The Ugly Duckling
Disclaimer
Cerita ini ditulis dimaksudkan sebagai tempat menyalurkan ide dan fantasi penulis semata. Dalam tulisan ini terkandung segala yang berhubungan dengan hal erotis, hubungan seksual dan perkosaan. Jika anda masih di bawah umur dan atau tidak suka dengan hal itu semua, JANGAN melanjutkan membaca karya penulis.
Seperti yang sudah penulis jelaskan di atas, cerita ini murni fantasi penulis. Semua nama tokoh adalah fiksi, dan kejadian dalam cerita ini bukanlah kisah nyata. Apabila ada kemiripan tokoh ataupun peristiwa dalam cerita ini, adalah satu kebetulan belaka, tak ada unsur kesengajaan dari penulis.
Cerita ini terinspirasi oleh cerita “DIKIANATI” karya Noobee ( Simatupang ???
Thanx for inspiration and hope u all can enjoy it
#####
1 : SI Buruk Rupa
Hey, sudah lama ya,..
Apanya yang lama ??
Ya kita berteman seperti ini,
Hmm , sejak SD ya..
Iya Kelas 3 SD kan ?? Waktu itu kamu sering banget diganggu si Gendut Jani,..
Ha ha ha, iya, tapi memang dari dulu aku sering diganggu,..
Bukan Cuma kamu, kita… he he he
Eh, iya-iya tapi memang kita dulu sering banget diganggu ya,..
Hemm, iya sich, memang mereka-nya saja yang nakal,..
Ya, aku memang selalu dikerjai anak-anak yang mungkin tak bisa juga disebut teman oleh-ku, aku tak lebih dari sasaran ejekan , hinaan dan bahan lelucon oleh teman-teman-ku, mungkin karena memang perawakan-ku ini yang membuatku dikerjai oleh mereka,..
Namaku Anton, aku hanya seorang anak lelaki biasa, cenderung pemalu, dan juga lemah, tubuhku pendek, hanya sekitar 155cm, gendut dan juga bertampang culun dengan kacamata bulat-ku,.. sejak kecil memang aku sudah terbiasa untuk menjadi sasaran ejekan dan lelucon oleh teman-teman-ku, capek, bosan ingin melawan, namun aku tak punya keberanian, sampai sekarang beranjak dewasa, tetap tak ada yang berubah, ya hanya wajahku yang dipenuhi jerawat-jerawat batu yang bertebaran di seluruh permukaan wajahku, hanya itu yang berubah dari penampilan-ku,..
Sedangkan satu-satunya teman-ku, Astrid yang juga selalu dikerjai sejak zaman SD dulu, sama seperti-ku, dia juga menggunakan kacamata, rambutnya panjang namun tanpa gaya, sedangkan tubuhnya pun pendek sama seperti-ku, dulu kami terkenal sebagai pasangan buruk rupa, berdua selalu menjadi santapan tawa teman-teman kami, telinga pun sudah kebal rasanya selalu ditertawai seperti itu,..
Namun perlahan semuanya berubah, si itik buruk rupa pun berubah menjadi angsa putih yang cantik, perlahan sejak memasuki SMA, mungkin juga dipacu hormon pertumbuhan tubuhnya, Astrid muali bermetamorfosis dari seorang gadis lucu dan culun perlahan menjadi seorang gadi periang yang cantik, dan memang benar-benar cantik,.
Pandangan mereka yang dulu melecehkannya pun mulai berubah, Boy misalnya salah satu yang paling gemar mengerjai kami berdua malah tergila-gila dan menyatakan cintanya pada Astrid dipenghujung kelulusan kami,.. Astrid mulai menumbuhkan rasa kepercayaan dirinya, dia mulai menyadari kalau dia memiliki kelebihan, namun masih seperti dulu, kami masih sering pulang bareng, makan bareng , atau bercanda bersama yang membuat mata anak-anak lelaki di sekolah terkesan sinis melihat kedekatan-ku dengan gadis tercantik disekolahku ini,..
Astrid berubah menjadi begitu cantik, namun aku masih aku yang dulu, ya seperti yang aku bilang tadi, aku masih seorang yang gendut berkacamata paling ya jerawat saja yang makin banyak di wajah-ku, dalam hati terkadang aku merasa kawatir, aku takut Astrid berubah, aku sudah tahu, sejak kami masih kecil aku tahu Astrid itu cantik, aku yang pertama kali menyadari kecantikannya, Aku orang yang selalu bersamanya, kami tertawa bersama, menangis bersama, dan aku pun tahu aku mencintai-nya,..
Namun setelah Astrid menjadi begitu cantiknya, aku kawatri, aku takut tak lagi bias seperti dulu, aku takut ada seorang lelaki tampan yang mengambil dirinya dari-ku, aku taku, aku tak berani bahkan untuk sekedar berfikir kalau aku akan kehilangan dirinya,. Dan aku sampai detik ini hanya bisa menyimpan perasaan-ku itu, mengamatinya , mencintainya dan menjaganya meski tak bisa menjadi Kekasihnya,..
Senyum, gelak tawa, air matanya masih sama seperti dulu, Astrid masih seorang gadis penyayang yang begitu perhatian dengan temannya ini, masih menjadi tempatku mencurahkan air mata dan kekesalan, namun terkadang dia malah melindungi-ku melindungi dengan kecantikannya, yang membuat mereka para pengejek-ku berhenti membuat lelucon tentang diriku saat Astrid ada di dekat-ku,..
Masih Astrid yang dulu, ya aku tahu, dia masih Astrid yang dulu, sampai tahun pertama kami memasuki bangku kuliah, perlahan aku tahu, tak lama lagi aku akan kehilangn bidadari-ku, di itik buruk rupa-ku,.. si cantik yang selalu menemani aku, kehidupan kuliahku tak berbeda dengan zaman SMA, SMP, dan SD-ku, masih menjadi pesuruh kelas dan bahan olokan teman-teman,..
Berbeda dengan Astrid yang menjadi bunga yang selalu dikeliling pejantan-pejantan yang berusaha menghisap madu dari bunga itu, hati-ku bergetar, takut kehilangan, namun juga bergetar karena aku tahu aku tak bisa melakukan apapun untuk membuat Astrid kembali pada-ku, mencintai-ku, bersama-ku lagi, aku hanya bisa menatap-nya dari kejauhan sambil mengerjakan perintah ‘teman-teman-ku’, menatapnya dari kejauhan, melihat Astrid yang sedang bercanda dengan kawan-kawan Prianya, yang bahkan tak aku tahu namanya, berbeda sekali dengan zaman sekolah dulu, aku selalu tahu, dari Astid sendiri yang mengenalkan teman-teman prianya pada-ku, mengenalkan-ku sebagai Sahabatnya,..
Diam, hanya bisa diam aku tak mungkin juga menanyakan-nya pada Astrid kenapa dia berubah seperti sekarang ?? Hati-ku bertanya sendiri, hati-ku berusaha mencari pembelaan diri, hatiku menangis, namun aku tak bisa mencari pembenaran untuk dirinya, aku takut aku takut sendiri untuk menyadari kalau Astrid mulai Malu pada diri-ku ini, Anton yang masih saja buruk rupa,..
Yang aku tahu hanya seorang lelaki yang mungkin akan merampas Astrid selamanya dari diriku, seorang lelaki yang memang jauh lebih tampan dari diri-ku, seorang lelaki bernama Peter, yang tampak membuat Astrid-ku tergila-gila padanya, mata cantik Astrid yang berbinar bahagia saat bersama lelaki itu, adalah Airmata perih-ku,..
2 . Itik Kecil dan Angsa yang cantik
Kepala-ku ini penuh rasanya, air mataku tak henti mengalir, aku tak tahu harus melakukan apa melihat Anton yang sedang dijadikan samsak tinju oleh teman-teman sekelas, habis menonton pertandingan tinju katanya, dan mereka meminta Anton menjadi sasaran mereka berlatih, aku menangis tak bisa melakukan apapun, bahkan nyaris aku menjadi pengganti Anton bila aku masih menggangu mereka, namun Anton berusaha tegar saat tahu aku hampir menjadi sasaran kenakalan mereka, itu yang membuat aku tak bisa menghentikan air mata-ku ini,..Aku tahu Anton melindungiku meski dengan mata yang lebam, bibir yang pecah dan air matanya yang menahan rasa sakit,..
Aku hanya berdiri disudut ruangan, menatap anak-anak nakal itu, terutama Boy yang begitu terlihat menikmati bagaimana tiap pukulannya mendarat di tubuh gempal Anton dengan tawanya yang begitu menghina kami berdua, sebelum akhirnya mereka puas sambil berjalan tanpa rasa bersalah meninggalkan Anton yang tersungkur di atas tanah lapangan belakang sekolah,..
Aku hanya bisa menangis sambil memegangi Anton yang merintih kesakitan, Anton masih bisa meminta-ku untuk berhenti menangis, dan mengatakan kalau dia baik-baik saja meski air mata-nya masih mengucur deras,..Aku tahu Anton begitu baik, dan aku tahu Anton selalu berusaha melindungi-ku,..
