Sahabat ku punya sahabat…
Salam semprot para suhu,, ane mo berbagi cerita. Maaf sebelumnya meski sedikit berantakan. Ni cerita sebagai permulaan aja. Selamat menyimak n Jangan lupa ijo2 nya yak…hahahaha Ini kisah gue seorang pekerja swasta yang mewarisi rumah besar di daerah Selatan. Rumah ini begitu besar. Gue bernama Rendy, umur gue 28 tahun. Single. Perawakan gue berkulit coklat dan berbadan tegap berisi karena gue suka olahraga. Dirumah ini gue tinggal sendiri dengan seorang pembantu muda nan cantik seorang gadis sukabumi, perawakan putih mulus berumur 21 tahun. Seiring cerita rumah ini peninggalan rumah bokap angkat gue. Karena beliau gak memiliki anak, dan gue di angkat anak alhasil rumah ini di wariskan sama gue, begitu dengan perusahaannya. Jadi begini, gue sekarang menjalankan roda perusahaan sendiri, dengan semangat gue yang cukup tinggi tidak sulit menjalankannya. Temen gue banyak. Tapi ada suatu hal yang agak berbeda dengan gue, meski uang banyak, tampang lumayan tapi sedihnya belom punya pacar satu pun. So, karena gue belom bisa serius soal hubungnan. Di luar gue punya sahabat-sahabat cewek cantik. Dan mereka begitu punya perasaannya sama gue. Tapi ya bagaimana gue masih pilih-pilih. Di kantor pun punya karyawan yang di bilang cantik-cantik luar biasa. Tapi meski gue di wariskan sebuah rumah gue lebih memilih apartemen yang gue beli sendiri sdari hasil usaha kerja gue. Sella sebut aja, dia cewek berambut pendek rekan kerja gue, baik orangnya pintar, dan boodynya putih tinggi seksi. Layaknya seorang model. Suatu hari saat kita bersamateman-teman lain sedang merayakan keberhasilan project d sebuah kafe. Gue dan Sella begitu akrab layakntya seorang pacar. Tapi sebetulnya sikap gue biasa saja, Cuma gue gak tau di dalam nya Sella menaruh perasaan sama gue. Saambil canfda tawa sama teman-teman, gue suka peluk-peluk sella merangkul dia. Semakin rasa Sella tak biasa di rasanya. Waktu pun semakin larut, Gue pun mau beranjak pulang. Lalu gue ajak Sella untuk pulang dan kemudian mengantarkannya kerumah. Tapi Sella kelihatannya tidajk ingin pulang karena rasa bosan dirumahnya. Dengan santainya gue ajak dia ke apartemen gue, “ Sel, lu pulang gak?” tanya gue “mmmm, Gue sebenernya males Ren. Gue ikut lu boleh gak?” tanya Sella “Ikut Gue boleeh…” sambil tersenyum Lalu kita berdua meluncur ke apartemen gue. Di dalam mobil selama perjalanan kita ngobrol kesana kemari, tanpa gue sadari mata gue mencuri pandang ke arah paha mulus Sella yang seberapa waktu tersingkap saat dia tertawa geli dengan obrolan gue berdua. Sella malam itu hanya memakai gaun pendek sebatas paha, dengan belahan dada berbentuk V, dimana kalau dia membungkuku sangat jelas gumpalan dada nya yang berukuran 34. Di dalam perjalanan gue merasa gak tenang yang semakin lama memperhatikan tubuh Sella begitu menggoda. Gue seperti jatuh cinta pada keseksian Sella. Sekian lama, bercanda di dalam mobil, lalu sampailah kita di apartemen gue, masih dengan obrolan lucu dan candaan menuju lift. Tida di sangka ketika gue berdua di lift, entah Sella begitu gemasnya sama gue tanpa sadar dia memeluk gue. Gue pun menyambut pelukannya. Jedua tangan gue meremas lembut pundaknya. Membuat Sella mendesah. Lalu sejenak terdiam, sella memandang gue. “Ren, makasih ya malam ini. Lu tuh nyenengin benget orangnya.” “sama-sama Sella, lu juga cantik malam ini, sexy, dan menggariahkan.” Tanpa sadar gue meracau gak jelas karena saat itu mungkin gue sudah terpngaruh suasana. Sella pun seperti pura-pura tak dengar. “Kenapa Ren?” “Mmmm, ngga Sell..” gugup jawab gue. Dan entah bagaimana bibir gue mendarat di bibir Sella, dengan lembut gue kulum bibir bawahnya. Beberapa detik gue tersadar akan sikap gue. “mm, Sell Sowry gue..” belum juga selesai gue ngomong Sella langsung membalas ciuman gue. “Ren, gak apa. Gue suka, dah lama gue tunggu saat berdua kaya gini sama lu.” Lanjut kita berdua ciuman di dalam lift berjalan ke lantai 25 tempat dimana kamar gue tinggal. Sampailah di lantai 25 dan gue antar Sella ke kamar apartemen gue. “Sel, ini kamar gue. Silahkan masuk” sambil membukakan kamar apartemen gue Sella kemudian masuk dan gue tepat dibalakang Sella. Melihat bongkahan pantat nya jantung gue berdebar. Tanapa pikir panjang pintu gue tutup