Satpam yang beruntung
“HEH,.NGOMONG!!! Orang lagi nanya, bukannya jawab malah diem terus. Mau saya bawa ke polisi HAH??!!” teriak haryo didepan seorang perempuan manis yang sedari tadi diam seribu bahasa. Perempuan itu kedapatan mencuri sebuah hp milik salah satu karyawan, namun belum sempat kabur perempuan itu dihadap oleh haryo dan disidang di sebuah ruangan introgasi dadakan atau lebih tepatnya kantor satpam. “Udah mas, lepasin aja, lagian kan hp nya gak berhasil dibawa kabur. Lepasin aja ya mas” kata seorang wanita bernama desi yang menjadi teman satu pekerjaan haryo. “Gak bisa, cantik-cantik kok nyuri, mereka pasti komplotan. Udah kamu diam aja, mending awasi toko lagi siapa tau ada temannya yang sedang beraksi” Desi yang tidak tau harus bagaimana lagi pun menuriti perintah haryo untuk mengawasi toko tempat ia bekerja. Setelah ditinggal oleh desi, haryo seperti terbebas dari saksi jika haryo menyalahi aturan. “Masih mau diem atau mau ngomong?” tamya haryo lagi, dan perempuan itu tak menjawab pertanyaan dari haryo. “Ok, kalo kamu diem terus kamu akan saya,.,. PLAK” sebuah tampaaran tiba-tia dari dari haryo untuk perempuan itu, tamparan yang cukup keras bersarang di pipi sebelah kanan sang pencuri. “Gimana sakit? Itu akibatnya kalo gak mau jawab pertanyaan saya. Kamu gak terima? Silahkan. Kamu mau speak up di medsos di aniyaya oleh satpam di toko blabla, silahkan tapi ingat saya bukti kalo kamu mencuri.” Perempuan yang mendapat tamparan dari haryo itu hanya bisa mengelus pipinya, rasa sakit yang baru saja ia rasakan cukup membuatnya shok dan mengelurkan sedikit air mata. “Mau saya tampar lagi hah!?!!” tanya haryo lagi dengan nada tegas, kali ini perempuan itu menggelengkan kepalanya. “Nah gitu kek dari tadi. Nama siapa?” tanya haryo masih dengan nada tinggi. “Indah, Pak” jawab singkat perempuan itu. “Kenapa kamu mencuri hp? Buat biaya kuliah? Bayar kosan?” kata haryo bertanya lagi. “Eeee.,.,. iseng aja pak” jawab indah pelan. “Iseng kok nyuri hp, udah biasa mencuri ya kamu? Cantik-cantik kok mencuri” “Bener pak, saya cuman iseng aja” jawab indah pelan dan sedikit menangis. “Gak usah nangis, mana jari kamu?!!” perintah haryo, karena indah takut akan ditampar lagi ia pun menuruti perintah haryo. Baru saja menunjukkan jari lentiknya, jari milik indah langsung mendapat sabetan sebuah penggaris. Aaakh teriak indah sesaat setelah mendapatkan sabetan dari satpam toko itu, sabetan yang cukup sakit mungkin lebih sakit dari tamparan haryo. “Jangan turunin jarinya, dasar pencuri alesan aja” kata haryo ketika ia ingin menyabet jari milik indah. Namun belum sempat penggaris itu mengenai jari lentik indah, indah langsung berkata “pak saya mohon, jangan sakiti saya lagi hu hu huuu, iya pak saya salah tapi jangan sakiti saya paaak” Haryo yang melihat indah tiba-tiba menangis itu pun merasa iba, ia jadi mengingat kisah di masa lalunya yang sudah sering menyiksa atau menghukum pencuri dan pelaku kriminal lainnya. Haryo sebelumnya adalah seorang polisi namun karena ada beberapa masalah akhirnya dikeluarkan dan kini jadilah satpam. “Baik, kamu lagi beruntung. Tapi ….. sebagai gantinya kamu turuti perintah saya” kata haryo yang membuat indah seperti melihat cahaya keselamatan dari peristiwa yang menimpanya. “Baik pak, saya akan menuruti semua perintah bapak” jawab indah sepontan tanpa tau resikony, karena sedari tadi haryo melihat tubuh indah dari atas hingga bawah makanya ia dari tadi bilang “cantik-cantik kok mencuri”. “Kamu mahasiswa? Tinggal dimana?” tanya haryo sambil tangannya mengetik sesuati di hp nya. “Iya saya mahasiswa, saya tinggal di kos melati pak di jalan anggrek” jawab indah. “Kamu kesini bawa motor?” “Gak pak, saya tadi jalan kaki. Saya belum dikasih