NURLELA
CHAPTER 01 Namaku ku Nurlela berumur 43 tahun, sudah menikah dan punya 2 orang anak laki laki yang sekarang sudah dewasa dan yang kedua beranjak remaja,, ini adalah kisah masa laluku sekitar 15 tahun lalu saat itu aku berumur 28 tahun, waktu dulu rumahku di kampung sebelum suamiku mengajak kami semua tinggal di kota metropolitan sampai sekarang,, Dulu kalau di rumah aku memang sering hanya pakai daster pendek tanpa BH agar mudah menyusui anak keduaku yang saat itu baru berumur 8 bulan Iyalah masa itu anak masih kecil dan tak ada Hp canggih seperti sekarang dan aku hanyalah seorang ibu rumah tangga yang di tinggalkan suamiku bekerja ke kota, waktu itu aku sedang menjemur baju di luar rumah dengan memakai daster tanpa lengan dan bawahnya hanya dililit handuk karena setelah menjemur aku akan segera mandi,, Ada satu pasangan tua tetanggaku, anak2 mereka semuanya merantau dan tak tahu kapan pulang,, pasangan ini bernama pak tejo 55 tahun dan bu juminah 53 tahun Kini semenjak aku sering berpakaian terbuka setiap kali menjemur baju depan rumah, pak tejo pasti akan duduk diluar rumah untuk melihat ku menjemur dan terkadang menyapaku dengan mata yang terus tertuju pada tubuhku aku tahu pak tejo sedang melirik tubuhku yang sedang menjemur, karena saat itu aku tak memakai BH dan hanya daster tanpa lengan saja,, maka terlihat lah ketiak montok ku dan juga tetekku yang menonjol besar, memang kuakui semenjak menyusui anak kedua ukuran nya jadi bertambah besar, dulu saja sebelum menyusui ukuran nya sudah 36 C namun sekarang setelah menyusui anak keduaku ukuran nya jadi bertambah yaitu 38 D dan sering menjadi lirikan pemuda di kampungku atau orang orang saat ku ke pasar untuk berbelanja Dan kadang aku sengaja buat menunduk ambil baju dalam ember saat menjemur, makin terbelalak lah mata orang tua itu bila nampak tetek aku yang tergantung,, namun meskipun begitu pak tejo tak berani menggoda terlalu jauh, satu hari di awal kejadian, suamiku memang sedang di kota untuk bekerja dan anak ku yang pertama lagi di sekolah TK, sedangkan anakku yang kedua tertidur karena baru saja ku susui,, Berhubung anakku sudah tertidur ku lanjutkan kembali cucianku lalu menjemur nya di depan rumah Saat aku sibuk menjemur dibawah matahari yang sedikit terik aku mulai merasa kegerahan karena memang belum sempat mandi, tiba2 pak tejo sudah ada di belakangku yang saat itu sedang menjemur “Sibuk sekali nur” “Eh pak tejo buat kaget saja, kok sepi di rumah, ibu kemana” “Hehehe makanya jgn sambil melamun nur, ibu lagi ke pasar tadi” “Ohh pantas dari tadi gak lihat” Lalu ku sambung menjemur baju, sedangkan pak tejo kembali duduk di depan rumahnya setelah sejak tadi mengamatiku yang sedang menjemur, tiba tiba terdengar pak tejo panggil namaku “Nur tolong uhuk uhuk” Saat kulihat nampak dia sudah terbaring dilantai dengan kursi yang terjatuh sambil pegang dadanya dan mulai terbatuk Oh tuhan ada apa dengan orang tua ini, aku pun cepat2 lari menuju rumah pak tejo lalu memapah pak tejo masuk ke dalam rumah nya “Pak tejo knpa” “Uhuk uhuk uhuuk” Aku yang cemas lalu berlari kedalam dan memberikan minum pada pak tejo sambil memijat dadanya yang terbatuk, sedangkan pak tejo tak bicara dan hanya tiduran di pangkuanku sehabis minum,, dan aku pun lanjut memijat dada pak tejo, tiba tiba aku rasa tangan pak tejo bergerak meremas remas tetek besarku yang dekat dengan tangan nya cepat cepat aku melepas pangkuanku pada tubuh orang tua gila ini hingga kepalanya membentur tembok “Aduuuhh nur” “Pak tejo apa apaan ini” “Bapak senang lihat tetekmu nur, padat dan besar” “Pak tejo tak boleh macem2, saya udh bersuami dan punya 2 anak” “Tak maksud begitu nur, tapi memang betul padat dan besar tetekmu” Sungguh cabul orang tua ini dengan terus memandang ke arah tetek besarku tanpa berkedip dan aku pun menyumpah dalam hati “Memang