VNK
Part 1. loh loh kok… felix, seorang fans JKT48 yang memiliki oshi bernama thalia ivanka. saat ini ia sedang duduk sendiri di pojok e&e lantai 5 yg terlihat sepi. Sambil menikmati cakwe dan roti bakar kesukaannya, felix sedikit melamun membayangkan vanka yg memiliki tubuh kecil dengan dada yg sangat bulat itu. Wajar saja ia melamun jorok di pagi pagi buta, ia hanya seorang jomblo yg mempersembahkan hidupnya untuk dunia peridolan. jadi delusi kotor pukul 8 pagi pun sudah sering ia lakukan. “Hayooo mikirin apa??” Tanya suara gadis yg mengagetkan lamunannya “Eh.. gak mikirin apa apa kok…” jawab felix “Hmm mikirin tacil pasti ya… tacil terus tacil terus. Udah ada aku masih mikirin tacil terus” gerutu gadis bernama shania itu. Tacil adalah nama panggilan vanka, oshinya. shania membuat wajah cemberut yg sangat lucu, membuat felix ingin tertawa. “Dibilang gak, masih gk percaya aja. Btw lama banget shan, kemana aja?” “Biasa, absen. Nyomot makanan teh imel, trus dandan biar cantik” jawab shania genit. “Gk usah dandan juga cantik shan” “Cantikan tacil kan?? Gombaall” shania kembali cemberut. felix yg gemas langsung mencium bibir cemberut shania, shania terkejut. tetapi dapat mengimbangi ciuman felix. Ciuman mereka semakin lama menjadi panas. Mereka berciuman sampai shania membaringkan tubuhnya di bangku yg cukup panjang itu. “Mmhhh… fel jangan disini… mmmhhh” felix tidak menggubris perkataan shania, ia tetap menciumi bibir dan wajah shania hingga keleher jenjangnya yg seksi. Kaos oblong yg shania pakai sudah terangkat setengah hingga mengekspos dada kirinya yg membulat dengan indah, meski dada itu tidak terlalu besar. siapapun lelaki yg melihat pasti ingin menjamah dada itu. meskipun hanya felix lah yg sudah menikmatinya. Mereka memang memiliki hubungan gelap yg terlarang untuk member JKT48. mereka hanya menganggap hubungan itu sebagai “pertemanan” karena mereka adalah teman semasa kecil. tetapi yg mereka lakukan selama ini sudah jauh dari kata teman. Entah sejak kapan felix sudah membuka bra kiri shania dan menghisap puting berwarna merah jambu yg sudah mengeras itu. Mereka sudah tidak peduli bahwa mereka masih berada di tempat umum. “Mmmphhh shan… kapan ya punya lu segede tacil? kecil aja enak shan” goda felix yg tengah memutar mutar puting shania. “Bacoott aaahhhh… masiih bagusss ada bahan nyusu. Kalo gk ada gw mmmpphh… aah lu cuma bisa mmmphhh… taaang sakit” “Cuma bisa apa?” felix menghentikan pilinannya dari puting shania. “Kok berhenti? Hhhh.. hhh…” tanya shania bingung sambil mengatur nafas. “Gk ada gw juga lu cuma bisa self service kan” kata felix pura pura marah. “Iya fel sorry sorry. Lanjut dong nyusunya” shania memanja. “Gk ah” felix masih berpura pura kesal. “felix mau cucu?” cucu cania udah ciap loh mmmphhh” shania bersuara seperti anak kecil, ia memasang muka menggoda sambil terus memilin putingnya. Pertahanan felix goyah dan mulai menghisap puting shania, ia seperti bayi yg sedang kehausan. felix meremas remas dada kanan shania yg masih tertutup bra. puas menjilati dada shania, felix mengambil hpnya dan memfoto shania yang sedang dalam keadaan vulgar itu. baju yg hanya diangkat melewati dada, dada kiri yg tereskpos dengan bra yg menggantung setengah menutupi dada