Beranjak ke SMA, aku mulai mendapatkan apa yang biasa didapatkan seorang wanita, tubuhku yang mulai berubah sejak kelas 2 SMP makin menampilkan tubuh seorang wanita dewasa, aku mulai datang bulan di penghujung kelas 3 SMP dan dada-ku yang mulai tumbuh makin indah di masa-masa SMA ini, perlahan aku mulai perduli dengan penampilan-ku, Wajar kata Mama, apalagi Anton yang memuji-ku, dia bilang aku cantik, seperti seorang itik yang berubah menjadi Angsa putih yang begitu indah,..
Perlahan pula kurasakan pandangan yang lain terhadap diriku mulai berubah, aku bukan lagi sasaran kenakalan mereka, mungkin karena aku wanita, namun Anton masih saja menjadi bahan tertawaan mereka, aku ingin sedikit lebih melindungi Anton, sedikit melindungi orang yang mungkin aku sayangi,..
Boy, anak nakal itu sempat membuat-ku kaget, dipenghujung kelas 3 satu bulan sebelum UAN, dia menyatakan cintanya pada-ku, Jelas aku menolaknya, aku tak ingin menjalin hubungan seperti itu dengan Boy, jelas, aku tak ingin juga melihat orang yang selalu menghina Anton itu setiap hari,..
Tapi Anton, aku merasa dia sedikit berubah, aku tak tahu apa yang dia sembunyikan dariku, padahala aku ingin sekali melihat senyum dan tawa lepasnya seperti dulu, namun kurasakan dia sedikit berubah, dia masih sering bercerita pada-ku, segala masalahnya, namun aku tahu, aku tahu dari matanya kalau dia menyembunyikan sesuatu, entah apa itu,..
Usai sudah masa-masa SMA, aku masih bersama Anton, masih di universitas yang sama dengan Anton, meski berbeda jurusan, sesekali kami masih tertawa bersama, masih makan bersama, ataupun saling bertukar cerita, aku masih merindukan Anton yang dulu, aku masih ingin tahu segala hal tentang Anton sama seperti dulu, bukan Anton yang seolah sedang menyembunyikan sesuatu dari-ku,..
Aku tak tahu harus bereaksi seperti apa, yang pasti perlahan aku mulai merasa percaya diri, aku mulai merasa kalau aku ini cukup cantik, meski memang mungkin tidak istimewa, perlahan aku mulai dikelilingi oleh para mahasiswa, aku sadar terkadang aku tak lagi begitu perhatian dengan Anton, namun juga kurasakan dia perlahan menjauhi-ku,.
Aku sempat menanyakan-nya pada Anton, namun dia hanya menjawab dengan diam, dan senyuman, aku tak tahu harus bagaimana, aku tak ingin persahabatan kami hancur karena termakan frekuensi waktu yang makin berkurang, aku masih ingin Anton yang dulu, dan semua hal yang biasa kami lakukan dulu,..
Peter, seorang kakak kelas, yang membuat pikiran-ku ini selalu diisi oleh diri-nya, baik , dia pintar, dan cakep bangettt , aku sendiri sampai tak percaya saat dia mengajak-ku berkenalan dan meminta nomor HP-ku, bahkan saat dia pertama kali menghubungi-ku sampai-sampai aku tak berani mengangkat panggilan darinya, wajahku terasa panas ditambah jantung-ku yang berdebar demikian kencangnya, aku hanya bisa menatap tak percaya Layar HP-ku yang bertuliskan Peter Calling,.. Setelah itu perlahan hubungan kami mulai tumbuh dan cukup akrab, Anton tahu tentang hal ini..
Siang itu, rasanya aku melihat Anton melintas di dekat-ku saat sedang mengerjakan tugas, namun dia seolah enggan menyapa-ku, dan itu membuatku makin tak mengerti dengan apa yang sedang disembunyikan oleh Anton, apa dia marah, atau dia sedang punya masalah, aku ingin memanggilnya, namun melihat matanya yang dingin dari balik lensa kacamatanya membuat-ku mengurungkan niat-ku,..
3 . Cinderella Game 1
Ponsel Astrid berbunyi, perlahan gadis cantik itu mengeluarkan Hpnya dari dalam tas sambil masih melihat Paper Tugas yang ditunjukan oleh salah seorang teman-nya,..
” Peter.. ” Gumam Astrid saat melihat siapa yang meneleponnya,..
” Bentar ya Dre.. ” Astrid perlahan berjalan menuju pintu kelas, sambil mengangkat telepon dari Peter,..
” Halo,.. ”
” Trid, nanti malam jalan yuk… ” suara Peter terdengar dari ujung telepon sana..
” Nanti malam ?? Jam berapa ?? ” jelas Astrid tak akan menyia-nyiakan setiap kesempatan untuk bisa bersama dengan Peter,.
” Hmm, kamu bisanya jam berapa ?? Jam 7 ?? “, ‘ Kamu ‘ baru kali ini, Astrid mendengar kata itu dari Peter dan itu membuatnya melayang, mendengar Peter mengganti kata lu dengan kamu..
” Yawda bisa koq, jemput kan ?? ” wajah Asrid terasa hangat memerah,..
” Yupz,, Pasti donk, aku jemput kamu ya dirumah, Jam 7an, gak pake ngaret dech, he he”
” He he, iya CU ya.. ” Astrid mengakhiri pembicaraan dengan hati yang berbunga-bunga..
” Ok, CU 2 ya.. ”
Tak terasa senyum erekah dari wajah cantik Astrid,.. pikirannya melayang sebelum disadarkan oleh panggilan seseorang,..
” Trid, oi pasti Peter dech.. ” Andre memanggil
” eh ah, ah gak koq,.. he he ” Astrid salah tingkah , terlebih Andre pernah menembaknya, meski ditolak karena Astrid memiliki harapan yang besar pada Peter..
” Ha ha, yawda jadi dah tahu kan yang mana yang musti dikerjain,.. ” Tanya Andre..
” OK, ok, tapi nanti bantuin juga ya, gak gitu bisa tentang Regresi ini.. ” Jawab Astrid,..
” Iya, nanti yang lain juga Bantu koq,.. ” balas Andre,.
” Ok, thanx ya Dre.. ”
” Gue jalan dulu dech ya,.. ”
” Ati-ati Dre,.. ”
” Lu juga Trid,.. ”
Astrid pun membereskan Papernya kedalam Tas kuliah-nya, sebelum perlahan dia beranjak dari tempat duduk menuju lift kampus,.. Pikirannya melayang memikirkan hal Romantis apalagi yang akan dilakukan Peter nanti malam..
Namun sosok Anton membuyarkan semua khayalan Astrid tadi,. Anton tampak enggan bertemu dengan Astrid, terlihat perlahan dia membalikan tubuhnya, berjalan kearah sebaliknya, Astrid terlihat binggung harus melakukan apa, namun dia tak mau hubungan seperti ini berlarut-larut,..Astrid pun memantapkan hatinya untuk mengejar Anton,..
” Ton, kenapa sich, kenapa kamu berubah gitu ” Tanya Astrid begitu berhasil mengejar Anton, yang memang berjalan tak terlalu cepat tadi,..
” Eh, gak, mank kenapa sich ?? ” Anton tak bisa berbohong, wajahnya tampak binggung harus berkata apa,..
” Aku tahu Ton, kamu kenapa sich ?? ” Sambil duduk di bundaran kampus
Anton pun mengikuti Astrid duduku disebelahnya,..
Wajah Anton tampak binggung, Astrid masih menunggu jawaban dari Anton, dia tak ingin memendam hubungan aneh ini lebih lama, dia ingin Anton kembali seperti Anton yang dulu,..
” Pe,. Peter gimana ?? ” Anton membuka pembicaraan,..
” Hah,.. oh gitu-gitu aja,.. ” Mulut Astrid berkata seperti itu, namun wajahnya merah merona,..
Anton tahu, perubahan itu, namun apalah daya-nya,..
” Yang bikin aku begini, aku kawatir aja kalau kamu kenapa-kenapa,.. ” Anton berbohong, iya dia memang kawatir,..
” Tenang aja Anton, gak akan ada apa-apa.. ” Astrid menenangkan sahabatnya,..
” Iya bagus dech, sory ya aku begini, aku Cuma kawatir,.. ” Kata Anton ” Aku khawatir Peter merebut kamu dari-ku,.. ” Lanjut Anton, sayang hanya dalam hati,..
” Makasih ya Anton,.. kamu memang selalu perhatian sama aku, sekarang kamu jangan gini lagi ya, jangan bikin aku ikut kawatir,.. ” Astrid menjawab dengan mantap,..
” Ok,.. he he.. ” Anton berusaha tersenyum lepas,..
” Nah sekarang kita makan yukzz.. ” Ajak Astrid,..
