** Pengalamanku Menculik CD & Bra Sandra Dewi **
Sebelumnya ane mohon ijin, mungkin cerita ane sedikit berbeda dengan cerita panas yang suhu2 baca disini. Ini dikarenakan berkaitan dengan hobby ane yang doyan memperkosa dan mengoleksi dalaman cewe terutama yang bekas pakai. Dan Cerita ini ane buat berdasarkan fantasy ane kepada sosok cantik seorang artis : Sandra Dewi Selamat menikmati suhu, mohon -nya klo suka ama ceritanya…Makasih
———————————————————————————————————————————————————————————-
Hari ini kami ada jadwal syuting “Rumah Selebriti”. Dan selebriti yang kali ini akan menjadi sasarannya adalah Sandra Dewi. Sejak awal muncul aku sudah ngefans berat sama amoy satu ini. Wajahnya yang putih bersih dan cantik selalu menghiasi mimpi2ku. Aku selalu berdoa kapan aku bisa datang ke rumahnya dan akhirnya hari ini doa-ku terkabulkan.Setelah mempersiapkan peralatan2 yang akan dibawa syuting nanti akhirnya aku dan ke-4 temanku berangkat menuju rumah Sandra Dewi. Waktu menunjukkan pukul 07.47, aku suruh temanku untuk konfirmasi ulang kepada Sandra Dewi, dan setelah temanku menelponnya, dipastikan hari ini positif karena Sandra Dewi sedang tidak ada syuting. Tepat pukul 08.15 kami tiba di rumah kediaman Sandra Dewi. Saat itu aku melihat Pembantu Sandra Dewi sedang menyiram tanaman. Setelah mengatakan kami sudah ada janji untuk syuting di rumah Sandra hari ini pembantu itu masuk untuk memanggil Sandra Dewi. Aku dan teman2ku pun sibuk menurunkan perlengkapan syuting, sehingga tidak sadar klo Sandra Dewi telah berada dibelakang kami. ” Hai, baru datang yaa…..maaf yah aku baru selesai mandi!” God! Aku tak berkedip menatapnya. Sungguh artis yang satu ini sangat lain kharismanya. Dengan make up tipis yang menghiasi wajahnya pagi itu membuat semua orang yang memandangnya menjadi terpesona, termasuk aku. “Iya nih, lagi mempersiapkan peralatan yang akan dipakai syuting nanti” Jawabku. ” Tapi hari ini busy ngga, mungkin ada janji ntar?” tanyaku mencairkan suasana. “Ach, ngga ada tuh! Hari ini FREE tuh, pengen istirahat aja di rumah. Udah lama ngga stay di rumah, syuting terus. Capeee…” Jawabnya. ” Lha, klo gitu mengganggu waktu istirahatnya dong…” jawabku pura2 oon. ” Yaa nggak-lah, khan udah lama kita janjian tapi aku baru sekarang sempatnya. Toh ini syutingnya juga ngga kemana-mana cuman disini doang….” Jawabnya sambil mengibaskan rambutnya yang basah, ternyata doi baru habis keramas. “….Masuk dong, kok jadi ngobrolnya diluar!” Sahutnya sopan. “OK !!! ‘Hen elo bawa dong kameranya biar kabelnya ntar gw aja yg bawa !!” Kataku kepada temanku Hendri sang Cameraman. Menginjakkan kaki di rumah seorang Sandra Dewi terasa lain dibandingkan dengan Rumah artis2 lain yang pernah kami kunjungi. Rumah ini tidak begitu mewah tapi tapi kesannya cukup Wah bagiku. Wajar bagiku untuk ukuran kesuksesan seorang Sandra Dewi apalah artinya sebuah rumah mungil dibandingkan dengan honornya. Bisa saja dia membeli sebuah apartemen mewah. Iseng kutanya, “San, kok kamu ngga berniat untuk tinggal di Apartemen? Khan artis sekarang kebanyakan tinggal di apartemen, biar bisa mandiri dan mudah ke lokasi syuting?” “Haa…aku sih ngga kepingin tuh latah ikut2-an beli apartemen cuman dengan alasan pengen mandiri apalagi biar cepat ke tempat syuting. Bagiku rumah kecil tapi dengan adanya keluargaku itu lebih nikmat dibandingkan sebuah apartemen mewah!” Sebuah jawaban yang tak kuduga, seorang Sandra Dewi ternyata cinta dengan keluarganya. O yah, di rumah ini Sandra tinggal dengan orang tuanya dan 2 orang saudaranya. ” Jadi bisa kita mulai syutingnya?? aku musti pakai baju apa nih?” Tanyanya. ” Hmm…pakai baju santai seperti biasa kamu dirumah aja, ngga usah terlalu formal lah. Toh ini syuting-nya khan tentang kehidupan keseharian seorang Sandra Dewi” Ucapku. Dia hanya tersenyum saja mendengar jawabanku….Deg, senyumannya bisa membuat dengkulku lemes.