kanannya. shania turun ke kolong meja. Ia mencari posisi agar tersembunyi dan tidak terlihat orang. Perlahan ia membuka sabuk dan retseleting felix. Shania mulai menciumi “lolipop” kesayangannya itu dari luar pembungkusnya. “Itadakimasu!!” Ujar shania saat akan memasukan “lolipop” milik felix itu kedalam mulutnya. “laptime di masa remajaku ini~” “Apaan tuh shan?” Tanya felix bingung. “Wah alarmnya udah bunyi, waktunya balik nih ke theater buat gladi show 1, hehe sorry yah… felix kentang wleee” ledek shania sambil pergi meninggalkan felix yg masih belum membenarkan celananya. “Kampret lu shan!!” *didalam theater* *tengtong tengtong* “Kepada hadirin sekalian, theater no megami dari team J akan segera dimulai dimohon kesabarannya dan menaati peraturan yg ada seperti…” Seperti biasa show dimulai dengan kageana atau shadow announcer, yaitu sebuah pengumuman melalui suara tetapi tidak terlihat siapa yg berbicara. kageana kali ini dengan sangat jelas adalah suara shania. Sepertinya theater hari ini akan didominasi oleh shania. Theater berjalan seperti biasa tak ada yg begitu spesial sampai pada bagian mc. Ya suara chant dari antusiasme penonton lah yg membuat theater menjadi lebih seru. “Aku si thalia kecil yg berusaha selalu ceria, panggil aku vanka” vanka memulai jikoshoukainya. jikoshoukai artinya adalah catch phrase, yaitu kata kata perkenalan dari seorang idol yg mudah diingat dan menjadi ciri khas sang idol tersebut. MC kali ini menceritakan tentang apa yg saat ini para member sedang ingin makan. vanka bercerita bahwa ingin makan martabak sambil mengatakan beberapa lelucon garing. Ya vanka tidak mungkin tidak garing karena itu sudah menjadi ciri khasnya. “Manis dan selalu disiplin aku shania” kali ini shania memulai jikonya, sebenernya aku sedikit malas dengannya karena kejadian tadi, tapi kudengarkan saja. “Aku lagi pengen makan…. LOLIPOP, soalnya tadi aku di f5 udah dapet lolipop tapi belom sempet makan, tadi udah sempet buka sih tapi keganggu gitu yaudah jadi baru jilat aja dikit. Padahal lagi pengen jilat jilat lolipop nih” ujar shania sambil melihat ke arah ku. “Wwwwwoooowwww” seisi theater menjadi gesrek dan chaos.
Shania gila! Dia membuat sekawanan burung burung liar ingin keluar bebas dari sangkarnya, terutama aku yg mengalami kejadian sebenarnya, membuatku terlupa akan vanka dan show ini. rasanya aku ingin cepat cepat keluar dan menuntaskan semuanya. Show pun selesai dan memasuki sesi High-Touch. yaitu high five bersama member sambil berjalan keluar dari theater, seperti ungkapan perpisahan paling terakhir dari para member. “Hai kak kurus” sapa vanka kepadaku yg tak ku hiraukan. vanka terlihat bingung dan cemburut karena ku. Hasrat yg tertahan sudah memenuhi diriku. aku melewati vanka dan langsung menuju shania. “Gila lu shan” ujarku. “F5, toilet disable” balas shania cepat. Aku langsung menuju ke atas dan menunggunya di dalam toilet untuk orang disable dengan sebelumnya menyogok seorang cleaning service agar tidak ada yg menganggu kami. “permisi! beli Lolipop dong” ujar shania sambil masuk pelan pelan kedalam toilet itu. Tanpa basa basi aku langsung mengunci toilet itu dan mencium bibir shania dengan ganas. shania tanpa sabar melucuti celanaku. “Itadakimasu!” Kali ini shania