CERBUNG Cerita Helen
Cerita Helen Suatu Pagi di sebuah perumahan… Pagi ini sepasang suami istri terlihat sedang melakukan perdebatan. Duduk dimeja makan mereka berdua sedang berbincang-bincang.. “Apa Massss, umur 22 tahun baru lulus SMA”ujar Helen sang Istri “Ya, Mah. Makanya Adit mau saya didik dan saya suruh kuliah disini. Nanti kamu bimbing dia juga. Adit juga bisa Bantu kamu Mah. Dia bisa nyetir kok, bisa antar kamu kemana aja”ujar Arman sang suami “Tuh anak pasti nakal banget Mas. Mana bisa di didik mas, yang ada aku yang jadi takut kalau lagi berduaan dirumah sama tuh anak Mas”ujar Helen keberatan “Pokoknya Adit bakalan tinggal sama kita Mah. Aku nggak mau tahu Mah. Lagian kita juga belum punya anak. Apa salahnya juga membantu anak dari kakakku itu. Apalagi di jawa kehidupan Mas Agung pas-pasan Mah”ujar Arman meyakinkan istrinya “Ya udah deh terserah kamu Mas”ujar Helen hanya Pasrah “Seperti apa ya Adit. Aku jadi penasaran. Buktinya dia aja baru lulus SMA. Tuh anak pasti sering nggak naik kelas. Pasti anaknya bandel dan nakal”gumam Helen di dalam hatinya. Helen tak menyangka, sebentar lagi dirumahnya akan kedatangan keponakannya yang bernama Adit. Selama ini memang dirumah itu hanya ada Arman dan dirinya saja. Helen sebenarnya sangat keberatan. Kalaupun ingin adanya anggota baru dalam keluargnya iyalah kehadiran seorang anak dari rahimnya. DI usianya yang menginjak 29 tahun . Helen memang merupakan sosok wanita yang matang. Cantik, putih dan menarik. Apalagi dulu dirinya adalah seorang SPG automotif. Jelas Helen adalah wanita dengan tubuh yang sempurna. Beberapa penghargaan pernah diterimanya. Sebagai SPG tercantik, tersexy dan terhotzzz tapi nggak pake cabe. Sedangkan Suaminya Arman kini sudah menginjak kepala 3. Ganteng, pintar dan sangat mendambakan memiliki anak cowok. Pekerjaannya sebagai pimpinan di suatu unit perusahaan mengharuskannya untuk selalu pulang malam. Perjumpaannya dengan Helen 4 tahun lalu. Bermula saat dirinya menghadiri sebuah pameran otomitif untuk pembelian beberapa unit mobil untuk operasional perusahaannya. Dihampirinya sang SPG yang sangat memikat hatinya. Seorang wanita cantik dengan pakaian sexynya berlenggak-lenggok di depan sebuah mobil sambil memamerkan Aset pribadinya yaitu dua buah payudara besar yang menonjol di kostum atasnya dengan setengah bulatan daging payudaranya yang menyembul keluar. Dan juga paha mulus putihnya. Siapapun yang melihatnya pasti langsung konak. Tak terkecuali Arman. Didekatinya SPG tersebut dan tanpa ia duga SPG itu pun ternyata juga ada ketertarikan dengannya. Tak berapa lama kemudian mereka pun menikah. Helen menjelma menjadi ibu rumah tangga. Malam pertama merekapun berlangsung dengan panasnya. Gaun pernikahan Helen sudah terlepas dari tubuhnya. Bhnya pun sudah tak tahu terlempar kemana. Bulatan kedua payudaranya dengan puting kecilnya menjadi santapan bibir Arman. Dengan Rakus arman mengulum putingnya. Menyedot-nyedot bulatan niple itu dan sesekali menggigit-gigitnya. “Uhhhhh Massss”desah Helen Helen dalam pengaruh birahinya. Sengatan-sengatan bibir Arman pada kedua putingnya membuat dirinya dilanda horni berat. apalagi kini tangan Arman juga ikut bermain di area kewanitaannya. Klistorisnya terus dirangsang jari-jari Arman. Helen tak menyangka seperti inikah nikmatnya bercinta. Bibir Arman kini mengecup bibirnya. Mereka