kompl seks
Disclamer: cerita ini hanyalah fiksi belaka, kesamaan nama dan cerita hanyalah kebetulan semata
Pertama-tama perkenalkan namaku Danu, seorang siswa yang baru saja masuk SMA. Keluargaku sehari-hari mengandalkan toko sembako sebagai pendapatan utama, itulah alasan utamaku dapat akrab dengan ibu-ibu komplek di sekitar rumah salah satunya bunda Ole. Aku tidak tahu pasti nama aslinya karena bunda Ole dipanggil seperti itu karena anaknya bernama Ole. Bunda Ole berumur sekitar 38 tahun dan memiliki suami yang bekerja sebagai eksekutif di suatu perusahaan sehingga dia sering ditinggal sendiri di rumah. Sehari-hari bunda Ole berpakaian daster atau baju dan celana panjang khas ibu-ibu, untuk jilbab bunda Ole terkadang menggunakannya dan terkadang juga tidak. Terlepas dari pakaiannya, bunda Ole selalu tampil cantik dan body nya itu… wow banget, walau sudah muncul sedikit lemak di leher dan perutnya karena sudah melahirkan 4 orang anak, dia tetap menawan dengan bokong yang super besar dan payudaranya yang bisa dikatakan besar juga. Setiap kali bunda Ole belanja di toko, aku selalu keluar dan curi curi pandang. Bunda Ole juga sangat baik dan santai denganku, seringkali aku keluar dari rumah dan di sapa dengan senyum manisnya yang menggoda. Beberapa kali juga dia memuji kalau aku ganteng dan pintar, aku makin suka padanya. Sampai suatu hari, bunda Ole berbelanja di tokoku sambil mengobrol dengan ibuku. Akupun ikut ngobrol dengan mereka. Tak terasa, hujan pun turun dan langit mulai semakin sore “Bang, anterin bunda ke rumah dulu pake payung” kata ibuku. “Ok, bu” kataku. Aku mengambil payung dan bunda Ole memeluk tanganku, otomatis tanganku mengenai payudaranya sehingga penisku mulai ereksi ditambah hawa dingin karena hujan menambah hasrat birahiku. Di perjalanan kami mengobrol sedikit “Bang Danu udah punya pacar ya” kata bunda. “Belum bun masih belum ada yang mau hehe” jawabku. “Ah boong, gada yang mau atau kamu yang gamau, masa iya orang ganteng dan pintar gini gak ada yang mau hihi” kata bunda sambil membuka gerbang dan pintu rumahnya “Hahaha, kalau bunda mau juga boleh hehehe” Bunda yang mendengarnya sedikit kaget dan tersenyum tipis “Sini masuk dulu, kita lanjut ngobrol di dalem suami sama anak-anak bunda lagi pergi ke rumah neneknya” Akupun masuk dan melihat bunda mempersiapkan handuk untuk dia mandi. “Nih, kamu lap aja dulu yang basah minumnya nanti menyusul ya habis bunda mandi” Bunda Ole mandi dan keluar hanya dengan berbalut handuk yang bahkan tidak dapat menutup semua bagian tubuhnya karena ukuran yang besar. Penisku yang ereksi semakin keras melihat pemandangan itu. Bunda Ole pun keluar dari kamarnya menggunakan daster tanpa lengan dan hanya sebatas lutut saja panjangnya. “Nih tehnya diminum dulu” kata bunda sembari menaruh teh dengan posisi sedikit membungkuk sehingga terlihat belahan payudaranya yang sangat menggoda. Aku terpana melihat itu dan bunda menyadarinya, namun bunda hanya tersenyum tipis dan duduk di sebelahku. “Ngomong-ngomong bang, yang kamu bilang tadi serius? Bunda bukannya udah tua ya, dan ga menarik lagi” “Siapa yang bilang gitu bun?” “Buktinya om Arya (suaminya) selalu di luar dan tidak pernah di rumah” “Astaga bun, menurut aku bunda masih cantik banget kok, om Arya aja yang aneh punya istri kaya gini malah keluar keluar, kalo aku jadi suami bunda Ole mah mending di rumah aja terus hehehe” kataku Bunda Ole tertunduk dan mulai meneteskan air mata. “Aku belum pernah denger hal itu dari suamiku, om Arya selalu bahagia denganku namun tetap saja dia lebih memilih pekerjaannya” kata bunda Ole Aku dengan sigap mendekap bunda Ole “Bun, gapapa keluarin aja semuanya aku bakal ada di sini nemenin bunda.” Kataku menarik kepala bunda ke dada, dari atas aku dapat melihat dengan leluasa payudara bunda Ole yang membuat penisku mulai menegang sangat keras, bunda Ole yang melihat itu kaget dan menjauh sedikit dari dekapanku. “Danu, kamu terangsang kalau melihat bunda?” “Maaf bun, kalau boleh jujur aku udah suka bunda dari lama.” Kataku pelan karena panik “Kamu beneran mau sama bunda? Tapi bunda ga secantik dan se-seksi orang orang di luar sana.” “I-i-iya bun aku lebih suka bunda karena bunda sangat perhatian. Bagiku, bunda adalah yang tercantik dan terseksi.” Tiba-tiba bunda Ole menciumku dengan mesra, dan akupun membalasnya “Ok Danu, ini sebagai tanda terima kasih bunda. Tapi, bunda tutup gerbang dan pintu dulu ya.” Setelah ditutup kita berdua beranjak ke kamar tidur bunda dan om Arya. Aku dengan cepat mencium bibir bunda dan melucuti pakaiannya satu persatu. Bunda pun demikian, dia membantuku membuka pakaianku, sampai saat dia membuka celana dalam ku dan melihat ukuran penisku yang sangat besar dibanding milik suaminya. “Astaga Danu, ini penis kamu gede banget, punya om Arya ga ada apa-apanya dibanding ini.” Kata bunda seraya mengocok pelan penisku “Eitss, namanya bukan penis bun, apa hayoo” kataku “Aih kamu mancing-mancing yaudah kontol kamu gede dan mantep bangett” “Nah gitu dong, bagus berarti siapa tau bunda jadi ketagihan hahaha” ejek ku Bunda Ole mulai memasukkan kontolku ke dalam mulut seksinya “Ah enak banget bun rasanya angett” “Haha iya dong, bunda kan sering nyepong” katanya Tiba-tiba dia mempercepat laju sepongannya dan aku merasakan ada yang ingin keluar. “Bunda, aku mau pipis” kataku Sperma hangat dan sangat banyak berhamburan bahkan sampai muka dan rambut bunda Ole tertutup spermaku “Gimana? Enak ga dibikin bunda?” Kata bunda sembari membersihkan mukanya “Enak banget bun, aku minta lagi boleh kan yaa” kataku sambil membantunya BERSAMBUNG DULU…..