatu menggenggamnya…k0ntol papaku sungguh gede, panjang dan besar. Sangat kusuka melihatnya “mungkin semua laki-laki dewasa pasti k0ntolnya gede seperti ini” ucapku dlm hati saat memegangnya. Aku masukkan lagi kemulutku dan aku emut-emut makin nafsu. Aku senang sekali emut k0ntol papa, karena kupikir ini kesempatan untukku, mumpung papa lagi tidur.

Sambil terus aku emutin kepala k0ntolnya aku lihat juga sekali-sekali kewajahnya, takut kalo papa terbangun lagi. Dan ternyata papa tidak terbangun dan dia juga tidak ada belai-belai kepalaku, itu buat aku sangat yakin kalo papa bobok sangat pulas. Selain emut-emut k0ntolnya, aku juga jilatin bagian pelirnya yg banyak bulu disekitarnya. Kadang wajahku kubenamkan disekitar kemaluan dan pelirnya. Aku juga cium perut papa, cium dadanya yg bidang, yg ditumbuhi bulu tapi gak banyak bulunya didada. Wajah papaku gak cakep tapi gak jelek, tapi tubuhnya bagus…tinggi besar. Dan papaku sangat pemarah.

Setelah hampir 10 menit aku emut-emut k0ntol papaku, aku merasa mulutku mulai pegal dan capek. Tapi rasa puas dan nafsuku masih terus ingin. Tiba-tiba aku teringat cerita mbak Inun dan mbak Riska, tentang cerita mereka pernah sex. Karena teringat cerita mereka, aku buka bajuku, buka semua sampai aku bugil. Lalu aku naik pelan-pelan keatas ranjang papa, dan aku tidur disebelah papa (posisiku agak ketengah diranjang papa disebelah kanannya).

Jantungku berdetak cepat, sampai aku keringat dingin karena aku gak tau apa yg mau aku lakukan. Dan saat itu entah dari mana aku bisa punya ide, aku balikkan badan papa pelan-pelan sampai badannya menindihku. Sungguh aku gak merasa kesulitan balikkan badan papaku yg besar samapi bisa menindihku. Dan aku juga terus perhatikan mata papaku, dan kulihat matanya tertutup tidur pulas.

Saat badan papa sudah ada diatas tubuhku…sudah menindihku, aku jadi merasa takut sendiri, aku takut kalo dia terbangun pasti aku gak bisa lari lagi karena sudah ditindih oleh badannya. Saat itu aku berharap dlm hati semoga papa tidak terbangun, dan semoga kali ini aku berhasil ngobati rasa penasaranku. Aku gak mau jadi gadis yg kuper yg gak pernah rasakan sex, seperti temanku bilang saat mengejekku. Lalu dengan rasa hati-hati sekali bercampur takut dan cemas, kucoba pegang k0ntol tegang papa dan kuletakkan diatas memekku.

Dan saat itu kurasakan, tiba-tiba kedua paha dan kaki papa bergerak seperti melebarkan kedua belah pahaku. aku sempat terkejut dan takut, tapi karena kulihat matanya masih juga tertutup tidur, aku jadi merasa aman walau tetap aja ada rasa cemas. Dan saat selangkanganku sudah terbuka lebar, dan kakiku seperti melingkari pinggul papa. Kedua tangan papa saat itu berada disebalah kedua wajahku.

Aku jadi benar-benar takut, aku takut untuk melanjutkannya, tapi kini badan papa sudah diatasku, dan aku harus lanjutkan “toh papa juga gak tau, kan papa sedang tertidur” batinku saat itu menghibur rasa takutku. Lalu kupegang lagi k0ntol papa, dan kurasakan sangat keras sekali, lalu kuarahkan kepala k0ntolnya kemulut memekku, lalu kulepaskan dari tanganku. Dan saat kulepaskan dari tanganku aku merasa kalo k0ntol papa seperti menekan kemulut memekku, aku lihat badannya tidak bergerak dan matanya juga masih bobok, tapi k0ntolnya seperti makin menusuk menekan mencoba masuk kelobang memekku.

Tusukannya pelan tapi tekanannya sangat kuat. Aku merasa takut, lalu kupegang kedua pinggul papa. Dan kurasakan makin lama tekanannya terus dan mulai menusuk masuk sedikit-sedikit. Walau agak lama k0ntol papa masuk sedikit-sedikit, tapi tekannanya terus dan gak berhenti. Hingga kira-kira hampir 3 menit, aku hampir menjerit menahan sakit, saat kurasakan k0ntol papa menekan kuat, menusuk masuk kedlm memekku. Mungkin seluruh bagian kepala k0ntolnya sudah tertanam semua dlm memekku.

