GEMBALA KHAYALI (SANGE / NO SARA)

Bakat itu adalah kecenderungan alamiyah setiap orang. (caknun)

ibu bumi bapak angkoso, mangku bumi mangku angkoso. mangku bumi mangku angkoso…. sirno ilang kabeh nafsuku… (mantra nyawiji) begitulah kutipan lagu sujiwo tejo yang terngiang di telingaku. mengisi hari hari ku yang sangat bosan setelah keluar dari kerja kerjaan cuma ngaji + masturbasi (astgfrllah). semakin banyak yang kita kaji semakin takut kita bergerak, ahh sudahlah…. saya adalah seorang manusia, seperti yang lainnya. pengaruh copid-19 jadi banyak diam dirumah cux. maka pada tulisan kali ini saya ingin menceritakan saya yang lain didunia hitam belantara bersama para bidadari yang minta dianal, para bidadari yang haus se*. nosara ok ! al kisah si “MBee” adalah seorang murid pesantren yang terpaksa menjadi seorang santri karena tuntutan ekonomi. yah dia adalah seorang bocah hikikomori (pemalas diam mulu dirumah). suatu hari ia sedang mencangkul tanahnya…. sambil berkeringat dan ada tlp masuk dari seorang pengurus pesantren. sebut saja namanya “gendrewo”. GE (genderewo) MB (MBee) GE : assalamualaikum MB : waalaikumsalam breyss, what heppen (aya naon) ? GE : kamu dah kerja blum MB : belum euy masih nyangkul weh kieu urang mah… GE : yaudah atuh ikut kerja aja dipesanten sekalian ngaji biar nggak gitu gitu amat hiduploe MB : kerja apa emang ? GE : ngedisen kan elo jago banget maini editing kaya gitu lah…. MB : ok atuh, gajina sabaraha ? GE : ahh kamu mah, kerja aja belum udah nanyain gaji, lumayan lah jang jomblofisabililah kaya kamu mah MB : oh kitu, oke atuh… BIO SI MBEE oh iya biografi si mbee, si mbee adalah seorang yang terlahir dari keluarga sederhana, mamahnya orang jawa bapanya orang sunda. selesai kuliah ia bingung lamaranya ngga diterima perusahaa manapun, akhirnya dia memilih untuk menjadi petani ditanahnya sendiri, karena petani adalah sebuah kekuatan untuk sebuah negeri Indonesiaku ini. ia bangga dengan tanah air yang dimilikinya dan ia bermaksud untuk melakukan banyak perubahan untuk negaranya. yahhh… itu karena terkendala nafsu syahwat yang semakin menggebu maka ia memutuskan untuk mencangkul tanahnya sendiri sebelum ia kembali kedunia khayalan untuk bermasturbasi ria bersama para sucubbus. “mah…pak… MBee angkat heula ka luar kota bade ngocok…. ehhh salah bade ngaos sakalian ningal nu gareulis… sugan weh aya nu ngait hiji hiji mah…” (mah pak MBee mau berangkat ke luar kota, mau masturbasi… ehh salah mau ngaji sekalian ngeliatin yang cantik cantik… semoga