berhasil melahap “lolipop” kegemarannya itu, ia jilat jilat bagian kepala penisku dengan pelan. Shania menjilati setiap bagian, setiap inci tanpa ada yg terlewat. suara hisapan shania memenuhi ruangan yg terasa panas ini. shania senang membuat blowjob yg berisik, karena akan semakin membuat lawannya semakin tak karuan. Meskipun sudah sering dioral oleh shania tetapi felix tetap tidak kuat dengan permainan shania. Blowjob yg diberikan shania memang paling enak bahkan lebih enak dari blowjob yg diberikan rachel maupun teh melody. felix menyodok mulut shania dengan sedikit cepat. Plok plok plok plok… shania sangat menyukai ketika mulutnya di sodok penis dengan cepat. shania menahan gerakan pinggulku ke mulutnya. ia memasukan penisku perlahan sampai hampir masuk semua didalam mulutnya. kepala penisku menyentuh tenggorokannya. shania melakukan deepthroat andalannya. aku tak mau kalah dengannya, ku jejali penisku makin dalam hingga shania gelagapan. Croooot… Crooot… Aaaaahhhh…. Aku membasahi wajah shania dengan cairan putih lengket kesukaannya itu, iya bersihkan dengan jari lalu menjilatinya dengan binal. “mmmphh… kurang nih, masih aus pejuuuhhh” ujar shania sambil mendesah. Kuangkat tubuh shania agar bertopang pada wastafel dan siap menghujamkan tombak ares pada sang athena. Jleeebbb…. batang milik felix masuk dengan susah payah kedalam lubang milik shania. “Anjir udah sering di gali masih sempit aja nih goa, gila shan” puji felix sambil memompa tubuh shania perlahan. “Aaaaahhhhh….. punya lu ajaahh yg keciilll…. mmmmhhhppp…..” balas shania dengan desahannya. Tapi shania tak bisa berbohong, milik felix cukup besar untuk membuatnya menjadi seadiktif ini dengan sex. Ia pun tak bisa pungkiri bahwa vaginanya penuh dengan batang milik felix. felix menghujam vagina shania dengan lembut tetapi kuat sehingga masuk lebih dalam kedalam lubang kenikmatan itu. “Aaahhh…. ahhhh…. ahhhh… ahhhh…” sodokan konstan felix dari belakang membuat shania mendesah dengan irama. “Hhhhh…. hhhh… Dasar tipu tipu, gimanaah kalo fans lu tau” tanya felix sambil meremas dada shania dan terus menyodok dengan cepat. “Iaaaahhh… ahhhh… aaahhhh… ituuuhh… urusan belakang nghhhh… yg penting enak duluuuh….” racau shania tak karuan. felix memutar tubuh shania agar ia dapat menikmati dada shania sambil terus memompanya. “Aaaaaaahhhhhhh…….. feeeeeellllll……” Tak lama kemudian suara desahan panjang shania menandakan kekalahannya, tetapi felix tidak peduli dan tetap menyerang shania Sluuurppp…. plook…. ploookkk… aaaah…. aaahhh…. Hanya suara suara persetubuhan mereka yg terdengar diruangan ini. 15 menit kemudian akhirnya pertahanan felix runtuh juga “shaaaan…. dalem yaaah….” kata felix tiba tiba. Crooooot crooot croot…. felix menembak shania didalam berkali kali lalu tergelepak lemah di dada shania, mulutnya tidak melepas puting shania yg sedang ia hisap. “Si begoooo, kok di dalem!” Pekik shania marah, “untung aja gw lagi gk subur!” felix mencabut penisnya dan menyodorkan kemulut shania yg dengan lembut membersihkan dengan lidahnya. Shania merapikan dirinya dan berdandan sedangkan felix masih terduduk lemas di lantai. “SHAN… LO ADA DISINI?” Tiba tiba terdengar teriakan dari luar ruangan dan muncul rachel dan tacil dari balik lorong.