kendaraan sama orang tua saya” “Kalau gitu tutup mata kamu, lalu angkat kedua tangan kamu” perintah haryo. “Kenapa pak?” walaupun indah bingung ia tetap menuruti perintah haryo, setelah indah menuruti perinyahmya haryo pun mengambil beberapa foto. Indah yang kala itu memakai kemeja kotak lengan panjang dan menggunakan celana jins itu cukup seksi bagi haryo. “Sekarang buka mulut kamu dan keluarkan lidah kamu sampai mentok” lagi-lagi haryo memerintah kan indah dan indah pun tak meprotesnya. Crek crek crek beberapa foto sudah didapat oleh haryo entah untuk apa. “Sudah, sekarang saya antar kamu pulang” kata haryo yang membuat indah heran dengan satpam yang baru ia temui, namun ia tetap mengikuti karna hitung dapat bocengan dari cowok ganteng pikirnya. Sebelum haryo dan indah keluar dari area toko, mereka sempat ditanya oleh desi hendak kemana mereka namun dijawab oleh haryo ingin ambil uang karena indah tak membawa uang dan akan mengecek kos milik indah. Desi yang hanya junior pun membiarkan seniornya itu pergi dengan indah yang sempat mencuri itu. Di jalan indah memberitahu rute kemana mereka harus pergi, namun karena haryo sudah tau ia hanya mengiyakan saja padahal tujuannya bukan kos indah melainkan rumahnya sendiri. Indah yang dibonceng pun senang, bahkan sangkin senangnya indah tak melihat jalan dan hanya memeluk serta menenggelamkan wajahnya di balik satpam gagah itu. Beberapa menit kemudian motor yang dinaiki dua sejoli itu pun berhenti disebuah yang cukup sederhana berwarna putih dan coklat muda, ya rumah itu adalah rumah haryo. “Lho pak, ini bukan kosan saya” kata indah yang kaget saat tau ia tidak diantarkan sesuai dengan apa yang ia mau. “Yang bilang mau ke kosan kamu juga siapa, kamu disini dulu. Saya mau hukum kamu disini” jawab haryo yang membuat hati indah bingung dan ragu akan ucapannya tadi. “Sudah kamu masuk dulu, kamu aman wes” kata haryo lagi sambil menarik lengan indah untuk mengikutinya. Sesampainya di dalam rumah, haryo menyuruh indah duduk manis di sofa ruang tamu sedangkan ia menyiapkan makanan dan minuman. Tak berapa lama, haryo muncul dari dapur lalu mempersilahkan indah untuk menikmati hidangan dan tanpa ragu indah pun menikmati hidangan itu. Selagi indah menikmati hidangan dari haryo, haryo mengganti seramnya dengan kaos dan celana pendek dan saat ditanya oleh indah kenapa ganti haryo beralasan gerah. Entah mengapa dengan haryo yang hanya menggukan kaos dan celana pendek membuat indah sedikit terangsang apalagi tubuh haryo atletis dan tampak seksi di mata indah. Sadar bahwa indah memerhatikan dirinya, haryo pun bertanya, “Kenapa lihatin saya? Suka ya?” Indah yang tengah asik memandangi tubuh haryo pun gelagapan menjawab pertanyaan haryo, “Eeee… iya.. eh.. eng.. enggak kok pak” “Kamu sudah punya pacar?” tanya haryo lagi, “Belum pak” jawab singak indah. “Masa cewek secantik kamu, gak ada pacar? Kamu pasti play girl ya?” “Eng..enggak pak, buktinya saya mencuri, kalo saya play girl saya tinggal minta sama cowok-cowok itu” jawab indah yang tanpa sadar ia mengakui bahwa ia telah mencuri. “Dari tadi ditanya bukannya jawab malah diem, dipancing dikit sekarang baru jawab. Mau saya kasih hukuman apa kamu? Dipenjara mau?” “Ehh… Jangan pak, saya gak mau dipenjara” jawab indah yang langsung memeluk kaki haryo meminta belas kasih, entah kenapa indah melakukan itu ia seperti tokoh sinetron yang minta diberi keringanan. “Kalo kamu gak mau dipenjara, berati kamu harus patuh terhadap perintah saya. Paham kamu!!” kata haryo dengan nada tinggi, membuat indah merasa ini lah akhir. “Iya pak, saya akan patuh terhadap bapak” jawab indah tanpa befikir terlebih dahulu. “Bagus. Sekarang kamu berdiri, lalu lucuti semua pakaian yang kamu kenakan, cepat!!” perintah