4. Cinderella Game 2
Terasa hembusan angin yang begitu hangat, dengan cahaya rembulan yang bersinar bulat sempurna, sebuah tenda yang berdiri ditengah atap sebuah gedung yang sudah lama tak terpakai, sebuah meja makan dengan 3 buah lilin yang menyala memberikan kesan suasana yang begitu romantis, hidangan makan malam yang tersaji, tidak bias dibilang mewah, hanya sebuah BBQ ribs dengan sebuah Wine yang tersaji, namun suasana yang dibangun oleh Peter cukup untuk membuat hati gadis manapun untuk luluh..
Astrid seolah tak percaya, tak percaya akan mendapatkan sebuah kejutan seindah ini dari Peter, lelaki yang begitu dikaguminya, lelaki yang begitu membuatnya tergila-gila,..
” Peter, apa ini ?? ” Tanya Astrid tak percaya,..
” Ini khusus buat kamu,.. Ada sesuatu yang ingin aku katakana sama kamu,.. ”
Kata Peter sambil menarik Kursi mempersilahkan Astrid duduk di kursi itu,..
Keduanya tak menyadari ada sepasang mata yang mengawasi dari sudut pintu tangga yang sedikit terbuka,..mengamati dengan penuh rasa cemas pada kedua anak muda yang sedang terbakar cinta itu,..
” Astrid,.. ” Kata Peter,..
Astrid mengerlingkan wajah, menatap Peter yang duduk tepat dihadapannya, dia tampak cantik sekali hari ini, sebuah Gaun dengan Model Sederhana namun indah dengan detail-detail yang begitu cantik, membuat kecantikan Astrid begitu memancar,.terlebih pemilihan warna hitam gaun yang diberikan Peter itu tampak begitu kontras dengan kulit putih Astrid yang begitu menawan,..
” Astrid ” terpotong ” Mau kan kita melanjutkan hubungan ini kearah yang lebih serius..”
Astrid tersenyum bahagia, namun dia tak ingin bereaksi berlebihan,..
” Serius ?? ” Pura-pura bertanya,..
” Aku ingin membagi kebahagiaan-ku, semuanya tangis canda, Cuma sama kamu, dan kaum pun harus begitu,. ” Peter perlahanmenjawab, kata-katanya terdengar mantap, tanpa keraguan,..
Astrid makin terbuai, menghentikan tangannya yang sedang menikmati makan malam yang begitu romantis itu,. Dia menatap Peter dalam-dalam, berusaha untuk mempercayai semua ini, sebelum dia mengangguk,.. dia tak sadar ada seorang yang memperhatikannya tak terlalu jauh memang, dan mengharapkan Astrid menolak Peter,..
Orang itu tak ingin kehilangan Gadis yang dicintainya itu, pun lagi tak ingin Peter merebut gadis itu dari dirinya,.. Air matanya mengalir, harapannya, semua obrolan tadi siang yang seolah Astrid mengatakan akan tetap bersamanya menguap begitu saja, Orang itu berusaha menahan derai air matanya,..sambil berusaha menyembunyikan dirinya,.
Peter mengajak Astrid berdiri, menjauh dari meja makan menuju sebuah tenda tanpa dinding yang sudah disediakan, didalamnya ada sebuah pemutar Mp3 menyanyikan lagu-lagi romantis, keduanya tampak asyik bercengkarama, sesekali berusaha menari meski keduanya terlihat canggung tak terbiasa menari dengan alunan Waltz seperti itu,..
Orang itu kembali mendekat, mengendap-endap, dengan mata yang berkaca-kaca, menyadari mungkin hanya tinggal hari ini dia bisa menatap gadis yang dicintainya itu, seolah gadis itu akan segera menghilang esok hari,..
Peter memeluk Astrid mesra,.. menghancurkan hati si lelaki misterius itu lagi,..
Tangannya menempel di wajah gadis yang baru saja menjadi miliknya itu,..Mata mereka saling beradu, seolah mengatakan ‘aku sayang kamu’ dan perlahan Peter mendekatkan bibirnya dengan bibir Astrid yang tipis itu,.
Astrid binggung harus melakukan apa, pikirannya masih melayang antara kebahagiaan, ataupun rasa bersalah kepada Anton, ia takut Anton akan kembali menghindarinya, karena dia kini sudah memiliki seorang pacar,..
Namun ciuman Peter membuatnya sadar, ingin dia mendorong Peter, menolak ciumannya, namun dia urung melakukannya dan balas mencium Peter,..
Keduanya berciuman mesra,..
Mereka cocok, mereka cocok, mereka memang pantas bersama,..
Kata itu terus diulang oleh si sosok misterius itu,..sementara dia pun perlahan pergi menjauh meninggalkan kedua remaja yang sedang dimabuk asmara itu,..
Mencintai adalah kehilangan,..
Sementara Peter dan Astrid saling berpagutan, mereka menikmati indahnya malam, pelukan Peter membuat Astrid bertambah luluh, tanpa disadarinya perlahan tangan itu menurunkan satu tali gaunnya, dan Astrid entah mengapa tak menolak diperlakukan seperti itu,..
Ciuman Peter beralih ke tengkuknya, sementara memberikan keleluasaan Peter menjelajahi dada gadis itu… menciuminya dengan mesra sambil mulai turun ke arah payudaranya yang masih ditutupi oleh bra, ingin rasanya Astrid menolak, mendorong lelaki itu . namun entah Setan apa yang menyelingkupi dirinya, dia enggan menolak kegilaan ini,..
Bahkan saat Peter melepas kait bra-nya, membuat untuk pertama kalinya, bagian kewanitaanya dilihat oleh seorang Pria,. Dia masih diam saja, diam tak bergeming seolah membiarkan kegilaan ini terus berlanjut,..
Payudaranya yang putih mengantung indah, ukurannya tak berapa besar, namun cukup untuk membuat bergairah semua orang yang menatapnya,..
Peter menciumi gundukan payudara itu, sebelumnya perlahan dia mencium payudara itu, sebelum merambat naik ke arah puting payudaranya..
Diciumnya puting Astrid yang berwarna pink, kecoklatan,.. Astrid tak menolak sementara lidah Peter mulai memainkan putting itu,..
” Hmmm, Pete.. ” Astrid mendesah, setiap sapuan lidah Peter mendarat di payudaranya itu,..
Hmm, kenikmatan terlarang yang dirasakan oleh seorang gadis virgin yang baru saja lepas dari ketidakberdayaannya di masa lampau, seorang gadis yang bertransformasi dari seorang itik buruk rupa, menjadi seorang angsa putih yang indah, jelas dia bukan lah orang yang terbiasa dengan pujian dan segala rayuan, membuatnya begitu mudah jatuh dalam kebusukan lelaki ini,..
Kebusukan lelaki yang mungkin akan segera mengambil madu gadis itu, apakah Astrid salah ?? dia hanya seorang korban, dan wajar bila dia tak bisa melawan keinginannya itu, dan membiarkan Peter yang mulai menurunkan Gaunnya yang tadi masih tertahan di perutnya, turun ke bawah, hingga kini hanya sebuah celana dalam yang masih ada di tubuh Astrid,..
Tubuh itu begitu indah, sebuah harta karun tersembunyi, sementara seekor lebah tampak makin leluasa menghisapi madunya,.. Tangannya turun, membelai permukaan vagina gadis itu yang masih tertutupi celana dalam, membelainya perlahan, membelah vagina itu sambil menekan sesuatu di ujung atas vagina itu yang terasa seperti sebuah biji jagung,..
Astrid bergetar saat jemari itu menyentuh bagian sensitifnya itu, iya tak berusaha melawan, namun ia juga tak berdaya menahan birahinya yang mulai naik, birahi yang mulai membakar dirinya dan membuatnya bergetar-getar di setiap sentuhan jari itu,..
Terasa bagaimana jemari itu menekan-nekan dan berputar-putar diatas bagian itu, perlahan Astrid pun merasakan vaginanya yang mulai mengeluarkan cairan, Astrid menutup matanya pasrah, menikmati permainan Peter terhadap dirinya,.. dan hanya diam saja meski Peter meloloskan celana dalamnya itu, membuat gadis itu kini telanjang bulat seperti bayi yang baru dilahirkan,..
Perlahan dan lembut tangan Peter menyentuh bagian selangkangan Astrid yang hanya ditumbuhi oleh bulu-bulu halus yang tak lebat
” Gila, apa yang gue lakuin sich ” Pikir Astrid,..Namun gadis itu tak kunjung menghentikan perbuatan Peter, masih diam sambil membalas ciuman Peter, tangannya tak menghentikan perbuatan bejat Peter,..
Peter turun, dari lidahnya meluncur turun melewari leher Astrid, terus turun kebawah melewati payudara Astrid yang sempat dihisapnya sebentar sebelum kembali turun melewati perut dan pusar Astrid sebelum akhirnya mendarat di bagian Vagina-nya..
Lidah itu menempel tepat didepan bibir vaginanya, tanpa sadar justru Astrid mengangkangkan kakinya lebih lebar, tubuhnya bergetar menikmati bagaimana lidah Peter mulai menyapu bibir vagina-nya,..
” Peter, ough,.. apa… apaaan .. Hmmm ” Astrid mendesah,..
” Enak sayang ?? ” Tanya Peter,.. Astrid membalasnya dengan Anggukan lemah..