Setelah semua peralatan siap, akhirnya syuting dimulai. Aku bertindak sebagai pengarah, sedangkan temanku Gondes sebagai pewawancara. Syuting dimulai dari ruang tamu sandra dewi menuju ruang makan dan dapur. Kuperhatikan sekeliling, rumah ini sangat rapi sekali. Penataan perabotan dan hiasan sangat pas sesuai dengan warna rumah. Membuat siapa saja yang pernah masuk ke rumah ini menjadi betah. Dari jauh kuperhatikan Sandra Dewi saat di wawancarai temanku. Nyaris tak berkedip aku melihatnya. Inilah salah satu bukti ciptaan sempurna Sang Pencipta, tak habis2nya aku mengaguminya. Selesai shot di bagian dapur, kami lalu menuju ke ruang keluarga. Kuperhatikan di dinding banyak bertebaran photo Sandra Dewi. Sandra pun menjelaskan satu persatu photonya, mulai dari ia kecil hingga sekarang. Sebelum melanjutkan ke ruangan berikutnya, Sandra minta untuk istirahat sebentar. Dan kami pun di persilahkan untuk minum dahulu. Setelah istirahat sekitar 15 menit, Sandra pun mengajak untuk melanjutkan syuting. Kali ini kami akan mengambil gambar di lantai 2 dimana kamar Sandra Dewi berada. Di lantai 2 ini ada 4 kamar, yaitu kamar Sandra Dewi, adik perempuannya Kartika Dewi serta adik laki2-nya Raymond Gunawan.
Sedangkan satu kamar lagi untuk kamar tamu khusus keluarga. Sebelum menuju kamar sandra Dewi, kami mengambil gambar di Kamar adik perempuannya. Terlihat kamar adiknya cukup rapi, banyak boneka di sudut kamar adiknya ini. Setelah mengambil gambar sekilas kami menuju kamar adik laki2-nya, tapi ternyata kamarnya terkunci sehingga kami urung masuk ke dalam untuk mengambil gambar. Memang kata Dewi kamar adiknya sangat private sehingga jarang ada orang lain masuk. Kemudian kami melanjutkan ke sasaran syuting kami hari ini yaitu Kamar Sandra Dewi !!! Inilah moment yang aku tunggu2 selama ini. Dan aku sangat yakin sekali kesempatan ini tidak akan terulang untuk kedua apalagi ketiga kalinya. Yah! apalagi untuk “menculik” pakaian dalam Sandra Dewi. Sejak mendapat berita kalo aku akan ditugaskan untuk meliput syuting Rumah Selebriti dengan artis Sandra Dewi, aku sudah mempersiapkan rencana yang bagiku sudah sangat2 matang. aku tidak ingin pulang dari sini dengan tangan hampa. Minimal aku harus membawa pulang 1 bh Celana Dalam Sandra Dewi, tidak perduli itu bekas pakai ataupun sudah dicuci. Dengan deg2-an aku melangkahkan kaki mengijak “area perawan” milik sandra dewi. Mungkin bagi Sandra dewi aku adalah laki2 pertama yang diizinkan masuk ke kamar pribadi miliknya setelah keluarganya. Hawa dingin dari Ac menusuk ke tulang seiring bau harum kamar seorang perempuan. Warna biru tua menghiasi seluruh ruangan yang mungkin berukuran 5X5 Meter ini. Di dinding terpajang photo besar Sandra Dewi yang seolah sedang tersenyum kepadaku.
