Suami Tak Tahu Memekku Diperawani Bapak Sehari Sebelum Kami Menikah [Real Incest Story]
Disclaimer, kisah berikut adalah kisah nyata yang disampaikan oleh tokoh utama kepada nubie. Nama asli tokoh, lokasi, juga hal hal sepesifik lainnya disamarkan untuk menjaga privasi tokoh. Ini bukan tulisan jurnalistik, jadi nubie tidak mengecek sepenuhnya soal kebenaran cerita, namun demikian nara sumber yang menjadi tokoh utama mengaku bahwa kisah yang ia … CERITAKAN … pada nubie, adalah kisah nyata yang dialaminya sendiri. Jika ada suhu-suhu yang menemukan cerita yang sama, mohon beritahu nubie, untuk kita konfirmasikan kepada nara sumber. Let the story begin ….. OPENING Membaca tulisan TS tentang kisah incest Laila, aku tergelitik untuk cerita tentang kisahku sendiri pada TS. Sebut saja namaku Sheila, umurku 24 tahun pada saat kisah ini ditulis. Aku perempuan bersuami yang sedang memasuki tahun ke empat pernikahan kami, dan belum pernah melahirkan. Tubuhku….. adalah tubuh indah seorang perempuan yang sangat merawat diri, rajin olahraga, tak perlulah kukatakan berapa ukuran payudadaraku yang membesar tiga kali lipat sejak Bapak mulai menjamahku, saat aku masih duduk di bangku SMA. Bukan bermaksud menyombongkan diri, tapi bokongku indah, menyempurnakan bentuk tubuhku yang meliuk bak gitar spanyol. Kulitku kuning langsat seperti Ibu yang merupakan mojang Sunda tulen. Lain dengan bapak yang hitam karena dilahirkan dari rahim mojang Sunda, tetapi ayahnya – kakekku sendiri, adalah seorang Belanda Kulit Hitam. Tanteku, seorang dokter seksology pernah mengatakan, bahwa sex-appeal-ku sangat tinggi. Menurutnya… hampir mustahil lelaki tidak horny jika berlama-lama memandangku. Aku adalah putri satu-satunya bapak & ibu, tak ada kakak maupun adik yang mengisi hari-hariku dalam keluargaku yang tinggal di salah satu kota, di wilayah Pasundan. Bapak adalah seorang pengusaha yang punya banyak bisnis dan property. Bapak yang belum genap berusia 50 tahun sebenarnya bukan lelaki pertama yang menyentuhku … ada pacar-pacarku, tapi mereka cuma mendapatkan oral sex, meski kami sudah telanjang bulat. ———- TATAPAN BIRAHI BAPAK Ya … Kalian harus tahu bagaimana bapak menggerayangi tubuhku dengan tatapan matanya itu, ketika kami sedang berduaan. Pulang sekolah aku adalah assisten bapak dalam mengurus usaha usahanya, meski aku putrinya. Tapi aku dibayar professional layaknya karyawati. Begitulah prosesku dididik jadi pengusaha. Karena bekerja pada beliau, kami sering berada pada situasi berduaan saja, terlebih ketika ibu harus mengurus bisnis diluar kota yang bisa berminggu-minggu pergi dari rumah. Aku tipe gadis yang suka berpakaian yang menonjolkan keindahan tubuhku ketika berada di rumah . Kaos tipis & celana hotpants adalah pengganti pakaian yang nyaman buatku, berbeda dengan jilbab yang kupakai ketika sekolah atau keluar rumah. Dan ketika itu, bapak mulai sering memperhatikanku dengan getaran yang berbeda dari biasanya. “Pak …. Bapak kenapa sih? Kok liatinnya gitu amat? ” tanyaku suatu kali. Bapak tersentak kaget, nampaknya tak menyangka kutanya begitu, aku mengetahui ada sesuatu yang aneh dengan tatapan matanya pada lekuk tubuhku. “Ehmmm …. nggak nak …. Bapak liat …. kamu sekarang sudah besar ya,” katanya dengan wajah memerah. Bapak menjawab begitu, tetapi aku tahu sekali tatapan itu beda. Lebih dari tatapan sayang seorang ayah pada putrinya. Sering sekali, tetapi lama kelamaan aku masa bodoh ketika bapak menatapi pahaku, bokongku, dan payudadaraku. “Ah … biarlah … toh ayahku sendiri,” pikirku. ———– ADA SPERMA DI G-string- KU Seperti yang kubilang, aku punya tante yang berprofesi sebagai seorang dokter seksology, tante yang menilai Aku memasuki usia dewasa awal ….. banyak memberikan ilmunya padaku saat kami bertemu dimanapun, soal bagaimana merawat tubuh, soal makanan, olahraga, bahkan soal pakaian, yang membantuku memunculkan sex-appeal-ku. Itulah alasannya meski aku masih SMA ketika itu, pakaian dalamku adalah pakaian dalam yang menunjukan identitasku sebagai perempuan dengan sex-appeal tinggi, aku sudah banyak koleksi G-string. Suatu waktu, Ibu harus pergi keluar kota sebulan lamanya. Otomatis, hanya ada aku berdua dengan bapak di rumah. Ya … Meski secara ekonomi kami tergolong berada, tapi kami mengurus pekerjaaan rumah sendiri, termasuk urusan mencuci pakaian. Biasanya pakaian kotor kusimpan di keranjang samping mesin cuci, dekat kamar mandi belakang, sebelum aku mencuci pada malam hari atau keesokan harinya ketika sempat. Semuanya normal sampai kudapati ada cairan kental di G-string-ku, bahkan di BH-ku. Aku mengenal cairan itu seperti cairan yang keluar dari kontol pacarku, karenanya aku yakin itu adalah sperma lelaki. Bedanya …. sperma di G-string-ku ini harum, tidak berbau kecut seperti sperma pacarku. Sering sekali kudapati pakaian dalamku baik itu G+String, maupun model lain dibasahi cairan sperma. Kalian tentu yakin itu sperma bapak, tapi ketika itu aku mencurigai orang lain. Dia adalah Rio – keponakan yang bekerja pada bapak, yang datang hampir setiap sore hari, untuk setor dan laporan. Rio seringkali numpang mandi & makan ketika urusan dengan ayahku selesai. Karenanya, aku berniat mengkronfrontir Rio, dengan menjebaknya terlebih dahulu, kusiapkan celana dalamku, kulebarkan dan sengaja kugantung dibalik pintu kamar mandi belakang, lalu aku pergi keluar rumah, sampai selepas isya aku kembali k rumah. Langsung menuju kamar mandi belakang, memeriksa celana dalamku – Kering, tak ada sperma disana. Aku keluar dari kamar mandi dan mencari bapak. “Pak … Tadi Rio kesini?” tanyaku. “Iya,” kata bapak. “Ngapain aja?” tanyaku lagi. “Biasa … mandi…. makan, kenapa?” Bapak tanya balik. “Nggg… gak, tanya aja,” kataku. Pikiranku belum bisa memastikan bahwa pelakunya adalah Rio. Tapi belum juga bisa dipastikan bukan Rio pelakunya. Spekulasiku mengatakan, barangkali sore tadi Rio tidak sedang horny. PEMANDANGAN MENAKJUBKAN Sebagai anak SMA, aku adalah siswi yang sangat aktif dengan salah satu kegiatan extrakulikuler, tak perlu kusebut apa kegiatannya supaya kalian tak lari dari ingatan bahwa aku cantik & sexy. Saat itu sebelum jam ekstrakulikuler, aku pulang ke rumah, meninggalkan seluruh pakaianku diatas ranjang. Jilbab, baju serta rok seragam, BH, dan celana dalamku. Ekstrakulikuler berjalan biasa. Aku langsung pulang sore itu, dan membereskan