Lidah Peter terus bergerak-gerak, menyapu bibir vagina Astrid menyapu seluruh permukaan vaginannya, sementara jempol Peter berada di bagian sensitive strid yang terasa seperti sebuah jendolan bagi gadis lugu macam Astrid,..
Lidah itu bagaikan ular menyerupt vagina Astrid sesekali menghisapnya membuat gadis itu hanya bias mengejang-ngejang nikmat menutup matanya,..menikmati detik demi detik dan tiap sapuan lidah Peter,..
” Hmmmm, oughhh,.. ” Astrid gemetaran nikmat,..Sementara Peter kembali berdiri dan memeluk Astrid,..tangannya membuka resleting celannya, sambil memelorotkan sedikit celana dalamnya, batang penis Peter yang sudah mengeras itu pun muncul dari sarangnya,..
Astrid menutup mata sambil memalingkan wajahnya, namun Peter langsung menangkapnya dan mencium Astrid, ” sayang aku juga mau ya ?? ” Peter membisiki Astrid,..
Tangan Peter membimbing tangan gadis itu untuk menyentuh batang kemaluannya, semula Atstid menolak namun ciuman Peter dan kata-kata manis Peter membuat Gadis itu pasrah dengan apa yang dilakukan Peter,.. tangannya mulai menyentuh benda asing yang bahkan baru kali ini dilihatnya itu, terasa hangat dalam gengamannya dan begitu keras,..
Perlahan Astrid mengerakan tangannya mengocok penis itu, sambil membalas ciuman Peter,..Peter mendesah nikmat diantara ciuman Astrid, lidah mereka berpagutan, tangan Astrid pun masih naik turun mengocok batang kemaluan Peter,..
” Hmmm, ammmph sayang,.. ” Mereka makin hebat berciuman,..
Sementara Tangan Peter turun, mengerjai vagina Astrid yang masih virgin itu, tangannya bergerak merangsang tiap bagian sensitive gadis itu, membuat Astrid makin bergairah dan melampiaskan pada penis yang ada di tangannya itu,..
Entah berapa meint berlalu, namun yang pasti keduanya begitu terbakar oleh suasana, penis Peter makin mengeras, demikian juga dengan Vagina Astrid yang mulai basah oleh cairan cintanya,.. Astrid hanya bisa memejamkan mata, menikmati jemari Peter yang mengesek-gesek vagina-nya itu,..
Peter menarik penisnya dari tangan Astrid, perlahan dia merengangkan Paha kekasihnya itu, Astrid menutup matanya, saat merasakan kepala penis Peter menyentuh bibir vagina-nya, wajahnya pucat, iya tak tahu harus melakukan apa,.. apa iya harus kehilangan keperawananya hari ini, namun iya tak mau mengecewakan Peter,..
” Boleh aku masukin, sayang ? ” Tanya Peter, berbisik di telinga Astrid, Astrid membeku tak bersuara,.. dia berfikir keras,.. takut dikewakan, namun juga tk ingin terbangun dari mimpi ini begitu cepat,..
Beberapa detik iya terdiam sebelum akhirnya menjawab Peter,..
” Kamu gak akan berubah kan sayang ?? “, ” Kamu sayang sama aku kan ?? ” Astrid menjawab terbata,..
Peter mengganguk, mencium mata Astrid yang tertutup, ungkapan sayang yang paling dalam,.. Astrid pun tak lagi kuasa menolak , perlahan iya mengangguk, kembali Peter mencium Astrid,..
Jantung Astrid berdebar kencang, tiap detik hatinya penuh dengan rasa bersalah, namun dia hanya bisa diam saja, memejamkan matanya, sambil mengigit bibir bawahnya perlahan, perlahan pula, penis di bibir vaginanya mulai mendesak masuk, perlahan membelah vagina perawan-nya,..
Penis itu pun makin mendesak masuk, tertahan, terganjal oleh selaput daranya, symbol keperawanan seorang gadis, mahkota yang tak akn pernah terganti, Astrid ragu dan menahan bahu Peter, namun Peter kembali mengecupnya, membuat Astrid melepaskan pegangan tahanan tangannya, dan membiarkan Peter kembali melakukan kegilaan-nya,..
Perlahan Penis itu kembali keluar sebelum kembali didesak-kan masuk,..
” Awwww… ” Astrid merintih perih,.. Peter menahan penetrasinya, membiarkan Astrid sesaat sambil menatap mesra kekasihnya,..
Astrid mengganguk, memberikan kesan dia baik-baik saja, dan bisa melanjutkan,..
Peter pun kembali mendesakan penisnya, kembali berulang-ulang, meski sedikit Astrid merintih sakit, namun Peter tak ingin menyiakan kesempatan menyetubuhi Astrid, gadis lugu itu pun tak ingin mengecewakan orang yang dicintainya itu, dengan menahan rasa sakit yang di rasakannya,..
Akhirnya perlahan penis Peter menjebol selaput dara Astrid, Astrid menteskan air mata, rasa sakit, namun dia mendapatkan ciuman mesra dari peter, perlahan penis Peter mendesak masuk dalam vaginanya, perlahan masuk kedalam, sementara darah keperawanan Astrid mulai mengalir keluar, tak banyak namun memiliki arti yang begitu berharga bagi seorang gadis,..
5. Cinderella Game 3
Tiba-tiba Peter mencabut penisnya, dia melap penisnya dengan Gaun Astrid yang terjatuh di lantai, membiarkan Astrid yang masih melamun kebinggungan, Gadis itu diam tak berkata apa-pun tak mengerti kengan apa yang akan terjadi selanjutnya, sementara Peter mulai berjalan kearah kursi meja makan, sambil menyalakan rokoknya,..
” Yang kenapa ?? ” Tanya Astrid kebinggungan dalam dinginnya malam…
Sementara dari belakang Peter muncul dua orang kekar dengan wajah menyeramkan dan begitu buruk rupa, rata-rata berambut ikal dan berbibir tebal, ditambah lagi kulitnya yang hitam dan bertubuhtegap, mereka mirip serang kuli ataupun kenek kendaraan,..
” Sayang, kamu mau nyenegin aku kan ?? “,..
” Senengin kamu ?? Maksud kamu ?? ” Astrid binggung sambil menutupi tubuhnya dengan gaunnya yang ada dilantai,.. menahan rasa perih yang teramat sangat di selangkangannya,..
” Ya ini, namanya permainan Cinderella, dan kamu tahu, aku begitu terangsang kalau melihat orang yang aku sayang di kerjai oleh orang lain,, he he he ” Peter tertawa, matanya mengatakan lain, seolah mengatakan, ” Kamu itu gak pantes buat aku, tapi mereka,.. ”
Astrid hanya bisa diam, air matanya mulai menggenang, hatinya hancur dipermainkan seperti itu, sementara kedua lelaki menyeramkan itu mulai mendekat,..
” Cantik boss, ” Kata salah satunya yang berhanduk seperti seorang kenek,..
” Wah, dapet amoy cantik gini, makasih boss.. ” Sahut satunya, sambil menempelkan tangannya ke wajah Astrid,..
Astrid sontak menepis tangan kasar itu, namun dia langsung dicengkram oleh tangan kuat orang itu, yang membuatnya tak berdaya melawan malah membuat gaun yang menutpi tubuhnya kembali jatuh kelantai, membiarkan tubuhnya kembali polos tanpa busana,..
Orang yang mencengkram tangan-nya langsung mencium wajah Astrid yang membuat gadis itu menjerit ketakutan,..
” Lepasssinnnn ” Air mata mulai mengalir dari wajah Gadis itu,..
Tiba-tiba, Anton muncul dari balik tangga dan langsung menghantamkan pukulannya ke arah Peter yang masih terkejut dengan kehadirannya, pukulan Anton mendarat tepat diwajah Peter yang membuat Peter tersungkur di atas tanah, namun 2 orang suruhan Peter langsung menerjang ke arah Anton,..
Anton berusaha melawan, namun dia bukanlah orang yang pandai berkelahi,tak berapa lama dia pun berbalik menjadi orang yang dipukuli oleh kedua orang itu, pukulan demi pukulan mendarat di wajah dan tubuhnya, sebelum akhirnya Anton terjatuh akibat pukulan mereka,..
” Anjing lu ya, kenapa lu pake kesini ?? Lu suka ma dia ?? ”
Anton mengumpulkan keberaniannya untuk mengganguk, dan meludah ke wajah Peter,..
Peter membalas ludahan Anton dengan pukulan diwajahnya, wajah Anton mengeluarkan darah akibat pukulan Peter tadi,..
” Liat nich, dia bilang dia suka ma lu ha ha ha… ”
Astrid terdiam, dia seolah mengerti perubahan sikap Anton belakangan ini, terlebih saat Astrid menceritakan kedekatannya dengan Peter,..
Terbayang olehnya semua kenangan sejak masa-masa SD sampai saat ini, dan Astrid pun sadar kalau dia pun memiliki perasaan yang berbeda pada Anton, namun matanya tertutup oleh kabut bernama Peter
” Abisin aja nich orang ” Perintah Peter,..