haryo, lagi-lagi dengan nada tinggi. Indah yang masih down pun berdiri, namun belum berani untuk melepas pakaiannya. “Mmm… maksud bapak apa ya?” tanya indah yang entah mengapa ia lontarkan padahal sudah kelas perintah dari haryo. “Katanya tadi kamu siap saya suruh-suruh. Sekarang kamu buka pakaian kamu, paham?” kata haryo menjelaskan perintahnya terhadap indah, sang mahasiswi yang tadi kedapatan mencuri. Sebenarnya indah tidak ingin menuruti perintah dari haryo, namun karena ketakutan dan tekanan yang diberikan haryo ia pun menurutinya. Perlahan indah melepas kancing kemeja satu persatu dari atas, lalu indah melepas celananya dan kembali diam mematung. Kini tampak seorang mahasiswi yang tengah bugil namun masih menyisakan BH dan celana dalam yang cukup serasi berwana hitam. Payudara indah terlihat cukup berisi dan tampak seperti BH itu tak muat dengan besarnya payudara yang dimiliki oleh indah. “Saya bilang lepas semua pakaian kamu, berati BH dan celana dalam juga kamu lepas. Paham? Mahasiswi bego” kembali haryo membentak indah dan indah pun lagi-lagi hanya bisa menuruti perintah haryo agar semua ini selesai. Setelah melepas BH dan celana dalam, kini indah sudah bugil tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuh indahnya. Tanpa indah sadari, dari tadi haryo mengambil beberapa foto saat indah melepas pakaiannya dan sampai ia telanjang. “Nah gini kan bagus, kam pernah ngentot?” tanya haryo yang kini dengan nada yang lebih rendah. “Su..Sudah pak” jawab indah. “Sudah berapa kali kamu ngentot?” tanya haryo lagi. “Beberapa kali pak, saya tidak hitung” “Kamu suka ya ngentot? Sampai gak ngitung udah berapa kali” “Bukan begitu pak, beberapa kali tapi kurang dari sepeuluh saya lupa karena sudah lama” “Owh gitu, kamu bisa nyepong kan?” “Bisa pak” jawab indah singkat. Setelah itu haryo melepaskan celana pendeknya dan terpampanglah kontol haryo yang panjang dan besar dan sedang keadaan tegak membuat indah tertegun dengan gagahnya kontol haryo itu. “Kenapa lihat kontol saya kayak gitu, kamu suka gak?” tanya haryo memancing birahi sang mahasiswi. “Iya pak, indah suka kontol bapak. Gagah seperti bapak” sambil berkata seperti itu indah merendahkan dirinya dan bersimpuh dihadapan haryo atau lebih tepatnya di depan kontol haryo yang gagah menurut indah. Tanpa disuruh oleh haryo, indah langsung menjilat kontol haryo dengan penuh penghayatan sambil memejamkan matanya. “Aaahh esshh” desah haryo saat menerima jilatan dari indah di kontol nya, ternyata binal juga mahasiswi yang baru saja ia temui bahkan mau diperintahnya sungguh beruntung sekali dirinya. Setelah merasa cukup basah, indah pun mulai memasukkan kontol panjang dan besar itu ke mulutnya perlahan. “Uuukh enak banget mulut kamu, sepong terus” kata haryo keenakan saat kepala kontolnya dipermainkan oleh mulut dan lidah milik indah. Belum pernah indah menemukan kontol yang panjang dan besar seperti milik haryo, satpam yang tak sengaja bertemu karena ia kedapatan mencuri sebuah ponsel. Walau cukup besar untuk ukuran mulut yang juga lebar, indah tak mampu untuk melahap habis kontol milik haryo. “Heh, tutup mulut kamu, kamu suka kontol saya gak?” tanya haryo dan dijawab dengan anggukan oleh indah lalu haryo menepuk-nepuk muka indah dengan kontol besarnya plek plek. “Sekarang keluarin lidah kamu, buat sebinal mungkin” perintah haryo dan indah pun mematuhinya. Setelah bergaya dengan cukup binal, kembali haryo menepuk-nepuk kontolnya kemuka indah dan lebih sering ke lidah indah yang dijulurkan. “Kamu suka gak kontol saya?” tanya haryo lagi. “Iya pak, indah suka kontol bapak. Indah pengen dientot sama kontol bapak yang panjang dan besar ini” jawab indah sambil mengocok lembut kontol haryo. “Yaudah ayo, ke