Sambil menahan gejolak fetish-ku mataku mulai bekeliling mencari sebuah daleman yang mungkin tergeletak, tapi aku tak menemukan apapun selain sebuah kamar yang sangat rapi. Bahkan untuk mencari sedikit debu pun tak akan akan ditemukan di kamar yang harum ini. Sebuah tempat tidur spring bed berukuran besar yang bisa menampung 3 orang terletak di dekat jendela kamarnya. Ach, aku membayangkan seandainya aku berbaring disitu dengan sandra dewi disampingku dan memelukku dengan hanya mengenakan Bra dan celana dalam model G String berwarna Hitam…..Oh God!!!! “Adikku” berontak membayangkannya. Sambil berkeliling kameramen dengan reporter sedang asyik mewawancarai Sandra Dewi. Kemudian syuting menuju kamar mandi pribadi yang juga terletak didalam kamarnya. Saat memasuki kamar mandi itu, kembali dalam khayalanku aku membayangkan Sandra Dewi tanpa busana satupun melekat dibadannya memasuki kamar mandinya dan merebahkan badannya di dalam bath tub itu. Dan saat di dalam kamar mandinya itu mataku tertuju ke sebuah keranjang berukuran sedang yang terbuat dari rotan teletak di dekat wastafel. Dalam pikiranku aku yakin, “itulah targetku” !!! Yup, pasti disana Sandra Dewi meletakkan semua pakaian kotornya termasuk dalamannya, karena samar2 aku melihat seperti ada pakaian tidur/piyama berwarna krem didalamnya. Otakku berpikir cepat bagaimana caranya supaya aku bisa mengubek-ubek isi keranjang itu dan mendapatkan apa yang aku inginkan! Akhirnya kuputuskan aku akan meninggalkan 1 bh mic cadangan di kamar mandinya ini, agar setelah syuting selesai aku akan berpura2 kelupaan dan bisa masuk lagi mengambilnya sambil membongkar keranjang itu. Akhirnya ‘ku cari tempat yang pas untuk meletakkan mic itu tanpa diketahui teman2ku apalagi sandra dewi. Setelah selesai mengambil gambar, kami kembali ke kamar Sandra Dewi. Kali ini aku menyuruh temanku yang mewawancarai Sandra Dewi untuk membongkar isi lemari pakaian sandra dewi untuk melihat koleksi pakaian sandra dewi. Padahal dibalik itu terselip rencanaku yang lain, yaitu aku ingin melihat koleksi model2 CelanaDalam dan Bra sandra dewi yang ada di dalam lemari pakaiannya itu. Tanpa curiga Sandra Dewi mengajak kami untuk masuk ke sebuah ruangan kecil yang terletak disamping kamar mandinya. Ternyata disitu semua pernak-pernik aksesoris, sepatu, make up dan pakaian Sandra Dewi tersimpan. Saat Sandra Dewi membuka pintu lemari pakaiannya, jantungku berdegup kencang membayangkan apa yang akan kulihat sesaat lagi. Tapi ternyata apa yang kuharapkan tidak terwujud, semua yang ada didalam lemari ini hanya pakaian. Baik yang digantung, maupun yang terlipat rapi. Tak sedikit pun kulihat ada tanda2 celana dalam ataupun bra-nya terletak disitu. Tapi tunggu dulu !!!! Di bawah lemari dua pintu ini masih ada 2 buah laci kecil, laci apakah itu gerangan. Pikiranku sudah bisa menebak apa isi laci itu. “Lho, klo laci yang dibawah itu tempat simpan apaan??” Tanyaku ****** bercampur konak. “Oh itu…itu semua Underwear aku, nggak usah di shoot deh! Maluuu….” Jawabnya sambil tersipu-sipu. Yessss, tebakanku ternyata benar! Disitu semua harta karun itu tersimpan, dengan menahan rasa penasaran yang begitu kuat, kembali aku mencoba berpikir bagaimana caranya agar aku bisa melihat semua koleksi underwearnya tanpa sepengetahuannya. ” Ach, sekalian saja waktu aku bongkar keranjang pakaian kotornya nanti aku bongkar juga laci