Kedua orang suruhan itu pun, menghujamkan pukulan berulang-ulang ke tubuh dan wajah Anton, Astrid terus menangis dan berusaha berteriak, namun mereka tak juga menghentikan perbuatannya, hingga akhirnya Anton kehilangan kesadaraannya,..
Anton terjatuh setelah dipukuli oleh kedua orang kekar itu,.. Tampaknya kedua orang itu anak buah Peter, Peter melihat ke arah Anton yang diam tak bergerak,.. Sementara kedua orang itu kini berjalan mendekati Astrid yang masih digenangi air mata, sekaligus mengkhawatirkan keadaan Anton,..
Astrid kini harus melayani 2 orang lagi, yang satu adalah seorang bapak setengah baya dengan tubuh kekar yang mirip kuli bangunan yang satunya lagi, mungkin seorang kenek bus, terlihat dari handuk yang dikenakaannya melingkar di lehernya tadi sebelum kini keduanya melepaskan pakaiaanya hingga penis mereka yang besar dan begitu hitam menempel diwajah cantik Astrid yang masih belum bisa menghentikan Air Matanya, sementara Anton hanya bisa menutup matanya, masih terbaring tak bergerak diatas tanah dengan darah yang mengalir dari hidung dan mulutnya,..
Astrid terpaksa melayani dua orang itu sekaligus. Sementara perlahan Si Kenek berjalan ke arah belakang Astrid sebelum menusukan penisnya yang besar dalam vagina-nya, matanya terpejam melawan sakit akibat penis yang masuk dalam vaginanya itu..
Mata Astrid merem melek menahan rasa sakit, ditambah perasaan aneh yang mengatakan ini ‘enak’ sementara penis itu mulai membelah tubuhnya, terasa bagaimana penis itu mulai masuk, pertama kepalanya yang besar itu disusul dengan batangnya yang mulai masuk, namun tertahan oleh sempitnya vagina Astrid, kembali penis itu ditarik keluar oleh pemiliknya sebelum kembali ditekan masuk sedikit lebih dalam, Si kuli mulai tak sabaran sambil menekan-kan penisnya lebih dalam dari sebelumnya,..
” Anjing, sempit banget, tapi enak kaya disedot ” kekeh si kuli, mengomentari sempitnya vagina Astrid, sementara Astrid hanya bisa mengigit bibir bawahnya sambil berusaha membiasakan tubuhnya dengan benda yang sedang memasuki tubuhnya itu,..
” Oughh, hmmm … ” Astrid tak kuasa untuk mendesah saat penis itu berhasil masuk lebih dalam saat si Kuli menyodokan penisnya itu dengan kuat, tangan si Kuli mencengkram pinggang Astrid dengan kuat, sempat dia berhenti sesaat kembali berkomentar,..
” Gila Boss, kedut-kedut,.. ” tawa si Kuli, pada Peter, yang duduk diatas sebuah Kursi sambil menyalakan rokok-nya,..
” Ha ha, bagus kalo lu suka,.. ” Astrid menatap bajingan itu, air matanya mengalir deras, terlebih aroma dendam, namun dia juga mengkawatirkan Anton yang masih tak bergerak,..
Si Kenek pun mulai bergerak, tangannya meremas-remas payudara Astrid, bukan hanya meremasnya namun sesekali jemarinya memilin dan menarik-narik putingnya, membuat pemiliknya mendesah nikmat, tangannya meremas kedua payudara itu perlahan, sementara penis si Kenek yang ditaksir lebih besar dari punya si Kuli itu, menggangtung di hdapan Astrid,..
Dan tak lama, si Kenek pun tampak menginginkan hangatnya mulut Astrid,.. Penis itu ditampar-tamparkannya ke wajah Astrid seraya menyuruh Astrid membuka mulutnya,..
” Buka non, isepin donk ” Perintah suara parau itu,..
Astrid bergeming, bau kencing ditambah lagi penis yang hitam bau, dengan urat-urat yang menonjol membuatnya ragu untuk membuka mulutnya, apalagi rasa jijik menyelimuti dirinya,..
Namun si Kenek tak kekurangan akal, Meski Astrid terus menutup mulutnya dari sergapan penis itu, Si Kenek malahan menjepit putting payudara Astrid sambil menariknya kuat-kuat,,..
” Ahmm… ” Astrid tak lagi bisa membungkam mulutnya, saat itu juga penis si kenek langsung ditekan masuk dalam bibir tipis Astrid, tertahan tak sampai setengahnya karena mulut itu terlalu mungil untuk penis ukuran itu, namun si Kenek masih menekan-nekan kan penisnya agar bisa masuk lebih dalam, Astrid tampak binggung, menahan sakit, apa lagi penis dalam mulutnya itu masih berusaha menekan masuk,..
Si Kuli tak mau kalah dengan apa yang dilakukan oleh rekannya itu, sambil tertawa dia pun mulai menggenjot Astrid, penisnya ditarik sebelum kembali ditekan nya masuk kembali, perlahan namun makin lama makin cepat si Kuli mengerjai Astrid, perlahan makin lama makin cepat si Kuli menyodokan penisnya dalam vagina Astrid yang masih begitu sempitnya,.. Sementara penis dalam mulut Astrid pun makin lama makin masuk, meski sempatnya tersedak akibat penis itu menyodok hingga kerongkongannya,..
Si Kenek pun tampak puas dengan hangatnya mulut Astrid, terlebih penisnya yang menusuk di mulut Astris itu hanya tersisa beberapa centi dari pangkalnya,..
” Nah Bagus neng, sekarang pelan-pelan jilatin ya,.. ” Suruh si Kenek sambil menarik penisnya keluar, Astrid langsung terbatuk-batuk ditengah desahannya, begitu penis si kenek meninggalkan mulutnya,..
Tangan si Kenek menekan wajah Astrid di keningnya membuat gadis itu menegadah ke atas, Tangan yang satunya menyodok-nyodokan penisnya di wajah Astrid,..
” Tangan-nya neng tangannya sini ” Perintah si Kenek,..
strid tak berani membantah, satu tangannya diangkat, langsung disambut oleh si Kenek yang menyuruh Astrid mengengam penis besar itu dengan tangannya,..
Penis dalam gengamannya berkedut-kedut, Wajah Astrid tampak binggung dengan apa yang harus dilakukannya selanjutnya, penis itu terasa hangat, sama dengan penis yang sedang keluar masuk dalam vaginan-nya, yang mulai memberikannya perasaan nikmat,..
” Nah gitu Neng,.. sekarang pelan-pelan di kocok,. Hmmm ” Si Kenek mendengus nikmat saat tangan halus nan mungil milik Astrid mulai bergerak mengocok kemaluannya itu,..
Namun belum lagi Astrid terbiasa mengosok penis itu, Si Kuli yang merasa dilupakan itu menyodokan penisnya keras keras,.. membuat Astrid melolong nikmat,..merasakan penis itu yang tertanam lebih dalam dari sebelumnya,..
” Oughh,.. hmmmm.. ” Astrid mendesah keenakan,..
Si Kuli kembali menyodokan penisnya lebih keras lagi dari sebelumnya,.. membuat Astrid kembali melolong lagi dan lagi, hingga 6 kali banyaknya Astrid melolong sebanyak si Kuli melakukan Deep Penetrasi pada tubuhnya yang baru saja kehilangan keperawanan,..
Perlahan Astrid mulai terbiasa dengan apa yang dilakukan oleh kedua orang yang sedang memperkosanya itu, tangannya mengocok penis si Kenek,.sementara Si Kuli yang melihat payudara Astrid yang sedang menganggur itu, melepaskan satu cengkaraman tangannya dari pinggul Astrid dan meremas bongkahan payudara Astrid, membuat Gadis muda itu makin keenakan,..
” Hmmm , pakkk pelaan pak,.. ” Pinta Astrid, yang disambut tawa kedua jongos itu, dan juga Peter yang tampak begitu menikmati Atraksi ini,..
” He he he, enak ya non ” Tanya si Kenek,..
Astrid enggan mengganguk,.. dia diam saja, meski dia tak memungkiri kalau tubuhnya mulai terbakar oleh kenikmatan terlarang yang belum pernah dia rasakan sebelumnya,..
” Jawab donk Non !! ” Kata si Kuli.. Kembali dia menekan-nekan-kan penisnya dalam-dalam, Astrik kembali melolong nikmat diperlakukan seperti itu, dia begitu menikmati bagaimana penis itu tertekan masuk, terlebih terasa seperti menyentuh leher rahimnya,..
Astrid masih bisa menahan untuk tidak mengangguk, namun si Kuli tak habis akal, dia pun menghentikan pacuannya,..
” Jawab donk non, kalo gak enak gak kita lanjutin,.. ” si Kuli tampak diatas angin karena dia tahu kalau Astrid sangat menyukai diperlakukan seperti itu, terlebih saat penisnya di tekan kuat-kuat,..
Astrid binggung harus melakukan apa, bokongnya di goyangkan, gadis itu berusaha mencari kenikmatannya, namun si Kuli tak kalah akal, dan melepaskan penisnya dari vagina Astrid,..
