Aku Bersama Dua Lebian Itu
Aku di sini akan menceritakan kisah sex nyataku, namun aku tak akan menceritakan seacara rinci, karena aku tdk mau seseorang yg kenal dengan salah satu pribadi yg ada di dalam cerita seks hot ini dapat mengetahuinya.
Kisahku ini terjadi di tahun 1998, waktu itu aku masih umur 23 thn. Aku melakukan percintaan dengan dua gadis lesbian, sebut saja Maya (23thn) dan Elsa (21thn.
Aku mengenal Maya di lokasi syuting sebuah film percintaan yg kebutlan di film itu aku menjadi pemeran utama prianya bersama 3 pemeran utama wanita salah satunya Maya itu. Berhubung karena 2 pemeran utama wanita lainya sudah punya pasangan yg sering mengantar ke lokasi syuting, hal ini yg menjadikanku lebih akrab dengan Maya
Aku dan Maya sering ngobrol-ngobrol tentang apa saja kecuali relationship. Sampai pada suatu hari, di saat kami berdua berada di ruang rias, aku berhasil mengarahkan pembicaraan tentang sex. Namun Maya tak banyak cerita, hanya banyak bertanya mulai apakah aku pernah bercinta, dengan berapa wanita, pernah ‘jajan’ sampai gaya apa yg paling ku suka.
Dan sampai suatu hari, Maya mengajukan pertanyaan yg bikin aku bingung.
“Jim, aku butuh bantuanmu, tp kamu bisa nyimpan rahasia nggak..?
Aku pun langsung mengangguk, karena pikiranku sudah kotor saja. Dan ternyata benar, dia mengajakku berkencan dengan syarat aku harus 100% mengikuti gaya permainan yg diinginkannya. Dan di sore harinya saat kami berdua harus menunggu jadwal berikutnya di malam hari, Maya langsung mengajakku mencari motel terdekat dengan menggunakan mobilnya.
“Jim, bawa mobilku aja yah..?” pintanya.
Dan aku menjawab,
“Oke May, Enaknya kamu aja dech..”
Kami berduapun langsung menuju ke sebuah motel di jakarta yg tdk jauh dari lokasi syuting, tp yg membuatku terkejut, begitu sampai di garasi dia langsung membuka bagasi mobilnya dan mengambil dua gulung kain putih.
Melihat wajahku yg kebingungan, dia bertanya
“Kamu nggak berubah pikiran, kan..? -cerita hot-
Singkat cerita, aku pun sudah berada di dalam kamar motel itu dan berbaring di atas kasur hanya mengenakan celana dalam, dan dalam keadaan tangan dan kakiku di ikat dengan kain yg dibawanya tadi. Dia pun tak membuang waktu lagi langsung melucuti seluruh pakainya, tinggal bh dan celana dalam yg berwarna merah muda yg masih menempel di tubuhnya.
Batang penisku yg memang sudah tegak mengeras sejak di perjalanan seakan ingin mencuat keluar dari celana dalam. tp anehnya, dia tdk menyentuhku sama sekali. Hanya meremas-remas toketnya dan mengerang mendesah kenikmatan sendiri.
Beberapa menit kemudian dia melepas bh nya, dan waaooowwww…, toketnya indah sekali. ( aku tak tau ukuranya, karena memang bagiku bentuk lebih utama dari pada ukuranya). Dia pun terus meremas-remas toketnya dan sesekali memilin puting susunya, lalu berkata pelan “Sekarang saatnya laki-laki dipakai wanita”
Aku hanya diam, dan akhirnya kupejamkan mata, karena itu yg dia minta dari awal, aku akan menuruti saja permainanya. Dia pun mulai menyentuhku, tanganya merayapi seluruh tubuhku dan meremas-remas batang penisku, agak sakit sebenarnya tp tdk kuperlihatkan agar dia dapat sepuasnya menikmati tubuhku.
Beberapa menit sudah berlalu, aku pun menikmati permainanya, dan akhirnya terdengar seperti suara celana dalam yg di lepaskan, dan dia pun semakin menaiki tibuhku. Karena penasaran, aku pun mulai membuka sedikit mataku, kulihat dia menyodorkan memeknya tepat di depan mukaku, dan memintaku untuk menjilatinya. Aku pun menjilatinya tanpa rasa jijik, karena aku hanya menemukan aroma wangi kemaluan wanita yg terjaga kebersihanya.