kamar, kupunguti satu persatu pakaian yang tergeletak di ranjang …. dan keheranan karena tak kutemukan celana dalam dan BH yang kuletakan disana siang tadi. Kucoba mencarinya di seluruh sudut kamar, namun tak jua kudapati….. Aku keluar kamar, masih mencari, kulihat pintu kamar tidur kedua orangtuaku agak terbuka, seperti ada seseorang terlentang di ranjang, akupun perlahan melangkah, memastikan pandangan mataku. Jantungku berdetak kencang saat kudorong pelan pintu kamar itu, mendapati bapak sedang tertidur tanpa memakai celana, dan degup di dadaku semakin kencang melihat celana dalamku membalut kontol bapa, disamping tubuhnya ada BH- ku tergeletak. Rasa penasaran menuntunku mendekat, wajahku kini sangat dekat dengan selangkangan bapak. Kepala kontolnya terlihat mengkilap oleh spermanya sendiri, celana dalamku dan BH- ku juga mengkilap lengket sperma bapak. Ooooh… betapa takjubnya aku saat itu, kontol pacarku tak lebih dari 10 Cm, sementara, kontol bapak, meski terkulai …. nampak benar kegagahannya. Saat itu aku tak tahu seberapa panjangnya, sesudahnya kuketahui kontol hitam bapak berkuran 23 Cm saat tegak. Jangankan dibanding dengan kontol pacarku, dibandingkan dengan aktor-aktor porno yang sering kutonton saja, kontol mereka tidak se-monster kontol bapak. Aku terkagum tanpa jeda. Kudekatkan hidungku …. penasaran ingin mengendus lebih dekat, aroma yg memenuhi ruangan sejak aku masuk, putih bersih, kental, dan aromanya harum khas pejantan tangguh. Nafas bapak yg tertidur kudengar bersahutan saat aku mengendusi sperma bapak yang membasahi celana dalamku. Diluar hujan turun seperti musik mengiringiku mengagumi kontol bapak. Tiba-tiba ….. bapak bergerak …. Aku deg-degan setengah mati, ngibrit keluar kamar takut ketahuan mengendusi kontol bapak, segera bersembunyi di kamarku. Kusadari tubuhku bergetar, nafasku berat, bisa pula aku …. rasakan …. memekku berdenyut-denyut. Oooooohhhh …. betapa menakjubkannya kontol bapak. Kuputar otak saat kurasakan ada gejolak gairah yang harus kuselesaikan saat itu juga. Kuraih smartphone dan kuhubungi seseorang….. “Sayang…. kamu lagi di kosan kan? Aku mau kesana sekarang,” kataku menghubungi pacarku. Kuraih Jas hujan dan kunci motor, kuterobos hujan itu, dan saat itu bahkan hujan tak mampu mendinginkan gairahku yang meletup-letup menuntut penyelesaian. Pacarku terheran-heran dengan kebringasanku sore itu, ia tak tahu aku menggesek-gesekan memekku ke kontolnya penuh gairah karena membayangkan betapa nikmatnya kontol bapak. ——— Gairahku sore itu dituntaskan pacarku, tetapi pada pagi harinya, saat bangun tidur, teringat kembali pemandangan menakjubkan kontol bapak, dan konfirmasi tentang sperma siapa yang melekat di G-string dan pakaian pakaian dalamku. Sejak itu, aku menyembunyikan celana dalamku dari bapak, sampai-sampai ia celingukan mencari-cari. Tetapi tidak bertahan lama, hanya seminggu setelahnya dari dalam hidungku menyeruak kerinduan yang mendalam akan harumnya aroma harum dan jantan sperma bapak. Ketika jam mandi pagi, aku sengaja merusak kran air kamar mandi dalam kamarku, aku keluar kamar dengan handuk putih yang melilit tubuhku, sebagian besar payudaraku sengaja