” Enak gak non ?? ” Tawa kedua jongos itu,..
Astrid tampak pasrah sebelum akhirnya dia mengangguk,..menyerah kalah, Peter pun tampak puas dengan apa yang telah berhasil dilakukannya untuk menghancurkan mainan barunya ini,..
” Ha ha ha, gitu donk Non,.. ” Si Kuli kembali menekankan penisnya dalam vagina Astrid, dan Astrid pun menyukainya,..
Astrid kembali mengigit bibirnya, menikmati penis yang mulai merambat masuk dalam vaginanya itu, matanya memejam merasakan penis itu kembali masuk dalam dirinya, terasa kepala penis itu kembali membelas dirinya diikuti dengan batang kemaluan itu, masih terasa perih namun itu yang memberikan kenikmatan tak tertahan..
Penis itu menyeruak masuk sempat tertahan beberapa kali sebelum si Kuli akhirnya kembali menggenjot Astrid perlahan, tangan si Kuli pun makin asyik meremasi payudara yang renyah itu,..
” Neng, yang ini jangan di lupain,.. ” Kekeh si Kenek, sambil menyodorkan penisnya kembali pada Astrid,.. perlahan Astrid pun kembali menggengam penis itu dengan tangannya sebelum kembali mengocoknya,..
” Jilat donk neng ” Pinta si Kenek,..
Astrid pun sedikit ragu, namun dia tak punya pilihan lain selain mengikuti keinginan si Kenek, terlebih dalam hatinya juga ada sedikit rasa ingin mencoba,..
Perlahan lidahnya pun menjulur, mencari penis itu dan membelai kepala penis itu perlahan, membuat si kenek tak bisa untuk tak melenguh kenikmatan,..
” Ahhhh,.. ” Desah si Kenek saat lidah Astrid membelai penis itu perlahan, membelai kepala penis itu, mengitarinya sambil merambat turun membelai batang penis itu…
Si Kenek makin kesetanan, dia pun menyuruh Astrid untuk mulai menghisapi penis itu,.. pertama astrid Agak ragu melakukannya terlebih karena baunya yang menyengat namun, akhinya Astrid menyanggupinya, terlebih setelah si Kuli yang sedang menyetubuhinya makin mantap mengarapnya,..
” Hmmm, Oughhh .. ” Astrid mendesis nikmat, meski dengan kepala penis si Kenek dalam mulutnya, sementara si kenek pun begitu keenakan menikmati penisnya disedot-sedot dalam mulut Astrid, Tangan Astrid pun masih digunakan untuk mengocok penis si Kenek itu,..
Perlahan Anton mulai tersadar, kepalanya masih terasa pening, namun dengan mata yang layu itu, dia langsung tergelak saat menyaksikan gadis yang dicintainya itu sedang dikerjai oleh 2 orang yang memukulinya tadi, ingin rasanya bangkit berdiri dan menyelamatkan Astrid namun apalah dayanya, bahkan untuk sekedar mengangkat kepala pun dia nyaris tak mampu,..
Ditatapnya Peter yang sedang merokok sambil duduk di atas kursi, tertawa penuh dengan aroma iblis yang membuat Anton jijik luar biasa, marah namun tak tahu harus melakukan apa untuk membalas perlakuan manusia bejat itu,..
Air matanya mengalir melihat Astrid dikerjai 2 orang itu, di perkosa habis-habisan, dia tak mengerti mengapa Astrid sampai mau melakukan hal menjijikan itu, hanya satu jawaban yang terbit dalam pikirannya, dan membuat kemarahannya makin meledak saat dia berfikir bagaimana mereka memaksa Astrid melakukan hal tersebut,..
Tatapan Anton berubah bagaikan menatap binatang paling hina, terutama pada Peter, ingin rasanya bangkit berdiri menghajar orang itu, namun iya tahu iya tak bisa melakukan apapun saat ini,..
” Auwww, oughh .. hmmm ” Astrid mendesis ditengah kulumannya mengoral penis si Kenek, masih dengan begitu bergairah Si Kuli mengerjainya, membuat Astrid begitu melayang kenikmatan, dan menyalurkan kenikmatan itu pada penis dalam mulut dan gengamannya, sesekali astir menyapukan lidahnya ke seluruh batang penis si Kenek, bahkan menyedot-nyedot buah zakarnya,..
Entah perasaan apa yang terbangun dalam batinnya, rasanya kepala Astrid berputar, setiap detik sodokan penis yang begitu terasa dalam vaginannya membuat Astrid melayang makin tinggi, melayang menikmati tiap momen penis itu mencabik tubuhnya, membelah dirinya, memberikan gadis itu kenikmatan yang luar biasa,..
Remasan-remasan pada payudaranya menambah kenikmatan yang dirasakannya,. Terlebih penis dalam Vaginanya terasa membersar ditambah serbuan si Kuli yang makin menggila, jepitan tangan si Kuli pada putting payudaranya, membuat Astrid tak mampu lagi mengocok penis di tangannya itu dengan benar, ia begitu tergila dengan penis yang menyodok dalam vaginanya itu,..
” Oughhh,, pak enaakk pak… ” Kata Astrid perlahan,..
” Terus neng, bapak juga enak… Hmmm ” Rambut Astrid di tarik oleh si Kuli yang kini begitu asyik merodeo Astrid sementara Si Kenek hanya terkekeh, mempersilahkan temannya menggarap gadis cantik itu sesukannya, dan menatap wajah cantik Astrid yang begitu terbakar menikmati pemerkosaan ini,..
Keringat yang mengalir diwajah cantik Astrid sama banyaknya dengan yang ada di tubuh si Kuli,.. Si Kuli makin bergairah menikmati jepitan vaginanya yang meremas keras penisnya itu, makin terbakar oleh licinnya vagina Astrid yang mulai mengeluarkan cairan cintanya, terasa oleh Astrid bagaimana tubuhnya mulai mengejang -ngejang hebat, seluruh ototnya seperti tertarik, hanya ada satu kata yang menggambarkan pikirannya saat itu, yaitu kenikmatan,..
Hanya itu yang dirasakan oleh gadis itu, dia seolah begitu menikmati penis yang sedang keluar masuk dalam vaginannya itu, menikmati tiap detik penis itu meluncur di dalamnya,.. Mulutnya terus menceracau, namun bukan hanya itu, tangannya ikut turun, membelai vaginannya menyentuh penis yang keluar masuk itu diatara celah dua jarinya,..
” Oughh,,, ahmmm awww,.. ” Kedua orang itu mendesah saling bersahutan, entah bagaimana kenikamatan yang dirasakan oleh kedua orang itu, namun jelas membuat siapa pun yang melihat ingin ikut menikmatinya,..
Namun tidak dengan Anton, hanya Kemarahan yang ada dalam dirinya, dia tak ingin gadis yang dicintainya itu dipermainkan seperti itu, Anton sama sekali tak sadar kalau Astrid pun menyukai diperlakukan seperti itu, yang tampak dimatanya hanya-lah paksaan yang dilakukan oleh orang-orang biadab itu pada Astrid,..
Tubuh Astrid mengejang hebat selama beberapa detik, matanya menutup menikmati tiap detik setruman-setruman Organsme menghajar dirinya,.. Dan juga si Kuli yang menyadari Astrid mencapai puncaknya itu makin gila memacu vagina gadis itu, mencari puncak kenikamatan dirinya, sambil memegangi gadis yang sedang kelojotan itu dengan cengkraman kuat di pinggul gadis itu,..
” Ouwwwh, hmmmmm….. ” Astrid seolah kehilangan seluruh tenaganya saat Organsme itu mereda, giliran si Kuli yang mencabut penisnya dari vagina Astrid, meninggalkan selangkangan gadis itu yang meneteskan sedikit cairan cintanya, berpindah ke wajah si Gadis yang reflek menutup matanya saat melihat si Kuli mengocok-ngocok penisnya di depan kedua mata Gadis itu,..
” Ouhhhh Anjiiing… ” Lolong si Kuli sambil menyemprotkan spermanya ke wajah Astrid yang masih menutup wajahnya,..Sperma itu muncrat hingga membasahi dada Astrid, banyak sekali sementara Astrid masih menutup matanya, berharap ini segera berakhir,..
Setelah tak ada lagi cairan yang menembak ke wajahnya Astrid pun membuka matanya, dia melihat si Kuli yang sedang mengatur nafasnya lelah, dengan penisnya yang mulai terkulai layu,. Tanpa sadar dia menjilat sperma yang menempel di bibirnya,..
Si Kenek yang melihat hal yang dilakukan Astrid sebelumnya langsung berkomentar,..
” Owhhh, si eneng doyan ya.. Ha ha,.. ” Tangannya langsung menempelkan sperma si Kuli yang berserakan di wajah Astrid dan menyodorknannya ke mulut Astrid,..
” Ayo telen lagi ha ha,.. ” Suruh si Kenek,..
” Tau gitu tadi di mulut aja,.. Ha ha ha,.. ” Si Kuli ikut berkomentar,..
