Anin JKT48’s Story
maafkan newbie ini yah bikin cerita mulu, ini terakhir deh untuk waktu yang lama ^^ Perkenalkan namaku Lucky, umurku 24 Tahun, hari ini aku baru saja pulang dari Teater JKT48, yah aku adalah seorang Staff dari JKT48 Operational Team alias JOT, normal sebagai lelaki hampir setiap hari bertemu member JKT48 yang cantik luar biasa aku jadi sedikit banyak terangsang dengan mereka. Jujur, yang paling mengganggu pikiranku adalah Anin, bocah bongsor yang lincah ini sudah berumur 17 Tahun, hampir setiap hari aku onani sembari memikirkan bersetubuh dengannya, menikmati vaginanya dan meremas payudara mungilnya itu, saat aku keluar dari area JKT48 Theater aku melihat Anin masuk ke dalam Ruang Ganti lewat pintu samping. Kesempatan Emas pikirku dalam hati, entah apa nanti yang terjadi di dalam, Nothing To Lose saja. Aku lalu mengikuti Anin ke dalam Ruang Ganti Teater, di dalam ruang ganti terlihatlah Anin dengan baju putih pundakless-nya dan rok hitam selututnya sedang mencari sesuatu diantara barisan ishou yang sedang digantung, tanpa pikir panjang aku lalu membekap mulut Anin dari belakang dengan tangan kananku dan tangan kiriku ku kalungkan di lehernya, Anin terus berusaha memberontak, aku akhirnya menariknya ke panggung Teater dan ku pojokkan ke salah satu tiang teater sebelah kiri panggung Anin, kau nurut saja, sudah tidak ada siapa siapa disini selain kita berdua ujarku sembari tangan kiriku menurunkan baju anin, Anin lalu memberi kode agar bekapanku dilepas, dan aku melepasnya Kak Lucky apa apaan sih, nanti laporin ke Jiro nih ancamnya Laporkan saja kalau kau berani ujarku lalu mendorong Anin ke atas panggung teater, Kak Lucky, jangan ujar Anin kesakitan Aku lalu mendekati Anin dan mulai menciumi pundak dan lehernya, Anin terus berusaha memberontak tetapi tubuhnya menggelinjang kenikmatan, aku yang sudah merasa diatas Angin lalu menarik baju Anin ke atas tubuhnya dan mencopot bra merah muda milik Anin, terlihatlah dua payudara mungil dan montok dengan puncak merah muda, ku taksir ukurannya ada lah 33D, aku yang sudah tidak sabar lalu menghisap puting susu kiri milik Anin, Anin makin liar saja diperlakukan seperti itu, sembari menghisap aku juga meremas payudara Anin yang satunya Kak Lucky, jaannngaaaannnn ahhhhh desah Anin masih berusaha memberontak Jangan apa sayang, jangan lama lama dimasukinnya? Hahaha ujarku sedikit melecehkan Anin, setelah puas menjilat dan menghisap puting Anin, aku lalu sedikit bangun dan mengangkat rok anin hingga ke perutnya, dan melepas cdnya, terlihatlah Vagina Anin yang putih dengan bulu bulu halus dan sangat rapat bibirnya, aku lalu mengarahkan mulutku ke liang vagina anin dan mulai menjilati bibir vaginanya Kak Luckyyy ahhhhhhhh desah Anin tidak karuan Aku semakin bersemangat, kubuka sedikit bibir vagina Anin dan ku jilati liang dan klitorisnya, Anin makin menggelinjang tidak karuan, benar saja 5 menit kemudian Ahhhhhhh, aaakkkkuuuu mauuuu pipissssss desah Anin dibarengi dengan orgasme maksimal dari dia, kurasa ini adalah orgasme pertamanya, ku hisap semua cairan kewanitaan Anin dengan mulutku, lalu aku bangkit dan membuka celana ku dan kolorku, Anin nampak kaget dan tutup mata setelah melihat penisku, dia sudah sangat pasrah karena sudah tidak bisa berbuat apa apa lagi, aku lalu mengarahkan penisku ke bibir vagina Anin dan mulai memasukannya, seperti dugaanku, Anin memang masih perawan, betapa bangganya aku bisa mendapatkan keperawanannya, pelan pelan aku masukkan penisku akhirnya sampai di bagian selaput daranya, kembali aku tembus hingga penisku benar benar masuk ke dalam vagina Anin, ku tunggu Anin melakukan penyesuaian dengan penisku yang di dalam lubang vaginanya lalu ke mulai pompa pelan pelan Kak Luckkyyyy pelan pelannnn ahhhhhh, sakitttt jerit Anin Sabar Nin, tar juga enakk ujarku Aku kembali memompa tubuh Anin, lama kelamaan Anin sudah mulai merasakan kenikmatannya, dia mendesah semakin liar, aku beberapa kali hampir keluar tetapi Aku menahannya, karena ini adalah impianku menyetubuhi Anin, diatas panggung teater lagi, aku kembali memompa Tubuh Anin, Anin terus mendesah kenikmatan, 10 Menit kemudian aku sudah tidak mampu menahannya lagi, Aaaannnniiiiiiinnnnn teriakku sembari menyemprotkan spermaku ke dalam rahim Anin Lalu kami pun saling bertatapan bingung, sial apa yang baru saja ku lakukan. Kak, kok dikeluarin di dalem, aku lagi masa subur nih ujar Anin sembari menangis, aku lalu mencabut penisku dari vaginanya Sorry Nin gak sengaja, lupa nyabut, aku tanggung jawab deh gimana? ujarku meyakinkannya Bener yah kak? tanyanya lagi Iya nin yaudah kamu pakai baju sana, ohiya bra dan cdmu untukku yah ujarku mengambil bra dan cd anin Terus aku pulang telanjang gitu? tanya Anin Ku antar gimana? ujarku iya baiklah balas Anin Lalu kami berdua pun memakai pakaian kami kembali dan keluar dari Teater seolah tak terjadi apa apa Akupun mengantarkan Anin ke kosannya, Bersambung