dalemannya….” Pikirku akhirnya. Setelah dari “Kamar Berhias” (…Begitu Sandra Dewi menyebut kamar tempat menyimpan pakaiannya tadi) kami keluar untuk sekali lagi mengambil gambar suasana isi kamar Sandra Dewi. Tak lupa aku juga mengambil gambar kamar Sandra Dewi dengan HP kamera milikku sebagai kenang2-an. Kapan lagi aku bisa masuk kamar seorang perawan cantik yang paling sempurna, batinku.Ketika dirasa cukup, akhirnya aku memutuskan untuk mengakhiri syuting “Rumah Selebriti edisi Sandra Dewi ” ini. Kami pun membereskan semua peralatan syuting dan turun ke lantai bawah. Sambil menyuruh temanku untuk memasukkan semua peralatan syuting ke dalam mobil aku melihat sekilas Sandra Dewi lagi asyik berbincang2 dengan temanku yang tadi mewawancarainya. “Wah, kesempatan nih!!” ujarku dalam hati. Waktu aku baru mulai beranjak menuju Sandra Dewi untuk mengutarakan “rencanaku”, temanku teriak dari luar. “Woi ‘Ga, microphone satu lagi mana…??” Weks, spontan kaget gw. Tapi ini dia kebetulan yang tak direncanakan. Karena teriakkannya tadi cukup keras, otomatis semua orang mendengarnya termasuk Sandra Dewi. “Nggak ada yah disana??? Perasaan tadi udah gw masukkan, ntar deh gw cek lagi !!” jawabku, bloon. Sambil sok pura2 sibuk mencarinya di dalam tasku padahal udah jelas tuh mic gw umpetin di kamar mandi Sandra Dewi. ” Nggak ada nih !!!! Apa ketinggalan di atas yah??? ” Teriakku ke temanku. ” Ya udah, biar gw cek di atas !” Jawab temanku. Wew, bisa kacaw nih batinku. ” Nggak apa2, biar gw aja yang cari. Lo coba cari lagi di dalam mobil ‘kali aja nyelip” Bisa berantakan rencana yang gw susun klo sampai temen gw yg cari mic-nya keatas. Lalu dengan muka polos tak berdosa aku lalu menghampiri Sandra Dewi yang sepertinya asyik sekali berbicara dengan temanku sampai ketawa cekikikan. “San, kaya’nya mic kita ada yang ketinggalan diatas deh! Boleh nggak gw naik keatas untuk mencarinya? ‘Kali aja jatuh di kamar ???” Sambil dalam hati berdebar-debar apakah Sandra Dewi akan mengijinkan gw kembali ke kamarnya lagi. Sementara dalam pikiran gw yang lain sempat terlintas bagaimana kalau Sandra Dewi juga ikut ke atas untuk menemani aku mencari mic itu, wah bisa gagal total dong niat gw untuk “meminjam” dalemannya. “Ooh, ketinggalan yah! Ya udah naik aja, kamarnya nggak aku kunci kok!!(Yessss…….) Atau perlu aku temani ???” “Oh nggak usah, aku bisa sendiri kok…..cuman mic ini!” Tolakku halus dengan harapan doi akan menerima jawabanku. ” Hmm…ya udah naik aja!!!” jawabnya tanpa curiga. Akhirnya kesempatan yang kutunggu-tunggu datang juga. Tanpa buang waktu, kulangkahkan kakiku menuju ke kamar Sandra Dewi di lantai atas. Setelah sampai di depan pintu kamar Sandra Dewi, dengan kondisi jantung deg-degan dan kaki gemetar kulangkahkan kaki masuk ke kamarnya. Hmmm…kembali bau khas wangi kamar tercium olehku. Tanpa buang waktu langsung kulangkahkan kakiku menuju kamar mandinya yang terletak disudut kamar. ‘Ku hidupkan lampu kamar, dan begitu lampu menyala langsung otomatis mataku memandang keranjang rotan yang terletak didekat wastafel itu. Begitu ‘ku dekati, kubuka tutup keranjang itu dan…..walah!!!! Di bagian paling atas ada pakaian tidur kotor berwarna krem yang sudah pasti itu milik Sandra Dewi, dengan tangan bergetar aku meraih pakaian tidur dengan model daster terusan itu. Begitu ‘ku angkat…plok!! Jatuh sebuah celana dalam mungil berwarna biru muda