Astrid tak bisa melawan selain mengikuti keinginan para pemerkosanya, dan enelan Sperma yang terasa asing untuknya itu,..Air matanya kembali mengalir menyadari kegilaan yang dilakukannya tadi, dia pun kembali menengok ke arah Anton, Astrid belum tahu kalau Anton sudah mulai siuman,..
Masih Astrid mengkhawtirkan keadaan Anton namun belum lagi rasa kawatirnya hilang, si Kenek langsung mendorongnya berbaring, ” jangan liat sana aja Non ah,.. ” kekehnya
Si Kenek tanpa sedikit pun rasa Jijik menciumi wajah Astrid yang mungkin masih berbekas Sperma si Kuli, sebelum turun mengerjai bagian dada-nya,..
Menyedot-nyedot payudara Astrid, sambil sesekali meremas dan memilin putting payudaranya, nafas Astrid yang mulai teratur membuat gadis itu kembali terbakar birahinya kembali,..
Tangannya mulai menjengut rambut si Kenek, sekedar pelampiasan kenikmatan saja, terlebih saat si Kenek menyusu di payudara Astrid,..
” Hmmmm,.. ” Astrid melenguh nikmat,..
Si Kenek mulai menekankan penisnya masuk dalam vagina Astrid, tertahan pleh sempitnya liang vagina itu, Astrid memejamkan matanya, menahan rasa sakit akibat penis yang lebih besar dari 2 sebelumnya itu mulai mengoyak tubuhnya,..
Penis itu masuk makin dalam, tertahan, kembali ditarik keluar sebelum kembali ditekan masuk dan membuat penisnya terbenam lebih dalam, kembali si Kenek melakukannya berulang-ulang hingga akhirnya penis itu masuk seutuhnya,..
Astrid mendesah-desah, penis dalam vaginanya itu membuatnya mengeliat-geliat geli keenakan, terasa olehnya bagaimana otot-otot vaginanya menekan penis yang terasa begitu keras dan hangat dalam vaginanya itu,..
Belum sempat Astrid terbiasa dengan penis itu, si Kenek mulai mengarapnya, pinggulnya mulai bergerak, menarik keluar penisnya sebelum kembali dihantamkannya dalam-dalam,..
” Oughh, hmmmm.. ” Mulut Astrid terus menceracau,..
” Gila, kedut-kedut terus nich memek… ha ha ha.. ” Tawa si Kenek,..
Astrid tak kuasa menahan gelombang birahi yang diberikan oleh si Kenek, tubuhnya mulai terbuai dengan kenikmatan yang diberikan oleh si Kenek, bahkan lumatan bibir si Kenek pun dibalasnya, keduanya berciuman mesra terlebih vaginanya mulai terbiasa dan mulai mengeluarkan cairan pelumas yang membuat si Kenek makin cepat memacunya,..
Tiba-tiba si Kenek mengangkat tubuh Astrid, Astrid pun sontak memeluk tubuh si kenek kuat-kuat, tangan si Kenek menopang bokongnya, sementara tangan Astrid menggantung ke leher si Kenek, si Kenek mencium Astrid sebelum kembali menggoyang pinggulnya kembali menyetubuhi Astrid,..
Dalam gendongan si Kenek, Astrid hanya bisa memeluk makin erat leher si Kenek, takut jatuh meski dia menikmati sekali posisi disetubuhi sambil di gendong seperti itu, dan lagi penis itu tersodok-sodok dalam vagina-nya tiap kali si Kenek menggoyangkan bokong Astrid dalam pelukannya itu,..
” Owghhh, hmmm .. ” Tak terasa sebuah Organsme kecil menghantam Astrid memudahkan penis itu makin lancar keluar masuk dalam kemalauannya, makin dahsyat juga si Kenek itu menyetubuhinya,..
Hanya sebentar mereka dalam posisi yang menguras tenaga itu,.. Si Kenek kembali menjatuhkan Astrid ke lantai dan menyetubuhinya dengan gairah yang makin memuncak, di angkatnya satu kaki Astrid dan ditaruhnya dipundaknya, dengan posisi itu makin leluasa lah si Kenek menyodok-nyodokan penisnya, bahkan beberapa kali dengan sodokan-sodokan kuat yang membuat Astrid makin tak berdaya menikmati tiap detik penis itu di hantamkan ke tubuhnya,..
Si Kuli tak mau ketinggalan, terlebih penisnya sudah kembali tegak berdiri, di pangkunya kepala Astrid menghadap ke selangkangannya, Astrid yang sudah keseten tak ragu untuk mengulum penis itu, jemari lentiknya langsung mencengkram penis itu, dikocoknya perlahan penis itu sebelum kembali dikulumnya,..
Penis dalam vaginanya makin mantap membelah tubuhnya, keringat ketiga orang itu seolah menjadi satu, sama dengan perasaan binggung amarah, takut, kesedihan yang bercampur dalam pikiran Anton, ia benar-benar tak tahu apa yang terjadi, dia terlalu jauh dari tempat kejadia, dan tak mampu untuk berdiri, yang bisa dilakukannya untuk mendekati mereka hanya merayap dia atas tanah itu sampai ke tempat mereka,.. dikumpulkan segenap kekuatan dan keberaniannya, perlahan dia merayap bagaiakan seekor cacing di atas tanah kering itu,..
Perih akibat gesekan dengan permukaan lantai, namun apa yang bisa dilakukannya lagi, dia khawatir dengan keadaan Astrid, dan dia mau melakukan apapun untuk bisa menghentikan ini semua,..
Desahan Astrid bersahutan dengan desahan si Kenek, Tangan si Kenek begitu bernafsu meremas-remas Payudara Gadis itu, meremasnya dengan kedua tangan berototnya, penuh dengan nafsu, menariknya ke kiri-kekanan, sesekali menjepit putingnya dan menghisap kedua putting itu dengan bibirnya yang tebal,.. Astrid hanya bisa memejamkan mata tiap kali si Kenek menyusu pada payudaranya…
Astrid makin membenamkan wajahnya ke penis si Kuli yang masih mengacung tegak, dikocoknya penis itu, sambil menghisapi buah Zakar si Kuli, membuat pemiliknya makin bergairah dan menceracau keenakan, berdua dengan si Kenek, keduanya bergantian menyusu di payudara Astrid, menghisapinya sambil sesekali menyedot kuat, atau mengigiti putingnya yang makin lama makin menonjol terangsang,..
Rabaan tangan si kenek tepat di clitoris Astrid membuat gadis muda itu makin terbakar birahi yang begitu menggila, membuat gadis itu makin liar melampiaskan birahinya, melampiaskan rasa nikmat yang diterima oleh liang vaginanya pada penis yang berada dalam mulutnya itu, si Kenek, memijit sambil menekan-nekan clitoris Astrid membuat Astrid terus mendesah tak karuan, menggeliat-geliat hebat meski vaginannya masih terus dihantam oleh penis si Kenek,.
” Hmmm , ehmmm.. ” Astrid mendesah diantara penis yang sedang dihisapnya itu,.. tangan kedua kacung itu pun terus memelitir payudara Astrid sambil menghisapi putting susunya,..
Rasa sakit bercampur nikmat yang terus makin lama makin menguasai tubuh Astrid membuat gadis itu nyaris beada diujung Organsmenya kembali, namun dia masih memiliki sedikit kesadaran untuk tidak begitu saja menyerah dalam keadaan ini, masih ada sedikit kesadaran kalau dia sedang diperkosa, namun tubuhnya berkata lain, perlahan makin lama makinbanyak pula cairan cintanya yang mengucur akibat rangangan dan penetrasi yang dilakukan oleh kedua orang itu,..
Si Kenek mencabut penisnya membuat Astrid sedikit kecewa, sambil terkekeh si Kenek mengocok-kocok penisnya, mungkin akan segera keluar namun ternyata si Kenek tak mau mengecewakan Astrid yang masih mencari kepuasan birahinya, penis yang begitu besar dan panjang itu kembali diselipkan ke mulut vaginan-nya,. Sedikit digesek-gesek sebelum kembali perlahan memasuki liang vagina itu,..
Astrid sontak mendesis nikmat, penis yang begitu keras itu kembali memasuki dirinya, perlahan begitu gentle dan terus masuk sedikit demi sedikit, kedua paha Astid diloloskan ke pinggangnya, membuat penetrasi itu menjadi lebih mudah, namun sempitnya vagina Astrid membuat penis yang masuk itu mulai tertahan, perlahan kembali dicabut,. Sebelum diterjangkan kembali lebih dalam dari sebelumnya,..
” Oughhh, nghhhhh ” Astrid mendesis, penetrasi yangbegitu keras membuat dia melupakan sesat penis si Kuli, menikmatio penis yang menerjang begitu dahsyatnya dalam vaginanya, baru saja penis itu masuk seutuhnya, kembali penis itu disodok-sodokan keluar masuk vaginanya begitu cepat,..