berdua dengan hotz saling berciuman. Tangan Arman kini sibuk membuka kedua paha putih Helen. Lalu mengarahkan Penisnya untuk segera mendekat dan segera memasuki liang surga Helen. Rasa penasaran akan keperawanan Helen membuat Arman semakin bernafsu saja. Beberapa kali penisnya gagal memasuki liang surga itu. Namun Arman tak menyerah. Kini kepala penis itu mulai menyeruak masuk dan membelah liang memek Helen. Armanpun melepas pagutan bibirnya pada Helen dan membangunkan setengah badannya hingga menjadi setengah menungging. “Ohhhhhh Perihhh massss”desah Helen “Memek kamu sempit banget Sayang”ujar Arman “Ihh kok sayang sih mas. Panggil Mah donk mas”pinta Helen “Iya Mah tapi kalau aku Mas aja ya Mah. Nanti kalau udah punya anak baru panggil Pah”ujar Arman “Iya Mas. Sekarang entot aku Mas. hamilin aku Mas”ujar Helen Arman pun mulai bergoyang. Secara refrek tubuhnya bergerak mengikuti kemauan pikirannya. Arman kini mengintip penisnya yang sedang bergerak maju mundur diliang surga istrinya. Dilihatnya ada noda merah pada batang penis yang menandakan selaput dara Helen telah di rusaknya yang berarti keperawan Helen telah diambilnya. Ada rasa bangga di hati Arman bagaimana bisa seorang SPG, hari gini masih perawan. Dirinya semakin bersemangat memompa Liang senggama Helen. Helen terus mendesah-desah, rasa sakit yang dirasakannya di awal kini berubah menjadi nikmat. Tak sia-sia keperawanannya dijaga hingga kini. Helen sempat melihat rona wajah Arman yang tersenyum saat sedang melihat kearah kewanitaannya. Walaupun bagaian tubuh yang lain sudah terkena jamahan tangan jahil mantan-mantannya tapi yang satu ini Helen berusaha untuk menjaganya. Arman kini berganti gaya. Tak percuma dia minum jamu yang diberikan oleh temannya. Ternyata membuatnya menjadi perkasa dan tahan lama. Helen sudah mengalami orgasmenya. Sedangkan Arman kini dengan bebas mengexploitasi tubuh Helen. Kini dalam posisi doggie style penisnya terus menghujam cepat liang senggama Helen. “Ohhhhh, Ohhhhhm Ohhhh Masss”desah Helen Arman semakin bersemangat mendengarkan desahan-desahan wanita yang kini sudah sah menjadi istrinya. Penisnya kini mulai berkedut. Bersiap untuk memuntahkan cairan cintanya mengisi rahim Helen. “Aku keluar Mahhhhh”desah Arman sambil memajukan Penisnya hingga mentok diliang senggama Helen “Ohhhhhh Massssss aku sampeeee”desah Helen yang ternyata sampai pada orgasme keduanya Penis Arman semakin berkedut apalagi cairan cinta Helen terasa membasahi batang penisnya. Dan akhirnya “Crotzzzzz, Crotzzzzzz, Crotzzzzzzzz” Armanpun menyemburkan spermanya diliang senggama Helen. Empat tahun pun berlalu. Hubungan intim yang dulu sering mereka lakukan kini terasa mulai berkurang. Kehadiran sang anak yang didambakanpun tak kunjung datang. Arman sangat frustasi. Dirinya dan Helen sudah mengecek kedokter kandungan. Keduanyapun dinyatakan sehat. Namun tetap saja Helen tak junjung hamil. Percecokan kini mulai terjadi diantara keduanya. Arman semakin pulang larut malam, kini dirinya semakin sibuk. Apalagi kini dikantor dirinya selalu ditemani sekretaris cantiknya. Sedangkan Helen kini mengalihkan kejenuhannya dengan berbisnis online. “Tok, Tok, Tok”suara pintu diketuk “Ya tunggu bentar ya”teriak Helen yang berjalan menghampiri pintu utama rumahnya. Dibukanya pintunya lalu terlihatlah sesosok remaja tanggung. “Selamat sore Tante. Saya Adit”