dan juga sebuah bra berwarna pink…
Yup, ini dia sasaranku. Ku cium2 daster itu dan kuhirup dalam2 bau keringat Sandra Dewi yang masih menempel di daster itu. Juga kucium bagian ketiak daster itu dan kurasakan tidak ada bau masam layaknya bau ketiak perempuan kebanyakan. Yang ada hanya wangi nikmat ketiak seorang Sandra Dewi, ciri khas seorang artis yang selalu rajin merawat tubuhnya. Lalu kuletakkan perlahan daster itu dan ku ambil bra pink itu. Kulihat merk bra itu, Triumph. Sebuah merk pakaian dalam yang aku tahu harganya cukup mahal, dengan bahan yang lembut dan halus tanpa kawat, tapi apalah artinya sebuah harga bagi seorang Sandra Dewi. Kuperhatikan kembali bra itu, 34B….hmm ukuran standar seorang wanita. Memang aku sudah bisa menebak kalo ukuran dada-nya pasti 34A-B. Perlahan kutempelkan bra itu ke hidungku dan kuhirup aromanya. Hmmmmpppphhh…..aromanya, begitu nikmatttt. Selama aku menciumi bra2 yang blom pernah dicuci, baru kali ini aku merasakan sebuah aroma asing yang rasanya tak bisa ku gambarkan apalagi kujelaskan sensasinya. Bukan karena ini adalah bra-nya seorang Sandra Dewi, tapi aahh!!! Susah untuk menjelaskannya, yang pasti wangi aroma ini sampai menusuk ke dalam otakku dan seolah-olah berputar2. Kembali kucium lagi bra pink itu sampai puas. Setelah itu kuletakkan bra itu diatas daster tadi. Nah, ini dia target utamaku. Perlahan ku ambil cd biru yang mungil itu. Ohhhh…bentuknya sangat imut dengan bahan yang halus dan lembut. Dan ternyata merk-nya Sorella. Cd itu masih dalam posisi tergulung seolah baru saja diturunkan dari pinggang si pemiliknya. Begitu aku buka, terlihat di tengah2 celana dalam itu bercak kuning samar2 bergaris sekitar 1,5 cm. Ini pasti cairan vagina Sandra Dewi. Apakah itu cairan keputihannya atau cairan lain aku tak perduli! Yang makin membuatku menahan nafas, ada sehelai rambut halus menempel didepan cd itu! Yahh!! Aku mendapatkan bulu kemaluan Sandra Dewi. Bulu itu tidak terlalu panjang, mungkin hanya 1 cm panjangnya. Tapi aku benar2 tak menyangka akan menemukan bulu di dalam cd ini !! Tak membuang waktu kudekatkan celana dalam itu dan seperti yang kulakukan pada bra pink tadi, kuhirup dalam2 aroma yang melekat di cd biru itu tepat dibercak kuning itu. Aahhhhh……Aromanya menusuk otakku dan membuatku berkhayal kalau aku sedang mencium kemaluan Sandra Dewi. Kemaluan seorang gadis yang jadi pujaan semua lelaki !! Tak habis2nya aku bersyukur bisa merasakan sensasi nikmat ini. Kemudian kucium bagian belakang cd itu, sekarang aku membayangkan sedang mencium pantat Sandra Dewi yang putih bersih dan halus itu. Wanginya menusuk hidungku, tak ada rasa jijik yang ada hanya rasa nikmat bercampur adrenalinku yang mencapai puncaknya. Akhirnya kuputuskan untuk “menculik” celana dalam ini sebagai kenang-kenangan dari Sandra Dewi. Dengan hati2 kulipat cd itu, setelah sebelumnya kupastikan kalau bulu kemaluan Sandra Dewi tadi tetap melekat di CD itu. Aku tidak ingin bulu itu jatuh apalagi hilang hanya karena kecerobohanku. Kemudian kumasukkan cd itu kesaku celanaku dan kurapikan daster dan bra yang tergeletak dilantai untuk kumasukkan kembali kedalam keranjang, tapi sebelumnya kuhirup lagi aroma bau bra itu. Ingin juga rasanya bra ini kubawa pulang, tapi aku tidak ingin menambah kecurigaan Sandra Dewi kenapa tiba2 CD dan bra-nya bisa hilang, cukup cd ini saja yang kubawa. Sebelum keluar dari kamar mandi, tak