Si Kuli yang tak ingin kehilangan kenikmatannya kembali menyodorkan penisnya, baru Astrid menangkap penis itu dengan tangannya, kembali si Kenek mencabut penisnya, sebelum mengulang apa yang tadi dilakukannya, tampaknya dia begitu menikmati bagaimana vagina Astrid menjepit batang kemaluannya,..
Astrid kembali hanya dapat menjerit tak berdaya, menikmati penis yang begitu dahsyat menerjang tubuhnya dengan penetrasi yang begitu kuat,.. Dia begitu terlarut dalam arus birahi yang dikendalikan oleh kedua orang ini,..
Akhirnya setelah 4 kali si Kenek melakukan kegemarannya tadi, Tubuh Astrid diguncang oleh puncak kenikmatan, tubuhnya menderik hebat sebelum menjerit kenikmatan,..
” Ouhgh….. ” Tubuh Astrid mengejang beberapa detik, dan smeentara itu juga si Kenek menangkat tubuh Astrid yang berkelojotan sambil menerjangkan penisnya seperti orang yang kesetan, tangan Astrid masih mengocok penis si Kuli tanpa sadar, membuat si Kuli
Penis si Kuli dalam gengaman tangan Astrid mulai berkedut kedut, demikian juga dengan penis si kenek dalam vagina-nya, sementara Astrid masih berkelojotan, gelombang organsme yang menghantamnya tadi berkemabang menjadi multi organsme akibat si Kenek yang tak mau kehilangan moment nikmat itu, mengumulinya sambil terus menyesakan penisnya dalam vagina Astrid yang membuat gadis itu nyaris pingsan keenakan,..
Tubuh Astrid penuh dengan peluh, pun sama dengan tubuh kedua pemerkosanya,.. tubuh Astrid berhenti bergetar setelah beberapa saat, namun telah menguras habis semua tenaga gadis itu,.. Si kenek masih menciumi tengkuknya, sementara Astrid mulai kembali menyedoti penis si Kuli, menikmati penis yang begitu keras dalam mulutnya, apalagi penis itu mulai berkedut kedut dalam hisapannya,..
” Oughhh,.. ” si Kenek mencabut penisnya dari vagina Astrid mengocoknya di depan Astrid sambil mendesis-desis kenikmatan,..
” Ayo, buka mulutnya hmmm ” perintah si Kenek…
Astrid pun meninggalkan penis si Kuli, yang langsung mengocok sendiri penisnya yang hampir klimaks juga,
” Oughhhh,… ” Si Kenek menumpahkan spermanya kedalam mulut Astrid, begitu banyak hingga sebagian mengalir keluar lewat tepi bibirnya,.. namun penis itu masih menembak-kan spermanya dalam mulut Astrid, hingga akhirnya berhenti,..
” Ayo, telen ayo,.. ” Astrid menuruti perintah itu, perlahan ia menutup mulutnya, menelan perlahan sperma yang begitu banyak dan pekat, diiringi gelak tawa para bajingan itu,..
Masih ada sedikit sisa sperma si Kenek dalam mulutnya, ketika si Kuli, melolong hebat dan menyuruh Astrid kembali membuka mulutnya..
” Ayo neng tambah lagi, .. ” Si Kuli mendesis sambil menghentikan kocokannya, Astrid membuka mulutnya kembali, sambil bersiap menerima lelehan sperma si Kuli,..
Kali ini tak sebanyak sebelumnya, Astrid mengocok-kocok penis si Kuli seolah sayang bila masih ada sperma yang tersisa, sebelum kembali Astrid menutup mulutnya dan menelan Sperma itu perlahan,…
Butuh usaha berulang-ulang, sambilmenahan perasaan jijik, namun akhirnya Astrid berhasil menelan habis sperma yang ada dalam mulutnya tadi,..tubuhnya begitu lemas dan lemah, seolah tak ada sedikit pun tenaga yang tersisa saat Peter melangkah memeluk dirinya,..
Astrid menatap Peter benci, namunia terlalu lemah untuk sekedar mencaci,..
” Sayang,.. ” jijik sekali rasanya saat kata itu, terlontar dari mulut Peter,..
” Liat kesana,.. ” Peter menunjuk ke arah kursinya, di bawahny tergeletak Anton dengan wajahnya yang hancur lebur oleh bekas-bekas pukulan si Kuli dan Kenek,..
Air mata mengalir dari mata Anton,..
” Kamu tahu,.. Dia liat semua,.. dan katanya dia mau,.. ” Peter terkekeh setelah membisiki Astrid,..
6. Cinderella Game 4
Astrid dihinggapi oleh jutaan rasa bersalah, kini ia tahu Anton begitu menyayanginya, namun dia telah dipermalukan, namun malah meresponsenya seperti seorang pelacur, ia memalingkan wajahnya dari Anton, namun si Kuli dan si Kenek mendekati tubuh anton yang tergolek lemah tak berdaya, sementara Peter memaksa Astrid melihat apa yang akan mereka lakukan selanjutnya,..
” Hey, hey ayo liat , ini yang akan terjadi kalau kamu gak mau ngelakuin hal yang sama pada sahabat-mu itu he he … ” Peter mengancam,..
Astrid kembali melihat ke arah Anton, tepat sat sebuah pukulan si Kuli mendarat di wajah Anton,…
” Oughhh, Jangannnn ” Astrid menjerit, melihat pukulan si Kuli membuat Anton kembali tersungkur,..
” Jangan Peter, aku mohon, aku mau, aku aku… ” Astrid menangis,..
” Ha ha ha, bagus ayo, kesana… ” Peter mendorong Astrid,..
Astrid berjalan kearah Anton, dia menatap keadaan sahabatnya itu, air matanya mengalir deras, mata Anton masih hidu, namun penuh dengan kekecewaan, seolah berkata,..
” Astrid, kamu ini pelacur.. ”
” Astrid aku jijik padamu,.. ”
” Pergi kamu pelacur,.. ”
Astrid mendorong tangan si Kuli yang masih mencengkram kerah baju Anton,..
Astrid berbisik,..
” Maapin aku Ton,.. ”
Astrid mulai membuka celana yang dipakai Anton, menurunkan resleingnya sebelum melepaskan celana itu berikut celana dalamnya,..
Si Kuli dan si kenek terkekeh, melihat penis Anton yang tak mengeras itu, meski ukurannya mungkin hampir sama dengan milik Peter tadi kalau berereksi, namun penis itu seolah mengatakan, Jangan Astrid aku gak mau,..
Anton berusaha menghindari tangan Astrid, dan tak membiarkan Astrid melakuakan apa yang akan dilakukannya, namun Astrid menangkap penis Anton dalam gengamannya, perlahan dia menurunkan wajahnya, memasukan penis itu dalam mulutnya, diiukuti derai tawa Peter dan para pembantunya itu,..
Astrid perlahan mengoral penis Anton yang mulai keras itu, sementara Peter dan kawan-kawan-nya hanya tertawa menyaksikan Astrid menjilati penis sahabatnya itu,.. tak ada sedikitpun rasa bersalah pada mata mereka, yang ada malah tawa mereka yang begitu bahagia melihat gadis itu menjilati penis sahabatnya yang telah babak belur tersungkur di atas tanah,..
Penis dalam gengamannya makin keras, sementara Anton sendiri hanya bisa memejamkan matanya, hatinya bimbang antara senang dengan apa yang sedang dilakukan oleh Astrid, namun juga sadar kalau semua ini didasari oleh ancaman Peter dan teman-temannya itu,..
Terlebih Anton sadar kalau semua ini terjadi karena dia gagal melindungi Astrid, gagal melindungi orang yang dicintainya,.andai dia bisa memilih ingin rasanya dia mati saja daripada harus menyaksikan semua yang terjadi sebelumnya,,..
Terlebih Air mata Astrid yang mengambang di pelupuk mata gadis itu, gadis yang begitu dicintainya, matanya menatap Peter dengan tajam, meski dia tahu tak ada yang bisa dilakukannya saat ini,..
Lalu apa yang harus dilakuakan oleh Anton, ada rasa marah, sadar kalau Astrid kini sudah seperti seorang pelacur dimatanya, pelacur yang meminta untuk terus disetubuhi, hancur rasanya hatinya saat itu, namun iya juga tak bisa membohongi nuraninya, dia sadar meski dia membenci apa yang dilakukan oleh Astrid ssat ini, namun apa yang dilakukannya saat ini membuatnya Anton tak mampu membendung birahinya,..
Apa ini juga yang Astrid rasakan ??
Anton binggung dengan apa yang harus dilakukannya,..
Semetara Cemoohan orang-orang itu makin menjadi dan membuatnya makin tak mengerti dengan dirinya sendiri, dia ingin ‘merasakan’ Astrid, namun dia membenci gadis itu sekarang, sekaligus mencintainya karena dia tahu Astrid sedang melindungi dirinya,..
” Ayo Masukin, masukin … ” Seru ketiga orang itu,..
Astrid pun mengangkangi Anton membimbing penis Anton ke arah kemaluannya, perlahan menurunkan pinggulnya menikmati penis itu mulai memasuki tubuh Astrid yang menutup matanya, menikmati penis Anton yang mulai masuk dalam vaginanya,..
—Fin—