dan kunci. Dan peluk Sella dari belakang. “owhhh, Ren. Lu kenapa? Pelan-pelan dunk Ren.” Kejut Sella karena pelukan dari belakang. Entah gue pun udah gak terkendali, gue ciumin tengkuk Sella dan dia hanya memejamkan mata dan mengerang. “hmmmm,,Ren lu kenapa?? Geli Ren. Dari belakang tangan kanan gue langsung meremas dada kanan Sella yang gak di bungkus BH. Saat tersentuh pentilnya terasa keras merangsang. “Ren,,, Ren,, apa yang lu lakuin Ren. Jangan…” ucap Sella Gue yang udah bernafsu terus meraba tiap jengkal tubuhnya. Tangan kanan gue lanjut ke bagian selangkangan Sella buat menyikap gaun pendeknya, dan gue dapatkan cd putih nya yang gue sentuh sudah basah,. “Reeenn,, owhh h jangaaan Reen…” ucap sella yang berusaha menolak tapi tidak dengan bahasa tubuhnya yang sanagat menerima perlakuan gue. Mudah aja dengan sekali tarik tali gaunnya, merosot sudah kebawah dan hanaya terlihat bongkahan payudara yg bulat dengan puting merah jambu, serta cd yang basah. Lalu Sella dengan terhentaknya membalikan badan dan menampar gue. (Plaaak…) gue pun terhenti sejenak dan memandang Sella. Namun setelah Sella menapar gue dia malah meminta maaf. “Renn, gu..gue… minta maaf. Sakit Ren. Maag gue kaget Ren. Gue sayang sama lu Ren.” “gak apa Sell, gue yang salah, gue juga sayang sama lu” “Gue lom pernah Ren…” ujar Sella Gue pun terkejut dengan pergaulan dia yg bgtu luas. Trnyata dia belum tyersentuh. Tapi apa mau di kata nafsu gue adah di ubun-ubun, gue lanjutkan menjamah dia. Gue taruh dia di sofa ruang tv yang besar, Sella terus berontak. “Ren, jangan…” “tenang Sel, ini pasti buat lu enak” “Rennn, pelan-pelan….” Lalu gue buka perlahan CD Sella dan telanjang lah dia dengan memek yang sudah basah dengan bulu kemaluan yang sedikit, dan wangi. Jari gue lalu mengusap-usap perlahan memek Sella yang sudah basah. Sella hanya mendesah nikmat. Gue perhatikannya memek yang masih perawan. Gue lebarin kangkangan Sella dan gue masukan jari telunjuk perlahan membuat sella sedikit kesakitan. “aauuuwww,,, Renn Sakiiit…” Gue tahan nya jari gue biar memekny terbiasa. lalu gue membuka pakaian gue semuanya, ssampai bugil. Terduduk sella do sofa memperhatikan gue yang membuka pakaian, tersentak sejenak pandangannya di bagian bawah gue. “Reennn… oh my goood, punya lu gede panjang. Ren ampun Ren,, pelan-pelan sakiiit” ucap Sella agak khawatir dengan ukuran kontol gue yang lumayan untuk cewek kaya dia. “Tenang sayang nanti kamu terbiasa.” lalu dengan cepatnya lidah gue mendekati memek Sella yang sudah basah. Itil Sella pun menjadi mainan gue yang luar biasa. Sella Cuma memejamkan mata menahan nikmatnya, “isshhhhh Reeen,, aoouughhhhh enak Ren Terus….” racau Sella Tak lama pun mulutnya dengan kata-katanya mengacau. “Ren, masukin punya lu…ceepeeet…” Gue yang juga dah gak tahan, perlahan gue tempel kepala kontol gue yang besar dibibir memek Sella. Perlahan tapi pasti masuk perlahan-lahan. Setengah kontol gue tanpa terasa sudah masuk, berasa sekali memek yang begitu masih rapatnya.. gue diemin sejenak biar memekny aterbiasa dengan kontol gue. “ouuggghhh Reeen,,, sakiiit.. taa..piii enaaaaaak… ssshhhh….hmmm” Perlahan gue genjot sampai terbenam semua batang kontol gue dalam memeknya. “aaaaauuuuuuu,, Ren….sakiit” “ sa…baaa..rrr Sell, memek lu sempiit.. enaaaak.” Semakin lama gerakan gue semakin berirama dan smekain dinamis, meski gak langsung cepat-cepat. Memek Sella semakin terbiasa. Kontol gue pun mulai membercak darah Perawan Sella. 30 menit dengan posisi seperti itu gue pun semakin puncaknya. Dan Sella pun sudah semakin basah tanda dia pun sudah orgasme. Tanda cairan putih bercampur darah yang menempel di baatang kontol gue. “Sellllaaaa, gue dah gak tahan.. mo keluar…” tertahan gue. Langsung mencabut kontol gue dan gue semprotkn di perut Sella.. “ahhhh,, Rennn… hmmm.. enaaak” Creeet…creeet…. menyemburlah peju gue di perut Sella. Lalu gue peluk dia. Sella pun memeluk gue. “Ren,, lu suka?” “su..kaaa.” jawab gue “lu puas? Gue milik lu malam ini Ren..,perawan gue buat lu..” tersenyum sama gue dengan sedikit meringis menahan sakit. “elu belum pernah Sel? Maafin gue.” “ gak apa Ren, gue suka nglakuinnya sama elu. Sayang elu Ren.” Malam itu keperawanan Sella pun pecah. Lalu gue berdua teridur sampai esok hari.. Bersambung…