ada yang nyangkut satu satu mah…” “nya ai eta pilihan anjeun mah teu sawios, ngan omat nya ulah hilap tuang sangu,… sabab orang sunda mah lamun can tuang sangu sok disebat teu acan makan. ati ati weh dijalan .” (ia jika itu pilihan kamu, gak apa apa, cuman inget yah jangan lupa makan nasi, karena orang sunda mah kalo belum makan nasi disebut belum makan). kata mamahnya. “siap 86” dengan menangis ia meninggalkan kota tercintanya untuk menuju pesantren yang akan ia tuju. tapi tetap membusungkan dada karena ia yakin bahwa kehidupan ini akan dimenangkan oleh mereka yang shalih (*basi an#ing) singkat cerita dia menuju terminal LW panjang menunggu BUS yang akan ia naiki. tak lupa ia selalu membawa jaket bulunya yang tak pernah ia lepas sejak kuliah, dan sebuah topi kuning hitam bertuliskan sebuah merek minuman yang selalu melindunginya dari terik mentari yang sangat tajam menghunus disiang bolong. tibalah sebuah BUS yang akan mengantarkannya menuju sebuah tempat di tepian pantai yang panas, membakar kulit dengan terik. asslmualaikum sambutnya kepada sang supir bus, walaikum salam… sok lebet… ini adalah kali kedua dia naik bus, pertama kalinya ia menaiki bus ialah menuju kota jogjakarta. bismillah… ya allah sing salamet dijalannya… gusti nu agung, agung nu gusti.. dia duduk dengan nyaman sambil menunggu penumpang lain untuk masuk…. namun ternyata hanya angin yang berhembus menemaninya menuju kota orang lain… #Sambil menulis saya dengarkan lantunan ayat suci The panas dalam – koboy kampus (aku pulang membangun tarka), MBee teringat ketika pelajaran kewarganegaaraan, hanya saya satu satunya orang yang menolak paham d*mokrasi, dan semua mahasiswa memprotesnya(astaga saya terlalu parah). #lanjutkan…. Untuk mengisi kebosanan harinya, didalam BUS ia memilih untuk mendengarkan music selama perjalanan. Ia mendengarkan sebuah lagu rap, H#MICIDE dan Th*fail Al Gh*fari. Yah dia sangat menyukai lagu lagu rap dikarenakan sangat mengedukasi dan menyatakan suara perlawanan, “kami adalah prototype ujung sejarah kalam serampangan, kami adalah waja para martir muda yang berkosmetika serpihan granat tangan, kami yang di bolongnya siang menebar selebaran di persimpangan, provokasi akhir zaman menyaingi malaikat dengan sangkala di tangan. Kami adalah generasi terakhir yang dapat dikooptasi nike, kami lahirkan keturunan yang membangun gunung yang takkan bias kau daki, kami akan menyatu dengan wujud meta post scrip penolak bala, dalam satuan aksara yang tak pernah hlagi dapat dunia baca” (Fateh)