Part 2
Mmppphhh… mmmppphhhh… Aku merasakan penisku kembali menegang dan mengeras, rasa basah dan geli juga terasa di batang penisku. Karena sudah lelah aku bermaksud ingin menghentikan shania yg sepertinya masih terus memblow job ku “Shan… udah dong” kataku pelan tanpa ada jawaban. Karena kebingungan aku membuka mataku perlahan dan dikejutkan oleh sosok yg sedang mengocok penisku sambil tersenyum. “Racheeel?????” Aku tersentak. Aku mencoba mengingat ingat apa yg terjadi sebelumnya. Aku bermain dengan shania, di toilet ini dan aku mendengar teriakan dari luar. Ya itu suara rachel. “Chel, enak ya? Kamu gk geli?” Tanya suara seorang gadis disana. Aku penasaran siapa gadis itu. Dia berdiri di pojok ruangan sambil menatap aku dan rachel. tapi dari suaranya saja aku tau itu pasti…. Vanka! Benar saja, vanka sedang melihat dengan penasaran ke arah ku dan rachel. Dari wajahnya yg memerah terlihat kalau dia terbawa suasana. “Hel… mmphh… sepongan lu udah gk terlalu kaku… ajak vanka ikutan doong…” kata felix bersemangat, ia yakin bahwa iya dapat menikmati oshinya kali ini. “Maunya kamu huuu… rachel masih kangen sama burung yg tak bisa terbang ini” balas rachel dilanjuti dengan kuluman pada penis felix. “Taciiilll!!! Sini gantian kamu main ini” panggil rachel pada vanka. “Tapi hel… aku…” “Jangan banyak tapi tapi, lu juga penasaran kan” sahut rachel. Rachel lalu berdiri, mengangkat dress terusannya sampai ke pinggang dan melepas celana dalamnya. Ia menduduki wajah felix sambil mengarahkan vaginanya ke mulut felix. Sedangkan vanka mendekati penis felix dan melihatnya dari dekat, ia bingung apa yg harus dia lakukan dengan ini. Vanka mencium kepala penis felix yg membuat felix menegang, ia yg belum berpengalaman tidak tahu apa yg harus dilakukan dan menciuminya saja. “Cil, jilat, emut, sepong, kaku amat” ujar felix. Sedangkan rachel membuka lebar lebar selangkangannya di depan wajah felix, felix yg sudah mengerti langsung menjulurkan lidahnya untuk mengoral lubang milik rachel. Lidah felix menyapu kemaluan rachel, dijilatnya dari atas bawah dengan lembut. “Aah.. ahh.. Aaaah…” desahan rachel mulai menggema Mmmmpphh… Vanka mulai menghisap penis itu dan mengocoknya pelan, ia mulai terbiasa dengan penis milik felix. Ia jilat jilat dari kepala hingga ke kantongnya, ia menghisap bola milik felix dengan kencang. “Aaaah ciilll…. baru pertama kali aja enak banget..” racau felix “Ehaa bahee ha wel?” Tanya vanka sambil tetap mengulum penis felix. Lidah felix mencolok colok lobang milik rachel dengan lidahnya dan menjilati klitorisnya. Tangan felix tidak diam saja, ia memasukan jarinya ke lobang milik rachel sedangkan tangannya yg lain mencubit puting rachel yg sudah mengeras. “aaaaah…… aaaaaaaaahhhhhh………….” rachel menegang diikuti desahan panjang yang diiringi dengan keluarnya cairan cintanya dimulut felix. felix menjilati cairan rachel sambil habis dan terus menjilatinya. “udaaah duluuu… gw mau istirahathh… puasin tuh oshi lo” kata rachel sambil tiduran di samping felix. felix lalu duduk sambil tetap di blow job oleh vanka. Ia melihat vanka yg masih berpakaian dan segera melucutinya. “ja… jangan…” nafas vanka tersengal sengal dan wajahnya memerah menandakan nafsu vanka sudah memuncak. Dengan perlahan felix melepas baju crop tee ketat yg vanka kenakan, felix tak dapat menahan untuk meremas dada vanka yg besar dan membusung itu. “Bulet banget cil” ujar felix sambil meremas remas dada vanka “Iaaah soalnyahh akuuh kalo tidur aahhh…. pelanhhh…. akuuh tidur gk pake bh” jawab vanka malu malu. felix membuka bh orange vanka dan langsung menghisap puting vanka seperti bayi yg kehausan. “Terussss… sedoot