Yg aku rasakan perih bukan main, sepertinya memekku sobek karena tusukan k0ntol gede papa. Aku menahan memekku agar k0ntolnya tidak bisa menerobos lebih dlm lagi, sakit sekali dan terasa perih. Dan saat itu kurasakan tekanan k0ntol papa seperti berhenti tidak menusuk lagi. Tapi setelah lebih dari 2 menit aku merasakan kalo k0ntol papa mulai menekan lagi, mulai menusuk, dan tekanannya kali ini lebih kuat, dan pinggul papa juga seperti bergerak menekan. Aku makin kewalahan dan semakin takut, karena saat itu juga k0ntol papa mulai masuk lebih dlm, dan terus menekan kuat hingga makin masuk lebih dlm. Dan aku ingat saat itu kalo memekku seperti sobek berdarah, padahal k0ntol papa belum ada masuk setengah kedlm memekku.

Karena aku merasa sakit sekali diselangkanganku, perih sekali dan aku tidak tahan, bahkan airmataku sampai keluar, aku menangis menahan sakit, tapi aku gak bearani bersuara, aku takut kalo aku bersuara bisa buat papa terbangun dan bakalan ketahuan sama papa. Beberapa menit kurasakan tidak ada tekanan dari k0ntol papa, tapi karena perih yg tak tertahankan, kucoba mendorong tubuh papa keatas dengan kedua tanganku agar k0ntolnya tercabut dari memekku. Tubuh papa bukannya makin terdorong…semakin kudorong tubuhnya sekuat tenaga keatas, tapi semakin sperti ada tekanan pada k0ntolnya kememekku, kudorong lagi sekuat tenaga supaya k0ntolnya tercabut, tapi malah kurasakan k0ntolnya makin menekan masuk kememekku dan semakin perih kurasa seperti makin sobek memekku.

Akhirnya aku lemas kehabisan tenaga, sementara airmataku terus mengalir menahan sakit. Lalu dengan sisah tenaga yg ada kucoba sekali lagi sekuat tenagaku mendorong badannya keatas…tapi hasilnya bukannya malah tercabut k0ntolnya…yg kurasakan k0ntolnya malah seperti makin menekan masuk. Aku takut sekali saat itu karena sungguh gak tahan menahan perih. Tenagaku habis dan k0ntolnya sudah masuk setengah mungkin kedlm memekku. Aku gak bisa mendorong badannya lagi, dan sempat juga aku berniat mau bangunkan papa supaya dia cabut k0ntolnya dari memekku, tapi karena aku takut ketahuan dan gak mau malu, maka aku hanya bisa mengeluarkan airmata dan pasrah.

Dan semenit kemudian…tiba-tiba aku merasa kalo badan papa mulai bergerak-gerak sendiri, pinggulanya bergerak naik turun. Dan karena tubuhnya kurasakan k0ntolnya juga ikut bergerak sepereti keluar masuk dlm memekku. Aku benar-benar tersiksa karena gerakannya membuat memekku ditusuk-tusuk k0ntol papa yg sangat gede itu. Rasanya mau mati nahan sakit hingga badanku kaku dibuatnya. Aku menjerit dlm hati karena gak berani mengeluarkan suara, takut ketahuan sama papa. Saat itu aku ingin sekali bangunkan papa, aku mau bilang supaya k0ntolnya dicabut dari memekku, tapi aku tetap saja takut membangunkannya, tetap saja aku gak berani. Badan papa tetap bergerak naik turun dan aku hanya bisa pasrah menahan sakit dengan linangan airmata yg tiada hentinya.

Aku benar-benar kapok sekarang, aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain merasakan memekku ditekan-tekan kuat menusuk oleh k0ntol papa yg sangat gede. Semakin lama gerakannya semakin kuat…semakin lama gerakannya juga semakin cepat dan semakin membuatku serasa mau mati menahan perih. Karena tidak sanggup menahan perih dan aku juga seperti megap sampai sulit bernapas, akhirnya aku gak sadarkan diri. Saat itu tidak tau apa lagi yg terjadi. Dan diwaktu aku terbangun dan sadar, aku lihat tubuh papa masih ada diatas menindihku, dan gerakan tubuh besar papa saat itu sangat kuat sekali menekan-nekan memekku, begitu juga napas papa aku dengar sangat kasar mendesah, semenatara matanya masih bobok aku lihat dan badannya penush dengan keringat.