Tak lama kemudian, terdengar suara desahan-desahan kenikmatannya, dan memeknya sudah sangat basah sekali, bukan karena air liurku, tp dari lendir kenikmatanya sendiri yg sudah sangat terangsang. Namun kurasakan ada benda dingin menmpel di pahaku, ternyata Maya hendak menggunting celana dalamku, mungkin karena sulit melepaskan dalam keadaan aku terikat kuat begini. Batang penisku yg sudah pegal karena sejak tadi tegak keras terus, kini agak lega karena sudah tak tertahan celana dalam lagi. Dia pun langsung menempelkan kepala penisku di bibir memeknya, dan kali ini terdengar desahannya lebih lepas dan keras lagi.
Pelan tp pasti, Maya mulai menrunkan pantatnya, dan memasukkan batang penisku lebih dalam lagi ke lubang memeknya. Maya pun sambil mendesah dengan nafas terengah-engah terus menekan hingga masuk semua batang penisku ke dalam memeknya.
Walau dalam keadaan terikat dan terdiam, aku dapat merasakan denyut-denyut kenikmatan di dalam lubang memeknya. Lalu Maya pun mulai menggoyang pantatnya, semakin lama semakin kencang namun bukan kenikmatan tp sakit yg kurasakan. batang penisku seakan mau patah. Gerakanya berlangsung semenit, Maya langsung roboh lemas mencapai puncak klimaksnya, dan banyak sekali cairan kenikmatanya yg keluar dari lubang memeknya yg seakan tak melakukan hubungan sex selama bertahun-tahun.
Maya langsung berdiri, melepaskan batang penisku dari lubang memeknya, dan langsung melangkah ke kamar mandi tanpa memperdulikan aku yg belum mencapai orgasme. Lagipula pikirku tak akan mencapai klimaks dengan posisi terikat dan menyakitkan ini.
Tak lama kemudian, Maya keluar dari kamar mandi dan membersihkan batang penisku dengan handuk yg sudah di basahi dan dalam keadaanku yg masih terikat. Dia mulai menciumi seleuruh tubuhku, dan kini dia mengulum dan menghisap batang penisku dengan kuat seakan ingin di telanya sampai habis.
Beda sekali Maya yg tadi dengan sekarang yg penuh kehangatan, walaupun Maya melepasakan ikatanku. Dia memperlakukanku lebih lembut dan lebih merangsang, namun tampanya kali ini Maya sangat bernafsu dan ingin segera memasukkan batang penisku ke dalam lubang memeknya. Tanpa susah payah batang penisku pun telah masuk ke dalam lubang memeknya, dan kali ini sangat basah kurasakan di dalam lubang memeknya. Dia pun langsung mengayun pantanya naik turun dan mengoyangnya kekanan kekiri.
Saat itu yg kami rasakan hanya kenikmatan nyg luar biasa, dan hanya dalam waktu 3 menit Maya sudah mencapai puncak klimaks dan jatuh tergeletak di dadaku. Dan Maya segera melepas ikatanku, dan memintaku segera mengentotnya
“Siksa aku, hajar aku sampai pingsan Jim…!” katanya sambil mengangkangkan lebar kedua kakinya hinga tampak memeknya yg sudah basah berlendir.
Aku pun langsung mengentotnya dalam keadaan terlentang, doggy, miring dan kedua kaki di silangkan
Di setiap gaya tersebut Maya meraih orgasme, sampai pada akhirnya aku sudah tak sanggup menahan kenikmatan.
Aku memberi tahu Maya kalau aku akan keluar, dia pun berkata
“Iya Jim, keluarin aja…, keluarin sebanyak-banyaknya, aku jg mau keluar nich…! acchh Jimmy, aku sayang kamuhhh…”
Aku pun mempercepat kocokkanku, tp heranya Maya sudah orgasme tp aku belum walaupun sudah kurasakan di ujung penisku. Dan sekitar dua menit, barulah aku menyemprotkan pejuhku sampai enam kali di dalam lubang memek Maya, ohhh, memang ini salah satu orgame ku yg ternikmat tiada tara.
Eetelah itu kami berdua ke kamar mandi bersama untuk bilas, dan kami berpelukan erat dan melakukan lagi di kamar mandi. Sambil berdiri, kusandarkan tubuh Maya ke tembok kamar mandi, lalu sambil berjalan menuju kuris sofa, dan berkahir di sana. Dan mungkin karena lengkungan kursi sofa, hingga membuat batang penisku terbenam seluruhnya mentok yg kurasakan di ujung penisku, dan kulihat Maya pun mengelinjang-gelinjang hebat disana.