uuugghh…. aaahhhh… enaaak…..” desah vanka tak karuan. Padahal ini bukan pertama kalinya bagi vanka, karena kepolosan dan keluguannya. Ia beberapa kali di remas remas dan di hisap putingnya oleh sepupu sepupu dan teman sekolahnya yg tak tahan melihat dadanya yg lebih besar dibanding anak seumurannya. vanka sendiri sudah beberapa kali disetubuhi ayah dan adiknya tanpa sepengetahuannya ketika tidur. felix menelanjangi vanka dengan cepat, ia ingin sesegera mungkin menyetubuhi vanka, oshinya. ia membuka lebar selangkangan vanka dan menjilati lobangnya yg sangat rapat, ia jilati sampai ke paha vanka perlahan. Permainan lidah yg dilakukan felix membuat vanka menggelinjang tidak karuan, tiba tiba ia di kejutkan oleh sesuatu yg berusaha masuk ke vaginaqnya. Itu adalah penis felix yg perlahan lahan ingin memasuki lubang sempit milik vanka, bagaikan seekor tikus besar yg ingin masuk ke gorong gorong sempit. “Aaaaakkkhhh… sakit… pelan pelan” ucap vanka lirih. Rasa sakit yg teramat sangat ia rasakan saat penis ingin mencoba memasukinya. felix dengan lembut meremas dada vanka dan mencium bibirnya pelan, tanpa terburu buru. Vanka bisa merasakan ketenangan yg felix berikan. “Aku masukin lagi ya sayang?” Tanya felix yg di balas dengan anggukan dari vanka. Jleeeb…. aaaaaakkkhhh… akhirnya penis felix berhasil memasuki vagina vanka yg disambut dengan teriakan kesakitan dan air mata yg vanka keluarkan. felix menahan agar tidak langsung menggenjot penisnya meskipun dia ingin. Ia cium dan jilat puting vanka agar rasa sakitnya segera hilang.
Pelan pelan felix mendorong kembali penisnya ke vagina vanka, rasa perih mulai berubah menjadi nikmat di dalam vagina vanka. vanka mulai merasakan birahinya kembali naik diiringi dengan kecepatan goyangan felix yg semakin meninggi. “Aaaahhhh…. ahhhhh… terus…. aaaahhhhhh… rasaanyaaah kyak lagi makan es krim…… mmmhhhphhhh…..” racau vanka. “Kok gitu cil?” Tanya felix sambil terus menggoyang pinggulnya. “Enaaaaaaakkkk……….” desah vanka sambil ikut menggoyang pinggulnya mengikuti irama goyangan felix. Hujaman bertubi tubi dilancarkan felix pada vanka membuat tubuh gadis itu dibasahi oleh peluh cinta. Dada vanka yg besar bergoyang dan berayun ayun seirama membuat siapa saja yg melihat pasti ingin meremas gemas. Desahan vanka yg sedikit cempreng tetapi memabukan menggema di toilet ini. “Iiiaaaaaaakkkkkkhhhhhhh……………..” erangan panjang dari vanka menandakan ia telah bersimpuh di dalam kuasa felix. felix terus menghujam vagina ity hingga selangkangan vanka terasa keram. “aaaaaaahhh… udah…. pegeeelll….” pinta vanka memelas. felix langsung mencabut penisnya dari vanka dan mencium bibir vanka lembut. Ciuman tanpa nafsu dan penuh cinta antara felix dan vanka, apakah ini menandakan tumbuhnya cinta diantara mereka? Tidak ada yg tau perasaan masing masing. Setelah puas bertukar liur dan saliva bersama vanka, felix lalu pindah ke rachel yg sedari tadi menonton. Tanpa banyak berkata felix langsung menggendong tubuh rachel yg kecil, menggendongnya ke meja wastafel dan menusukan penisnya ke vagin rachel. Ia goyang tubuh rachel dengan kencang dan keras. Rachel yg di perlakukan dengan kasar hanya bisa mengerang dan mendesah, rupanya ia menikmati permainan yg seperti ini. “Kencengin lagi begoooo…. aaaah lambat luuuu njinghhhh….. aaaaaaaahhhhhh….” pinta rachel pada felix. Plooook ploook ploook ploook ploook. Goyangan felix pada rachel sangat cepat sampai membuat suara antara paha mereka yg bertumbukan sangat kencang. felix menggigit pelan puting rachel hingga ia menggelinjang hebat Aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhh……. Rachel sampai dipuncaknya dan langsung mendorong