lupa aku mengambil mic yang tadi sengaja kuletakkan untuk alasankusupaya aku bisa kembali lagi. Setelah mematikan lampu kamar mandi, dengan bergegas aku menuju pintu keluar kamar tapi……UPSSS!!!! Aku melewatkan sesuatu !!!! Yah! Aku masih penasaran dengan dua laci yang terletak di bawah lemari pakaian yang ada di kamar hias-nya. Tanpa pikir panjang aku menuju kamar hias yang terletak disamping kamar mandinya itu. Dengan cepat langsung kutarik laci sebelah kiri dan……walah!!!! Setumpuk bra beraneka warna tersusun rapi didalamnya. Kutaksir jumlahnya mungkin diatas 20-an. Berarti…….Srekkk!! Kutarik laci sebelah kanan dan benarrrr!!! ini adalah tempat menyimpan celana dalamnya. banyak sekali koleksi celana dalamnya. Kuyakin jumlahnya melebihi jumlah bra. Kuperhatikan satu demi satu, berhubung semua sudah tersusun rapi aku ragu untuk mengambilnya. Tapi kulihat ada sebuah cd yang bentuknya sangat unik, akhirnya kuambil dan setelah kubuka ternyata cd model G String warna biru.
Woww!! Apa jadinya kalau Sandra Dewi memakai G String ini dan berdiri pasrah didepanku !!! Membayangkannya membuatku jadi ingin ber-onani dengan cd ini. O yah, tadi saking asyik mencium aroma nikmat bra dan cd aku sampai lupa untuk mengeluarkan cairan kenikmatanku. Dengan modal nekad, ku buka celanaku dan kukeluarkan batangku yang sejak tadi memberontak. Dengan posisi menempelkan G String berwarna biru itu dihidungku, walaupun bekas dicuci tapi bisa kubayangkan kalau bau lendir meki Sandra Dewi seolah-olah masih melekat disitu. Entah karena ingin cepat2, bercampur rasa takut ketahuan akhirnya aku mengeluarkan cairan kenikmatanku. Crooot….croot….aaakhhhh!!! Cepat2 kutumpahkan air maniku tepat di bagian tengah2 G String itu. Tapi karena saking banyaknya cairan maniku yang keluar akhirnya sampai menetes di atas tumpukan cd. Waduh…gimana nih, mo enak kok jadi repot!!! akhirnya kuputuskan untuk mengambil satu buah cd lagi dari tumpukan celana dalam. Ku gesekkan bagian tengah G String yang masih banyak menempel air maniku dengan CD berwarna merah yang tadi kuambil. Dan kuoleskan juga tepat di bagian tengah2 cd berwarna merah itu, sambil membayangkan saat Sandra Dewi memakai CD ini dan bekas air maniku menempel di mekinya. Ouw, sensasi yang indah sekali membayangkannya. Setelah merapikan semua celana dalam dan bra, akhirnya kuputuskan untuk mengambil sebuah bra berwarna krem dari laci. Bra itu terletak agak disudut bagian dalam laci itu, aku yakin pasti Sandra Dewi jarang memakainya. Mungkin dia tidak akan ingat kalau bra-nya telah kuambil satu dari lacinya. Tanpa cek lagi langsung kututup kedua laci yang berisi pakaian dalam Sandra Dewi itu dan bergegas keluar dari kamarnya. Ketika aku menuruni tangga, tepat di anak tangga lantai paling bawah hampir saja aku bertabrakkan dengan seseorang, yang ternyata….Sandra Dewi !!!! “Upsss…baru aja mo naik! Ketemu nggak mic-nya tadi ???” Tanya si cantik tanpa raut muka curiga. “Eee…i..iya..ketemu..ketemu….! “Jawabku gugup, duh NYARIS !!!! “Keliling2 carinya ternyata nyangkutnya di kamar mandi…he…he…he…” Tambahku lagi sambil mengatur nafas. “Ya udah deh…itu airnya diminum dulu dong!!” Tawarnya sambil tersenyum. “O Yah…makasih, kebetulan haus banget nih!!” jawabku jujur. Sandra Dewi hanya tersenyum, sambil minum aku memperhatikan bentuk tubuhnya dan membayangkan sedang mengenakan cd dan bra warna apa dia dibalik bajunya.