“kami bangun gedung ilmu pengetahuan disaat orang mencampakan ilmu dari rumah mereka, kami deklarasikan persamaan, disaat manusai menyembah para raja dan tuhankan kebohongan, kami hidupkan hati manusia dengan iman, kami hidupkan akal manusia dengan pengetahuan, kami hidupkan segenap manusai dengan kebebasan dan peradaban, kami bangun peradaban syam, irak, mesir dan andalusia. Kami dirikan baitul hikamh, madrasah dishamiyah, universitas cordova hingga universitas al azhar. kami bangun dan makmurkan masjid ummawi, kubah al Zahra, sirra an ba’a …..” (Brgabung bersama kafil*h) Lirik yang sangat Radykalisme, membuat saya tertarik dan memilih mereka untuk menemani saya menikmati perjalanan. Daripada ngeloco di dalam bis, nanti disangkanya criminal lagi, tapi genre genre molester jepang selalu membuat sensasi tersendiri ketika ngentot ata ngocok di dalam bis. (astagfirullah saya ngaji dimana yah ?, otaknya ngeres amat). kalo rame lanjutkan… (GE = plat motor si mbee, bli motor beks/benda mati) Yah.. memang alunan musik apapun itu selalu dapat menginspirasi atau bahkan dapat merasuki siapapun pendengarnya. Semua genre telah saya telah dan setiap music memberikan mantranya masing masing. Tapi disini saya tidak akan membahas bagaimana fiqih music dalam sudut pandang islam. Itu permasalahan yang tidak perlu dipermasalahkan. Namun memang penyebaran sebuah isme lebih mudah dengan menggunakan music. (banyak basa basi yah ?) Si MBee yang dahulunya adalah seorang TOMO (pertapa WC) yang kesehariannya diem di wc, sambil baca buku di wc. Bahkan nulis cerita inipun di WC. Perjalanan kisah kehidupan masing masing orang memang unik yah… banggalah dengan menjadi diri kalian, jangan ingin menjadi sayah! Disitulah kalian akan menjadi merdeka, you’re yourself. Karena kalian tidak akan pernah menandingi saya seumur hidup kalian. I’M WHAT I’M, begitulah ucap seorang presiden amerika. Kondisi di bus yang sangat kosong, menyebabkan MBee menjadi ketakutan, padahal hari itu masih siang, wajarlah dia baru pertama kali keluar kota sendiri (masih perawan nih orang/ehhh perjaka). Untung saja si jaket bulu selalu menemaninya kemanapun ia berada, sampe sampe semua berandanya ni orang jaketnya itu itu aja. Wajarlah selain menjadi seorang pencangkul ditanahnya sendiri, dia juga merupakan seorang selebgram bandung (sombong yah ?). padahal belum ada pemasukan, tapi yah Alhamdulillah gak dapet apa apa. Diselingi kehidupan sehari harinya yang suka ungkat angkut linggis, tapi badannya gak gede gede, semoga itunya gede?. Kok jadi ngakak gini yah ceritanya ? oke lanjut tadi say abaca thread dan ada yang mengajukan diri menjadi seorang tokoh okeh saya tamping dulu. ‘kemungkinan terbesar sekarang adalah memperbesar kemungkinan pada ruang ketidak mungkinan sehingga setiap orang yang kami temui tak menemukan lagi satupun sudut kemungkinan untuk berkata tidak mungkin tanpa darah mereka mongering sebelum mata pena berkarat dan menolak kembari terisi’ (barisan nisan) Ini lagu bagus banget menutup perpisahan dengan keluarganya. Begitulah lirik homicide yang sedikit menginspirasi saya bahwa kondisi apapun kita harus dapat membalikan keadaan. Singkat cerita si Mbee sudah sampai di kota tersebut, saya sebut dengan kota FIRE, karena teramat panas membakar sesiapun pendatang yang dating. sorry kepotong, nanti dilanjutkan. masih nyari siapa yang jadi akhwatnya. nunggu tiga milyar dua puluh satu coment baru dilanjut. (mirip nilai IPK aing waktu dulu)