felix yg masih memompanya. Rachel lalu menarik vanka agar berjongkok didepan penis felix sambil membuka mulut mereka. felix mengocok penisnya dengan cepat dan kemudian. crooot crooot crooot. Tembakan demi tembakan diarahkan ke wajah rachel dan vanka. sperma lengket mengalir di wajah mereka berdua. rachel menjilati sperma yg mengalir itu dengan lidahnya. vanka membersihkan penis felix dengan mulutnya. “mmmppphhh mmmpphhh pmmmhhhh aaah” vanka menyedot penis felix kuat kuat. sperma felix mengumpul dimulutnya, lalu vanka keluarkan sperma itu di tangannya dan dia balurkan di jarinya. rachel yg melihat itu langsung menarik tangan vanka dan menghisapnya. rachel menjilati tangan vanka dan membersihkan tangan vanka dari sperma dengan lidahnya. vanka mengecup bibir rachel yg kini penuh dengan sperma felix. vanka dan rachel saling mencium dan menjilati. sperma itu bertukar dan bercampur dengan liur mereka. felix terbengong bengong melihat mereka. mereka bagaikan dua orang pasangan lesbian yang sedang dimabuk cinta. akhirnya sperma tersebut di hisap dan ditelan oleh vanka. “felix, vanka mau lagi, enaaaaak” pinta vanka manja sambil menghisap penis felix lagi. rachel juga ikut menghisap biji felix dengan kencang. vanka dan rachel menjilati dan menciumi penis felix seperti dua ekor anjing kecil yang diberikan tulang mainan. “ciiiiiiil nunggiiiing” pinta felix yg sudah tidak tahan. felix memaksa tubuh vanka untuk menungging dan langsung menusuk pantatnya. “AAAAAH SAKIIIIIIIIIIIIT” teriak vanka ketika pantatnya di tusuk dengan penis kuat kuat. “eeeeeh sorry ciiil gw udah gak tahan” felix meminta maaf sambil menarik penisnya keluar pelan pelan ” AAAAAAAAAAAAH JANGAAAN DIGERAKIIN, SAKIIIIIT AAAAAAH” tahan vanka ketika penis felix bergerak di dalam pantatnya. gesekan pelan itu memberikan rasa nikmat dan sakit yg tidak karuan. “udah goyang ajaaaah, sekalian dia belajar anal, abis itu anal gw ya sayaaang” bisik rachel manja di telinga felix, yg membuatnya khilaf dan langsung menggoyang pinggulnya dan menyetubuhi pantat vanka. sementara itu rachel tidak diam saja. dia menjilati vagina vanka. “Aaaaaaah aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhh teruuuus aaaah pantat gw sakiiiiiit aaaaah chel geeeeliiiiii jangan ditusuuuuuk” racau vanka tak karuan saat rachel memasukan 2 jarinya ke vagina vanka. penis felix dipijat dan diremas sempurna oleh pantat vanka yg sangat sempit. *plaaaaaak plaaaaaaak* felix dan rachel memukul kedua bongkah pantat vanka yg sekal dan besar itu. vanka bagaikan kuda yg sedang ditunggangi oleh felix. felix menggoyang pantat vanka dengan cepat dan tanpa ampun hingga vanka mengejang dan lemas. “AAAAAAAAAH AAAAAH AAAAAAAAAAAAAAH” crooot crooot crooot crooooot croooooot. vanka menyemburkan cairan vaginanya dengan kencang hingga 5 smprotan, vanka squirting. vanka langsung terkulai lemas dan piingsan. sedangkan felix masih terus menggoyang pantatnya. felix menghentikan goyangannya dan berpindah kemulut rachel. rachel menarik felix ke wastafel dan mencuci penisnya. “yaaaah temen gw pingsan, kapan kapan aja ya anal gwnya” kata rachel sambil memblowjob felix dengan cepat. rachel sangat ahli dalam hal blowjob karena bibirnya yg kecil memberikan sensasi tersendiri ketika memblowjob. *crooooot croooooot crooooooot croot* sperma felix menyembur dimulut rachel dan ditelan oleh rachel, dia sedot sampai penis felix lemas dan spermanya iya telan bulat bulat. felix langsung membersihkan diri dan bergegas pulang meninggalkan mereka berdua. “puas?” tanya shania saat felix keluar dari kamar mandi tersebut. ternyata shania sudah menunggu sedari tadi dan mereka pun bergegas pulang