Setelah berbincang2 sejenak, akhirnya aku dan teman2ku memutuskan untuk pulang. “OK deh San, terima kasih atas keramahan dan izinnya untuk mengubek2 rumahnya, mudah2an kami ini tidak mengganggu hari libur Sandra” Ucapku sopan sambil memandang wajahnya yang tak pernah lepas dari senyum. “Iya…sama2 deh, ini khan buat penggemarku juga. Jangan kapok yah klo kerumahku lagi” Balasnya sambil tertawa. Haaa…kapok, gw mah malah pengen banget tiap hari kesini terus biar bisa ciumin tuh daleman kamu semua, jawabku dalam hati.Akhirnya kami meninggalkan rumah Sandra Dewi yang asri dengan membawa kenangan (Khususnya aku!!) menuju ke kantor untuk mengedit hasil syuting tadi. Dan aku juga sudah tak sabar untuk mencium kembali cd yg kubawa tadi sekalian mengecek bra yg kuambil. Begitu sampai di kantor, aku langsung menuju ruanganku. Setelah kututup pintu, dengan rasa menahan penasaran langsung kukeluarkan cd dan bra Sandra Dewi. Cd kumasukkan ke dalam tas setelah sebelumnya ku simpan dalam sebuah kantong agar baunya tidak berkurang, karena aku ingin menikmati sepuas-puasnya di rumah nanti. Kemudian ku keluarkan bra yang tadi juga ku embat, ternyata bra model kesukaanku, bra berwarna krem dengan motif bunga2 warna pink dan dihiasi renda2 disekelilingnya.
‘Kucium aroma bra itu, dan kurasakan bau wangi yang melekat dari bra itu. Aroma payudara Sandra Dewi serta keringat2nya yang dulu sempat menempel di bra ini. Akhirnya kuputuskan untuk menyimpan bra ini ke dalam tas bersama cd tadi, dan aku tak sudah tidak sabar untuk pulang kerumah untuk bisa menikmati lagi lebih puas kedua barang dalaman Sandra Dewi ini. Tiba2 hp-ku berdering, ada sms masuk. Begitu ku baca ternyata pengirimnya Kepala Bagian Penyiaran, tapi isi sms itu sungguh membuatku terkejut. “Ga, gimana tadi syutingnya? Sukses nggak!Ada tugas baru lagi nih, untuk edisi minggu depan gw punya ide gimana kalau artis yang di bedah rumahnya adalah Luna Maya, kebetulan dia khan sohibnya Sandra Dewi juga. Gw pengen tau pendapat elo aja, atau mungkin elo ada ide lain rumah artis mana yang selanjutnya akan di bedah?? Soalnya rating acara ini mulai naik, jadi tolong lo handle deh apa2 yang bisa menambah rating acara ini. Ntar klo ada masalah, elo contact gw aja. OK !! ” Gile, baru juga selesai dengan Sandra Dewi gw dah disuruh cari tempat syuting baru lagi. Yang bikin gw tambah kaget, yang diminta rumah Luna Maya lagi. Wah…berarti gw musti puter otak lagi nih gimana caranya supaya klo gw syuting dirumahnya gw bisa “bawa pulang oleh2” lagi.seperti di rumah Sandra Dewi.
## S.E.K.I.A.N ##