Liarnya Sisil JKT48

Intro..

Tadinya lagi mau garap cerita lain, terus temen yang kolab bareng di Unseen Idol kirim ini, diminta jadi editor ala-ala. Yaudah yang ada dulu aja. Cuma ngedit kosakata dan nambah bumbu SS. Enjoy!

ps: butuh tambahan foto skandal xyxyl ceplok-ceplok nih buat mulustrasi, atau foto ena xyxyl lainnya, Gue gaada soalnya bukan oshi, yang bikin ini yang oshi. ————————————————————————————————————————————— “Mmmmnnn…..” “Mmhhh……” Dua insan menyatu dalam kelembutan. Di dalam mobil mereka sedang berciuman. Tidak terlalu lama, mereka menyudahi ciuman mereka dan sang perempuan keluar dari mobil. “Sampai ketemu besok ya Ka,” tanpa melambaikan tangan langsung berjalan masuk ke kosannya. “Beruntung sekali Aku bisa memacari salah satu member jkt48” batinku. Ku pacu mobilku untuk pulang. Aku adalah Smith mahasiswa jurusan hukum di salah satu universitas di Jakarta. Hari itu perkuliahan ditiadakan karena ada rapat dosen. Aku berinisiatif mengajak jalan pacarku. “Sil, langsung pulang gak? Jalan yuk.” “Gatau nih, gabut juga di rumah, teater juga lagi libur.” “Yaudah ayok daripada suntuk di rumah kan” Tanpa pikir panjang kami menuju mobilku dan langsung berangkat ke mall dua huruf. Karena rencana yang mendadak untuk berjalan-jalan, akhirnya Kami memutuskan untuk menonton saja. “Smith, nonton Fifty Shades Darker yuk.” “Haaah yakin Kamu Sil? “Iyalah.” “Yaudah, Kamu duduk dulu deh, Aku yang beli tiket.” Aku pun langsung mengantri tiket dan terpikir olehku untuk mengambil kursi pojok atas, beruntung karena hari kerja jadi bioskop relatif sepi. Seiring Kami menonton kulihat Sisil semakin antusias dengan filmnya. Iseng, Aku mengelus pahanya, tidak ada penolakan sama sekali darinya. Sisil malah terlihat nyaman dengan elusan paha. Tiba-tiba Sisil menarik wajahku dan melumat bibirku dengan penuh nafsu. Aku langsung mengikuti permainannya, lidah kami saling membelit, Aku menggigit pelan bibirnya, nafas kami bertemu hingga habis. Tanganku secara reflek berpindah meremas payudaranya yang besar dan kencang dari luar. “Aaaahh..” Desahnya samar. Aku lanjut meremas payudaranya sambil kumainkan putingnya. Sisil memberanikan diri memasukkan tangannya ke dalam celanaku untuk mengocok penisku yang mulai mengeras. “Mmhhh… Nakal ya Kamu Sil.” “Jangan mau kalah dong Ka” Segera kupindahKan tanganku dari payudara ke dalam celananya, memainkan liang peranakannya yang sudah mulai basah, klitorisnya tak luput dari jamahan jariku. “Uuuuh enak Ka..” Birahi Sisil semakin naik dan dikocoknya penisku semakin cepat. Aku pun tidak mau kalah, kugunakan 3 jariku untuk dicelupkan ke vaginanya. Sisil makin meracau tidak beraturan. “Aaaah Ka terus, uuuuhh enak Ka..” Tubuhnya pun mengejang dan kurasakan cairan surga keluar dari vaginanya. Sisil lemas dan berhenti mengocok penisku, untung saja filmnya belum selesai. Selesai menonton aku langsung mengantar Sisil ke pulang ke kosannya. Tidak langsung turun, dia berkata, “Aku mau yang lebih, main yuk di kosan Aku” “Kamu serius?” “Iyalah.” Dalam batinku, “Beruntung sekali Aku bisa merasakan vagina salah satu member jkt48”. “Yaudah kalo kamu yang mau, yuk” Baru mengunci pintu kamar Sisil menarikku duduk di kasur dan ia loncat ke pangkuanku, dilumatnya bibirku dan kami beradu lidah. Tidak mau diam, kuselipkan tanganku ke dalam branya, ku remas kencang payudaranya. “Aaaaah…” Kulepaskan ciumannya dan kubuka baju Sisil dan terlihatlah payudara yang besar dan kencang hanya tertutup bra. Tanpa kesulitan kulepas kaitan branya dan langsung kujilat payudara kiri Sisil dan