Aku tersiksa lagi menahankan sakit yg sangat perih, karena k0ntol papa sudah masuk menekan-nekan sampai dlm memekku. Ingin menjerit gak berani…ingin berteriak juga gak berani…ingin bangunkan papa juga aku gak berani. Hingga gak lama kemudian tiba2 papa bergerak badannya sangat cepat dan kuat dan tiba-tiba badannya menyentakkan kuat k0ntolnya menakan kememekku, dan saat itu badannya kaku diatas tubuhku, lalu kurasakan kalo didlm memekku sperti ada semburan cairan dari k0ntol papa. Dan setelah badan papa tidak bergerak lagi, dan napas juga sudah tidak mendesah kuat lagi, hanya keringatnya yg semakin membasahi tubuhnya.

Penderitaanku berakhir saat badan papa tidak lagi bergerak, dan k0ntolnya juga tidal lagi menusuk-nusuk memekku. Semenit kemudian aku mencoba membalikkan badan papa, kucoba mendorong dengan sisah tenagaku yg ada. Sungguh aku gak menygka, walau tenagaku gak kuat lagi tapi aku mampu mendorong badan papaku yg besar dan berat itu. Aku berhasil balikkan badannya dan pensinya pun tercabut dari memekku.

Aku juga sempat heran…kenapa kali ini aku berhasil mendorong badannya, dan sepertinya badan papa ringan sekali kudorong. Tapi aku gak mau berpikir panjang, yg penting aku sudah lepas dari tindihan badannya. Lalu aku mencoba bangun untuk meninggalkan papa diranjangnya, “aaagh..” aku terpekik menjerit pelan saat kurasakan perih diselangkanganku. Aku merasa perih saat akan melangkah, sakit sekali diselangkanganku.

Sampai dikamarku aku melihat dibahagian pahaku ada tetesan darah dari memekku sudah hampir mengering. Setelah kubersihkan sisa-sisa darah perawanku sisekitar memek dan pahaku, maka aku pun tertidur karena lelah dan sakit. ceritasex.site

Setelah kejadian itu keesokan harinya aku masih tetap merasa sakit diselangkanganku. Dan pada hari itu aku tidak masuk sekolah karena badanku agak demam, dan kurasakan badanku juga lemas. Pagi hari jam 9 papa dan mama bertanya padaku kenapa aku tidak sekolah…aku mengatakan kalo aku agak demam. Dan papa juga memberi obat demam padaku dan menyarankan aku supaya istirahat aja dirumah. Saat itu aku takut juga kalo seandainya papa tahu apa yg telah kulakukan padanya kemaren, dan syukurlah dia tidak tau karena aku melakukannya dia saat dia tidur. Dan seperti biasa mama berangkat bekerja tiap jam 9 pagi dan akan pulang jam 10 atau jam 11 malam. Kuakui hubungan papa dan mama sudah hampir 2 tahun agak renggang kurang harmonis, karena menurut mama…papaku suka selingkuh dan suka kasar sama mama.

Semenjak itu mama jadi kurang perhatian pada keluarga dan banyak habiskan waktu diluar bersama ibu-ibu yg lain bisnis berlian. Mama juga sering seminggu tidak pulang karena harus keluar kota untuk urusan bisnisnya, tapi beliau selalu melebihkan uang jajanku dan selalu belikan apa yg kuminta. Kalo mama berangkat bekerja… papa juga biasanya pergi keluar rumah entah kemana dan terkadang sampai malam juga baru pulang.

Dan jarang sekali ada dirumah diwaktu siang hari. Dan disiang itu waktu (jam 1) aku baru saja selesai makan siang (keluargaku bayar bulanan untuk rantangan makan siang dan makan malam), dan aku terkejut sekali lihat papa pulang. Dia sempat menanyakan kesehatanku sebelum dia berlalu masuk kedlm kamarnya.

Setelah itu aku melangkah keruang tamu dan kuhidupkan tv, sebenarnya aku mau tidur dikamarku tapi takut nanti papa keluar rumah tidak ada yg kunci pintu, maka kutunggu sampai papa keluar kamarnya san pergi keluar rumah (karena biasanya papaku jarang dirumah siang dan sore hari, kalo pun datang…hanya sebentar lalu pergi lagi dan memintaku untuk kunci rumah dari dlm).