kuumbar untuk dilihat bapak, sementara di bagian bawah, sedikit saja disingkap, pastilah nampak pantat dan memek tembemku yang bersih tak berbulu sama sekali. Kucari-cari bapak, dan ia sedang membaca koran di ruangan depan. “Paaaaak …. Sheila numpang mandi di kamar bapak yaaa …, Kran di kamar mandi Sheila ruusak,” ujarku dengan nada yg sangat manja. Bapak seperti terkejut melihat pemandangan hot yang kuumbar, matanya melotot melihat payudaraku, juga paha mulusku yang terexpose. Aku ngeloyor meninggalkan bapak setelah ia mengiyakan, aku yakin mata bapak melekat di pantatku yang sedikit terbuka. Ingin rasanya ditubruk bapak saat itu. Membayangkan kebuasan bapak membuat memekku berdenyut-denyut, di kamar mandi tak ayal aku mengusap & menekan nekan itilku, sampai orgasme sambil membayangkan kontol bapak. Di sekolah…. Aku terbayang kontol bapak terus dengan sperma yang harum, bahkan kontol pacarku pun tak pernah kurindukan sedalam itu. Celana dalamku rembes membayangkan besar & kekarnya. Kalian bisa bayangkan aku yang cantik ini, jilbaban seragam SMA, duduk di kelas dengan celana dalam yang basah oleh cairan memek perawan. Pulang sekolah, di kamar aku sudah melepas pakaian, hanya celana dalam yang baru kugamti dan handuk yang kukenakan, bapak mengetuk pintu kamarku. “Nak…. ada pakaian kotor? sini sekalian bapak bawa ke belakang,” katanya. Batinku bersorak, aku merindukan sperma bapak, bapak menginginkan pakaian dalamku. Aku berharap bisa bersenang-senang dengan bapak. Maka kukatakan pakaian kotor itu ada, dan pintu tidak dikunci. Saat bapak membuka pintu. Aku berpura-pura mengumpulkan pakaian di lantai, dengan pantat kutunggingkan ke hadapannya, dengan G-string hitam yg kupakai ketika itu, aku pastikan bapak dapat melihat dengan jelas belahan memek perawanku dan indahnya pantatku yang menjulang ke udara. “Ayolah paaak …. ini kan yang bapak mau? gumamku dalam hati yang berdebar-debar menanti perlakuan bapak. Setelah kurasa cukup jelas pemandangan yang bapak nikmati, aku berbalik dan menyerahkan pakaian kotorku. Wajah bapak tegang, nafasnya memburu, meski berupaya untuk bersikap biasa. Ia berlalu ke ruang belakang. Sejenak kemudian kubuntuti bapak, yang langsung masuk ke kamar mandi tanpa sepenuhnya menutup pintu. Kuintip ia yang sedang mastrubasi menggunakan menggunakan celana dalamku. “Oooooohhhh…..” memekku gatal menyaksikan itu. “Bapaaa … Sheila mau kok bapak gesek gesekin kontol bapak ke memek perawan Sheila,” pikiranku berteriak, tetapi mulut tak sanggup mengatakannya, malu. Bapak menyelesaikan mastrubasi di kamar mandi belakang, aku mengintipnya melenguh nikmat dan sesudah bapak selesai aku sembunyi di kamar, kemudian kembali untuk mengecek celana dalamku yang kini lengket oleh sperma bapak, cairan yang harumnya kurindukan beberapa hari ini. Aku bawa sperma bapak ke kamar, ku hirup aromanya sepenuh cinta, aroma itu menelusup kedalam hidungku, mengalir kedalam rongga dada, disinilah aroma itu membuat pentil susu perawanku mengeras, mengacung menagih sentuhan. Oooh …. betapa harumnya, kucolek dan kujilat …. manis…. berbeda dengan sperma pacarku yang kecut. Kuoleskan lendir kenikmatan bapa pada kedua puting