tanganku aktif bermain di payudara kanannya. Dengan lembut aku meremas payudaranya, merangsangnya perlahan. “Uuuggghhhh enak Ka..” Sisilpun memegang kepalaku agar untuk tidak berhenti menjilati payudaranya. Kugoda dia dengan memainkan jariku di sekitar putingnya. Payudara kiri tak luput dari keisenganku, hanya kujilat di sekitar putingnya saja. “Aaahhh Ka jangan iseng ahhh” Tanganku mulai turun perlahan dan yang tadinya memainkan payudaranya sekarang sudah mulai memainkan vaginanya. Langsung kukocok dua jari keluar masuk vaginanya, kupencet perlahan klitorisnya. Diserang dari dua arah membuat Sisil tidak tahan lagi. “Aaaaaaaaaahhhhh Aku keluar Ka…” “Sekarang giliran Aku Ka” Turun dari pangkuanku Sisil langsung mengecup penisku sambil sesekali memijat buah zakarku. “Sil, aaahhh…” sarafku bagai tersengat listrik aliran rendah. Dia pun memasukan seluruh penisku ke dalam mulutnya, lembut dan hangat mulutnya kurasakan. Dengan perlahan Sisil menghisap dan mengulum penisku, tidak jarang penisku terkena giginya, nampaknya dia belum terlalu mahir. Tidak ingin kalah dalam permainan ini, kuangkat tubuh Sisil dan kubuka semua pakaiannya, tanpa banyak bicara Dia merebahkan diri di kasurnya. “Ka pelan-pelan ya..” Ujarnya sambil menutupi payudaranya. Aku memainkan kepala penisku di mulut vaginanya. “Aahhh Ka jangan iseng, udah gatel nih…” Sudah dapat lampu hijau langsung kutancapkan seluruh penisku, vaginanya yang basah memudahkan penisku untuk masuk, langsung kugenjot dengan rpm tinggi. “Aaaaahh pelan-pelan Ka!” jeritnya. Kuabaikan kata-katanya dan lanjut menggenjotnya dengan cepat. Sambil sesekali ku jilat puting payudaranya, kuhisap puting kirinya kencang dan mencubit puting lainnya. Bibir dan lehernya tak luput dari ciumanku, dan kutinggalkan tanda tanganku di payudaranya. “Uuuuhh terus Kaa” Makin cepat aku menggenjotnya. “Aaaaaaaaaaaahhh Aku mau keluar Ka” Kugenjot terus Sisil sambil Aku gigit payudaranya. Seketika pertahanannya runtuh. “Aaaaaaaaaaaaaaahhh Aku keluar Ka…” Punggungnya melengkung. Sisil mencapai orgasmenya yang kedua. Seolah tidak ada rasa lelah Sisil membalikkan badanku ke bawah. Memegang penisku, Sisil mengarahkannya ke vaginanya, dengan mudah menyusup masuk dan digoyangkan pinggulnya dengan kencang. “Aaaaaah Ka” Kuikuti permainannya dengan ikut menaik turunkan pinggulku seirama dengannya. Tidak mau kalah, aku merangsangnya dengan meremas kencang payudaranya dan mencubit keras putingnya. Aku bangkit dan memeluknya, memegang kedua pantatnya yang montok dan membantu menggoyangnya. Gerakan Sisil makin tidak karuan, sepertinya hampir sampai lagi “Aaaakkkhh Aku mau keluar Ka” kugoyang pantatnya lebih cepat sambil menghisap payudaranya. “Aaaakh… uuuuughhh.. aaaaaaaaaaakhhh” Tubuhnya bergetar, Sisil sudah mencapai orgasmenya yang ketiga. Dia tidak langsung berhenti, dicabutnya penisku dari vaginanya, langsung mengulum penisku dengan ganas. Tidak mau kalah, aku menyodok juga penisku sesuai irama mulutnya menghisapku. “Siiil Aku mau keluar” Sisil semakin lahap menghisap penisku sambil memainkan buah zakarku. “Siiil pengen keluar di muka kamu…” Tanpa mengindahkan permintaanku dia makin menyedot penisku, tidak tahan, lima tembakan spermaku keluar di mulutnya yang langsung ditelan habis oleh Sisil. Seksi. “Gila, Sil, kamu telen semua…” “Kita seri ya Ka” Ujarnya sambil merayap ke tubuhku. Sisil mencium bibirku sebentar. “Kapan-kapan kita main lagi ya.” Kami pun akhirnya langsung tidur. Tiba-tiba ada suara ketukan pintu dan Sisil baru ingat, malam ini Dena akan menginap disini. Tamat? – IY