Saat kami berdua kembali ke lokasi syuting, kami tdk langsung turun dari mobil, karena katanya ada masalah penting yg mau di bicarakan denganku. Akhirnya Maya mengaku bahwa temanya Elsa yg pernah datang ke lokasi syuting waktu itu adalah pasangan lesbinya. Mereka berpacaran sudah hampir 1 thn. Maya yg katanya sempat membenci seorang laki-laki, lebih dulu membujuk Elsa yg pernah ditiduri pacarnya sekali untuk membuktikan cintanya sebelum laki-laki itu berangkat sekolah di luar negri, dan ternyata disana dia punya wanita lain. Dalam hatiku berkata, masih ada saja wanita yg dapat di bohongi dengan cara begitu
Elsa pun berhasil dibujuk Maya untuk tdk menyukai seorang laki-laki lagi, dan mereka berdua sepakat untuk menjadi sepasang kekasih. Dan Maya meminta bantuanku yg dianggapnya tepat untuk meyakinkan ke Elsa bahwa berhubungan sex dengan laki-laki tdk sesakit yg pernah Elsa rasakan pertama kali sebelumnya.
Dan sampailah suatu ketika di kamar Maya, Elsa dalam keadaan terikat dengan mulut di sumpal rapat dengan alasan Maya ingin mencoba gaya baru, dan Elsa mengikuti saja. Padahal aku masuk dan membuat Elsa merasakan nikmatnya berhubungan sex yg sesungguhnya
Setelah Elsa sudah dalam keadaan terikat dengan kuat, Maya keluar meninggalkan kamar. Akupun langsung masuk dan menutup pintu kamar dengan rapat. Dapat kulihat ada pancaran kaget dan takut pada wajah Elsa, Akupun iba dan tak tega melihatnya, tp kepalang basah dan aku sudah berjani pada Maya untuk menolong mereka untuk kembali behubungan dengan seorang laki-laki. Akupun bertekad dalam hati kalau aku harus berhasil. Aku berpikir tak mungkin berhasil dalam hubungan pertama, karena dia baru sekali ngentot, dan itu sudah lama berlalu, tetntu lubang memeknya sudah rapat kemabali
Dengan wajah takutnya, Elsa memperhatikan setiap gerak gerikku, dan membuatku sedikit minder. Akupun mulai meraba kakinya dan pahanya, lalu ku ciumi sluruh tubuhnya. Elsa yg tadinya meronta hingga pegelangan tanganya memerah kini mulai mengurangi pemberontakanya, entah karena sakit, lelah atau dia tau kalau aku tak bermaksud menyakitinya. Sambil kucium, kuremas-remas pelan toketnya dan ku lepas bh nya.
Kulihat bulu bulu halusnya mulai berdiri, kupikir aku mulai dapat meningkatkan seranganku. Kumainkan toketnya denga jari tangan kiriku, sedangkan tangan kananku menggesek-gesek memek Elsa dari luar celana dalamnya. Akupun sempat terperangah mendapatkan puting susunya yg mulai menegang. Bertambah sedikit keyakinanku bahwa segalanya akan berjalan lancar dari yg kubayangkan pertama.
Setelah menggesek-gesek di belahan pangkal pahanya, kulihat cairan kenikmatan Elsa mulai membasahi celana dalamnya. Aku pun memberanikan diri menyusupkan jari-jariku ke celana dalamnya untuk meraih kelentitnya, dan seperti yg kubayangkan sebelumnya, ternyata memang Elsa sudah terangsang sekali.
Karena lupa minta gunting sama Maya, dengan susah ku robek celana dalam Elsa. Dan kuperhatikan nafas Elsa terengah-engah mulai tak beraturan, jantungnya berdegup kencang. Kuijilati memek Elsa dan kusedot-sedot kelentitnya secara terpisah (cara ini disebut Indian Style)
Pantat Elsa mulai naik turun, sekarang tak hanya dadanya, tp seluruh tubuhnya mengejang dengan kuat. Tak lama kemudian keluar cairan kenikmatan dari dalam lubang memeknya, dan tubuhnya melemah. Kini kuhisap kering toketnya, tp saat kutatap matanya Elsa memejamkan matanya, padahal aku tau kalau dia selalu mencuri-curi kesempatan untuk menatapku. Kugesek-gesek lagi memeknya dan kutekan-tekan kecil di sekitar pangkal pahanya, dan ternyata tak membutuhkan waktu yg lama, Elsa mulai mengikuti permainanku.