Setelah kutunggu selma 15 menit, tapi tidak ada tanda-tanda kalo papa akan pergi keluar rumah lagi, dan papa juga belum keluar dari kamarnya. Sambil nonton TV aku bertanya dlm hati, napa papa gak keluar ya…biasanya papa siang hari tidak pernah berada dirumah. Lalu karena penasaran aku coba melihat kekamarnya, dan kulihat pintu kamar tertutup tapi tidak rapat dan masih bisa melihat jelas dari luar. Aku dorong dikit pintunya dan kulirik kedlm…nampak sedikit kaki papaku sedang tidur diatas ranjangnya. Lalu kututup pintu kamarnya dan aku melangkah keruang tamu dan kumatikan Televisi, lalu aku berjalan kekamarku.

Sampai dikamarku aku masih bertanya-tanya dlm hati…kok papa sekarang rajin tidur siang ya…semalam dan hari ini dia tidur siang. Seumur-umur baru semalam itu dia aku lihat tidur siang, kenapa hari ini juga tidur siang…biasanya malam dia baru pulang kerumah. Tapi siang itu aku tetap saja mengurung diri dlm kamarku, aku gak keluar rumah ataupun menemui teman-temanku, karena aku juga masih merasa lemah. Aku tidak bisa tidur tapi tetap merebah sambil membaygkan apa yg telah kulakukan pada papaku semalam itu.

Setengah jam kemudian aku seperti mendengar suara dari Televisi yg ada diruang tamu. Padahal aku ingat kalo televisi sudah aku matikan sebelum aku masuk kamar tadi. Aku mau tau siapa yg menyalakan televisi dan aku keluar kamar menuju raung tamu. Disana aku jumpai papa sedang tidur dengan pakai sarung diatas karpet diruang tamu dan matanya masih terbuka menonton tv. Papa tau aku datang dan bertanya padaku

“belum tidur juga ya…” lalu kujawab

“sudah tadi pa…tapi kupikir aku lupa matikan tv makanya aku terbangun dan mau matikan tv, rupanya papa yg hidupkan”

“iya papa juga tadi mau tidur siang dikamar papa, tapi gak bisa tidur juga, papa kepanasan, jadi papa mau tidur disini aja” ucap papa sambil matanya mulai dipejamkannya, tapi televisi dibiarkannya tetap hidup.

“ya uda kalo papa mau tidur…aku juga mau tidur pa…ngantuk..” aku berlalu meninggalkan papa, tapi tiba-tiba papa berkata padaku

“Rini…nanti matikan tv nya ya kalo papa sudah tidur…jangan sekarang matikannya, nanti saja kalo papa sudah tidur…gak lama kok 5 atau 10 menit papa sudah tidur kok”,

“iya pa…nanti Rini matikan..”, jawabku sambil berjalan menuju kamarku.

Setelah 10 menit aku keruang tamu lagi hendak mematikan tv seperti yg diperintahpan papaku padaku. Sesampainya disana aku sangat terkejut sekali, kulihat papaku sudah tertidur tapi sarungnya sudah terbuka dibawah kakinya, dan saat itu k0ntol papaku tampak membesar menegang. Aku melihat mata papaku benar-benar tidur, dan segera kumatikan tv, tapi tetap saja mataku melihat tubuh bugil papaku, aku kembali seperti terangsang melihat k0ntol papa.

Ingin kembali kumenyentuhnya, karena aku begitu suka melihatnya dan k0ntol papaku yg gede itu membuat nafsuku kembali menggebu. Aku masih berdiri didekatnya, menatap k0ntolnya, dan kulihat matanya tertutup tidur. Mungkin sarung papa gak sengaja terbuka kebawah karena tendangan kakinya diwaktu tidur, dan papa tidak menyadarinya. Aku masih bisa menahan nafsu waktu itu, karena aku masih merasa sakit diselangkanganku.

Sebenarnya aku ingin sekali menyentuh k0ntol papaku lagi, apalagi dia tidak tau saat itu, dia sudah tidur nyenyak, bahkan dia tidak tau kalo aku sudah matikan televisi. Kutahan nafsuku yg menggebu, aku gak berani menyentuhnya, walau aku tau sebenarnya aku ada kesempatan menyentuhnya lagi, karena papaku sedang tertidur, tapi aku takut dan gak mau menahan sakit lagi. Aku benar-benar jerah dan kapok, aku benar-benar gak sanggup menahan sakit. Maka kutinggalkan papa diruang tamu dan aku masuk kamar ku lagi.

Bersambung…