susuku, dadaku bergemuruh, sementara dibawah sana, jauh di kedalaman memek perawanku, yang tembem, mulus tanpa bulu, kurasakan kedutan-kedutan, berdenyut-denyut. Maka kusibak memek pink itu, kuoleskan sperma kental bapak tepat di itilku, kupilin-pilin, kutekan tekan. “Oooooohhhh…. bapak …. betapa nikmatnya Sheila inginkan kontol bapak,” ujarku dalam pikiran. Aku melakukannya sampai orgasme… orgasme special yang tidak dimiliki semua perempuan. Cara tubuhku orgasme memang indah, tapi hal itu tak akan kuceritakan sekarang. Karena usai orgasmeku sore itu, obsesiku terhadap kontol bapak semakin menguat. Aku merasakan keinginan agar kontol bapak menyodok-nyodok memekku yang masih perawan. Seliar itu keinginanku, sedangkan terhadap kontol pacarku, tak pernah aku punya keinginan sebinal itu. Tapi …. Aku malu jika harus meminta agar bapak melakukannya, jangankan meminta, untuk mengakui secara terang-terangan saja aku tak sanggup. Telah kucoba memancing bapak dengan mempertontonkan keindahan tubuhku secara sengaja, tapi pancingan itu tidak berhasil, bapa malah mastrubasi. Maka …. Aku berpikir untuk menggoda bapak dengan cara berbeda, yang kulakukan keesokan harinya saat mandi sore. Meski kamar mandi didalam kamar tidurku tak ada masalah, aku pergi ke kamar mandi belakang. Masuk, lepas handuk dan membasahi tubuhku. Dalam keadaan basah, aku membuka pintu kamar mandi, tubuhku kulongokan keluar, pasti bapak bisa melihat sebagian besar payudaraku. Dengan nada yang sangat manja, aku memanggil bapak. “Paaaaaa ….. Ambilin sabun Sheila di kamar, tadi Sheila lupa bawa,” kataku. Bapak nampak terkejut melihat sebagian payudaraku, ia sigap menuruti permintaanku, bergegas menuju ruangan dimana sabunku disimpan. Aku harap-harap cemas menebak apa yang akan terjadi berikutnya. Jika kulaksanakan rencanaku. Ketika bapak kembali dengan sabun, aku sengaja bersembunyi dibalik pintu, menutup pintunya sedikit saja agar bapak dapat menyodorkan sabun kedalam. Ketika tangan bapak masuk menyodorkan sabun, sabun ditangan bapak tak segera aku ambil, kuposisikan payudaraku untuk menempel di pergelangan tangannya. Aku yakin, bapak tahu bahwa tangannya secara tak sengaja menyentuh payudara anak perawannya yang cantik. “Uuuuuughhhh ….” secara reflex bapak melenguh. Aku kemudian berpura-pura mandi, sambil menunggu reaksi bapak. Tapi bapak tidak menerobos masuk kedalam seperti yang kuharapkan. Tetapi tepat dibalik pintu tempatku berdiri, terdengar suara …. crokkk …. crokkk… croookkk …. kadang perlahan kadang cepat. Aku yakin bapak sedang mengocok kontolnya, maka kugoda dengan memanggilnya dengan manja. Tapi tak ada jawaban, yang terdengar kini adalah desah tertahan bapak. Suara kocokannya semakin cepat, lalu terdengar lenguh bapak orgasme, dan langkah kaki bapak, menjauh dari balik pintu. Aku membuka pintu perlahan sebelum mengecek pintu kamar mandi bagian luar. Disana …. tercecer semburan sperma bapak menempel di pintu. Kucolek dan kukulum jemariku yang dilumuri sperma bapak. Nikmat sekali sampai membuat memekku berdenyut-denyut, kuolesi itilku dengan sperma bapak, lagi-lagi aku mastrubasi membayangkan kontol bapak sampai orgasme. bersambung ……