besar ya nur, gemas betul bapak” “Pak jangan bicara macam2, nanti di dengar orang” “Gak ada orang disini nur, sepi saja” belum sempat aku bicara lagi, tangan orang tua itu kembali meremas tetekku “Pak tolong hentikan” Namun orang tua itu tidak menjawab malah memasukan tangannya dengan cepat ke dalam dasterku melalui perut,, di pelintir nya putingku yang sejak tadi tercetak di dalam daster dan semakin menegang karena sering dipakai menyusui anakku “ahh empuknya tetekmu nur” “Pak tejo cukup ya” “Tak apa lah nur disini sepi” “Pak jangan auuww” Lalu dengan agak memaksa dia melepaskan daster yang aku pakai, bodohnya aku malah diam dan tetap duduk disitu,, tidak berontak atau pun mendorong tubuh orang tua itu lalu berjalan pulang Saat dia lepaskan dasterku terlihat ketiaku yang berbulu tipis dan basah oleh keringat, namun tiba2 pak tejo langsung memajukan wajahnya dan di benamkan di ketiaku sambil menghirup aroma nya “Pak jgn buat begitu, risih aku” “Tak apa nur, bapak suka sama ketiakmu Eemmmphhh” “Astaga, pak cukup uuhhh” Di hirupnya ketiaku dalam2 dan nampaknya pak tejo menyukai aroma alami ketiakku yang berkeringat sehabis menjemur baju setelah itu matanya lalu menengok ke tetek besarku yang sudah terbuka, dengan puting menegak berwarna kehitaman “Besarnya tetekmu nur, gemas betul bila melihatmu menyusui” “Pak, jangan pak sudah sshhh” aku cuma lihat pak tejo meremas remas tetek besarku penuh nafsu sambil memilin putingku yang sudah mengacung dan sedikit meneteskan asi, pak tejo lalu merapatkan kedua tetekku dan bergilir gilir mengulum putingku,, aku mengeliat sedikit geli karena pak tejo sangat bernafsu menyusu dan meminum asi di tetek besarku dengan putingnya yang dia kulum sampai mengkilap bekas mulutnya Lalu pak tejo menarik tanganku dan mendudukan ku diatas pangkuan nya, kembali dia meremas kedua tetek besarku sambil memilin putingnya dengan jari telunjuk “Hmmzz nur besarnya tetekmu” Kini pak tejo mengecup gumpalan tetek besarku, lalu membenamkan mukanya ke belahan tetekku yang curam sambil mengendusnya “ahh..ahh..geli pak Hmmmhh” itu aja yang aku ucap, karena pak tejo tiba2 langsung melumat bibirku penuh nafsu, aku dapat rasakan kontol pak tejo sudah keras dalam sarungnya dan setelah itu dia kembali menyusu dan meminum asi di tetekku yang besar,, hampir 10 menit pak tejo meremas dan menyusu sampai dia puas Lalu pak tejo melepaskan handuk yang aku pakai di pinggang dan suruh aku terlentang sambil mengangkang, setelah itu dia arahkan mukanya ke celana dalamku yang tak lama kemudian di lepasnya,, terasa kumis dan jenggotnya yang kasar menggesek bibir memekku, lalu lidah pak tejo mulai bermain dan menjilat jilat bibir memekku dan mengelitik nya ke dalam dengan lidahnya aku mengerang kesedapan hingga terangkat punggung aku yang terlentang “ahhh pak tejo, sudah cukup pak uuuhhh sshhh” Meskipun mulutku menolak namun tanganku malah menekan kepala pak tejo, supaya mulut dan lidah pak tejo tak lepas menjilat memekku,, nampak kumis dan jenggot kasar pak tejo kini basah dengan air memekku “Enak yah nur” aku tak menjawab dan kulihat sarung pak tejo menggembung di bagian kontolnya, lalu pak tejo bangun dan buka sarung serta kaosnya hingga telanjang,, terlihat kontol nya yang besar, tegang dan hitam, lihat kepalanya saja aku dudah membayangkan bagaimana rasanya bila menyodok memekku Ukuran kontol pak tejo pun melebihi ukuran kontol suamiku yang kecil dan cepat keluar, suamiku cuma memiliki badan dan nafsunya saja yang besar tapi kontolnya kecil dan cepat keluar,, biarpun suamiku pakai tisu magic agar lama keluar, namun tetap saja ukuran nya yang kecil hanya menggelitik liang memekku yang sudah melahirkan 2 anak,, beda rasanya saat dulu sebelum aku melahirkan Meskipun benih suamiku telah memberikan 2 orang anak, namun tetap saja aku tak puas dengan kontolnya saat berhubungan