kamar aja biar lebih enak” ajak haryo dan indah pun hanya mengangguk, kemudian mereka pun berdiri. Karena haryo yang tak sabaran, ia mengangkat dan membopong tubuh indah lalu membawanya ke kamarnya. Sesampainya di kamar tubuh indah dilepaskan begitusaja dan saat tubuh indah mengenai kasur tubuhnya sedikit terpental karena kasur milik haryo cukup mahal. Bukannya marah diperlakukan seperti itu, indah hanya tersenyum dan meregangkan selangkangannya mempersilahkan haryo untuk melakukan apapun kepadanya. Haryo yang melihat tubuh sintal milik indah itu sangat ingin menerkamnya, namun ia tahan dan perlahan saja menikmati tubuh mahasiswi dihadapnnya ini. Haryo naik kasur, lalu mengarahkan ke selangkangan indah dan langsung menyerang vagina yang indah itu. “Eeemmmmhh… Aaaakhhhh… enak pakk..” erang indah saat mendapat serangan di vaginanya. Ya vagina yang selalu menjadi titik sensitifnya selain payudara yang cukup besar itu. Selagi menikmati jilatan pada vaginanya, indah tanpa sadar menekan kepala haryo untuk menikmati lebih dari yang ia inginkan. “Iyaaahh… terus paaakk… Iya itilnya uuuuhhhh… enakkk… banget….” dan saat indah berhenti bicara sebuah semburan air keluar dari vaginanya. Crut crut crut serrr seerrrr “Kalo keluar tuh bilang” kata itu yang terucap oleh haryo sambil membersihkan mukanya dengan selimut karena terkena air kenikmatan milik indah. Setelah dirasa cukup, haryo langsung mencium bibir milik indah dan indah pun juga membalas dengan ganas bibir haryo. Kedua insan berbeda usia itu sama-sama dimabuk asmara, haryo yang berkepala tiga itu seolah kembali ke sepuluh tahun lalu. Tak hanya ciuman, tangan haryo juga meremas payudara indah satu persatu dengan tangan kanannya karena tangan kirinya untuk memeluk tubuh indah. “Iyah… remes terus pak, indah gak tahan pengen dientot memeknya sama kontol bapak aaaahhhh” Ternyata sedari tadi kontol haryo menggesek memek indah dan itu juga membuat indah makin terangsang walau sudah orgasme yang pertama. “Apa? Saya gak dengar” kata haryo mempermainkan mahasiswi didepannya itu masih dengan tindakan untuk merangsang lawannya. “Saya mohon paaaakkkk, entot memek saya dengan kontol bapak yang panjang dan besar ituuuhhh, indah gak tahan pengen dientot” jawab indah dengan nada manja dan binal yang disukai oleh haryo. Karena haryo juga sudah tidak sabar untuk menikmati vagina mahasiswi ini, akhirnya dengan perlahan haryo mencoba untuk memasukkan kontolnya. Beberapa kali percobaan gagal karena vagina milik indah yang cukup sempit. karena indah sudah tidak sabar untuk menikmati kontol satpam itu, ia pun membimbing kontol besar milk haryo itu ke vaginanya. “Sssshhh… aaaahh.. pelan pelan pak, kontol bapak besar banget” kata indah saat kepala kontol haryo berhasil masuk. Haryo pun yang sudah berpengalaman memaju mundur kan kontolnya di vagina indah. Dan selagi mencoba untuk memasukkan seluruh kontolnya indah berkali-kali mendesah. Dan dirasa cairan milik indah sudah cukup banyak, haryo langsung memasukkan kontolnya. Blesshh AAAAAAAAAAAHHHHH, indah berteriak kencang saat seluruh batang kontol haryo memasuki vaginanya. Untuk mengurangi rasa sakit yang dialami oleh indah, haryo mencium bibir dan meremas payudara milik indah. Setelah cukup lama dengan berciuman dan meremas payudara indah, haryo pun menggenjot vagina indah dengan kontolnya. “Iyaaahh…. uuuuukhhh… enak banget kontol bapak di memek saya uuuukkhh…” desah indah saat menikmati genjotan dari haryo. Baru lima menit genjotan haryo ke vagina indah, indah langsung orgasme kedua kalinya. Kini tubuh indah sedikit kejang dan bergetar mungkin indah mendapatkan squirt yang pertama kalinya dan itu karena kontol panjang dan besar milik haryo sang satpam toko yang belum lama ia temui.