Kini mulutku kembali ke memeknya, dengan menjilat dan menyedot kelentitnya secara terpisah. Ketika kurasakan tubuh Elsa mulai mengejang-ngejang lagi, kupikir inilah saatnya menusukkan batang penisku tanpa Elsa merasakan sakit. Akupun bangun dan siap untuk menggagahinya. Dan ketika batang penisku sudah di bibir memeknya, kulihat Elsa masih dalam keadaan terbungkam mulutnya menggelengkan-gelengkan kepalanya, tp kemudian Elsa memejamkan matanya lagi dan membuang muka. Aku pikir ini penolakan basa-basi, langsung kukocokkan batang penisku ke dalam lubang memeknya tanpa hambatan yg bearti, tp kurasakan memek Elsa sangat basah di bandingkan dengan Maya.
Dan dalam waktu yg singkat, aku merasakan ada sesuatu yg akan keluar dari dalam penisku, dengan santainya aku memberitaukan Elsa
“Sa…Aku mau keluar…”
Kulihat Elsa menggeleng-gelengkan kepalanya lagi, dan aku benar-benar tak tau apa maksudnya, tp ada bekas air mata mengalir yg belum diusap, dan aku tak tau kapan keluarnya, namun tubuh Elsa mulai mnegjang lagi dan sepertinya dia menacapi klimaks bersamaan denganku. Aku tak tau apa aku terlalu bernafsu hingga pergumulan yg, “sebenranya” hanya berjalan sekitar 3 menit. Tp saat kutarik keluar batang penisku dari lubang memeknya aku masih melihat lendir kemerah-merahan bercampur darah yg keluar dari memek Elsa.
Aku keluar dari kamar, dan mendapati Maya yg sedang duduk menunggu dengan wajah cemas. Maya pun bertanya kepadaku,
“Gimana Jim, sukses nggak..? Elsa gimana..?”
Kubilang lumayan tp memang harus 2 kali baru sempurna. Aku pun pamit untuk segera kemabli kamar. Aku mulai mencumbui Elsa lagi yg dalam keadaan terikat dan mulut tersumpal. namun karena kurasakan batang penisku sudah mulai tegang lagi, langsung saja kutemepelkan kepala penisku ke memek Elsa, lalu kegesek-gesekkan di kelentit dan sekitarnya, Elsa pun tampak kegelian.
Kami sempat terkejut karena pintu kamar tiba-tiba terbuka, dan Maya masuk ke dalam kamar, mungkin karena melihat tak ada tanda-tanda marah atau kebencian di muka Elsa. Maya melepas sumpalan mulut Elsa dan mereka pun berciuman. Namun cuma cuma sebentar, dan Maya melepaskan ikatan Elsa. Maya mendorongku hingga terlentang, lalu mulai memainkan batang penisku. Tanpa di suruh Elsa mulai menciumi bibirku, kami pun saling berciuman. Dan Maya menghentikan kulumannya di batang penisku, lalu menyuruh Elsa agar memasukkan batang penisku dengan menjongkokiku.
Dengan bantuan, Maya memegang pinggul Elsa, mengangkat dan menurunkanya lagi sehingga gerakanya menjadi beraturan, mereka pun saling berciuman lagi. Tak lama kemudian Elsa mencapai puncak klimaks dan jatuh terbaring disampingku.
Maya segera menghampiri dan berkata,
“Jimmy, kapan giliranku..?”
Tanpa menunggu jawabanku, Maya langsung mengangkangkan lebar kedua kakinya, dan melesakkan batang penisku ke dalam lubang memeknya yg merangsan dan basah itu.
Setelah Maya selesai, kemudian Elsa lagi, lalu terakhir ditutup dengan Maya. Selesai sekitar jam 11 malam, kami keluar untuk beli makan di mobil, lalu kembali ke rumah Maya yg meang tinggal sendiri di jakarta, dan kami bertiga ngesec lagi sampai jam 4 pagi tp sangat sulit untuk di ceritakan di sini.
Untuk Maya dan Elsa, maaf kalau waktu itu aku sempat menghilang, karena pacaraku yg cemburuan, tp kalau membaca cerita sex ini, tolong email aku. Kalau mungkin kita dapat bernostalgia lagi..