tetaplah menjadi cahaya meskipun kau berada di dasar galian kubur. tetaplah tersenyum meskipun sang gembala ingin meneteskan air mata karena meratapi dirinya yang tak bisa lagi berbuat apa apa. tetaplah menebar kebaikan meskipun kau berada didalam kubangan hina dan nista, karena kau tidak pernah tahu berapa banyak mahluk yang tersadar dengan apa yang kau lakukan. untuk memulai tulisan selanjutnya ijinkan saya untuk mengutip perkataan Mbah Tejo yang sudah saya anggap seperti mbah saya sendiri, yang mengajarkan tentang tuhan dengan kemaha asyikannya. serta diselingi sebuah lagu dari Thufail Al Ghifari yang berjudul metamorfosis yang mengajarkan bagaimana menjadi sebuah mutiara didasar samudra yang gelap gulita.
Menjadi mutiaralah meski itu juga tak mudah
Sebab ia berada didasar samudra yg dalam
Sebab ia begitu sulit dijangkau oleh tangan2 manusia
Sebab ia begitu berharga sebab ia begitu indah dipandang mata
Sebab ia tetap bersinar meski tenggelam dikubangan yg hitam

Menjadi pohonlah yg tinggi menjulang meski itu tak mudah
Sebab ia kan tatap bara mentari yg terus menyala disetiap siangnya
Sebab ia akan meliuk halangi angin yg bertiup kasar
Ia kan terus menjejaki bumi hadapi gemuruh sang petir
Sebab ia hujamkan akar yg kuat menopang
untuk menahan gempita hujan yg coba merubuhkan & senantiasa memberikan bebuahan yg manis & mengenyangkan
Sebab ia kan berikan tempat bernaung bagi burung-burung yg singgah didahannya​

http://musiklib.org/thufail_al_ghifari-metamorfosis-lirik_lagu.htm Metamorfosis – Thufail Al Ghifari bau sampah kulit udang bagiku lebih enak ketimbang bau orang yang sok bermoral padahal bajingan. (sujiwo tejo) singkat cerita si MBee telah sampai kepada pesantren yang disinggahinya disebuah kota api didataran rendah yang jauh dari matahari tapi terasa lebih panas dari dataran tinggi yang lebih dekat dengan matahari, tapi entah mengapa terasa seperti begitu segar. mungkin karena ciptaan yang MAHA diatas semua RAJA yang ada diseantero seluruh tanah negara dan samudra. bertemu dengan salah seorang syeikh yang menjadi penunggu sebuah pesantren merupakan kebanggaan baginya karena ini pertama kalinya baginya memasuki sebuah tempat yang disebut dengan kerajaan ilmu pengetahuan. “tidak ada orang yang genius tanpa sebuah pemikiran yang gila” bagitulah ujar aristoteles. atau MBee ingin mengutip perkataan dari FW.Nietzsche yang mengatajan bahwa kita harus masuk kedalam sebuah kemaha gelapan untuk menjadi manusia yang seutuhnya. “manusia sama halnya dengan pohon. semakin ia ingin naik, semakin banyak akar akarnya yang bersuaha masuk kebawah, yakni kedalam kegelapan, kedalam kejahatan” tapi yang dilakukan si MBee adalah sebuah kebalikannya ia masuk kedalam sebuah tempat yang menjadi tempat suci yang ditakdiskan. akhirnya ia berkenalan dengan syeikh tersebut karna blum mengenal namanya. dan syeikh itu mengenalkan namanya, namanya adalah “Pulan”, jika di pesantren ia disebut sebagai Mbah Pulan. perawakannya tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu pendek, tapi si MBee sangat menghormatinya. tapi didalam hati sebenarnya dia ingin bernyanyi tentang sebuah lagu,
pelangi pelangi alangkah indahmu,
hijau kuning kelabu, merah muda dan biru,
diam diam merayap, ada seekor tikus, digigit langsung mampus.​
tapi ini seperti perjalanan gon mengikuti hunter x hunter dan bertemu netero untuk mendapatkan lisensi surat izin menikah, tapi apalah daya bertahan dalam ketauhidan dirasa sangat berat tetapi bakal ada kisah yang menguatkannya. mungkin inilah langkah agar bisa dibaiat atau membaiat seperti abu bakar Al baghdadi disuriah. dan juga akan lebih mengasyikan dengan kemahaAsyikan tuhan, diselingi dengan kokangan batang yang selalu membuat ceritanya terasa unik. asem manis seperti nano nano…

 

Seluruh kota merupakan tempat bermain yang asyik
Oh senangnya aku senang sekali

Kalau begini akupun jadi sibuk
Berusaha mengejar-ngejar dia
Matahari menyinari semua perasaan cinta
Tapi mengapa hanya aku yang dimarahi

Di musim panas merupakan hari bermain gembira
Sang gajah terkena flu pilek tiada henti-hentinya
Sang beruang tidur dan tak ada yang berani ganggu dia
Oh sibuknya aku sibuk sekali​
lagu shincan mengingatkanku tentang kisah yang tak berakhir tentang seorang budak bangor lamun ceuk orang sundana mah. mereka pura pura lupa dengan perbuatan mereka, sedangkan malaikat tak lupa mencatat dan sering mencatat seperti nafas yang selalu berhembus, seperti paru paru yang terisi nikotin dan meregang nyawa. membuat sebuah analogi busuk berqiyaskan kata “i dont know”, Ahh fuckn hell….

Gallery for GEMBALA KHAYALI (SANGE / NO SARA)