sewaktu dia pulang dari kota,, karena aku juga punya hak untuk menuntut kenikmatan bukan malah meninggalkan ku bekerja ke kota dalam jangka waktu berbulan bulan,, sepertinya kesetiaan di hatiku ku mulai runtuh karena ketidak beradaan nya di sampingku Setelah itu pak tejo kembali sambung menjilat memekku sambil mengocok kontolnya sendiri yang mengeras, tak lama kemudian pak tejo berbalik dan dengan posisi 69 dia mau aku menghisap kontol keras hitamnya,, akhirnya aku mulai menjilati kepala kontol pak tejo setelah itu ku masukkan ke dalam mulut lalu kuemut emut seperti permen, hangat nya kontol orang tua ini, mungkin dia memang sangat birahi kepada ku “ahhh enak nya, hisap terus nur sshhhh aahhhh” Pak tejo bersuara, namum hanya sebentar saja, setelah itu tak ku dengar lagi suaranya karena dia kembali membenamkan mukanya ke selangkanganku dan kembali menjilat memekku Pak tejo buka bibir memekku dan menggelitik itilku dengan lidahnya, sambil jarinya bermain di lubang memekku dengan perlahan “uuhhh enak sekali pakk tejo teruuss aaahhhh aahhhhh PAAAKK” Akhirnya aku tak dapat lagi menyembunyikan rasa nikmatku dan meraih orgasme dengan jilatan lidahnya, setelah aku orgasme orang tua itu mendiamkan beberapa saat lalu bangun dan menatap wajahku,, batang kontolnya yang keras macam dildo hitam kini telah siap di masukan ke dalam memekku “Bapak kawinkan kmu skrng nur, sshhh” “Uuhhh tapi pelan2 pak” aku sedikit menjerit saat kontol pak tejo masuk ke dalam memekku,, kontolnya masuk perlahan lahan sambil pak tejo menekan pinggulnya, setelah masuk pak tejo mulai menggenjot dengan pelan agar aku menyesuaikan dengan ukuran kontolnya,, tetek besarku pun bergoyang goyang dan pak tejo mulai meremas dan menyusu di tetekku sambil terus menggenjot, terasa sekali kontolnya semakin mengeras dan berkedut di dalam memekku saat dia mengulum putingku yang kehitaman dan meminum asi nya, rupanya bagian ini yang sangat dia birahikan sejak dulu 15 menit sudah pak tejo menggenjot sambil terus menyusu, tetekku yang besar sampai mengkilap basah karena asi yang bercampur liurnya karena dia membasahkan ke seluruh gumpalan tetekku, lalu pak tejo menyuruh aku menungging dan mulai memasukan kontolnya dari belakang sambil pak tejo mulai menepok pantatku yang semok “Uuhhhh pak tejo jangan berhenti sshhhh uuuhhhh” “aahhh enaknya jepitanmu nur aahhh aahhhh sshhh” pak tejo terus mengenjot kontolnya keluar masuk memekku, tubuhnya kini menempel ke punggung serta tangan nya kembali meremas tetek besarku “Aahhh enak nya nur aahhh” ” Teruuuus pak uuuhhh” “Tengokan kepalamu nur sshhhh” “Achhh iya pak” “Eeemmpphh eeemmpphh nurr eemmpphhh sluuurrpp” Saat kepalaku menengok pak tejo langsung melumat bibirku penuh nafsu dan memasukan lidahnya ke dalam mulutku, Setelah melumat bibirku pak tejo menelentangkan tubuhku lalu menindihnya, setelah kontolnya dimasukan kedalam memekku pak tejo kembali menggenjotnya dengan penuh nafsu “aahhh aahhh tak tahan bapak nur sshhh” “uuhhhh cepat pak tejo, aku juga mau sampai uuuhhh hmmhh” “Aahhh nurr, bapak mau lepas aahhh aahhhh,” Pak tejo menindih tubuhku dengan erat dan mengangkat tanganku keatas, Lalu dia hirup hirup aroma ketiakku dan tak lama kemudian konek pak tejo pun berkedut kuat di dalam memek ku membuatku mencapai orgasme “Uuuhhhh paakk aku KELUUUAAR UUUHHHH AAAHHHH” “Eemmpphh eemmpphh bapak juga, AAAHHHH NUURRR” Kontol pak tejo pun muntah muntah dengan kencang di dalam memekku seperti pistol air dan juga bersamaan dengan orgasmeku, pak tejo trus mengejang sampai semprotan sperma dan kedutan kontolnya berhenti dengan nafas mendengus nikmat “Sshhh nikmat nya, lain kali boleh lagi ya nur” “Lihat nanti saja, aku gak janji pak” Lalu kupakai kembali dasterku dan pulang meninggalkan pak tejo untuk segera mandi karena badanku sudah terasa sangat lengket bekas persetubuhanku dengan nya